Jumat, 20 Desember 2013

Tips Mendapatkan Ketenangan Hati

Patah hati atau sakit hati menjadi penyakit sebagian individu. Tentu setiap orang mendambakan ketenangan hati. bagaimana cara mendapatkan ketenangan hati, hati yang damai, tentram, dan tenang serta tidak mudah patah hati atau sakit hati. yuk kita sharing tips mudah mendapatkan ketenangan hati.
  1. Jangan tergantung terhadap orang lain, bersikaplah mandiri dan percaya akan kemampuan yang kita miliki.
  2. Jangan berburuk sangka, berpikirlah positif akan membawa pada suatu yang bermanfaat. 
  3. Jangan mengingat penyesalan yang tidak pantas di sesali di masa lalu, hidup itu mudah, buatlah dalam suatu perbuatan kita dengan keputusan dan jadikan masa lalu menjadi sebuah pelajaran untuk menjadi yang lebih baik.
  4. Jangan pernah menyimpan dendam di hati, dendam itu di ibaratkan sebagai racun dalam hati kita, jauhi itu.
  5. Jauhi sifat terburu-buru, aset dalam kehidupan bukan harta tapi waktu. maka pergunakan waktu dengan baik. 
  6. Jangan khawatir dengan hari esok, ketuklah pintu dan pintu pun akan terbuka, ingatlah DIA, TUHAN pun akan ingat pada kita.

Senin, 02 Desember 2013

Powes Parkop: Sudah 52 Tahun Kita Diam, Namun Esok Harus Berubah


PNGNews - Gubernur Port Moresby, Papua Nugini, Powes Parkop mengibarkan bendera Bintang  Kejora, bendera yang merupakan lambang gerakan Papua Merdeka, di tengah peringatan Perdana Menteri Peter O'Neill untuk tidak melakukan hal tersebut.

Seperti yang dikutip ABCNews, Ratusan pengungsi Papua kini berada di Port Moresby, dan melakukan pawai 1 Desember menuntut kemerdekaan dari Indonesia.

Sebelumnya, pihak Kepolisian Port Moresby memperingatkan pengungsi Papua untuk tidak melakukan aksinya, namun peringatan itu tidak diindahkan.

Pawai berlangsung di jalan-jalan kota itu, dan berakhir di Balai Kota Port Moresby, Minggu (1/12).

Di tempat itulah, Gubernur Powes Parkop melakukan pengibaran bendera Bintang Kejora.
"Rakyat sekalian, sudah 50 tahun terakhir kita diam, buta, tidak mau melihat, tidak mau mendengar, tidak mauj bicara. Namun esok hal itu harus berubah," katanya di depan massa.

PM Peter O'Neill sudah memperingatkan agar Gubernur Powes Parkop tidak mengibarkan bendera Bintang Kejora.

Tampak hadir di pawai 1 Desember itu adalah aktivis Papua Merdeka Benny Wenda dan seorang aktivis dari Australia Jennifer Robinson.

Pihak Imigrasi Papua Nugini telah mengancam warga asing di negara itu yang terlibat dalam kegiatan politik.



MENIMBA ILMU YANG BENAR BAGI KALANGAN MAHASISWA PAPUA


# Oleh: Awimee G

Belajar untuk Merdeka atau Belajar untuk Korupsi
 
Penulis sangat menarik judul diatas ini, karena melihatnya generasi penerus belum tentu memiliki pengetahuan yang benar-benar menguasai bidangnya. Sementara generasi penerus Papua barat atau “WEST PAPUA” menimba ilmu di Tanah rantauan, tujuannya untuk berpendidikan formal melalui bidang yang sedang ditekuninya. Tujuan apa yang seharusnya diprioritaskan terlebih dahulu? Tujuan utamanya, adalah Pendidikan formal bukan pendidikan pengalaman organisasi yang bersifat politisi. Organisasi wadah sosial yang ada di seluruh wilayah indonesia tentunya mempunyai landasan UUD tersendiri. Melalui organisasi ini,  Tanah papua membutuhkan sumber daya manusia (SDM) sebagai tolak ukur pembangunan yang diharapkan dari wilayah maupun daerah sesuai mekanisme desentralisasi otonomi khusus di Papua.

Penulis sementara berada di tanah rantauan, sedang menimba ilmu pada salah satu Universitas Katolik pada Fakultas Ekonomi, Jurusan Manajemen berkonsentrasi di bidang Human Resources Management atau Manajemen sumber daya Manusia. Sumber daya manusia sangat dibutuhkan pada dunia pekerjaan, bagi mereka yang  memiliki potensi sesuai bidangnya. Seringkali penulis juga tak terluput dari pengalaman organisasi wadah sosial yang ada diwilayah tersebut. Namun penulis kurang berperan aktif dalam organisasi wadah sosial itu, karena dengan mengingatnya perkembangan pendidikan yang sangat diprioritaskan. Sebelum penulis meninggalkan kedua orang tua di pedalaman papua. Pada pertama kalinya mengambil keputusan atau “decision making” sebagai prinsip dasar dalam perjuangan pendidikan sebelum meraih masa depan yang lebih baik atau “ the best on the future”.

Namun penulis menyadari bahwa, organisasi dibentuk untuk menciptkan kebersamaan dan kekompokan agar terjalinnya relasi antara sesama dapat terwujud.  Yang menjadi persoalan dalam organisasi adalah tidak pernah satupun mahasiswa yang dapat mengemukakan ide tentang budaya, asal usul datangnya rumpun melanesia, dan sejarah perjuangan kemerdekaan. Dan organisasi sosial itu, sering berdiskusi tentang perkembangan modern saat ini. Diskusi tersebut yang bersifat sementara hanya demi kepentingan organisasi dan mencari massa pada saat pencalonan DPR atau salah satu bagian terpenting nanti. 

Kami tidak mungkin diperoleh pengetahuan yang benar dari mereka yang lebih mengutamakan organisasi wadah sosial itu. Lebih baik, kami harus menjauhi dari pengalaman wadah sosial itu. Karena dengan melihatnya, kondisi daerah yang belum ada perubahan. Masih saja terus terjadi persoalan sebagai faktor penghambat pembangunan. Mereka yang lebih dulu berpengalaman dari organisasi sosial itu, ada banyak yang berkedudukan sebagai pejabat Birokrat dan Legislatif tetapi juga sering disebut Koruptor, Provokator, Penghianat, Agitator, dan Pengacau

Sebenarnya, organisasi dibentuk untuk melayani, mengkaderkan, memotivasi, dan memberikan pemahaman kepada mereka yang membutuhkan pertolongan. Namun, penulis menyimak dari sudut pandang secara menyeluruh, ternyata organisasi sosial itu, sering jadi perbandingan intelektual politik secara praktis. Tidak saling melengkapi kelemahan dan kekurangan seseorang, namun justru menjadi musuh bersama baik pada saat itu, juga pada masa yang akan datang. Senior tidak menghargai pendapat dari yunior, yunior pun tidak mengalah dengan argumennya. Apakah hal-hal seperti itu, yang kita membangun daerah kita yang cintai.

Aku sering dengar perkataan harus banyak menimba ilmu, tidak hanya salah satu bidang tetapi semua bidang sebagai pedoman dan bekal yang akan diterapkan pada dunia pekerjaan nanti. Jika kita belajar dari budaya yang benar, maka tidak mungkin terjadi persoalan, perbandingan pengetahuan dalam pengalaman organisasi itu sendiri.

Pengetahuan dan pengalaman ini, cukup berarti dapat teratasi semua persoalan yang sering terjadi di Bumi Cenderawasih. Tugas utama saya dengan teman-teman sekalian adalah belajar pendidikan formal untuk akan melayani dan mengabdi kepada masyarakat melalui pengalaman pendidikan yang kita menimba saat ini. Oleh karenanya, Kita harus belajar dengan bijak agar kita tidak diperbodohi oleh Non papua yang sementara menduduki fungsi pranan penting di setiap daerah yang ada di Papua.

Bahkan pula, “West Papua” juga tidak hanya membutuhkan pengetahuan intelektual semata tetapi juga membutuhkan orang beriman, berkarakter, bermoral dan berbudaya yang bersumber dari para leluhur yang berjasa kepada generasi nya sebagai identitas rumpun melanesia. Kami sangat salut mendukung buat teman-teman seperjuangan yang berada di kota studi sejawa-bali dengan adanya tiap saat melakukan aksi sebagai aspirasi rakyat papua untuk menuntut pengakuan sebagai negara west papua. Dan kami menilai organisasi wadah sosial dari setiap daerah yang ada di kota se-Jawa-bali itu, tidak sepenuhnya diutamakan tetapi yang diutamakan adalah Aliansi Mahasiswa Papua, luar biasa teman-teman.
Salom....Merdeka

Demi Kemanusiaan dan Ketentraman di Bumi Cendrawasih