Tampilkan postingan dengan label AMP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label AMP. Tampilkan semua postingan

Senin, 31 Oktober 2016

SAHABAT KARIB

Foto Step dan Kawannya/Pribadi

Oleh: Sefpanus Pigai

Sahabat adalah pemenuhan kebutuhan jiwa.

Dialah ladang hati, yang ditaburi dengan kasih dan dituai dengan penuh rasa terima kasih.

Sahabat adalah naungan sejuk keteduhan hati dan Api unggun kehangatan jiwa, karena akan dihampiri kala hati gersang kelaparan dan dicari saat jiwa mendamba kedamaian Ketika ia menyampaikan pendapat, kalbu tak kuasa menghadang dengan bisikan kata “tidak”, dan tak pernah khawatir untuk menyembunyikan kata “ya” Bilamana dia terdiam tanpa kata hati senantiasa mencari rahasianya Dalam persahabatan yang tanpa kata, segala fikiran, hasrat, dan keinginan terangkum bersama, menyimpan keutuhan dengan kegembiraan tiada terkirakan.

Ketika tiba saat perpisahan janganlah ada duka, sebab yang paling kau kasihi dalam dirinya, mungkin akan nampak lebih cemerlang dari kejauhan.

Seperti gunung yang nampak lebih agung dari padang dan ngarai.

Lenyapkan maksud lain dari persahabatan kecuali saling memperkaya roh kejiwaan. Karena cinta berpamrih yang mencari sesuatu di luar jangkauan misterinya,bukanlah cinta, tetapi sebuah jaring yang ditebarkan ke udara hanya menangkap kekosongan semata.

Persembahkan yang terindah bagi persahabatan. Jika dia harus tahu musim surutmu, biarlah diamengenali pula musim pasangmu.Karena persahabatan kan kehilangan makna jika mencarinya sekadar bersama guna membunuh waktuCarilah ia untuk bersama menghidupkan sang waktu.

Sahabat kan mengisi kekuranganmu bukan mengisi kekosonganmu.Dalam manisnya persahabatan, biarkanlah ada tawa kegirangan Berbagi duka dan kesenangan Karena dalam rintik lembut embun, hati manusia menghirup fajar yang terbangun dan kesegaran gairah kehidupan.

Penulis adalah Mahasiswa Papua di Surabaya

Selasa, 18 Agustus 2015

SERUAN UMUN; PENJEMPUTAN FILEP KARMA, "TOKOH PEJUANG PEMBEBASAN NASIONAL PAPUA BARAT


Aksi Serentak Penjemputan FILEP KARMA, "Tokoh Pejuang Pembebasan Nasional Papua Barat"

AMP
"Pejuang Pembebasan Nasional Papua Barat, Bapak Filep Karma akan di paksa keluar dari LP Abepura pada tanggal 20 Agustus 2015 setelah di vonis 15 tahun penjara pada tahun 2004 (setelah hampir 10 tahun jalani hukuman oleh negara kolonial Indonesia). Beliau dipaksa akan di keluarkan pada 17 namun beliau menolak karena tidak merasa 17 agustus adalah hari kemerdekaan bangsa Papua sehingga dipastikan beliau akan di keluarkan pada tanggal 20 mendatang"

Pada tanggal 2 Juli 1998 Tokoh Pejuang Pembebasan Nasional Bangsa Papua Barat Bpk. Filep Karma memimpin demonstrasi di Biak dimana bendera Bintang Kejora dikibarkan pada sebuah menara Tower di dekat pelabuhan selama 4 hari. kemudian Pada pagi hari tanggal 6 Juli 1998, militer mengambil alih pelabuhan Biak. Eben Kirksey, seorang antropolog Amerika yang kebetulan berada di Biak melaporkan bahwa Filep Karma ditembak di kedua kakinya namun selamat.

Akibat pengibaran bendera BINTANG KEJORA Pada tanggal 25 Januari 1999 Bpk.Filep Karma dijatuhi hukuman enam setengah tahun penjara, namun ia kemudian dibebaskan setelah menghabiskan 18 bulan dalam tahanan dan di bebaskan pada tahun 2000.

Pada 1 desember 2004 yang merupakan hari Deklarasi kemerdekaan Bangsa Papua Barat, Bpk. Filep Karma kembali mengorganisir masyarakat papua untuk memperingati hari Nasional bangsa papua Bpk. Filep Karma bersama rakyat papua barat mengibarkan benderah BINTANG KEJORA di lapangan Trikora, Jayapura beliau di tangkap dan siksa kemudian di Vonis tahanan Lembanga Pemasyarakatan (LP) abepura selama 15 tahun 2004-2019.

Pengaruh tekanan Masyarakat Internasional terhadap negara Kolonial Indonesia, sehingga Bpk. Filep Karma akan di bebaskan dari massa tahanan yang belum terselesaikan pada tgl 20 agustus 2015.

Maka dengan demikian kami menyeruhkan kepada seluruh Pemuda/Mahasiwa, Perempuan, Tani kota, Sipil Kota, Butuh Kasar dan selutuh masyarakat adat Papua agar dapat berpartisipasi dalam aksi penjemputan Bpk. FIlep Karma Tokoh Pejuang Pembebasan Nasional Papua Barat. aksi penjemputan secara langsung akan dilaksanakan di Port Numbay/Jayapura LP Abe. pada pukul 09;00 - selesai menuju Taman imbi Jayapura Kota.

Petingnya dukungkan terhadapTokoh Pembebasan Nasional Bangsa Papua Barat yang telah lama menetap dibalik jeruji besi, maka Aliansi Mahasiswa Papua AMP Mengajak kawan-kawan Pemuda/Mahasiswa Papua yang berdomisili di kota kolonial Se-Jawa dan Bali untuk dapat berpartisipasi dalam aksi serentak yang akan dilakukan pada;

Hari/Tgl/ : Kamis 20 agustus 2015
Pukul : 09:00 S/d Selesai
Tempat : Serentak di Setiap Komite Kota [AMP]

Demikiaan Seruan Ini kami buat, atas partisipasi kerja sama seluruh kawan-kawan kami ucapkan jabat erat.
salam Pembebasan.....!!!

Sumber:www.ampnews.org 

Kamis, 26 Maret 2015

POL PP SURABAYA MELARANG NGAMEN DARI ALIANSI MAHASISWA PAPUA (AMP) SURABAYA !


Foto Ilustrasi

Surabaya - POL PP surabaya dengan tegas melarang ngamen dari organ Aliansi Mahasiswa Papua(AMP) surabaya dengan alasan yang tidak jelas.

Surat izin ngamen sebelum dua hari kami telah ajukan ke Polwiltabes dan mereka menyetujui untuk kami ngamen di titik yang kami tentukan. Namun, pada hari H-nya kami diusir dan melarang kami untuk ngamen pada hari itu. Pada hal, surat yang kami ajukan telah di terima. Kami mahasiswa tidak mengerti mengenai hal ini, karena tindakan yang mereka yang buat sangat mendadak serta mendesak dan membubarkan kami begitu saja. Serta menyuruh kami untuk selanjutnya tidak mengadakan atau membuat kegiatan Ngamen dari Organ AMP ini.

Tidak ada jalan lain yang harus di tempu untuk mendapatkan uang kolonial, saat-saat di tanah kolonial ini. Hanya untuk mendapatkan uang kolonial untuk membuat acara kecil-kecil seperti diskusi dan lain-lain. Solusi lain yang kami gunakan untuk mendatangkan uang hanya melalui ngamen di jalan-jalan Raya di tanah Kolonial. Poleiltabes surabaya mengijinkan hanya organ IPMAPA, serta organ sosial lainnya. Ketidaklogisan yang di lakukan oleh negara kolonial ini sangat tidak demokratis kepada mahasiswa papua.

Beberapa tahun lalu, kami tidak dibatasi dan melarang untuk ngamen. Namun, dari tahun 2015 Polwiltabes Surabaya melarang mahasiswa Papua untuk ngamen dari organ AMP. Menurut Stefanus Pigai, tindakan yang mereka lakukan ini tidak sesuai standar ketentuan yang kami lakukan. Hanya saja, semua dibalik ini ada aktor-aktor yang memanipulasi keadilan menjadi munafik. Hanya untuk memperlambat kinerja kami. Dan kepada wali kota surabaya untuk tanggapi hal ini, karena di atas kesepakatan yang ada hanya kami dibubarkan dengan alasan yang tidak logis.

Ungkap Pigai, tindakan yang dilakukan oleh mereka ini tidak menghambat semangat untuk selalu bersuara akan keadilan di negeri kami West Papua dan kami selalu berada di garis pembela kebenaran. Karena, pekerjaan yang paling “ MULIA” adalah memperjuangkan demi “Kebenaran” atas tindakan kekerasan oleh “Kolonialisme, Imperealisme dan Militerisme”.“Mesak Pekei”- (Sumber: http://bunamonews.blogspot.com)

Rabu, 12 Maret 2014

SIKAPI PELANGGARAN HAM, AMP AKAN GELAR AKSI

Sejumlah Massa Aksi di Yogyakarta Saat Membentangkan Bendera Bintang Kejora, Pada Peringatan Hari Aneksasi ( 1 Mei 2013 )

Yogyakarta (12/03/2014 - Guna menyikapi berbagai kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) dan pembungkaman ruang demokrasi yang terus menerus dilakukan oleh aparan militer Indonesia (TNI-POLRI) di Papua selama ini, maka Aliansi Mahasiswa Papua [AMP] berencana menggelar aksi penyikapan yang rencananya akan dilaksanakan pada hari kamis (14/03/2014) di Yogyakarta.




Selain menyuarakan kasus-kasus pelanggaran HAM dan pembungkaman ruang demokrasi yang dilakukan militer Indonesia terhadap rakyat Papua, AMP juga akan menyuarakan "Hak Menentukan Nasib Sendiri Sebagai Solusi Demokratis Bagi Rakyat Papua Barat", sebab menurut AMP Hak Menentukan Nasib Sendiri merupakan satu-satunya jalan terbaik untuk penyelesaian permasalahan Papua.




Telius selaku Sekertaris AMP Komite Kota Yogyakarta ketika dihubungi menyatakan bahwa "kami menggerlar aksi ini untuk menyikapi segalah bentuk penggaran HAM dan pembungkaman terhadap ruang demokrasi di Papua, Indonesia dengan kekuatan militernya selalu melegalkan segalah cara untuk melindungi kepentingan investor asing yang tidak pernah memperhatikan kehidupan orang asli Papua yang memiliki hak atas segalah kekayaan alam yang ada di Papua", tegas Telius. 



Selain itu, menurut Telius "aksi kali ini juga sebagai bagian praktek yang akan dilakukan oleh kader-kader/anggota AMP yang baru saja menyelesaikan Pendidikan Politik (DIKPOL) beberapa hari yang lalu",kata telius.[rk]