Senin, 15 September 2008

Pelanggan dengan sukarela membantu promosi

Contoh kasus ini dimuat oleh http://www.suarakarya-online.com

Dari berbagai macam strategi untuk mengembangkan omset ... anda perlu melihat yang satu ini...


Sabtu, 19 April 2008

Satu lagi kawasan wisata baru muncul di Kota Solo. Untuk menambah daya tarik Kota Solo yang selama ini dikenal dengan sebutan kota budaya, Pemkot Solo membangun pusat jajanan malam. Sama halnya dengan yang telah dikembangkan di Surabaya, yaitu pusat jajanan malam Kiakia Kembang Jepun, di Kota Solo pun dikembangkan pusat jajanan malam yang disebut Gladag Langen Bogan. Di kawasan ini pengunjung bisa mencicipi aneka makanan khas Solo.

Makanan khas seperti nasi liwet, tengkleng, dan bubur lemu, dijual setiap malam di Gladag Langen Bogan itu. Begitu juga bistik, timlo, gudeg ceker, pecel ndeso, dan makanan khas lainnya, dijajakan di kawasan yang terletak di tengah Kota Solo atau tepatnya di Jalan Mayor Sunaryo itu. Sedangkan untuk minuman, di sana ditawarkan mulai dari wedang ronde, wedang donga, wedang jahe hingga minuman jus buah yang menjadi alternatif bagi pengunjung.
Pusat jajanan malam ini menempati lokasi di tengah jalan yang biasanya pada pagi hingga sore hari digunakan untuk arus lalu lintas. Gladag Langen Bogan mulai dibuka pukul 17.00 WIB hingga menjelang dini hari. Konsep yang digunakan di sana juga sama dengan yang ada di Kia-Kia Kembang Jepun. Pengunjung bisa menikmati makanan sambil duduk di kursi-kursi yang telah disiapkan di sana. Sementara itu, sebanyak 100 pedagang yang menjajakan dagangannya dengan gerobak siap melayani para pengunjung.

Jika tidak tertampung di kursi yang di atasnya telah dipasang tenda, pengunjung tidak perlu khawatir. Soalnya, di sepanjang jalan itu juga disediakan semacam lesehan bagi pengunjung untuk sekadar bisa menikmati makanan khas Solo yang lezat. Pengunjung pun tidak perlu khawatir dengan harga yang ditawarkan di sana sebab semuanya bisa terjangkau karena murah.

Gladag Langen Bogan memang terbilang baru di Kota Solo. Kawasan pusat jajanan malam ini baru saja diresmikan pada Minggu (13/4) oleh Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu. Namun, meski terbilang baru, warga tampak antusias menyambut kehadiran Gladag Langen Bogan. Sejak dibuka untuk umum pekan lalu, kawasan ini setiap malam tidak pernah sepi pengunjung.
"Ada sekitar 100 pedagang di sini dan buka setiap hari. Dan mulai pukul 17.00 WIB kawasan ini sudah mulai ditutup untuk arus lalu lintas. Diharapkan, kawasan ini menambah daya tarik Kota Solo terutama untuk wisata kulinernya," ujar Kepala Badan Informasi dan Komunikasi (BIK) Kota Solo, Purnomo Subagyo.

Setiap akhir pekan, pengunjung juga bisa menikmati pertunjukan musik di kawasan ini. Tempatnya yang terletak di tengah kota sangat mudah dijangkau dari setiap sudut Kota Solo. Tidak hanya pengunjung yang tampak antusias menikmati makanan di kawasan ini, tetapi pedagang yang berjualan pun ikut bergairah dengan padatnya pengunjung setiap hari.

"Kawasan ini menjadi alternatif lain kalau ingin makan, terutama malam hari. Semoga saja ini akan terus berlangsung dan tidak hanya ramai pada saat pembukaan saja," ujar Dewi Setyowati, salah seorang pengunjung Gladag Langen Bogan.

Kawasan ini bisa menjadi salah satu tujuan bagi wisatawan-saat berkunjung ke kota yang dikenal sebagai kota yang tidak pernah tidur ini-untuk menikmati makanan khas Solo. Jika biasanya tengkleng Pasar Klewer yang terkenal itu hanya bisa dinikmati saat siang saja, di sini masyarakat bisa menikmatinya pada malam hari. Atau jika selama ini pengunjung hanya bisa menikmati enaknya gudeg ceker selepas pukul 24.00 WIB, maka di Gladag Langen Bogan mereka bisa menikmati lezatnya gudeg tanpa harus menunggu lepas tengah malam.

Pusat jajanan malam ini akan berakhir jika tidak ada pengunjung lagi. Dan tak boleh dilupakan, kawasan ini harus bersih kembali keesokan harinya. Pasalnya, kawasan ini akan digunakan kembali untuk jalan raya sebagai fungsi utamanya. (Endang Kusumastuti).

===================

Anda baru saja membaca sebuah liputan dan apa yang dapat kita pelajari?

1. Kalau orang bingung mau cari makan..."enaknya makan dimana ya?" langsung terbersit di pikirannya tentang pusat makanan tersebut.

ini adalah sayu poin plus yang sangat menguntungkan para penjual di sana. Tidak heran setiap malam banyak orang yang berbondong-bondong ke sana.

2. Setelah mencobanya, orang akan merasakan sebuah suasana malam yang berbeda... dan tertarik untuk menceritakannya (termasuk saya :) hehe) tak heran setiap malam selalu ramai, apalagi malam minggu... wah sampai tidak kebagian tempat ... padahal tempatnya adalah jalan raya yang cukup lebar (lebih dari 20 meter) dan sangat panjang (sekitar 400 meter)..

Terbayang omsetnya?... Guedhe buanget...

salam Laris Manisss...!

0 komentar:

Posting Komentar