Selasa, 11 November 2008

Menjadi Diri Anda Sendiri 100 Kali lebih hebat

Menjadi Diri Anda Sendiri 100 Kali lebih hebat
Kalimat, "be your self" atau menjadi diri sendiri Tulisan itu mengingatkan kembali sebuah perjalanan waktu yang cukup panjang yang telah kita lalui.


"Jadilah diri mu sendiri" Bukanlah sebuah perkara bahwa Anda melakukan segalanya berdasarkan cara Anda sendiri. Pengertian seperti ini sering dipakai oleh remaja sebagai alasan dalam pencarian jati dirinya. Menjadi diri sendiri bukanlah sekedar bahwa Anda menerima apa adanya diri Anda sekarang sebagai penonjolan diri atau mementingkan diri Anda sendiri. Saat ini bila Anda telah berumur 20 tahun, maka tidaklah tepat bila masih mencoba-coba untuk menemukan siapa diri Anda sebenarnya

Jawaban yang panjang tidak akan menjawab pertanyaan dari "Siapa aku?" walau Anda menulisnya dalam bentuk sebuah biografi sekalipun. Pengalaman-pengalaman yang telah membesarkan Anda sampai saat ini bukanlah jawaban Anda dapat menjadi diri sendiri. Beberapa sikap dan prinsip yang kita ambil merupakan hasil belajar dan proses copying dari orang-orang yang kita kenal atau pelajari.

Menjadi diri Anda sendiri akan membuat diri Anda semakin besar rasa hormat kepada orang lain, semakin Anda mengerti diri sendiri maka Anda akan lebih mengerti sikap dan pengertian terhadap hak-hak orang lain. Misalnya, bila Anda mudah tersinggung maka tentunya akan bersikap tidak akan membuat orang lain tersinggung. Inilah yang saya maksudkan sebagai pembinaan diri setelah melalui tahap pencarian jati diri semasa remaja dulu.

Menjadi diri Anda sendiri berarti Anda berhenti berpura-pura menjadi orang lain, Anda tidak lagi takut tidak memenuhi harapan orang lain. Ini bukan berarti bahwa Anda tidak mempedulikan pikiran-pikiran orang lain. Tentu saja Anda peduli, hanya saja Andalah yang mengarahkan kehidupan Anda sendiri. Anda sendirilah yang mengatasi rasa ketakutan itu dari pilihan-pilhan yang ada. Ketulusan adalah hal utama, Anda dapat menerima dari sisi baik dan buruk dari diri Anda sendiri.


Apa yang harus Anda lakukan untuk menjadi diri sendiri?


  • Berhenti membandingkan diri Anda dengan orang lain.

Standar ideal kadang membuat kita lupa sosok diri kita yang sesungguhnya. Banyak dari kita terus mengejar standar-standar itu hingga kita terus merasa tidak puas dengan keadaan kita yang sesungguhnya. Kita terus dimanjakan oleh fantasi menjadi orang lain. Banyak pria dan wanita terus menerus membandingkan diri mereka dengan orang lain untuk melihat apakah mereka lebih pintar, lebih langsing, ahli, kharismatik, bijaksana, cantik, bergairah dan sebagainya.

Kita perlu menghentikan kebiasaan-kebiasaan seperti itu, bila Anda ingin menjadi diri sendiri. Ingatlah hanya satu diri Anda yang unik yang lebih sempurna dibandingkan menjadi orang lain yang hebat sekalipun.

  • Bergembira dengan siapa diri Anda.

Bergembiralah, tidak perlu malu dengan keadaan Anda saat ini. Anda tidak perlu menjadi orang lain untuk melakukan apa yang Anda dapat lakukan, lakukan saja bila kesempatan terbuka untuk Anda. Arthur Schopenhaeur menulis; manusia merampas tiga perempat potensi mereka hanya karena mereka berusaha menjadi orang lain.

  • Jangan memandang diri Anda terlalu serius.

Anda menumpahkan minuman pada acara pertemuan penting, atau teman-teman memperolok-olokkan Anda karena Anda tiba di finish paling akhir, atau bos mengejek Anda ditempat kerja karena kesalahan yang Anda buat, apa yang Anda rasakan? Memalukan, bahkan berhari-hari pun rasa malu tidak akan hilang dalam diri Anda. Setiap kali Anda mengingatkan rasanya ingin hilang ditelan bumi.

Kita memandang diri kita terlalu serius. Apa yang kita lakukan sehari-hari bukanlah hal paling penting, namun kita sering bereaksi secara emosional terhadap kesalahan-kesalahan kecil yang kita buat. Anda hanya perlu sedikit menertawakan kekonyolan yang Anda buat dengan demikian akan membantu Anda lebih menerima diri Anda sendiri. Menertawakan diri sendiri juga membantu kita merasa lebih kuat memegang kendali dengan demikian kita mengakui kesalahan tanpa menyalahkan orang lain atas kesalahan yang kita perbuat.

  • Memberi izin terhadap diri sendiri untuk gagal.

Kegagalan yang Anda alami membuat Anda putus asa, setiap kali Anda mengingatkannya membuat Anda menjadi stres. Anda tidak pernah memasukan kata gagal dalam kamus pribadi Anda. Akibatnya akan terus menyalahkan diri Anda sendiri.

Berhentilah menyalahkan diri Anda sendiri, dengan demikian memberikan kesempatan buat diri untuk berkembang. Rasa bersalah akan membuat pikiran Anda menjadi sempit dan semakin susah buat Anda menemukan gagasan yang terbaik.

  • Menyukai diri Anda sendiri.

Ini bukanlah berarti bahwa Anda harus menjadi seorang narsistik. Tuhan tidak menciptakan sesuatu yang mirip dengan yang lainnya, terdapat banyak perbedaan pada setiap ciptaan-Nya, maka cintailah diri Anda satu yang unik yang tidak bakal Anda temukan pada diri orang lain. Anda tidak perlu risau dengan bentuk wajah Anda sekarang, Anda tidak perlu khawatir dengan kondisi tubuh Anda saat ini. 

Menyukai diri sendiri berarti bahwa Anda dapat menerima diri Anda setulusnya tanpa maksud membenci kekurangan-kekurangan secara fisik yang ada pada diri kita

0 komentar:

Posting Komentar