Rabu, 06 November 2013

Tidak semua orang bisa menjadi Leader


Beberapa orang sering menanyakan hal ini pada saya:

“Mas Arli.. mengapa jaringan saya mati / stuck..?”

Banyak cara untuk mendapatkan keuntungan di bisnis Networking..

Tapi kalau anda tidak menjadi seorang Leader, Maka selamanya anda merasakan kerja sendiri.. dan tidak mendapatkan pasif Income. Dan jika anda berhenti bekerja maka keuntungan juga berhenti..

Ya.. tentunya kita tidak bisa membesarkan bisnis sendirian, anda butuh tim yang mau bekerja keras dan bekerja sama dengan anda. 

Tapi pertanyaanya.. bagaimana cara untuk menjadi seorang leader.. dan apa yang membuat tim kita efektif menghasilkan..?

Mari kita kaji satu persatu:


1.       Selling dan rekruting itu nomor satu.
Diantara sekian banyak pandangan miring terhadap bisnis MLM tentunya anda tidak bisa bergerak seperti bisnis konvensional. Di bisnis Networking anda harus bergerak dengan kekuatan selling dan duplikasi.. tidak bisa tidak.

Selling akan mempertebal kantong penghasilan anda, ketika anda membutuhkan biaya operasional seperti: Biaya perjalanan, penginapan, alat bantu, pembuatan website, pertemuan, dan banyak lagi hal2 yang tentunya tidak gratis.

Ya..
Wajar kalau sebuah bisnis memang membutuhkan biaya.. jadi yang pertama kali anda harus kuasai adalah.. “Bagaimana mendapatkan uang sebanyak mungkin dari selling maupun rekruting”

Bergeraklah lebih cepat dari yang tercepat.. dengan cara meminimalkan “Proses Berfikir Yang Tidak Perlu”

Kemudian hitung dengan cermat antara pemasukan dengan pengeluaran.. kemudian pilih metode dan alat bantu, jangan sampai over budget.


2.       Duplikasi
Kata “duplikasi” adalah sederhana.. tapi menerapkan duplikasi pada sekelompok manusia.. “RUMIT”
Karena pada dasarnya manusia punya banyak kepentingan dan pendapat.. jadi anda harus perhatikan.. apa yang anda duplikasikan.

Saran saya “duplikasikan cara sederhana yang langsung menghasilkan”

Contoh:

Saat ada seorang member mendatangi saya di sebuah hotel, dia konsultasi tentang betapa sulitnya berbicara pada orang baru.

Belum selesai dia berbicara.. saya bilang “STOP” kemudian saya memanggil pelayan restoran dan bertanya “mas.. restoranya tutup jam berapa ya?” dia menjawab “jam 8 malam last order pak..” saya bertanya kembali.. “njenengan asli sini mas..?”  dia menjawab “bukan.. saya dari jogja”

Pendeknya saya bertanya dan ngobrol sampai akhirnya saya dapat no telp si pelayan restoran, dengan alasan, saya punya cabang di jogja kalau ada temen yang mau kerjaan..

Kemudian member saya yang mengamati saya manggut2 dan saya berkata “susah apa gampang mas..?” dia menjawab.. “iya .. gampang ya..”

Diatas saya memberikan contoh duplikasi sederhana.. langsung dengan tindakan contoh..
Maka celakalah bagi anda yang memberikan pelajaran tanpa memberi contoh terlebih dahulu.

Saran saya untuk duplikasi:
-          Tunjukan bahwa anda pun kehujanan naik motor saat bepergian
-          Tunjukan anda pun juga membeli brosur sebelum menyarankan member anda untuk membeli brosur
-          Tunjukan bahwa anda memiliki catatan daftar nama
-          Tunjukan bahwa anda juga mengirim paket lewat pos atau JNE
-          Tunjukan bahwa anda sering datang ke stokis untuk membeli produk
-          Tunjukan anda melakukan promosi paling banyak diantara rekan-rekan anda
-          Tunjukan anda memiliki sistem keuangan tercatat untuk aktifitas bisnis anda
-          Tunjukan anda memasang banner di depan rumah anda
-          Tunjukan bahwa anda pemakai dexon1 secara rutin setiap mengisi bensin
-          Tunjukan anda setiap hari melakukan penawaran ke orang baru
-          Tunjukan setiap hari anda memfoto aktifitas bisnis anda dan menguploadnya di sosial media.
-          Dan banyak lagi.. tapi yang terpenting juga adalah..
-          “TUNJUKAN anda sudah MEMBACA artikel ini dan menerapkanya”


Semoga bermanfaat



Arli Kurnia

0 komentar:

Posting Komentar