Adakalanya orang melihat kita sangat bahagia dengan keluarga, pekerjaan, pelayanan yang kita alami, padahal sebenarnya kita tidak merasa demikian.
Kebahagiaan bahkan bisa datang bersamaan dengan kekecewaan. Anda bahagia ketika dapat pekerjaan yang baik tapi di saat yang sama Anda kecewa karena diputus kekasih.
Kebahagiaan sangat ditentukan oleh nilai-nilai, prinsip dan keyakinan kita. Untuk satu orang, ia bahagia ketika ia melihat orang tuanya dapat rukun (walaupun ia punya segalanya dalam hidup).
Kebahagiaan sangat ditentukan oleh nilai-nilai, prinsip dan keyakinan kita. Untuk satu orang, ia bahagia ketika ia melihat orang tuanya dapat rukun (walaupun ia punya segalanya dalam hidup).
Untuk yang lainnya, ia bahagia ketika bisa pergi ke luar negeri, sementara ada orang yang bekerja sebagai pelaut internasional yang akan merasa bahagia kalau bisa pulang ke Indonesia. Ada orang yang bahagia kalau bisa punya tampang yang cantik atau ganteng (mereka pergi ke bedah kecantikan), sementara ada orang yang berpikir lebih baik pasangannya yang cantik atau ganteng daripada dia cantik atau ganteng sementara pasangannya engga!!!
Kebahagiaan tidak hanya melibatkan perasaan kita tetapi juga pikiran kita. Paradigma atau cara berpikir tentang suatu kebahagiaan akan sangat menentukan apakah kita bahagia atau tidak. Itu sebabnya kita bisa merasa sangat tidak bahagia walaupun orang lain melihat kita bahagia, hanya karena kita berharap ‘perasaan' bahagia itu kita rasakan.
Itu sebabnya kita harus atur pikiran kita dengan benar, walaupun mungkin perasaan kita sedang tidak karuan, yang pada akhirnya baik pikiran dan perasaan kita mengalami kebahagiaan..sebab percaya atau tidak..sesungguhnya kita sendirilah sang manager atas diri kita sendiri.
Kebahagiaan tidak hanya melibatkan perasaan kita tetapi juga pikiran kita. Paradigma atau cara berpikir tentang suatu kebahagiaan akan sangat menentukan apakah kita bahagia atau tidak. Itu sebabnya kita bisa merasa sangat tidak bahagia walaupun orang lain melihat kita bahagia, hanya karena kita berharap ‘perasaan' bahagia itu kita rasakan.
Itu sebabnya kita harus atur pikiran kita dengan benar, walaupun mungkin perasaan kita sedang tidak karuan, yang pada akhirnya baik pikiran dan perasaan kita mengalami kebahagiaan..sebab percaya atau tidak..sesungguhnya kita sendirilah sang manager atas diri kita sendiri.
Kita ingin bahagia atau tidak bahagia keduanya adalah keputusan yang benar..karena itulah keyakinan kita yang tentukan sendiri (ntah sadar atau bawah sadar). Jadi kesimpulannya.. ya kita sendirilah sebenarnya yang menentukan..serta memutuskan ingin Bahagia atau Tidak Bahagia.
Ingat..Kita adalah Sang Manager atas diri kita sendiri,.. maka, bijaksanalah.
Semoga Bermanfaat.
Ingat..Kita adalah Sang Manager atas diri kita sendiri,.. maka, bijaksanalah.
Semoga Bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar