Kamis, 14 Juni 2012

Manfaat Hidup Lebih Sehat Dengan Berpuasa

Puasa adalah bagian dari praktek banyak agama termasuk Islam. Saat ini banyak yang mencoba untuk menggali manfaat dari puasa. Beberapa puasa untuk alasan spiritual sementara yang lain puasa sebagai cara untuk mendisiplinkan tubuh seseorang secara fisik. Apapun alasan orang mungkin saja, secara ilmiah telah terbukti bahwa puasa memiliki manfaat kesehatan yang sangat hebat (tremendous!).

Puasa adalah salah satu teknik self-cleansing yang paling populer yang telah digunakan secara luas untuk membantu memperbaiki kondisi medis. Sejak zaman dahulu, puasa telah digunakan untuk memperbaiki penyakit. Pada kenyataannya, penelitian tentang orang yang berpuasa menunjukkan bahwa puasa-puasa pendek menengah dapat efektif dalam mengurangi sejumlah penyakit koroner dan jantung. Meskipun beberapa dari temuan yang belum dapat dikonfirmasi, sebagian besar temuan telah menghubungkan puasa dengan peningkatan kesehatan kepada kesehatan yang lebih baik. Penelitian juga menunjukkan bahwa puasa biasa tidak mengganggu atau memperlambat metabolisme tubuh yang normal. Ini berarti bahwa puasa tidak mengubah fungsi dan keseimbangan kimia dalam tubuh.

Manfaat Puasa Bagi kesehatan

Puasa jangka pendek/jarang-jarang (Intermitten fasting) seperti halnya puasa senin kamis atau puasa tiga hari di tengah bulan yang sering di lakukan orang muslim pada dasarnya mengacu pada mengurangi atau menghilangkan kadang-kadang asupan makanan untuk jangka waktu. Dalam studi, hal ini sering dilakukan dengan puasa hari alternatif, meskipun ada banyak cara untuk melakukan puasa.

Bagi banyak orang, puasa tampaknya untuk melawan semua saran kesehatan yang pernah terdengar. Munculnya penelitian menunjukkan bahwa puasa bukanlah ancaman bagi kesehatan secara keseluruhan, tetapi sebenarnya memiliki banyak manfaat kesehatan :

1. Detoksifikasi Tubuh
Puasa dikatakan mempunyai peran penting dalam detoksifikasi tubuh. Detoksifikasi adalah proses tubuh normal dari menghilangkan atau menetralkan racun melalui usus, hati, ginjal, paru-paru, kelenjar getah bening, dan kulit. Proses ini dimulai ketika berpuasa. Makanan tidak lagi memasuki tubuh dan terakhir berubah menjadi cadangan lemak untuk energi. Cadangan lemak ini diciptakan ketika kelebihan glukosa dan karbohidrat tidak digunakan untuk energi atau pertumbuhan, tidak diekskresikan, dan karena itu diubah menjadi lemak. Ketika cadangan lemak digunakan untuk energi selama berpuasa, ia melepaskan bahan kimia dari asam lemak ke dalam sistem yang kemudian dieliminasi melalui organ-organ tubuh, menyebabkan pembersihan seluruh tubuh.

2. Pencegahan Penyakit Jantung Dan Kanker
Satu studi menemukan bahwa ketika hewan laboratorium diizinkan berpuasa, mereka benar-benar mengkonsumsi jumlah kalori yang sama dengan kelompok yang diizinkan untuk makan dengan bebas setiap hari. Perbedaannya adalah bahwa kelompok yang berpuasa menunjukkan hidup lebih lama, meningkatkan resistansi (ketahanan) terhadap penyakit dan sensitivitas insulin meningkat.

Studi yang lain menunjukkan bahwa ketika subyek manusia berpuasa pada hari alternatif mereka tidak hanya menunjukkan manfaat yang sama seperti kelompok pembatasan kalori, tetapi juga menunjukkan peningkatan kemampuan untuk menurunkan berat badan dan perbaikan dalam faktor risiko penyakit jantung koroner.

Studi (seperti yang satu ini) bahkan menunjukkan proliferasi sel kanker berkurang pada subyek yang berlatih puasa jangka pendek, dan studi lain
menunjukkan bahwa puasa menyebabkan penerimaan yang lebih baik dari kemoterapi pada pasien kanker dan tingkat kesembuhan lebih tinggi.

3. Mempercepat Penyembuhan

Hari-hari awal berpuasa merupakan fase tersulit. Tubuh akan mengeluarkan sejumlah besar racun melalui aliran darah, pori dan organ pembuangan lain. Ini terlihat dari menebalnya lapisan lidah dan nafas yang biasanya lebih berbau pada hari-hari pertama.

Setelah puasa berlanjut pada hari-hari setelahnya, proses pembersihan tubuh disempurnakan. Lemak tubuh yang tidak bermanfaat, racun yang terakumulasi dalam sel tubuh akan dikeluarkan. Sel yang sakit, sel-sel mati, lapisan lendir menebal di dinding usus, limbah aliran darah dikeluarkan lewat hati, limpa, dan ginjal.

Tubuh akan menggunakan mineral penting dan vitamin untuk membuang racun dan jaringan tua. Saat beban racun tubuh berkurang, efisiensi setiap sel ditingkatkan. Sehingga mempercepat proses penyembuhan dan sekaligus menghemat energi.

4. Kesehatan Mental
Ternyata bahwa puasa terkadang bisa baik untuk perbaikan dan kesehatan mental. Seperti pada studi dari National Institute on Aging menemukan:
Walaupun semua sel dalam tubuh membutuhkan energi untuk bertahan hidup dan berfungsi dengan baik, asupan kalori berlebihan selama periode waktu yang lama dapat membahayakan fungsi sel dan menyebabkan gangguan seperti penyakit jantung, diabetes tipe-2 dan kanker. Oleh karena itu, pembatasan diet (baik pembatasan kalori atau puasa, dengan penjagaan vitamin dan asupan mineral) dapat memperpanjang umur dan dapat meningkatkan ketahanan terhadap penyakit.

Studi terbaru menunjukkan bahwa puasa dapat memiliki efek mendalam pada fungsi otak dan kerentanan terhadap cedera dan penyakit. Puasa dapat melindungi neuron terhadap degenerasi pada Alzheimer, Parkinson dan penyakit Huntington dan stroke. Selain itu, puasa dapat merangsang produksi neuron baru dari sel induk (neurogenesis) dan dapat meningkatkan plastisitas sinaptik, yang dapat meningkatkan kemampuan otak untuk melawan penuaan dan mengembalikan fungsi berikut cedera.

Bukan hanya memperpanjang umur tetapi ketahanan yang lebih baik untuk Alzheimer, Parkinson dan Huntinton bahkan stroke! Studi ini juga menemukan bahwa puasa memiliki efek anti-penuaan positif pada otak. Jika dilakukan dengan benar, logika poin untuk berpuasa sebenarnya lebih baik bagi kejernihan mental dan tingkat energi, tidak membuat otak berkabut atau lesu.

Di dalam otak kita, ada sel yang disebut dengan "neuroglial cells". Fungsinya adalah sebagai pembersih dan penyehat otak. Saat berpuasa, sel-sel neuron yang mati atau sakit, akan "dimakan" oleh sel-sel neuroglial ini.

Bahkan seorang peneliti di Moskow melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sizofrenia. Ternyata dengan puasa sekitar 65% terdapat perbaikan kondisi mental yang signifikan.

5. Meredakan Nyeri Pada PersendianManfaat lain yang perlu penelitian lebih jauh adalah pengaruh puasa pada membaiknya penderita radang persendian (encok) atau rematoid arthritis. Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan kemampuan sel penetral dalam membasmi bakteri.

Netrofil, atau sel penetral merupakan unsur yang mampu menetralkan racun maupun bakteri penyebab radang sendi.

6. Meningkatkam HDL Dan Menurunkan LDLSaat berpuasa ternyata terjadi peningkatan HDL (kolesterol baik) dan apoprotein alfa1, dan penurunan LDL (kolesterol buruk) ternyata sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Beberapa penelitian "chronobiological" menunjukkan saat puasa ramadan berpengaruh terhadap ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia. Berbagai perubahan yang meskipun ringan tersebut tampaknya juga berperanan bagi peningkatan kesehatan manusia.

7. Menurunkan Adrenalin
Keadaan psikologis yang tenang, teduh dan tidak dipenuhi rasa amarah saat puasa ternyata dapat menurunkan adrenalin. Saat marah terjadi peningkatan jumlah adrenalin sebesar 20-30 kali lipat. Peningkatan Adrenalin tersebut ternyata akan memperkecil kontraksi otot empedu, menyempitkan pembuluh darah perifer, meluaskan pebuluh darah koroner, meningkatkan tekanan darah rterial dan menambah volume darah ke jantung dan jumlah detak jantung. Adrenalin juga menambah pembentukan kolesterol dari lemak protein berkepadatan rendah. Berbagai hal tersebut ternyata dapat meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.

8. Membangun Sel Baru

Jumlah sel yang mati dalam tubuh mencapai 125 juta perdetik. Saat puasa terjadi perubahan dan konversi yang massif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan. Sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format ulang. Sehingga memberikan kesempatan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya. Pola makan saat puasa dapat mensuplai asam lemak dan asam amino penting saat makan sahur dan berbuka. Sehingga terbentuk tunas-tunas protein , lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal di dalam hati.

9. Memperpanjang Harapan Hidup
Puasa juga menyebabkan perasaan peremajaan dan memperpanjang harapan hidup. Ini mungkin karena efek detoksifikasi puasa. Sebuah penelitian dilakukan pada cacing tanah yang menunjukkan perpanjangan kehidupan karena berpuasa. Percobaan dilakukan pada tahun 1930 dengan mengisolasi salah satu cacing dan menaruhnya di siklus puasa dan makan. Cacing terisolasi hidup lebih lama 19 generasi dibanding cacing lain yang tak mengalami siklus puasa. Sementara tetap mempertahankan kesegaran dan karakteristik fisiologis muda.

10. Memberi Perlindungan Pada Fungsi Ginjal
Penghentian konsumsi air selama puasa sangat efektif meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12.000 ml osmosis/kg air. Dalam keadaan tertentu hal ini akan memberikan perlindungan terhadap fungsi ginjal. Kekurangan air dalam puasa ternyata dapat meminimalkan volume air dalam darah. Kondisi ini berakibat memacu kinerja mekanisme local pengatur pembuluh darah dan menambah prostaglandin yang pada akhirnya memacu fungsi dan kerja sel darah merah.

11. Meningkatkan Performa sexual Dan Kesuburan
Dalam sebuah jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan seksual laki-laki. Penelitian tersebut mengamati kadar hormon kejantanan (testoteron), perangsang kantung (FSH) dan lemotin (LH). Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu. Dalam tahap awal didapatkan penurunan hormon testoteron yang berakibat penurunan nafsu seksual tetapi tidak menganggu jaringan kesuburan. Namun hanya bersifat sementara karena beberapa hari setelah puasa hormon testoteron dan performa seksual meningkat pesat melebihi sebelumnya.

12. Pikiran Lebih TajamPikiran kita yang melambat ketika lapar, ternyata menjadi lebih tajam. Secara instingtif, bukti ilmiah ini bisa diterima terkait dengan fakta bahwa dalam banyak hal, masalah lapar adalah masalah kelanjutan hidup. Jadi wajar saja, jika rasa lapar membuat pikiran semakin tajam dan kreatif. Sekelompok mahasiswa di University of Chicago diminta berpuasa selama tujuh hari. Selama masa itu, terbukti bahwa kewaspadaan mental mereka meningkat dan progres mereka dalam berbagai penugasan kampus mendapat nilai "remarkable".

13. Badan Lebih Enerjik Dan Bersemangat
Mengapa orang merasa lebih energik setelah berpuasa? Selain itu, rasa lapar orang yang berpuasa berkurang dibandingkan saat normal.

Tidak banyak yang mengetahui bahwa tubuh memerlukan energi besar untuk mencerna makanan. Puasa mengistirahatkan sistem pencernaan. Sehingga energi disimpan untuk menyembuhkan diri dan memperbaiki sel tubuh.

Energi akan digunakan untuk membersihan dan detoksifikasi usus, darah, serta menyembuhkan sel-sel tubuh dari berbagai penyakit. Puasa meningkatkan kekebalan tubuh, meningkatkan kesehatan fisik dan mental serta  meremajakan tubuh. Penelitian menunjukkan saat puasa terjadi peningkatan limfosit hingga sepuluh kali lipat.

14. Kesehatan Sistem Pencernaan
Dengan berpuasa maka secara tidak langsung telah memberikan waktu bagi tubuh dan sistem pencernaan untuk beristirahat. dengan begitu beberapa organ pencernaan dalam tubuh seperti kerongkongan, usus, lambung bisa bekerja lebih baik saat mulai mengkonsumsi makanan lagi ketika bebuka puasa

Kosongnya lambung saat berpuasa membantu detoksifikasi (pembuangan racun didalam tubuh) dan kemudian prosesnya dioptimalisasi pada saat berbuka puasa. Penyerapan nutrisi didalam tubuh juga lebih efektif, nutrisi yang didalam makanan terserap sempurna sehingga meminimalisir penumpukan makanan yang membusuk ditubuh.

Puasa membersihkan usus-usus, memperbaiki kerja pencernaan, membersihkan tubuh dari sisa-sisa dan endapan makanan, mengurangi kegemukan dan kelebihan lemak di perut. Penelitian endokrinologi menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh. Keadaan ini mengakibatkan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar.

Dengan bukti dan fakta ilmiah tentang puasa jadi tak ada lagi alasan untuk tak berpuasa terlebih puasa Ramadan. Dan menurut saya manfaat-manfaat puasa diatas dapat terwujud jika kita melakukan puasa dengan benar selayaknya puasa secara islami, ada sahur dan berbuka. Semoga jadi tambah semangat nanti puasanya.


Sumber : roozanty.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar