Pernahkah Anda merasa sehari itu tidaklah cukup dirangkum dalam 24 jam? Atau, tubuh seperti dibebani capai yang tiada ujung? Sementara itu, Anda dituntut untuk produktif.
Anda bisa saja menyalahkan pekerjaan Anda. Mengutuknya dalam berbagai bahasa walau Anda tahu hal itu tidak membuat Anda menjadi produktif dan keletihan hilang seketika.
Berbagai survei tentang produktivitas sering dilansir, dan rata-rata para pakar sepakat bahwa kebahagiaan merupakan salah satu pemicu produktivitas. Mereka pun sepakat, kebahagiaan tidak bisa dipaksakan dari luar.
Produktivitas, seperti juga kebahagiaan, lebih bisa dipicu dari diri sendiri. Masing-masing individu memiliki kewajiban untuk ‘mengisi ulang’ energi yang terus dilontarkan. Atau, Anda merasa energi Anda sudah cukup. Tidak lebih, tak juga kurang. Pokoknya, yang sedang-sedang saja. Tapi, tidakkah Anda tergelitik dengan bisikan lain di kepala Anda? “Aku sebenarnya bisa lebih dari ini. Ini belum kekuatan maksimalku.”
Sekarang, coba cek ulang energi Anda. Anda bisa memulainya dari tubuh Anda sendiri. Apabila tubuh begitu lunglai dan tumpukan kertas-kertas dilihat sebagai petaka, energi Anda berada di level bawah.
Inilah tingkatan yang membuat produktivitas ibarat Blackberry yang dipakai seharian sementara Anda tersesat di hutan tanpa colokan charger untuk suplai baterenya. Di level atasnya, ada masa-masa menyenangkan, pekerjaan bisa dinikmati dan menjadi pesona di hari-hari Anda. Ada kalanya Anda capai, hal ini adalah wajar dan Anda perlu meluangkan waktu untuk rehat sejenak.
Energi paling atas adalah dimana Anda bersemangat sepanjang hari, jarang capek, dan pekerjaan seperti kekasih baru. Anda ingin selalu dekat dengan pekerjaan. Itulah yang disebut dengan luar biasa (extraordinary). Seperti orang yang sedang jatuh cinta, orang jenis seperti ini biasanya mudah dilihat dalam sekelebat mata. Ia seperti membawa energi yang memancar dimana pun ia berada.
Ada lima penentu energi untuk memperbarui diri kita, yakni move (gerak), eat (makan), sleep (tidur), relax (rileks), dan connect (hubungan). Lima hal itu mungkin sudah Anda lakukan dan tetap saja masih belum membuat produktivitas di level luar biasa.
Sekarang, perhatikan, apakah Anda telah menempatkan lima hal itu sesuai kebutuhan? Bayangkan bahwa lima perkara ini sebagaimana empat sehat lima sempurna ala dokter gizi. Masing-masing mendapat porsi yang selaras tanpa mencelakai unsur yang lain.
Gerak (move) memberi semangat kepada tubuh. Segenap tubuh kita menjadi dinamis secara natural. Kalau kata Ted Eytan, WWW alias work-while-walking (kerja sambil berjalan) meeting membuat kebugaran dalam suasana kerja.
Dengan membuat tubuh selalu bergerak, konsentrasi pun terjaga dan level energi berada di tingkat aman. Beberapa perusahaan di Amerika Serikat bahkan menyediakan meja khusus bagi pekerja yang menginginkan tanpa tempat duduk.
Asumsinya, kursi membuat malas dan cenderung menghabiskan waktu. Bayangkan, berapa lama Anda mengecek ulang e-mail dan menengok sejenak status teman jejaring di media sosial sembari duduk di kursi kerja?
Gerak membutuhkan energi, dan itulah sebabnya kita perlu makan. Orang bilang, ‘you are what you eat.’ Nutrisi memberi suapan terhadap energi mental. Misalnya, orang yang memakan ikan secara teratur lebih sedikit mengalami depresi.
Hal ini dikarenakan ada asam lemak omega-3 yang menaikkan level serotonin dan dopamine, dua kimiawi otak yang bertugas menghalang-halangi depresi untuk singgah. Anda bisa mengonsumsi makanan yang tepat sesuai dengan selera makan tanpa membuat tubuh menderita atau bahkan depresi.
Salah satu penolak bala depresi yang lain adalah tidur. Riset menunjukkan bahwa tidur 15 menit di sore hari meningkatkan produktivitas sebesar 35%, meningkatkan kreativitas 40%, mengembangkan kemampuan memecahkan masalah 50%, dan mengurangi risiko terkena penyakit stroke atau jantung.
Tidur itu sungguh penting. Bahkan, pola tidur yang tidak benar bisa memicu berbagai penyakit. Kalau perlu, konsultasikan kepada ahlinya untuk membuat rumusan tidur yang tepat. Syukur-syukur, Anda sudah memiliki resep mustajab agar tidur Anda khusuk.
Di malam hari, otak pun mendapat pasokan ulang kemampuan untuk belajar ketika tidur. Melalui gelombang otak yang berdebur ratusan kali, ada aliran listrik yang bekerja. Seperti kapasitas simpan data di komputer (hard disk), data-data di hippocampus yang tak diperlukan lagi mulai dibersihkan.
Ada data yang ditata pula agar sesuai dengan rak-rak yang tersedia. Oleh karena itu, tidur menyediakan ruang lapang baru di otak kita. Ruang yang siap diisi lagi keesokan harinya dengan data-data baru. (msb)
(Managing Partner Dunamis Organization Services)
0 komentar:
Posting Komentar