Kamis, 19 November 2015

Konsep Pikir Wanita dalam Pacaran

Konsep Pikir wanita dalam Pacaran -  Pacaran merupakan salah satu hubungan spesial bagi muda mudi. Setiap pria atau wanita mendambakan pacar yang menarik dan dapat menyejukkan hatinya. Akan tetapi dalam pacaran, tidak semua orang dapat merasakan indahnya pacaran karena tidak mampu saling memahami dalam hubungan asmara yang mereka jalani. Baiklah sahabat semangat Inspirasi, mari kita bahas bersama bagaimana sih konsep pikir seorang wanita dalam pacaran agar kita bisa saling memahami dalam hubungan pacaran yang romantis.
  1. Wanita Butuh Cinta dan Kasih Sayang
    Yang paling utama dalam hubungan pacaran adalah cinta dan kasih sayang. Tanpa cinta dan kasih Sayang sama halnya hubungan hampa.
  2. wanita butuh perhatian
    Perhatian menjadi hal yang sangat penting bagi anita. Wanita akan selalu membutuhkan perhatian dari seorang pria yang menjadi pasangannya. Dikala perhatian itu mengalir dengan baik maka wanita juga akan mencurahkan perhatian lebih kepada pasangannya.
  3. Wanita Itu Cemburuan
    Cemburu merupakan hal biasa. Rasa cemburu sudah menjadi hal yang lumrah bagi wanita yang memiliki kasih sayang pada seorang pria. Rasa cemburu seakan menjadi bukti besar tidaknya kasih sayang seorang wanita pada pacarnya. Jika ada wanita yang tidak memiliki rasa cemburu maka kasih sayangnya patut anda pertanyakan.
  4. Wanita umumnya bersifat materialistis
    Sebagian besar wanita bersifat materialistis dalam pacaran Namun hal itu merupakan hal yang lumrah. Setiap wanita ingin kebutuhannya terpenuhi baik itu kebutuhan rohani maupun duniawi. Sehingga jika seorang bersifat materialistis itu merupakan hal yang wajar dan patut dimengerti oleh pacarnya.
Itulah sebagian kecil konsep pikir wanita dalam pacaran. Masih banyak konsep pikir lain yang belum dikupas dalam postingan ini yang akan kita bahas bersama pada postingan selanjutnya. Semoga bermanfaat.

Selasa, 17 November 2015

Pengertian dan Karakteristik Organisasi Sektor Publik

Pengertian dan Karakteristik Organisasi Sektor Publik - Akuntansi dipahami sebagai produk kemajuan budaya dalam suatu organisasi. Menilik dari sejarahnya, akuntansi mulai dikenal dalam transaksi organisasi perdagangan. Fakta ini mengindikasikan bahwa pembahasan mengenai organisasi sektor publik perlu dilakukan terlebih dahulu sebelum penguraian topik akuntansi sektor publik itu sendiri.
Kajian tentang organisasi ektor publik biasanya mulai dilakukan dari sisi manajemen. Dalam pengembangannya, kajian tersebut telah memasuki wilayah karakter frase "sektor Publik". Pemahaman sektor publik lebih ditempatkan pada suatu wilayah di luar pemerintahan ditambah dengan wilayah pemerintahan itu sendiri. Peristilahan "hutang sektor Publik" dan "permintaan pinjaman sektor publik" menjadi materi yag menarik dari kajian politik dan ekonomi. Dari sis kebijakan publik, sektor publik lebih dipahami sebagai kenaikan pajak, birokrasi yang berlebihan, pemerintahan yang besar, dan nasionalisasi versus privatisasi. Dalam arti luas, frase "sektor Publik" diartikan sebagai metode manajemen negara. Sedangkan dalam arti sempit, sektor publik diinterpretasikan sebagai pungutan oleh negara.
Dalam perkembangannya, berbagai perspektif mulai bermunculan dan intrvensi disiplin ilmu mulai terasa. Akibatnya, definisi frase sektor publik mulai diartikan dari berbagai disiplin ilmu yang umumnya berbeda satu dengan yang lain (Kaufman dalam bastian). Perbedaan sudut pandang politik, administrasi publik, sosiologi, hukum, ekonomi, dan akuntansi telah mengakibatkan pengembangan ilmu manajemen sektor publik. Intervensi multidisiplin  telah membawa berbagai metodologi baru ke kajian manajemen sektor publik, seperti gender, politik ekonomi, ekuitas, akuntabilitas, hak asasi, dan entitas/ organisasi. Selain itu, dalam praktiknya definisi organisasi sektor publik di Indonesia adalah organisasi yang menggunakan dana masyarakat, seperti:

  • Organisasi pemrintah pusat
  • organisi pemerintah daerah
  • organisi parpol dan LSM
  • organisasi yayasan
  • organisasi pendidikan dan kesehatan
  • organisasi tempat peribadatan, mesjid, gereja, kuil, vihara.