Kamis, 11 September 2008

Baca tulisan dibawah ini dengan teliti dan bayangkan…!

Kalau mampir di warung nasi goreng pak joko silakan pesan sepiring nasi goreng ayam.

Seorang pelayan akan menghidangkan sepiring nasi goreng ayam yang aroma lezatnya sudah tercium dari jarak lima meter. Aroma bumbu gurih, asin dan pedas yang pas…membuat air liur saya keluar, dan tidak sabar lagi untuk menikmatinya.

Nasi goreng tersebut berwarna coklat kemerahan berasap karena barusan keluar dari wajan.

Yang lebih istimewa lagi, potongan ayamnya nyaris utuh sebesar genggaman tangan sehingga memberi kesan mantabbbb….!

Tiba saatnya untuk menikmatinya, saya mengambil sendok dan mencoba nasi yang beraroma gurih tersebut sedikit dulu…. Lidah saya merasakan rasa gurih yang khas yang belum pernah saya temui dimanapun juga sebelumnya.

Matapun agak terpejam tidak kuasa menahan lezatnya sendokan pertama dari nasi goreng istimewa tersebut…

OK…. STOP

Apakah anda terlena dan membayangkannya? Apa yang anda rasakan? Lapar? Atau lidah anda sedikit terganggu?

Kalau anda bisa merasakannya, berarti anda telah terhipnotis oleh tulisan tersebut.

Sebenarnya apa yang dilakukan oleh para pelaku hipnotis? Mereka membentuk bayangan secara visual, auditory, dan kinestetic secara detail sehingga pembacanya ikut merasakannya.

Film-film mulai dari sinetron sampai ke box office telah menghipnotis jutaan pemirsa, iklan tv telah menghipnotis jutaan konsumen.

Menurut Dr. Milton Ericson, ”semua komunikasi yang berhasil adalah hipnotis”.

So... apa yang harus kita lakukan.

  1. Berlatih Visual, coba sebutkan secara detail apapun yang anda lihat tentang sebuah benda atau kejadian. (contoh: sebuah mobil kijang inova hitam ber plat nomor H 1234 BG yang dikemudikan oleh seorang wanita cantik berkacamata hitam dan berumur sekitar 21 tahun. Kulitnya putih dan sepertinya seorang model)
  2. Berlatih Auditori, sebutkan suara apa yang anda dengar (contoh: ciiit... mobil tersebut berhenti secara tiba-tiba di samping saya. Kemudian kacanya terbuka secara perlahan dan terdengar suara seorang wanita yang tidak asing bagiku memanggil... ”arli...”)
  3. Berlatih Kinesthetic, sebutkan atau peragakan gerakan atau perasaan secara detail. (saking kagetnya saya sampai melompat, dan mendadak berketingat dingin... tetapi merasa begitu lega karena wajah teman lamaku yang canting muncul di balik kaca mobil itu.)

Ok... sekarang ... silakan berlatih lebih dalam lagi dan gunakan di setiap kali anda bercerita.

Saran saya, cari seorang anak kecil dan coba ceritakan dongeng sebisa anda, semakin anak kecil itu memperhatikan anda maka anda semakin mahir.


Salam LARIS MANISSS...!

0 komentar:

Posting Komentar