Senin, 08 September 2008

4 HAL PEMIKIRAN YANG DAPAT MEMOTIVASI SAAT ANDA MULAI MENYERAH

menyerah, nyerah, memotivasiPernahkah Anda tergoda untuk berhenti dan menyerah? Pernahkah Anda menjadi putus asa karena adanya tekanan, terlalu banyak tanggung jawab, atau tidak adanya kemajuan berkaitan dengan proyek tertentu atau dengan sebuah peran? Sikap berserah dan sikap menyerah adalah dua hal yang berbeda.

Kadang saat Anda sedang berpikir untuk berhenti, sudut pandang yang baru dapat membantu Anda untuk juga memperbaharui semangat dan kekuatan Anda untuk waktu yang lama.

Berikut ini empat pemikiran yang dapat memotivasi Anda setiap kali Anda menemukan diri Anda berhenti di satu titik dalam peran Anda sebagai seorang pemimpin:

1. Persepsi yang salah menyebabkan banyak orang berhenti

Pada waktu yang bersamaan satu orang berkata, "Saya menyerah...", seorang yang lain melihat situasi yang sama dan berkata, "Ini kesempatan yang besar untuk saya", seorang yang lain berteriak dan lari, dan yang lain lagi berkata, "Ini kesempatan sekali seumur hidup." Apa perbedaan di antara mereka? Semua itu hanya masalah persepsi atau sudut pandang.

2. Jika Anda memulai dengan alasan yang salah, Anda akan berhenti untuk alasan yang salah

Ketika orang memberitahu saya bahwa mereka ingin berhenti melakukan sesuatu, saya selalu ingin tahu mengapa dulu mereka memulainya. Daripada mendengarkan daftar alasan mengapa mereka harus berhenti dari profesi mereka, sebagai contohnya, saya malah membawa mereka kembali pada awalnya.

Mengapa mereka terjun dalam profesi mereka sebelumnya? Apakah karena mereka memang menyukainya atau karena tuntutan untuk memenuhi harapan orang tua mereka? Jika Anda mempunyai alasan yang tepat saat memulai sesuatu, Anda cenderung akan berpikir dua kali untuk berhenti.

3. Ketekunan dan kesabaran adalah hasil dari melihat gambaran besarnya

Ijinkan saya menjelaskan seperti ini. Seorang pemotong batu, dengan palu dan alat pahat di tangannya, mengerjakan sebongkah besar batu granit. Untuk waktu yang lama, tidak ada perubahan yang berarti pada batu itu namun dia tetap terus mengetuknya. Akhirnya pada ketukan yang ke 101, sebuah retakan tampak di batu itu.

Apakah hanya ketukan ke 101 yang berhasil membuat batu itu retak? Tentu saja tidak. Ketukan palu yang terus-menerus itulah yang menyebabkan batu itu pecah. Pemotong batu itu tahu apa yang akan terjadi jika dia tetap terus mengetuk batu. Dia tekun karena dia bisa melihat gambaran besarnya.

Dalam pekerjaan dan dalam kehidupan, banyak orang menyerah saat mereka tidak melihat hasil dalam waktu singkat. Mereka mengetuk batu hanya 3 kali, dan kemudian mereka berhenti karena mereka mengira tidak ada sesuatupun yang terjadi, namun mereka salah. Ketika Anda mengerjakan satu hal yang benar setiap hari, sesuatu sedang terjadi bahkan saat Anda tidak bisa melihatnya. Jangan kehilangan pandangan dari gambaran besarnya.

4. Beberapa hal hanya akan berhasil jika diberikan waktu yang cukup

Saya pernah membaca sebuah artikel dalam majalah golf tentang Sam Snead yang terkenal. Seseorang yang pernah bermain bersama dengan Snead mengingat, ketika seorang pemain golf legendaris membuat pukulan triple bogey pada lubang pertama, Snead tampak tidak terganggu atau terpengaruh sama sekali.

Sambil berjalan di atas rumput hijau, Snead menatap rekannya dan berkata, "Itulah mengapa mereka mempunyai 18 lubang dalam permainan golf." Dengan kata lain, hasil akhirnya akan terlihat setelah melalui proses atau tahapan-tahapan. Beberapa hal memang membutuhkan waktu lebih lama.

Memang lebih mudah menumpuk terlalu banyak hal dalam satu waktu. Namun bukan satu pertemuan, satu kali sesi kuliah, atau satu kali presentasi yang menjadikan kita seorang pemimpin yang baik, tapi proses. Sudah waktunya kita berlatih hari demi hari, bekerja dengan tekun bahkan saat kita masih belum bisa melihat hasilnya, karena proseslah yang membuat perbedaan.

Lain kali jika Anda tergoda untuk menyerah, ingatlah hal ini: seorang pemimpin bertumbuh setiap hari, bukan dalam satu hari. Beri waktu lagi.

Semangat dan semoga bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar