Minggu, 26 Februari 2012

Kesempatan yang Berharga


Karena saya dibesarkan di kota kecil di Selatan selama masa depresi, saya mengalami cara hidup yang rasanya seperti keadaan prasejarah menurut standar zaman sekarang.

Di toko makanan tempat saya bekerja kami menjual gula tetes dengan takaran galon, dan mengambilnya dari sebuah tong kayu besar. Pada masa itu, uang untuk pembeli permen dan gula-gula boleh dikata tidak ada. Seorang anak kecil yang menyukai makanan manis-manis dan sangat menggemari gula tetes sering datang ke toko. Dia selalu berjalan beringsut-ingsut ke tong besar, mengangkat tutupnya, mencelupkan jari ke dalam gula tetes, dan menjilatinya. Itulah permennya. Majikan saya berulang kali memperingatkan dia untuk tidak melakukannya.

Pada suatu hari ketika majikan benar-benar menangkap basah anak itu, dengan rasa kesal sekali dia mengangkat anak kecil itu tinggi-tinggi dan menceburkannya ke dalam tong. Sementara anak kecil itu tenggelam sampai tidak kelihatan, terdengar dia berdoa, “Ya Tuhan, beri saya lidah yang setara dengan kesempatan ini!”

Ketika saya menulis atau bicara saya berdoa semoga Tuhan memberi saya lidah (pena) yang setara dengan kesempatannya. Kisah tentang gula tetes itu tentu saja sebuah lelucon, tetapi bukan lelucon ketika saya mengatakan kepada anda bahwa kesempatan kerap kali datang kepada orang yang sayangnya tidak siap untuk menyambutnya. Nasehat dan keyakinan saya adalah bahwa kalau anda siap untuk menyambut kesempatan, kesempatan akan selalu siap untuk anda.

Langkah-langka Tindakan

1    1.  Hari ini saya akan mempersiapkan diri untuk kesempatan yang pasti akan datang kepada saya.
      2. Hari ini saya akan __________________________________________________________
          ________________________________________________________________________  

                                 Kesempatan berlipat ganda ketika ditangkap,
                                          Kesempatan mati kalau diabaikan.
                                                                                                
                                                    

0 komentar:

Posting Komentar