Sahabat Semangat inspirasi - Apa yang orang kejar dalam hidupnya? Dapat diwakili oleh tiga kata yaitu kesuksesan, kebahagiaan dan kemuliaan. Saksikanlah sekitar Anda, orang bekerja membanting tulang mengejar karir di berbagai jalur baik sector swasta, pemerintahan maupun social. Apa yang ingin diraih? Tentu kesuksesan, kebahagiaan dan kemuliaan. Nah, agar ketiga hal tersebut dapat diraih maka tentu harus jelas dulu definisi dan indikatornya sehingga kita dapat memastikan sudah meraihnya dengan melihat tanda-tandanya.
Apakah perbedaan sukses, bahagia dan mulia?
Apakah perbedaan sukses, bahagia dan mulia?
- Sukses yaitu mencapai sesuatu.
- Bahagia yaitu mencapai sesuatu yang diinginkan dengan baik dan benar.
- Mulia : membagi sesuatu.
Mari lihat perbedaannya. Antara sukses dan bahagia terdapat dua aspek perbedaan yaitu objek dan cara. Apa yang dicapai seseorang ada dua jenis yaitu diinginkan dan tidak diinginkan. Bahagia mensyaratkan apa yang dicapai sesuai dengan yang diinginkan. Sukses tidak peduli apakah itu Anda inginkan atau tidak. Jadi sukses bisa jadi ada keterpaksaan. Contohnya seorang lulusan SMA yang sukses masuk ke Fakultas Kedokteran yang diidamkan oleh orang tuanya, tapi dia sendiri sebenarnya minatnya bukan itu. Dia sukses tapi belum bahagia. Baru orang tuanya yang bahagia. Agar dia juga bahagia maka fakultas yang dipilihnya harus sesuai dengan keinginannya.
Kemudian dari sisi cara, bahagia hanya dapat diraih melalui cara yang baik dan benar dalam menggapai sesuatu, bukan dengan menghalalkan segala cara sehingga membuat orang lain menderita. Bahagia tidak mungkin diraih dengan cara mengorbankan orang lain. Bahagia hanya dapat diraih dengan cara membahagiakan orang lain. Untuk itu etika dan norma agama, social kemasyarakatan dan lainnya menjadi acuan dan panduan. Jadi dari dua aspek ini manusia bisa jadi sukses tapi tidak bahagia. Tentu idealnya sukses dan bahagia.
Selanjutnya selain sukses dan bahagia juga ada kemuliaan. Kemuliaan diraih setelah seseorang berhasil membagi sesuatu. Artinya dia telah menunjukkan jati dirinya sebagai manusia yang bermanfaat bagi orang lain dan lingkungannya. Dia meraih sukses dan bahagia, dan dapat menjadikan orang lain juga sukses dan bahagia. Itulah sebabnya mengapa para Nabi, Rasul, pemimpin besar dan orang-orang berpengaruh mulia di mata manusia karena dia membawa pengikutnya atau manusia lain sukses dan bahagia. Kata-kata mutiara berikut ini penting untuk direnungkan : “Tidak seorang pun mampu meraih kemuliaan sebelum menjadi jembatan kesuksesan dan kebahagiaan orang lain”.
Bagaimana caranya agar sukses-bahagia-mulia dapat dicapai?
Di manapun kita berada baik di tempat kerja ataupun lainnya tentu kita ingin menjadi manusia yang sukses-bahagia-mulia. Kuncinya ada di diri kita masing-masing. Sebagai manusia yang memiliki pikiran, perasaan dan perbuatan maka selaraskanlah ketiganya. Jadikan pikiran Anda senantiasa positif dan mindset pemenang (winner), bukan negative dan looser (pecundang). Lalu kelola dengan baik perasaan Anda dengan memiliki kecerdasan emosional yang baik. Dan lanjutkan dengan memiliki hard competence atau keterampilan (skill) yang sesuai dengan job dan tugas Anda. Lalu bungkuslah semuanya itu dalam niat yang benar dan mulia, sebagai ibadah kepada Allah. Apapun yang Anda lakukan merupakan wujud pengabdian dan rasa syukur Anda kepada Allah yang telah memberikan anugerah berlimpah. Anda ingin mengoptimalkannya dengan berkarya serta berbagi kepada sesama.
Akhirnya kuncinya bukanlah apakah Anda bisa atau tidak bisa, tetapi apakah Anda mau atau tidak mau melakukan aksi nyata. Lakukanlah aksi nyata hari ini dengan melakukan apa yang selalu Anda tunda.
0 komentar:
Posting Komentar