Bandung, — Puluhan Mahasiswa Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Bandung, mengelar demo di depan Gedung Sate Bandung,memperingati 51 tahun aneksasi Papua kedalam Indonesia pada tanggal 1 Mei 1963, dengan menuntut kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera memberikan Hak Penetuan Nasib Sendiri Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua Barat.Kamis/1/5/2014. Pagi.
Massa aksi melakukan longmarch dari Asrama Papua Kamasan II Bandung Jam 09.00 WIB menuju titik nol Gedung Sate Bandung dengan teriakan-teriakan Papua Merdeka, Papua Merdeka di sepanjang jalan.
Korlap aksi Natalis Pigai, Mengatakan, Negara Indonesia dan PBB untuk mengakui kedaulatan Papua Barat yang di deklarasikan pada 1 Desember 1961 sebagai suatu Negara.
Dalam orasi Pigai juga mengatakan, “Berikan kebebasan untuk Rakyat Papua Barat menentukan nasib sendiri seperti bangsa indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia, dan Tarik Militer (TNI-Polri) Organik dan Non-Organik dari seluruh Tanah Papua, hentikan eksploitasi dan tutup seluruh perusahaan milik kaum imperialis, seperti Freeport, BP, LNG Tangguh, Corindo, Medco. Dinilai, perusahaan-perusahaan itu membawa malapetaka bagi Bangsa Papua Barat.
Selama 51 tahun Papua berada dalam Indonesia berbagai operasi militer telah dilancarkan oleh pemerintah Indonesia untuk membungkam perlawanan Rakyat Papua yang menolak kehadiran Indonesia, banyak pelangaran Ham yang terjadi di papua sejak papua di masukan paksa oleh Indonesia melalui PBB. Dari masa kepemimpinan Soekarno hingga SBY-Boediono, militer tetap menjadi alat yang paling reaksioner dalam menghadapi gejolak perlawanan Rakyat Papua. Ratusan ribu nyawa Rakyat Papua telah hilang oleh kebiadaban Militer Indonesia.” Tutur Pigai.
Dalam orasi salah satu mahasiswa papua Pian Pagawak juga mengatakan, Papua sudah merdeka, tetapi kemerdekaan orang Papua itu telah direbut dan diperkosa oleh Indonesia,PBB, Amerika pada tanggal 19 desember 1961 yang disebut TRIKORA, ketika papua merdeka selama 18 hari hanya demi kepentingan sumber daya alam (SDM), ujar Pagawak.
Dalam orasi kordinatol aksi Ferry Kogoya, mengatakan, “Kami menilai keterlibatan PBB dalam status politik rakyat papua barat tidak manusiawi dan demokratis, sebab perjanjian New York (New York Agreement) 15 agustus 1962 tidak melibatkan satupun orang papua, selain itu juga aneksasi West Papua kedalam Indonesia 1 mei 1963 adalah awal operasi Militer Indonesia diatas tanah west papua hingga saat ini atau awal penderitaan rakyat papua, dan PEPERA 1969 cacat Hukum dan moral, “Tutur Kogoya.
Wenas Kobogau
Sumber:http://ampbandungjabar.blogspot.com/2014/05/amp-bandung-aneksasi-papua-1-mei-cacat.html
0 komentar:
Posting Komentar