Selasa, 28 Januari 2014

Bapa Kami


Foto Ilustrasi Googlr


Oleh: Honaratus Pigai


Bapa kami yang ada di surga
Engkaulah Allah yang memihak orang yang melarat, bukan pada orang yang gila harta
Engkaulah Allah yang berdiri di sisi orang yang tertindas, bukan pada orang yang gila kuasa
Engkaulah Allah yang berbelas kasih pada orang yang hina, bukan pada orang-orang yang gila hormat.

Dimuliakanlah namaMu
Di antara para petani, Yang harus menggarap kebun-kebun tergadai,
Di lingkungan para petani, Yang harus berteduh di gubuk kumuh
Di kalangan anak asongan, Yang harus mandi di kali tercemar,
Di antara rakyat kecil, Yang tergusur demi suksesnya pembangunan

Datanglah KerajaanMu
Yakni dunia baru,
Yang berundang-undang cintakasih
Yang berhaluan kebebasan,
Yang bernilai kebenaran
Yang bertatanan keadilan.

Jadilah kehendakMu di atas bumi,
Untuk memberi makan pada yang lapar
Untuk memberi minum pada yang haus
Untuk memberi tumpangan pada para janda-duda/fakir miskin
Untuk memberi pakaian pada yang telanjang
Untuk melawat mereka yang sakit
Untuk mengunjungi mereka yang ada dalam penjara
Untuk memperjuangkan hak-hak mereka yang tertimpa ketidakadilan

Seperti di dalam sorga,
Yang berpihak pada rakyat kecil
Yang melawan segala bentuk intimidasi
Yang menghilangkan segala upaya pembodohan masyarakat
Yang membongkar segala kemunafikan manusia dan praktek bisnis serakah tanpa moral
Yang mendobrak segala praktek penyalahgunaan kekuasaan

Berilah kami rejeki pada hari ini,
Agar kami kuat dan berkobar dalam membongkar budaya bisu
Agar kami kuat dan pantang mundur dalam melawan penjajahan dan kejahatan
Agar kami kuat dan berani menentang penindasan dan pembunuhan

Dan ampunilah kesalahan kami,
Karena kami diam, Ketika hutan-hutan dibabat untuk arena pembangunan daerah
Karena kami bungkam, Ketika rumah dan ladang digusur untuk Jalan raya
Karena kami bisu, Ketika kebun-kebun dirampas untuk rumah mewah
Karena kami tak acuh, Ketika rakyat kecil disingkirkan demi gemerlapnya keindahan kota

Seperti kami pun mengampuni,
Mereka yang bersalah kepada rakyat
Melalui sistem pembodohan massal
Sehingga rakyat hanya mampu mengucap “ya, ya, dan ya”

Jangan masukkan kami ke dalam percobaan
Sehingga kami pun ikut melakukan kekerasan
Seperti mereka yang tidak mengenal Tuhan,
Sehingga kami hanya mampu melontarkan kritik
Tanpa kami sendiri bertindak adil, jujur, dan bertanggung jawab,
Sehingga kami berpihak dan membantu orang kecil
Tetapi kami sendiri tidak terlepas dari permainan manipulasi

Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat,
Yakni pikiran yang memonopoli kekayaan alam,
Perkataan untuk memanipulasi pendapat umum,
Perbuatan yang melecehkan keinginan rakyat.
Amin.  

0 komentar:

Posting Komentar