Jumat, 04 Maret 2016

DOWNLOAD SKRIPSI : MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN OPERASI HITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI PADA SISWA KELAS V

BAB I PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang 

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat pesat seiring dengan kemajuan zaman. Perkembangan ini menyangkut semua aspek kehidupan termasuk didalamnya tujuan pendidikan. Keberhasilan pendidikan akan dapat dicapai dengan baik apabila dalam kegiatan pembelajaran melibatkan seluruh komponen pendidikan antara lain kurikulum, siswa, guru, metode, sarana dan prasarana, evaluasi, materi pembelajaran, tujuan, serta lingkungannya. Guru dan metode pembelajaran merupakan dua komponen penting yang menentukan kualitas pembelajaran dan prestasi belajar. Usaha untuk meningkatkan kualitas belajar siswa merupakan suatu keharusan bagi tenaga kependidikan karena bidang pendidikan memegang peranan penting dan merupakan salah satu wahana untuk menciptakan kualitas sumber daya manusia khususnya peserta didik. Berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan telah dilakukan tetapi asilnya belum sesuai dengan yang diharapkan, keadaan ini tercermin dari rendahnya nilai ulangan harian matematika yang dicapai siswa, hal ini terungkap saat penulis melakukan penelitian terhadap nilai matematika siswa kelas V SDN 8 Dauh Puri pada tanggal 16 Juli 2012. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru matematika di kelas V SDN 8 Dauh Puri, diperoleh informasi bahwa nilai rata-rata pelajaran matematika sebesar 60 sedangkan nilai KKM sebesar 65 berarti nilai siswa tergolong rendah. Dalam penelitian ini penulis melakukan observasi dengan dua poin yang diamati antara lain cara guru mengajar di kelas, dan kondisi siswa dalam mengikuti PBM.

Dalam kegiatan belajar-mengajar pada pembelajaran matematika guru mengajar masih kurang bervariasi, guru belum mampu mengarahkan siswa untuk fokus mengikuti kegiatan belajar-mengajar dan guru lebih mengutamakan penggunaan rumus dibandingkan dengan pemahaman rumus itu sendiri. Sedangkan dari kondisi siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran terlihat bahwa proses belajar mengajar banyak didominasi oleh siswa-siswa pintar saja. Anak-anak yang kemampuannya kurang secara akademis sepertinya kurang percaya diri untuk ikut berpartisipasi dalam proses belajar mengajar (PBM). Masih rendahnya keberanian siswa-siswa yang kurang secara akademis untuk terlibat dalam PBM disebabkan karena mereka bersaing dengan siswa yang pintar. Suasana kelas kelihatannya hidup, tetapi hanya dihidupkan oleh siswasiswa yang pintar saja. Di pihak lain, siswa-siswa yang kemampuannya kurang hanya diam menunggu. Hal ini sangat jelas terlihat pada saat mengerjakan soal-soal, siswa yang terlibat aktif mengerjakan soal hanyalah siswa yang pintar, sedangkan siswa yang kemampuannya kurang hanya menunggu jawaban dari siswa yang pintar. Ini terlihat juga ketika mereka mencocokkan jawaban yang mereka peroleh dari latihan-latihan soal. Sementara siswasiswa yang kemampuannya kurang hanya membaca soal dan tidak bisa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Ini tampak disebabkan karena teman yang diajak duduk satu bangku atau teman yang duduk di depan dan dibelakangnya tidak dapat mengerjakan soal. Akhirnya mereka hanya menunggu dan mencatat hasil yang diperoleh setelah dikerjakan di papan tulis. Hal ini berlangsung terus, oleh karenanya dipandang perlu untuk diupayakan pemecahannya. 

Para guru juga mengatakan bahwa konsep pembelajaran matematika harus dijelaskan secara berulang-ulang. Ini akan menjadi suatu yang membosankan bagi anak yang pintar. Akhirnya menjadi suatu fenomena tersendiri, jika dalam suatu PBM materi yang sama harus dijelaskan secara berulang-ulang, maka siswa yang pintar mengeluh karena jenuh, tetapi jika dipercepat siswa yang kemampuannya kuran akan ketinggalan. Tampaknya diperlukan upaya yang memungkinkan untuk memposisikan siswa yang pintar dengan siswa yang kemapuannya kurang menjadi teman sebaya sedemikian, sehingga siswa yang pintar dapat membantu siswa kurang pintar dan akhirnya dapat terus terfokus dalam pembelajaran. Dengan demikian diharapkan siswa yang pintar terhadap matematika dapat terlayani dengan baik sementara siswa yang kurang tetap dapat belajar dengan baik melalui bantuan teman yang lain dengan sistem kooperatif. Team Assisted Individualization merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menggunakan tim tim pembelajaran dengan empat atau lima anggota berkemampuan heterogen dan memberikan sertifkat untuk tim yang berkinerja tinggi (Slavin dalam Monika, 2009:05). Jika dibandingkan dengan tipe kooperatif yang lain seperti STAD dan TGT maka ketiganya memiliki persamaan dalam hal jumlah anggota kelompok dan pemberian penghargan kelompok, bedanya adalah bila STAD dan TGT menggunakan sebuah pengajaran tatanan tunggal untuk kelas, TAI menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual. Dalam model ini, diterapkan bimbingan antar teman yaitu siswa yang pandai bertanggung jawab terhadap siswa yang lemah. Disamping itu dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok kecil. Siswa yang pintar dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya, sedangkan siswa yang lemah dapat terbantu menyelesaikan permasalahzan yang dihadapi. 

Berdasarkan uraian di atas untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI dalam pembelajaran matematika dapat meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar matematika siswa kelas V SDN 8 Dauh Puri, dalam pembelajaran bilangan bulat dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe 4 TAI. Maka terdorong melakukan penelitian dengan judul Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran Operasi Hitung Bilangan Bulat pada Siswa Kelas V SDN 8 Dauh Puri Tahun Pelajaran 2012/2013.

 B. Fokus Penelitian Fokus dalam penelitian ini adalah meningkatkan aktivitas dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada siswa kelas V SDN 8 Dauh Puri tahun pelajaran 2012/2013. 

C. Rumusan Masalah 

Berdasarkan uraian latar belakang serta fokus penelitian tersebut di atas, maka permasalahan yang dapat diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada kelas V SDN 8 Dauh Puri tahun pelajaran 2012/2013? 2. Apakah terjadi peningkatan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada kelas V SDN 8 Dauh Puri tahun pelajaran 2012/2013? D. Tujuan Penelitian Sesuai permasalahan yang ingin dikaji sebagaimana uraian di atas,maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran operasi hitung bilangan bulat melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI pada kelas V SDN 8 Dauh Puri tahun pelajaran 2012/2013.

0 komentar:

Posting Komentar