Kamis, 23 Februari 2012

Kebahagiaan dalam Hidup


Saya yakin setiap orang perlu menikmati kehidupan. Tidak peduli sesibuk apapun anda, anda masih punya waktu untuk salah satu dari dua hal : berbahagia atau tidak berbahagia. Ketika anda bangun tidur pagi ini, mungkin anda tidak menyadarinya, anda memilih untuk berbahagia atau tidak berbahagia.

Carol Burnett belum lama ini menerima kumpulan puisi dari beberapa orang anak. Seorang gadis bernama Patricia menulis, “Kebahagiaan adalah bergelung di bawah semua selimut di malam yang dingin. Kebahagiaan hanyalah merasa berbahagia”. Kebahagiaan hanyalah merasa berbahagia.

June Callwood menceritakan bahwa ahli sejarah Will Durant mencari kebahagiaan dalam pengetahuan dan menemukan kekecewaan. Kemudian dia mencari kebahagiaan dalam perjalanan dan menemukan kelelahan, dalam kekayaan dia menemukan ketidakserasian dan kekhawatiran. Dia mencari kebahagiaan dengan tulisannya dan hanya merasa capek. Pada suatu hari dia melihat seorang wanita menunggu di mobil dengan seorang anak kecil yang tertidur dalam pelukannya. Seorang pria turun dari kereta api dan menghampiri serta mencium sayang si wanita dan kemudian bayinya, dengan sangat lemah lembut supaya tidak membangunkannya. Keluarga itu naik mobil pergi, Meninggalkan Durant dengan kesadaran yang membuatnya tertegun bahwa setiap fungsi normal kehidupan mengandung rasa suka cita.

Dalam mencari kebahagiaan dan sikses, janganlah anda meluputkan perhatian terhadap halaman belakang anda. Dan jangan lupa bahwa kebahagiaan itu seperti ciuman. Supaya ciuman terasa nikmat, anda memberikannya kepada orang lain!

Langkah-langka Tindakan

1    1.  Hari ini saya akan memberikan kebahagiaan dan dengan berbuat begitu menikmati imbalan yang menyusul.
       2. Hari ini saya akan _____________________________________________
______________________________________________________________



               Orang yang bodoh mencari kebahagiaan jauh-jauh,
               orang yang bijaksana menumbuhkan kebahagiaan di bawah kakinya.
                                                                                                  James Oppenheim                                                   

0 komentar:

Posting Komentar