Ev. Epinus Magal, S.PAK di kamar Jenazah Karitas |
DUA YANG DITEMBAK MATI, TIGA YANG LUKA BERAT KENAH PELURUH DAN DI RAWAT DI KLINIK KUALA KENCANA
Anak dari Pdt. Sem Magal Gembala Sidang Gereja Kemah (KINGMI) Jemaat Imanuel Waa, Tembagapura dan anaknya Ev. Epinus Magal, S.PAK ialah Gembala Sidang Gereja Kemah Injil (KINGMI) Jemaat Sinai Jl. Hasanudin Irigasi-Timika, Papua Barat. Alumi STT Medan, di tembak mati oleh Militer Republik Indonesia (TNI/POLRI) di Timika, sedangkan Yoen Wandagau adalah seorang anggota jemaatnya.
Kepada KNPBNews ini Pdt. Hengki Magal Sekertaris Gereja Kemah Injil (KINGMI) Klasis Tembagapura juga yang adalah bapak adiknya, menjelaskan kronologis singkatnya adalah sebagai berikut: Sekitar jam, 08.00 armarhum Ev. Epinus Magal, S.PAK naik ke Iwaka untuk mengunjugi beberapa anggota Jemaatnya Gereja Kemah Injil (KINGMI) Jemaat Sinai Irigasi-Timika yang sedang berperang di sekitar lokasi pertikaian di Iwaka, Pertikaian antara beberapa masyarakat Moni/Amungme dan Dani tentang senketa tanah di Iwaka.
Lanjut Pdt. Hengki, “ Tadi pagi jam, 07.00 sekelompok Dani bunuh Kwein Yawame jadi masyarakat Moni/Amungme juga turun menyerang kelompok Suku Dani tapi masyarakat Dani mereka posisi mundur yang berhadapan adalah Polisi dengan Brimob, jadi mereka (polisi/brimob) mereka tembak kearah mereka.” Terangnya.
Tambahnya juga bahwa, “yang kenah tembak ini ada 5 (lima) orang diantaranya ialah 2 (dua) ditembak mati dan 3 (tiga) yang luka-luka berat kenah tembakan. 3 (tiga) yang ditembak ialah 1.Nokolek Abugau 2.Okto Dimpau dan yang ketiga masih lupa namanya.” Katanya.
Hengki Magal alummi Sekolah Teologi Atas Kejuruan (STAK) Levinus Rumaseb Moanemani, Kab. Dogiyai ini juga menceriterakan bahwa, “Jenazah kedua korban yang mati ditembak di larikan di Rumah Sakit Karitas dan ketiga orang yang kenah tembakan dan luka-luka berat ini dilarikan ke Klinik Kuala Kencana untuk mendapat perawatan.” Dengan nada sedih.
Pantauan KNPBNews, bahwa sekitar jam, 3.00 WTP (Waktu Timika Papua) kedua jenazah korban atas nama Ev. Epinus Tabuni dan Yoen Wandagau tiba di Rumah Sakit Karitas dan mereka amankan jenazahnya di kamar Jenazah untuk tunggu proses operasi agar mengeluarkan peluruh yang tersarang dalam masing-masing tubuh mereka berdua.
Sekitar jam, 15.00 WTP (Waktu Timika Papua) Pantauan KNPBNews, Pdt. Deserius Adii, S.Th, muncul dengan muka sedih dan setelah itu beliau memberikan penghormatan terakhir kepada kawannya sekalipun segala gabungan Militer kawal jenazah. Menurut Pdt. Deserius Adii, S.Th, alasan memberikan penghormatan terakhir karena perang suku yang biasa terjadi disekitar Irigasi-Timika dengan kasus tanah itu biasa komunikasi dengan armarhum “saya sangat kehilangan kawan sekerja Allah, diladang Tuhan, kami biasa komunikasi kalau ada apa-apa dengan umat dia (armarhum) dengan umat saya.” Dengan nada bijak dan sedih.
Setelah itu Pdt. Deserius Adii, S.Th. ketemu dengan Kapolres Mimika, AKBP. Yeremias Romtini, M.Si. didepan kamar pintu jenazah dan Pdt. Adii Tanya ke kapolres bahwa, selamat malam pak kapolres, pak apakah peluruh masih ada dalam tubuh atau tidak? Jawab Kapolres, “ iya ada jadi kita kasih pindah jenazah ke UGD untuk foto untuk dokter pastikan peluruh bersarang dimana, agar dokter operasi untuk dikeluarkan peluruhnya.” Kata kapolres Rontini dengan nada tenang.
Selanjutnya sekitar 7.15. jenazah di bawa keluar ke UGD untuk di foto dan setelah di foto itu sekitar jam, 7.55 untuk dibawa kembali ke kamar jenazah untuk proses Operasi dilakukan, selanjutnya pukul 8.00 pihak keluarga korban dan beberapa Hamba Tuhan rapat untuk masuk mengawasi selama operasi dan keluarga putuskan akan masuk mewakili keluarga 2 (dua) orang dan mewakili pelaku 1 (satu) orang dan mewakili Pimpinan Gereja 1 (satu) orang dan mewakili keluarga Pdt. Hengki Magal yang masuk dan bapak Yulian dengan mama satu dan mewakili gereja Pdt.Deserius Adii,S.Th mewakili gereja.
Setelah itu tim medis dengan keempat orang saksi masuk dalam kamar jenazah untuk operasi tapi dengan alasan apa tidak tahu kepolisian dan para medis menyuruh Pdt.Deserius Adii,S.Th disuruh keluar dari ruangan operasi itu.
Media Online KNPBNews ini menemui Pdt.Adii dan bertanya kenapa pa keluar Adii menjawab dengan wajah menyesal berkata “tidak papa, polisi dan medis suruh keluar. Dan lanjutnya “Saya datang dan masuk untuk menyaksikan kawan seperjuangan dalam pelayanan ini ditembak dan saya mau saksikan proses pengeluaran peluruh itu tetapi mereka suruh keluar.” Ucapnya.
Pantauan KNPBNews juga bahwa yang melakukan proses pengeluaran adalah dokter yang berpakaian polisi dan polisi itu juga mengaku dia ini biasa ditugaskan diWamena dan baru dia tugas di Rumah Sakit Karitas. Masyarakat Papua Waspada ke Karitas karena dokter militer yang jaga juga di Rumah Sakit Karitas. Kalau begitu setiap hari orang Papua di Karitas mati terus itu ada apa dibalik itu? Ada apa dibalik mama-mama yang mengandung anak belum waktunya untuk melahirkan disuruh operasi? Ketahuan kelakuan Ruma Sakit Karitas.
Sekitar Jam, 10.00 (WTP) Waktu Timika Papua berhasil mengeluarkan peluruh yang bersarang dalam tunuh Arm. Ev. Epinus Magal, S.PAK yang terkenah di tulang rusuk kanan dan bersarang didalam jantung hati, sedangkan Arm. Yoen Wandagau terkenah peluruh di otak dan tembus keluar peluruhnya. Dan jenazahnya mala mini akan dibawa naik ke tempat Iwaka.
Berikut Foto-Foto:
Sumber : http://knpbnews.com/?p=3719
0 komentar:
Posting Komentar