Tampilkan postingan dengan label Kekerasan Militer. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kekerasan Militer. Tampilkan semua postingan

Rabu, 22 April 2015

LAPORAN KORNOLOGIS LENGKAP PENEMBAKAN, PENAGKAPAN DAN PENCURIAN DI YAHUKIMO

Foto OBANG SEGENIL, Tertembak Mati oleh TNI/PORLI/doc KNPB

Penembakan dan penyisiran serta penangkapan sewenag-wenag dalam penggalanan dana kemanusian di Yahukimo pada tanggal 19-21 Maret 2015, Semua kronologi yang berhasisl dihimpun oleh KNPB mulai hari pertama sampai dengan hari terakhir. ini juga merupakan laporan resmi KNPB tentang peristiwa Yahukimo.

KRONOLOGIS PERTAMA TANGGAL 19 MARET 2015

1 Anggota KNPB ditangkap dan 2 orang terluka dan panggung penggalangan dana dibongkar paksa

Pada tanggal 09 maret 2015 KNPB Yahukimo  membuka panggung penggalangan dana di depan ruko putra daerah  Yahukimo sesui dengan program kerja mereka. Pada tangal 11 maret 2015 KNPB bersama masyarakat melakukan penggalangan dana di depan Ruko putra daerah, kegiatan penggalangan dana ini berjalan secara damai selama 1 minggu sejak tanggal 11 -19 maret 2015.
Pada kamis  tanggal 19  Maret direncanakan hari terakhir melakukan penutupan penggalangan dana tersebut, renca penutupan penggalangan tersebut  hendak dilakukan pada pukul 15 .00 WPB  dalam ibadah. Satu hari sebelumnya kegiatan berlangsung KNPB yahukimo sudah melakukan Kordinasi bahwa panggung penggalangan dana tersebut akan ditutup pada tanggal 19 Maret dalam bentuk Ibadah terbuka.

Kemudia Pada pagi hari tanggal 19 Maret 2015 KNPB yahukimo bersama ribuan rakyat sedang berkumpul di tempat penutupan panggung untuk mengikuti ibadah dan sedang melakukan persiapan, Namun pada pagi tanggal 19 maret  2015 pagi hari Polda Papua mengutus anggota Brimob polda Papua menuju Yahukimo menggunaan pesawat susi air menuju Yahukimo.

Kemudian pada pukul 09.25 langsung tiba ditempat kegiatan penggalangan dana tersebut dengan kekuatan penuh langsung mengeluarkan tembakan dan membongkar panggung tanpa kordinasi dengan pengurus KNPB dan kordinator yang melakukan persiapan ibadah penutupan panggung pencarian dana.

Anggota Brimob dan anggota polisi datang membonggar panggung tersebut degan membubarkan paksa masa yang berkumpul di tempat kegiatan dengan alasan bahwa kegiatan tersebut illegal katanya. Setelah anggota brimob dan dan kepolisian membongkar panggung dan menyita barang-barang milik KNPB seperti Spanduk ,Megapone, Spiker Toa dan Camera serta bendera KNPB bahkan juga uang Yang dikumpul oleh rakyat. 

Dalam insiden pembubaran paksa tersebut anggota brimob mengeluarkan beberapakan penembakan terhadap masa untuk membubarkan secara paksa hal tersebut mengakibatkan 2 anggota KNPB terluka dan 1 anggota KNPB ditangkap polisi sementara di tahan polres Yahukimo.
Dua orang yang di tembak pada saat pembubaran paksa antara lain :

1.      Isai Dapla 25 tahun
2.      Salimon Pahabol

KORNOLOGIS HARI KE DUA JUMAT  20 MARET 2015

2.Brimob Polda Papua dan Kepolisian dari  Polres Yahukimo kembali Menagkap 5 aktivis KNPB dan 5 warga Sipil Ditembak, 1 orang Meninggal Dunia 

Pada hari jumat 20 Maret 2015 kepolisian dari polres Yahukimo dan Brimob dari Polda Papua kembali melakukan penangkapan dan Penembakan terhadap rakyat sipil dan anggota KNPB.
Awalnya pada pukul 15.10 WPB kepolisian dari polres Yahukimo dan Brimob mendatangi sekertariat KNPB yang terletak di jalan Heluk, belakang pasar baru dengan kekuatan penuh membongkar sekertariat KNPB lalu tanpa melakukan negosiasi dengan pengurus dan anggota KNPB yang berada di sekertariat KNPB dan langsung mengeluarkan tembakan kearah sekertariat. akhirnya warga disekitar kompleks sekertariat berhamburan keluar dan lari menyelamatkan diri. Kemudian polisi langsung masuk ke sekertariat dan melakukan Pembonggaran terhadap sekertariat KNPB.
Dalam insiden ini polisi dan anggota brimob menangkap 3 aktivis KNPB dan menembak 4  warga sipil yang berada di sekitar kompleks sekertariat KNPB.  Pada pukul 16.30 WPB kepolisian dan brimob menangkap 3 orang anggota KNPB antara lain :

1ELKIUS KOBAK 17 Tahun. PUTIH BAHABOL 20 Tahun. ERA KOBAK 20 Tahun, Kemudian 3 warga sipil yang ditembak adalah TITUS GIBAN 39 tahun. ( Kepala sekolah SD) korban kena tembakan  di Rusuk dan tembus perut, dan SIMSON GIBAN  32 Tahun. Kepala kampung silikon distrik silimo (kritis) OBANGMA SEGENIL 58 Tahun. (meninggal dunia) INTER SENEGIL 16 tahun. (anak sekolah salah satu SMA di Yahukimo, Korban kena tembak di tangan kiri dan tangan kanan, Toni Payage 23 Tahun.

Penembakan itu terjadi pada pukul 16.45 di sekitar kompleks sekertariat KNPB wilayah Yahukimo. Penembakan ini terjadi pada saat polisi melakukan penyisiran dan pengerebekan terhadap sekertariat KNPB. 

Pada hal hari jumat tanggal 20/03/2015 pukul 20.15 malam Waktu Yahukimo Warga Menyerakan Pistol Revolver Taurus dengan Nomor Senpi XK 255659 Milik Kasad Intelkam Polres Yahukimo tersebut kepada Badan Pengurus KNPB, Hari sabtu tanggal 21 maret 2015 jam 10.22 Pagi BP.KNPB Yahukimo Serahkan Pistol tersebut kepada Tim yang terbentuk untuk pengembalian Pistol yang di koordinir oleh ELAY GIBAN [Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Yahukimo.

Selanjutnya pada hari yang sama Koordinator Tim Pengembalian pistol ELAY GIBAN serahkan Kepada Pemerintah Kabupaten Yahukimo di terima oleh ROBY LONGGOTOY [Wakil Bupati Kabupaten Yahukimo], pada hari yang sama jam 01.23 siang Waktu Yahukimo Pemerintah Kabupaten Yahukimo melalui Wakil Bupati Yahukimo ROBY LONGGOTOY serahkan Kepada Kapolres Yahukimo AKBP. ADE DJADJA SUBAGJA, SIK. 

Kronologis Penyisiran Di Sekretariat KNPB oleh BRIMOB POLDA PAPUA dibawah Pimpinan Kapolres Yahukimo AKBP. ADE DJADJA SUBAGJA, SIK, Pada hari yang sama hari sabtu 21 maret 2015 pukul 15.10 waktu Yahukimo, Membongkar Sekretariat KNPB dan Rumah-rumah warga yang ada dekat complex secretariat KNPB juga menjadi korban penyisiran dan Penembakan terhadap 4 warga sipil serta berujung korban atas nama Obang Segenil [48]. Dengan demikian perbedaan waktu pengembalian Pistol dan Penyisiran serta pengeledaan secretariat KNPB jelas-jelas menunjukkan informasi yang tidak benar di sampaikan oleh Polda Papua kepada Media local dihadapan Publik.

Polisi Merampas Harta Milik warga
Pada hari sabtu tanggal 21 maret 2015 pukul 15.10 waktu Yahukimo BRIMOB Polda Papua dibawah pimpinan Kapolres Yahukimo AKBP. ADE DJADJA SUBAGJA, SIK melakukan penyisiran di secretariat KNPB dan Rumah-Rumah warga yang berada di sekitarnya.
Penyisiran, Pengeledaan, pembongkaran, Pengrusakan dan Perampasan Harta Benda Milik KNPB dan Warga Disekitarnya Uang yang diambil antara lain :

1. Bapak BERNARD YAHULI Kepala Distrik Holuwon Kabupaten Yahukimo  Rp.70.000.000,00. [Tuju Puluh Juta Rupiah]  []
2.      Bapak OBET SOBOLIM, Guru, salah satu SD di kabupaten Yahukimo Rp.20.000.000,00. [Dua Puluh Juta Rupiah]
Ibu  Seri Silak RP. 18. 000.000.00; (Delapan belas juta Rupiah )
3.      TIUS BALINGGA RP. 3.000.000.00; (Tiga Juta Rupiah)
4.      JEKSON SILAK RP. 1.800.000,00; (Satu juta delapan ratus ribu rupia )
5.      3 Motor dibawa ke polres dan masih ditahan
6.      14 Rumah warga dirusak Para
7.      1 buah mobil dirusak
8.      5 Televisi dihancurkan
9.      Sekertariat KNPB wilayah Yahukimo dibongkar Aparat kepolisian

14 Rumah tambah dengan Sekretariat KNPB yang disisir saat itu berujung Pengrusakan segala macam isi rumah-rumah dan  Penembakan, serta penagkapan warga sipil  Tindakan Polisi Kriminal  Kosentrasi sesungguhnya Pa Polisi dorang cari apa ? Jika BRIMOB Polda Papua Mencari senjata yang dirampas oleh warga itu berarti sudah di kembalikan pada hari sabtu 21 Maret 2015 jam 01.23 Waktu Yahukimo sedangkan penyisiran dan penembakan serta penagkapan ini terjadi pada pukul 15. 10 waktu Yahukimo

Pengerebekan sekertariat KNPB ini dilakukan dengan alasan mencari pistol yang hilang pada saat pembubaran paksa terhadap penggalangan dana kemanusiaan  pada tanggal 19 maret 2015. Kemudian pada pukul 17 30 WPB dua orang ditangkap, antara lain 1. Yulianus Payage 2 pion Yelemaken.
Berdasarkan informasi kami dapat dari Yahukimo bahwa Birimob dari polda papua dan polres Kabupaten Yahukimo telah menangkap dan menahan 16 orang di polres Yahukimo sejak tanggal 19-20 Maret 2015. Kemudian Jumlah korban penembakan 6 orang, dari 6 orang tersebut satu orang atas nama Obangma Segenil meninggal dunia.

KORNOLOGI TANGGAL  21 MARET 2015
Pada hari sabtu tanggal 21 Maret 2015 pada pukul 23.06  WPB malam kepolisian polres Yahukimo dan brimob kembali Melakukan penagkapan terhadapan 4 warga sipil dan 14 rumah warga di rusak dan harta benda milik warga diambil, Seperti uang jutaan rupiah merusak motor dan HP diambil polisi.

Warga yang dapat tangkap tersebut antara lain :
1.      Yason Balingga 24 tahun
2.      Yeniut bahabol 22 tahun
3.      Neven Balingga 26 tahun dan satu warga belum terintendifikasi,

Penyisiran dan penagkapan yang dilakukan oleh kepolisian tersebut membuat rakyat ketakutan sehingga orang asli Papua di yahukimo mengungsi di hutan-hutan.
Selama 3 hari polisi melakukan penagkapan, Penembakan, penyisiran dilakukan kepolisian di Yahukimo tersebut sekitar 16 orang ditangkap namun sebagian sudah dibebaskan sedangkan 6 orang masih ditahan di polres Yahukimo. Sampai saat ini belum bisa kami pastikan indentitas mereka karena polisi belum bisa ijinkan keluarga tidak diijinan masuk ke Polres. Kemudian kondisi terkhir semua pengurus dan anggota KNPB masih mengungsi di hutan karena polisi masih melakuan pengejaran terhadap aktivis KNPB.

Kemudian pada hari senin kepolisian dari polres Yahukimo dan Bupati Yahukimo memanggil sejumlah pimpinan gereja lalu melakukan pertemuan tertutup memaksa pimpinan Gereja kepala-kepala suku datang ke polres menadatagani surat Untuk membubarkan KNPB Yahukimo.
Peristiwa penandatanganan surat ini dilakukan sama seperti pepera 1969.
Kondisi saat ini aktivis KNPB yahukimo masi dicari oleh kepolisian, sehingga kondisi secara umum rakyat sipil orang asli Papua masih takut karena dalam kota masih dikuasai oleh kepolisiandan polda Papua. 

Oleh: Nesta Ones Suhuniap
 
FOTO-FOTO TERLAMPIR BERIKUT:



















Rabu, 25 Maret 2015

PAK JOKOWI, INI ADA 14 KASUS HAM DI PAPUA YANG BELUM TUNTAS


Presiden Joko Widodo. Foto: dok/JPNN.com

JAYAPURA - Organisasi Bersatu Untuk Kebenaran (BUK-Papua) dan KontraS Papua meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) lebih tegas dan berani mendorong penuntasan berbagai kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Papua. 

Selain meminta Jokowi menuntaskan berbagai kasus pelanggaran HAM yang terjadi di Papua, BUK-Papua dan KontraS Papua dalam tuntutan resminya yang dibacakan Ketua BUK- Papua Peneas Lokbere, meminta Gubernur Papua dan DPR Papua untuk segera mendorong evaluasi atas pendekatan keamanan yang berdampak kekerasan.

"Pangdam Cenderawasih dan Kapolda Papua agar bisa menghentikan pendekatan-pendekatan represif anggotanya yang saat ini terjadi di dalam masyarakat, dan juga membuka diri untuk mendorong penegakan hukum dan HAM dengan memproses hukum setiap anggotanya yang terlibat dalam tindakan kekerasan," ungkap Peneas Lokbere didampingi Ketua KontraS Papua, Olga Hamadi, di Kantor KontraS Papua, Selasa (24/3).

Dikutip dari Cenderawasih Pos (Grup JPNN), Peneas juga membeberkan beberapa kasus pelanggaran HAM berat di Papua di antaranya pembantaian massal di Wamena, kasus penyanderaan Mapunduma, Biak Berdarah dan lainnya.


"Korban dan keluarganya masih menantikan proses penegakan hukum yang memberikan rasa keadilan," tuturnya.

Sementara Ketua KontraS Papua, Olga Hamadi mengatakan pemerintah Indonesia belum punya terobosan yang berarti dan hal ini ditunjukkan dengan mandegnya proses penuntasan pelanggaran HAM berat. 

"Bahkan ada kecenderungan menguatnya budaya impunitas dengan membebaskan pelaku, menyembunyikan kebenaran serta melambatnya proses reformasi institusi," pungkasnya. (jo/nat/adk/jpnn)

Kasus Pelanggaran HAM di Papua yang Belum Ada Kejelasan Hukum
1. Pembantaian Massal di Wamena (1977)
2. Penyanderaan Mapenduma (1996)
3. Peristiwa Biak Berdarah (6 Juli 1998)
4. Peristiwa 7 Desember 2000
5. Wamena Berdarah 6 Oktober 2000 dan 4 April 2003
6. Peristiwa Wasior 13 Juni 2001
7. Pembunuhan Theys H Eluay dan hilangnya Aristoteles Masoka (10 November 2011)
8. Kasus Abepura (16 Maret 2006)
9. Penembakan Opinus Tabuni (9 Agustus 2008)
10. Penembakan Kelly Kwalik di Timika (16 Desember 2009)
11. Penembakan Yawan Yaweni di Serui (2009)
12. Kasus KRP III (2011)
13. Penembakan Mako Tabuni (14 Juni 2012)
14. Penembakan 4 Pelajar Paniai (8 Desember 2014).
(Sumber: BUK-Papua dan KontraS Papua & http://www.jpnn.com)



Minggu, 22 Maret 2015

PENGANIAYAAN KEMBALI TERJADI TERHADAP SALAH SATU MAHASISWA YAHUKIMO

Korban Penganiayaan dari TNI dan Polri: Merinus Suhuniap Mahasiswa Asal Kabupaten Yahukimo, Di Jayapura Papua
Jayapuranews - Penganiayaan Kembali Terjadi  Terhadap Salah Satu Mahasiswa Yahukimo atas nama Marinus Suhuniap usia 21 tahun di jalan alternatif/jln Baru pada sabtu, 21 maret 2015, pukul 10:15 malam  Waktu Papua.

 saat itu korban setelah mengunjungi keluarga yang berada di sekitar skyland lalu hendak pulang ke rumahnya di Kota Raja Dalam jalan kaki.


 Ketika dalam perjalanan tiba-tiba  mobil avanza berwarna hitam layu dari arah kota raja lewat belakang rumah sakit BHAYANGKARA MILIK TNI/POLRI dan berhenti di depan korban lalu tanpa tanya melakukan pemukulan oleh 3 orang yang turun dari dalam Mobil, dan setelah melakukan pemukulan sampai Korban Pingsan.


Sesudah Melakukan Pemukulan terhadap Marius Suhuniap Kemudian  pelaku melarikan diri dengan mobil yang di gunakannya, Saat kejadian Penganiayaan korban sempat meminta tolong namun saat itu tidak ada pertolongan, dan setelah 1 jam lebih korban terbaring di jalan tak sadar diri karena pingsan dan tiba-tiba patroli motor yang hendak lewat jalan itu melihat dan lalu membawanya ke rumah sakit bayangkara.


Korban Marinus akibat dari penganiayaan itu korban mengalami beberapa luka tusuk di bagian kepala dan tangan di jahit, lalu setelah korban sadar diri dipulang ke rumahnya dengan pakaian yang begitu darah penh dengan Darah.


Saat itu tidak ada perlawanan dari korban karena 3 orang yang memukulnya, dan sampai saat ini korban masih berobat di rumah Korban. (Sumber: http://suarapasema.blogspot.com/dan Facebook : Strackyyally)



Kamis, 11 Desember 2014

KRONOLOGIS PENEMBAKAN LIAR/ BRUTAL “PANIAI BERDARAH “ OLEH GABUNGAN TNI/ POLRI DAN KOPPASUS PADA SENIN, 08 DESEMBER 2014

Korban Penembakan di Paniai Papua**

KNPB-news–PANIAI: Salam Revolusi..........!!! Aksi penembakan liar/ brutal “Paniai berdarah” pada 08 Desember 2014, mengakibatkan belasan rakyat sipil korban berlumuran darah di atas tanahnya sendiri, hingga beberapa korban mati di tempat (di lapangan Karel Gobai/lapangan utama). Aksi penembakan liar/brutal “Paniai berdarah” tersebut mengindikasikan dan teridentifikasi bahwa, ketika beberapa rakyat sipil yang berdomisili/ berasal dari Kampung Ipakiye, berada di sebuah posko Natal pada hari Minggu, jam: 20.46 (malam) WPB. Saat itu/ waktu yang sama, ada sebuah mobil inova yang ditumpangi oleh dua orang tanpa identitas yang jelas, dengan nomor DS. 1814 K dari arah Madi (kota baru) menuju ke Enaro (kota lama) tanpa lampu, akhirnya ditegur oleh sekelompok rakyat sipil yang berada dalam posko Natal.

Merasa tidak menyenangkan, maka dua orang yang menumpangi mobil merek inova tersebut kembali ke arah Madi (kota baru), untuk memanggil/menjemput sekelompok pendatang bersenjata, yang menumpangi mobil inova tersebut, tanpa identitas yang jelas. Setibanya di depan posko Natal, maka, dari sekelompok rakyat sipil yang berada dalam posko Natal, dua diantaranya dijembret/dihajar oleh sekelompok pendatang bersenjata tanpa identitas yang jelas, lalu paginya hari senin tanggal 8 Desember dilarikan ke RSUD Paniai untuk di rawat. Satu di antara mereka (rakyat sipil), melarikan diri, untuk berperan sebagai saksi, sehingga ia melaporkan insiden tersebur ke hadapan Sekretaris Distrik (Sekdis) Paniai Timur, atas nama Alberth Yeimo, S. Sos. Kemudian.

Dari insiden tersebut, rakyat Kampung Ipakiye Distrik Paniai Timur Kabupaten Paniai, tidak merasa tenang dan nyaman, sehingga pada jam 06.00 (pagi) WPB, memblokade/memalang jalan raya Madi-Enaro, seketika itu juga kendaraan termogok alias macet, seketika itu juga Wakapolres Paniai beserta segenap anggota tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP), untuk menanggapi reaksi dari aksi tersebut. Maksud, pemalangan/pemblokade jalan raya tersebut oleh rakyat sipil Kampung Ipakiye adalah untuk menuntut pihak Kepolisian, agar dapat mengungkap dan membuktikan pelaku penjembretan/pemukulan nota bonenya dengan menggunakan senjata dan pisau sangkur milik TNI/POLRI terhadap dua warga Kampung Ipakiye tersebut, yang disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) atas nama Yafed Adii, S. Sos dan yang disaksikan oleh Kepala Distrik Paniai Timur, atas nama Pius Gobai dan Sekretaris Distrik Paniai Timur Albert Yeimo, S. Sos. Oleh karena ketidakpuasan terhadap insiden tersebut membuat seorang warga emosi/amarah untuk beraksi, kemudian diikutsertakan segenap rakyat Kampung Ipakiye menuju ke Enaro (kota lama) untuk ditinjaklanjuti. Saat segenap rakyat dalam perjalanan menuju Enaro (kota lama), Wakapolres Paniai mengintruksikan kepada Gabungan TNI/ POLRI yang berada di Enaro (kota lama) agar menembak sejumlah rakyat sipil yang sedang dalam perjalanan dari Kampung Ipakiye menuju Enaro (kota lama).

Pada jam 10.36 (siang) WPB, tibahlah sejumlah rakyat sipil dari Kampung Ipkaiye di Enaro (kota lama), tepat di titik sentral lapangan Karel Gobai Enarotali. Oleh karena takjubnya/herannya masa aksi, maka sejumlah rakyat pun bergabung. Saat itu juga sekonyong-konyong, sejumlah rakyat sipil Kabupaten Paniai dikagetkan dengan gemuruh senjara/ penembakan liar/ brutal oleh Komando Rayon Militer (Koramil) Paniai Timur, diikutsertakan juga oleh gabungan TNI/POLRI tanpa ada tembakan peringatan, tembakan pertama dikenakan kepada seorang Satpam RSUD Paniai (Yulianus Tobai, 29 Tahun). Tembakan tersebut langsung pada sasaran sejumlah rakyat yang sedang dalam keadaan aksi menuntut pelaku penjembretan/pemukulan tersebut. Namun, sayangnya sejumlah rakyat tak mampu lagi mengendalikan tembakan, terpaksa sejumlah rakyat Paniai melarikan diri. Aksi melarikan diri hingga melompat pagar oleh sejumlah rakyat sipil Kanupaten Paniai, seolah-olah memberi peluang kepala segenap/ gabungan TNI/POLRI & KOPPASUS untuk menembak sejumlah rakyat Paniai tersebut.

Beberapa menit kemudian, mulai meredam bunyi tembakan akhirnya terbukti/ kedapatan sejumlah Rakyat Paniai mengalami korban luka-luka akibat tembakan pada lengan/tangan dan mengalami korban nyawa alias mati tempat, berjumlah 4 (empat) orang. Para korban tersebut berstatus sebagai PNS, Kepala Kampung dan beberapa Pelajar pada SMA Negeri 1 Paniai Timur dan SMK Karel Gobay Paniai serta SMK Yamewa Paniai.

Selama 2 (dua) malam mayat disemayamkan di lapangan Karel Gobai Akhirnya, rakyat sipil menyatukan persepsi agar mayat tersebut 
dimakamkan di halaman lapangan utama Karel Gobai, maka terwujudlah persepsi rakyat sipil kemudian tepat pada jam 01.00 (siang) WPB, sekelompok rakyat menggali liang lahat, lalu tepat pada jam 04.00 mayat tersebut dimasukkan dalam liang lahat kemudian dikubur hingga jam 06.00 (sore) WPB.

Dari hasil pengamatan lapangan terhadap insiden dimaksud dan hasil wawancara langsung personal kepada para korban luka-luka, menjelaskan/ membuktikan bahwa insiden tersebut adalah suatu tindakan/ aksi penembakan liar/brutal oleh gabungan TNI/POLRI dan KOPPASUS, yang telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), antara lain: Hak untuk hidup, Hak untuk mengabdi sebagai PNS dan Kepala Kampung, Hak untuk belajar sebagai pelajar pada SMA dan SMK. Maka itu, harapan dan tuntutan Rakyat Pribumi Paniai agar isiden penembakan liar/ brutal tersebut ditinjaklanjuti melalui jalur Hukum dan HAM internasional oleh pihak-pihak yang berwenang.

I D E N T I F I K A S I K O R B A N
(Korban yang dibawah pulang kerumah oleh keluarga belum diidentifikasi)
No. NAMA UMUR PEKERJAAN KENAH TKP KORBAN (mati/ hidup)
1. Yulian Yeimo 15 Tahun Pelajar SMA N 1 Paniai Timur Perut, keluar tali perut Lapangan Karel Gobai Mati Tempat
2. Oktopianus Gobai 17 Tahun Pelajar SMA N 1 Paniai Timur Belakang Lapangan Karel Gobai Mati Tempat
3. Alpius You 24 Tahun Pelajar SMA YPPGI Wissel Merren Enarotali Perut Lapangan Karel Gobai Mati Tempat
4. Simon Degei 19 Tahun Pelajar SMA YPPGI Wissel Merren Enarotali Bahu Lapangan Karel Gobai Mati Tempat
5. Yulianus Tobai 29 Tahun Satpam RSUD Paniai Pinggag kanan Lapangan Karel Gobai Mati dari RSUD Paniai
5. Naftali Neles Gobai 44 Tahun PNS Distrik Paniai Timur Lengan/Tangan Kanang Depan Gapura Kantor Distrik Paniai Timur Luka-luka
6. Italia Edowai 32 Tahun Petani/ ibu rumah tangga Lengan/tangan kiri Lapangan Karel Gobai/ samping kios Luka-luka
7. Andreas Degei 20 Tahun Pemuda Lengan/tangan Lapangan Karel Gobai Luka-luka
8. Oni Yeimo 21 Tahun Pelajar SMK Karel Gobai Bahu kanang Lapangan Karel Gobai Luka-luka
9. Noakh Gobai 25 Tahun Pemuda Lengan/tangan kanan Lapangan Karel Gobai Luka-luka
Korban lain belum teridentifikasi identitasnya, karena langsung dibawah pulang oleh keluarga

Sumber: Data Pengamatan & Wawancara 
knpb-news-Paniai; Alpius Yumai (Sekum) Pectrus T. Nawipa (Jubir)



Lampiran Foto-Foto Korban (Sumber: FB Andy Ogobay)





Rabu, 10 Desember 2014

SUP: STOP KEKERASAN TERHADAP WARGA DI PAPUA

Sejumlah mahasiswa Papua yang tergabung dalam Solidaritas Untuk Papua (SUP) menggelar aksi unjukrasa di depan Gedung Sate, Bandung FOTO -Yan**

BANDUNG - Sejumlah mahasiswa Papua yang tergabung dalam Solidaritas Untuk Papua (SUP)  menggelar aksi damai di depan Gedung Sate, Bandung, Rabu (10/12/2014).

Dalam aksinya, mereka mendesak  pemerintahan Jokowi-JK untuk mengusut tuntas kasus penembakan tujuh warga sipil di Kabupaten Paniai, Papua.


Koordinator SUP, Natalis Pigai, penembakan mati terhadap tujuh warga sipil itu terjadi pada 8 Desember 2014. Pigai, menuntut Kapolda Papua dan Pangdam Cenderawasih, gubernur papua dan Bupati Paniai untuk bertanggungjawab pada penembakan di Paniai dan di seluruh tanah papua.

Stop pembunuhan warga sipil yang tak bersalah di Papua. Pemerintah Jokowi-JK harus bertanggungjawab atas ketidakadilan yang di lakukan oleh TNI/PORLI di papua. kata Pigai, disela aksi.

Dalam aksinya, selain berorasi, mahasiswa asal Papua yang menempuh pendidikan di Kota Bandung ini juga membawa sejumlah poster yang bergambar Pelanggaran HAM  di papua dan membentangkan spanduk yang berisikan foto-foto korban penembakan di Paniai. (SK/www.tribunnews.com)

Selasa, 25 November 2014

MAHASISWA PAPUA DIBUNUH OLEH OKNUM POLISI



Foto Korban Charles Enombi***
Makassar - Pada malam Rabu pukul 19:20 tepat waktu sulawesi selatan telah menghembuskan napas terakhir di rumah sakit Faisal Jl.petterani makassar yang bernama Charles Enombi,disebabkan tikam oleh oknum polisi pada malam sabtu.

Kejadian tersebut,pada malam sabtu preman bersenggongol dengan polisi kemudian datang serang dikontrakan Kabupaten Nduga terletak di jalan petterani depan rumah sakit Faisal,pukul 03:45.


Dan ada beberapa polisi sengaja berpura-pura panggil keluar dan menanyakan kejadian lalu ada oknum polisi datang dari belakang dan menikam korban tersebut dibagian tangan tembus kedalam. Kemudian setelah tikam oleh polisi sendiri langsung larikan ke rumah sakit tanpa diberitahu teman-temannya diasrama.

Berobat/dirawat selama dua hari dua malam dan pada akhirnya menghembuskan napas terakhir karena kena racun badik yang menggunakanya. Sampai hari ini seluruh mahasiswa papua kumpul dan meminta bertanggung jawab dari pihak pemerintah daerah sulawesi selatan dan Polda sulawesi selatan sebab mahasiswa menganggap pembunuhan ini sangat tidak wajar karena datang serang tanpa ada sebab yang jelas.



Rabu, 19 November 2014

DOGIYAI RAYAKAN HUT KNPB KE-6 DI WARNAI PENEMBAKAN

Penahanan terhadap KNPB Dogiyai***


KNPB Dogiyai - Dalam perayaan HUT KNPB yang ke 6 polisi melakukan pembubaran paksa dan menembak masa aksi KNPB wilayah dogiyai sesuai dengan laporan melalui ponsel dari dogiyai melaporkan bahwa, dalam penangkapan dan pembubaran paksa dilakukan tanggal 19/11/2014.

Perayaan HUTKNPB KE - 6 sekaligus mendukung pertemuan ILWP di belanda oleh KNPB wilayah Dogiyai, polisi dan Brimob menemak satu warga sipil dan anggota KNPB.

Polisi dari kapolres Dogiyai mengeluarkan tima panas ke arah masa mengakibatkan 3 anggota knpb kena Tima panas. Korban Pigai dari satu orang kena tembak atas nama Ausel pigai, dari Puskesmas monemani meruyuk ke RSUD Paniai untuk melakukan pengobatan yang lebih insentif.

Nama-nama 3 orang yang dapat tembak tersebut antara lain :
1. David Pigai ( Kena tembak di betis kaki kiri, peluru masih bersarang di   kaki
2. Arsel Pigai (Kena tembak tima panas polisi kaki kanan)
3. Okto Tebay kena Tembakan di sebla kaki kanan, peluruh masih bersarang di kaki
Sedangkan 13 Aktivis KNPB Dogiyai yang dapat tangkap antara lain :
1. Aneas Anau ( sekertaris KNPB dogiyai )
2. Marsel Sau Edowai (jubir KNPB Dogiyai)
3. David Pigai ( ketua KNPB wilayah Dogiyai
4. agus Waine
5. Marten Pigome 
6 Okto Tebay
7.Fery Pekey
8. Wilem Pigai
9. Ausel Pigai (a)
10 Ausel Pigai (b)
11. Stevanus Goo 
12. Tomas Waine
12 aktivis KNPB dogiyai yang ditangkap oleh polisi dari dogiyai tersebut selanjutnya dibawa ke polres Nabire untuk melakukan penyelidikan. polisi membawa 12 aktivis KNPB tersebut tiba di polres nabire pada pukul 22 malam hari. untuk sementara mereka masih ditahan di polres Nabire.

Sebelumya Polisi dari kapolres Nabire juga membubarkan Aksi demo damai perayaan HUT KNPB ke 6 dan Dukungan pertemuan di belanda di Nabire juga penahanan 13 orang oleh Polres nabire hingga saat ini.

ketua KNPB nabire menyampaikan laporan kepada KNPB pusat mengatakan bahwa, aktivis KNPB yang ditangkap di Dogiyai tersebut sedang diisolasi oleh polisi dan tidak diberikan makanan.

Sampai dengan saat siang ini 13 aktivis KNPB wilayah Nabire dan 12 aktivis KNPB dogiyai masih ditahan di polres nabire.

Kemudian polisi juga menyiksa salah satu anggota kNPB Dogiyai Tebai dipukul oleh polisi hingga babak belur. pemukulan terhadap Tebay dilakukan oleh polisi hingga menggunakan popot senjata di bagian muka, kepala dan dibagian tubuh lain-nya mengakibatkan mengeluarkan darah dari hidung dan telinga katanya.

hal ini disampaikan oleh salah satu warga yang tidak mau sebutkan namanya di media melalui ponsel seluler kepada kNPB pusat. lebih lanjut mengatakan polisi melakukan pembubaran paksa aksi demo damai perayan HUT KNPB sekaligus mendukung Pertemuan ILWP di Belanda itu secara paksa dan brutal tegasnya. 

Setelah mendengar hal tersebut KNPB pusat berusaha menghubungi pengurus KNPB wilayah Paniai dan pengurus Dogiyai namun Nomor HP mereka tidak Aktif sampai saat ini. sehingga Untuk sementara ini KNPB pusat sedang berupaya mendapatkan gambar atau foto2 dan kronologis penembakan dan penyiksaan di dogiyai. (ONS/SK)




Selasa, 02 September 2014

ANGGOTA TNI MENIKAM ANGGOTA KNPB, MAHASISWA UNCEN RIGO WENDA

Rigo Wenda/ Footo Nesta Gimbal

JAYAPURA 02 SEBTEMBER 2014 - Anggota TNI pos penjagan di Perumnas III waena menikam seorang mahasiswa atas Nama RIGO WENDA ditikam mengunakan pisau sangkur milik TNI hingga kini kritis di rumah sakit dian harapan perumnas III waena.

Penikaman terhadap Rigo Wenda Mahasiswa yang merupakan Anggota KNPB ini ditikam oleh TNI pada hari ini selasa 02 Sebtember 2014 pada pukul 04.00 WPB subu ditikam oleh TNI yang bertugas di Perumnas III waena hingga saat ini kritis di Rumah sakit sedang pasang Infus dan Oksigen karena korban tidak biasa bernafas akibat penikaman yang dilakukan oleh TNI tersebut.

Kejadian itu terjadi pada pukul 04.00 WPB, Rigo Wenda bersama Adik menggunakan motor keluar hendak membeli rokok di sebuah kios perumnas III waena namun, namun kios yang di perumnas III tutup sehingga mereka menggunakan motor ke perumnas II. Kemudia setelah beli surya 16 satu bungkus setelah itu mereka balik, tepatnya di somel Perumnas III korban RIGO WENDA turun dari Motor lalu naik jalan Kaki pas tiba di Depan Pos Penjagaan TNI itu tiba –tiba anggota TNI keluar Koroyok Rigo Wenda dan adiknya.

Anggota TNI yang bertugas di perumnas tiga tersebut menghadag korban lalu melakukan penikaman tanpa alasan yang jelas, atas Penikaman oleh anggota TNI itu Rigo Wenda Mengalami Luka dipaha sebela kanan, penikaman benda tajam di bawa Lutut, kemudian mereka menikam korban di perut hingga tali perut keliar, kemudian menikam korban di dada lurus degan jantung hingga kini tidak Bisa bernafa. Bukan hanya itu para Anggota TNI itu juga menikam korban di teliga hingga teliga Sobek, kemudian Memukul korban dengan Pantat senjata di otak belakang.

Rigo Wena Adalah Anggota KNPB Pusat dan juga Mahasiswa Uncen yang tinggal di asrama Rusenawa, bukan hanya Rigo Wenda yang Menjadi korban namun Adiknya merupakan mahasiswa Uncen yang bersama –sama dengan Rigo Wenda juga ditikam di kaki sebela kiri menggunakan sanggur oleh anggota TNI di pos penjagaan itu.

Untuk melihat hal tersebut sejumlah Mahasiswa penghuni asrama Uncen Unit satu sampai Unit Enam dan Penghuni Asrama rusenawa sekitar Pukul 05 memalang jalan Alternatif dari perumnas III menuju Entrop dan kampus Uncen dipalang sehingga Aktibitas Perkuliahan tidak Berjalan sampai saat ini.

Saat ini semua mahasiswa uncen bersama Mayarakat yang berdomisili di perumnas III waena sedang melakukan Aksi demo di gapura uncen memita pangdan dan Polda Papua hadir untuk mempertanggung jawabkan Perbuatan anggota. (Nesta Gimbal)



Berikut Foto-Foto: