Tampilkan postingan dengan label Mahasiswa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mahasiswa. Tampilkan semua postingan

Jumat, 06 Mei 2016

DUKUNG ULMWP MENJADI ANGGOTA PENUH MSG RATUSAN MAHASISWA DITANGKAP POLISI


Foto Aksi damai Mahasiswa Mendukung Penuh ULMWP Menjadi anggota Penuh MSG/doc,KNPB

Jayapura SK- 2,Mei,2016, Mahasiswa Papua mendukung penuh ULMWP mewakili bangsa Papua menjadi anggota penuh MSG bentuk dukungan mahasiswa Papua di berbagai pergguruan Tinggi maupun swasta berkabung dalam aksi demo damai yang dilaksanakan di Papua.

Dukungan terhadap ULMWP bukan hanya rakyat papua dan aktvis Pro- kemerdekaan namun Mahasiswa Papua juga mendukung penuh ULMWP menjadi anggota Penuh.


Aksi Nasional rayat Papua mendukung pertemuan, IPWP dan mendukung ULMWP menjadi Anggota FULL member di MSG sekaligus juga menolak hari Aneksasi Bangsa Papua Barat ke dalam rebuplik Indonesia 1 mei 1963 Yang dikomando oleh komite Nasional Papua Barat KNPB, ini bukan hanya dilakukan oleh rakyat Papua tetapi, beberapa organisasi gerakan di kampus seperti Gempar dan mahasiswa Papua juga Ikut terlibat moblisasi Mahasiswa di tingkat kampus.

Pada pukul 08.00 WPB, Mahasiswa sudah memulai melakukan orasi mengumpulkan masa di tiga titik yang berbeda yaitu; Uncen Atas, Perumnas III, Jalan Masuk USTJ dan Uncen bawah Abe.

Mahasiswa Papua yang dikordinir oleh Samuel Womsiwor sekertaris Gempar sekaligus aktvis mahasiswa uncen dan ketua Bem USTJ Nelius Wenda uncen dan beberapa perguruan tinggi negeri maupun swata yang ada di kota jayapura.
Mahasiswa mengambil titik kumpul masa seperti, Uncen Atas, uncen bawa dan Jalan Masuk USTJ Padang Bulan, Uncen bawah dikordinir oleh kordinator Samuel Womsiwor, Uncen atas dikordinir oleh Mael Allua dan kawan-kawan Sedangkan di kampus USTJ dikordinir oleh Nelius Wenda selaku ketua Bem.

Pada pukul 09.00 WPB membubarkan masa Aksi dan menangkap puluhan Mahasiswa di titik kumpul Uncen Atas, Perumnas III Waena bersama Aktivis KNPB yang berkumpul di gapura uncen atas perumnas III waena.

Sedangkan masa aksi yang di kordinir oleh ketua Bem USTJ dan Aktivis Mahasiswa USTJ melakukan orasi-orasi mengumpulkan masa di jalan masuk USTJ Mulai pukul 08.00 - 10.00 WPB, kemudian sekitar pukul 10.10 WPB masa aksi menuju uncen bawah bergabung dengan mahasiswa uncen di uncen bawah
kemudian di titik kumpul uncen bawah, yang dipimpin oleh samuel Womsiwor, sedang melakukan orasi mengumpulkan masa aksi sejak pukul 08.00 sampai dengan pukul 10.00 WPB.

Sejak pagi pukul 09.00 Aparat kepolisian dari polsek abe sudah mendatagi kampus Unsen bawah dan berusaha untuk membubarkan masa namun mahasiswa tetap bertahan.

Pada Pukul 10.15 kepolisian dan brimob mendatangi uncen bawah untuk membubarkan masa, aparat kepolisian mendatangi uncen bawah menggunakan 3 mobil dalmas, satu Mobil gegana, satu mobil dalmas, dan ratusan personil kepolisian dan Brimob.

Pada pukul 10.20 Masa aksi yang sudah berkumpul di uncen bawah, dari USTJ dan dari Asrama Putri Puncak jaya dibubarkan secara paksa oleh kepolisian dan menangkap puluhan Mahasiswa dan aktvis yang di uncen bawah, sekitar pukul 10.25 mahasiswa diangkut mengunakan 3 dalmas menuju mako brimob.


Pewarta: KNBP Pusat

Foto-Foto Massa Aksi Mahasiswa 












Minggu, 22 Maret 2015

PENGANIAYAAN KEMBALI TERJADI TERHADAP SALAH SATU MAHASISWA YAHUKIMO

Korban Penganiayaan dari TNI dan Polri: Merinus Suhuniap Mahasiswa Asal Kabupaten Yahukimo, Di Jayapura Papua
Jayapuranews - Penganiayaan Kembali Terjadi  Terhadap Salah Satu Mahasiswa Yahukimo atas nama Marinus Suhuniap usia 21 tahun di jalan alternatif/jln Baru pada sabtu, 21 maret 2015, pukul 10:15 malam  Waktu Papua.

 saat itu korban setelah mengunjungi keluarga yang berada di sekitar skyland lalu hendak pulang ke rumahnya di Kota Raja Dalam jalan kaki.


 Ketika dalam perjalanan tiba-tiba  mobil avanza berwarna hitam layu dari arah kota raja lewat belakang rumah sakit BHAYANGKARA MILIK TNI/POLRI dan berhenti di depan korban lalu tanpa tanya melakukan pemukulan oleh 3 orang yang turun dari dalam Mobil, dan setelah melakukan pemukulan sampai Korban Pingsan.


Sesudah Melakukan Pemukulan terhadap Marius Suhuniap Kemudian  pelaku melarikan diri dengan mobil yang di gunakannya, Saat kejadian Penganiayaan korban sempat meminta tolong namun saat itu tidak ada pertolongan, dan setelah 1 jam lebih korban terbaring di jalan tak sadar diri karena pingsan dan tiba-tiba patroli motor yang hendak lewat jalan itu melihat dan lalu membawanya ke rumah sakit bayangkara.


Korban Marinus akibat dari penganiayaan itu korban mengalami beberapa luka tusuk di bagian kepala dan tangan di jahit, lalu setelah korban sadar diri dipulang ke rumahnya dengan pakaian yang begitu darah penh dengan Darah.


Saat itu tidak ada perlawanan dari korban karena 3 orang yang memukulnya, dan sampai saat ini korban masih berobat di rumah Korban. (Sumber: http://suarapasema.blogspot.com/dan Facebook : Strackyyally)



Rabu, 10 Desember 2014

SUP: STOP KEKERASAN TERHADAP WARGA DI PAPUA

Sejumlah mahasiswa Papua yang tergabung dalam Solidaritas Untuk Papua (SUP) menggelar aksi unjukrasa di depan Gedung Sate, Bandung FOTO -Yan**

BANDUNG - Sejumlah mahasiswa Papua yang tergabung dalam Solidaritas Untuk Papua (SUP)  menggelar aksi damai di depan Gedung Sate, Bandung, Rabu (10/12/2014).

Dalam aksinya, mereka mendesak  pemerintahan Jokowi-JK untuk mengusut tuntas kasus penembakan tujuh warga sipil di Kabupaten Paniai, Papua.


Koordinator SUP, Natalis Pigai, penembakan mati terhadap tujuh warga sipil itu terjadi pada 8 Desember 2014. Pigai, menuntut Kapolda Papua dan Pangdam Cenderawasih, gubernur papua dan Bupati Paniai untuk bertanggungjawab pada penembakan di Paniai dan di seluruh tanah papua.

Stop pembunuhan warga sipil yang tak bersalah di Papua. Pemerintah Jokowi-JK harus bertanggungjawab atas ketidakadilan yang di lakukan oleh TNI/PORLI di papua. kata Pigai, disela aksi.

Dalam aksinya, selain berorasi, mahasiswa asal Papua yang menempuh pendidikan di Kota Bandung ini juga membawa sejumlah poster yang bergambar Pelanggaran HAM  di papua dan membentangkan spanduk yang berisikan foto-foto korban penembakan di Paniai. (SK/www.tribunnews.com)

Selasa, 25 November 2014

MAHASISWA PAPUA DIBUNUH OLEH OKNUM POLISI



Foto Korban Charles Enombi***
Makassar - Pada malam Rabu pukul 19:20 tepat waktu sulawesi selatan telah menghembuskan napas terakhir di rumah sakit Faisal Jl.petterani makassar yang bernama Charles Enombi,disebabkan tikam oleh oknum polisi pada malam sabtu.

Kejadian tersebut,pada malam sabtu preman bersenggongol dengan polisi kemudian datang serang dikontrakan Kabupaten Nduga terletak di jalan petterani depan rumah sakit Faisal,pukul 03:45.


Dan ada beberapa polisi sengaja berpura-pura panggil keluar dan menanyakan kejadian lalu ada oknum polisi datang dari belakang dan menikam korban tersebut dibagian tangan tembus kedalam. Kemudian setelah tikam oleh polisi sendiri langsung larikan ke rumah sakit tanpa diberitahu teman-temannya diasrama.

Berobat/dirawat selama dua hari dua malam dan pada akhirnya menghembuskan napas terakhir karena kena racun badik yang menggunakanya. Sampai hari ini seluruh mahasiswa papua kumpul dan meminta bertanggung jawab dari pihak pemerintah daerah sulawesi selatan dan Polda sulawesi selatan sebab mahasiswa menganggap pembunuhan ini sangat tidak wajar karena datang serang tanpa ada sebab yang jelas.



Jumat, 21 November 2014

MAHASISWA PAPUA ADALAH AGEN PERUBAHAN BAGI TANAH PAPUA


Foto Frans Pigai (FB)**
Jadilah pribadi yang kuat, guna merubahkan segala pesoalan baik persoalan pendidikan, budaya, sosial, politik, dan masalah sosial yang lainya, bahkan masalah tanah papua. Memahami hidup dengan tulus hati, memberi kita gambaran hidup memandang dengan penuh suka cita.

Namun, ketik ini dan kirimkan ke masa depan. Masa depan adalah peluang utama bagi kita, untuk mencapai pada puncaknya. Kecerahan hati mengundang masa depan bagi dirinya, guna untuk mengubah nilai moral kebangsaannya.

Agen Perubahan

Ruang gerak mahasiswa merupakan hak untuk membatasi dan menyelesaikan persoalan atau masalah-masalah kehidupan masyarakat papua yang terjadi di tanah negri papua, namun mahasiswa juga merupakan bagian dari agen perubahan, persoalan yang terjadi di tanah papua. Dalam perjuangan hak sebagai mahasiswa ialah untuk menyuarakan kebenaran atas masalah yang terjadi, bukan berarti kita menyuarakan hak kita dengan tindakan secara kekerasaan.

Agen merupakan orang yang mengusahakan dan menyuarakan nilai-nilai kebenaran, demi mempertahankan nilai keadilah, kemakmuran, kedamaian, persatuan dan kesatuan, kesejahteraan masyarakat setempatnya, guna menanamkan nilai keberanain untuk mengungkapkan kebenaran dalam perjuangan demi tanah dan bangsanya.

Tanggung jawab sebagai mahasiswa sengat memengaruhi dalam kemajuang bagi kehidupan masyaakat di tanah papua. Boleh dikatakan mahasiswa merupakan salah satu bagian dari gerakan untuk membangun roda kemajuan dalam bidang pendidikan, budaya, sosial, polotik, masalah sosial yang lainya, guna memsejahteraakan masyakat tanah papua. Dengan tanggung jawab tersebut mahasiswa akan berpikir pula bagaimana akan merubah nilai moral kebangsaan tanah papua.

Terkadang kita sebagai mahasiswa sendiri terjebak akan masalah yang terjadi karena kita tidak melihat latar belakang masalah yang terjadi. Maka, persoalan itu akan membengkak secara perlahan sehingga akan mengakibatkan masalah yang membahayakan kita.

Persatuan dan kesatuan sanagt perlu akan membentuk kerukunan untuk memdamaikan masalah, jika mahasiswa sendiri punya kesadaran jiwa, membangun atas tanahnya. Mahasiswa sebagai seseorang diri yang mencalonkan diri untuk merubah pola pikir guna untuk mengubahkan segala nilai-nilai pesoalan yang terjadi, misalnya masalah politik, budaya, pendidikan, sosial, dan masalah sosial yang lainnya bahkan masalah tanah papua.

Ruang Gerak Mahasiswa Papua

Ruang gerak mahasiswa akan membuka pintu, guna membangun tanah dan bangsa bahkan membangun pola pikir manusia papua, sehingga perkembangan dalam suatu tatanan nilai moral bangsa akan terbentuk akan munculnya ide-ide kreatif dan inofatif bagi generasi muda papua.

Pengembangan suatu nilai akan merubahkan segala komponen masyarakat dalam bidang-bidang kemanusia untuk memsejahterakan kemasyarakatan yang adil dan makmur. Kemakmuran rakyat papua akan nampak jika mahasiswa akan menatah nulai-nilai leluhur kebangsaan papua. Agen perubahan, mahasiswa sebagai salah satu bagian dari masyarakat, sebab agen perubahan ini akan munculnya jika mahasiswa menemukan ide-ide yang terbaik untuk menyuarakan kebenaran demi tanah dan masyarakatnya. 

Ruang gerak mahasiswa papua merupakan untuk merebut nilai keadilan dan kebenaran dalam rung lingkup kehidupan kebangsaan.

Seorang mahasiswa, jadilah diri sebagai seorang aktifis guna untuk membelah atas kebenaranan dan keadilan bagi bangsa dan rakyatnya.

Karena sistem kerasaan yang diterapkan oleh Indonesia di tanah papua sangat berbahaya dan tidak berguna, antara lain sistem yang di terapkan yaitu penyiksaanm, pembunuhan, dan penfitnaan. Maka, kita sebagai mahasiswa tindakan yang harus kita lakukan marupakan jangan kita menghilang dan menyembunyikan diri, akan tetapi tampilkanlah diri di depan mata Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI), guna untuk membahas dan menyelesaikan masalah yang terjadi di tanah papua.

Jujur berbicara akan membawah dampak kebaikan yang bisa dipercaya oleh tanah papua, karena tindakan ini bergerak atas kebenaran dalam masalah yang terjadi. Seorang aktifis harus berjiwa besar dan berani untuk menyuarakan kebenaran. Menjiwailah orang yang bertanggung jawab atas kebenaran merupakan tindakan yang benar-benar memeluk tanah demi rakyatnya.

Yang menjadi persoalan, mengapa mahasiswa sendiri menyerahkan diri untuk memakan harta dan menjadi bagian dari Indonesia. Pertanyaan ini jika kita menyimak bahwa, mahasiswa tak peduli terhadap tanahnya sendiri maunya hidup dengan begitu banyak harta kei ta ahkayaan karena tidak puas dengan harta kekayaan yang ada di tanahnya sendiri, tanah papua. Tindakan yang dilakukan seperti ini merupakn tindakan yang dengan sendirinya akan menyerahkan diri dalam maut kematian karena tidak bosan hidup di tanahnya sendiri, tanah papua. Maka, seharusnya kita sebagai mahasiswa yang mempunyai intelektual. Pepatah kata “Berpikirlah sebaik-baiknya karena penyesalan akan datang kemuan harinya”.

Nasib bukanlah masalah kesempatan, bagi diri kita sebagai mahasiswa; itu adalah masalah pilihan. Bukanlah hal yang untuk ditunggu oleh mahasiswa; itu adalah hal yang harus dicapai. Maka, marilah kita sebagai mahasiswa (maha besar atau maha mulia), kita akan mengubah nasib yang lebih baik, untuk menyuarahkan gairah hidup kebangsaan yang mempunyai nilai kemanusiaan, bertanah air, berbangsa, dan bersatu untuk mensejahterakan kehidupan rakyat tanah papua.


Penulis adalah Mahasiswa Surabaya Fransiskus Yube Pigai

Selasa, 21 Oktober 2014

MAHASISWA PAPUA MEMINTA,474 MAHASISWA YANG DI TAHANAN TNI/ POLRI DI ASRAMA TONDANO DI BEBASKAN

Foto doc/Kedepa didepan kantor gubernur sulut
Manado--Ratusan mahasiswa Papua yang kuliah di Manado dan sekitarnya melakukan aksi damai di depan Kantor Gubernur Sulut, mulai star dari jam 08;35.00 hingga finishnya jam 06;23:00 manado (21/10/14).

Tetapi ratusan mahasiswa tersebut meminta untuk dilepaskan  kurang lebih  474 mahasiswa yang saat ini berada di asrama Cendrawasi di Tahanan dari pihak keamanan Tni/polri di tondano.

Dalam hal ini  sumber yang dapatkan dari www.berjuangtanpabatas, “Kami meminta teman-teman kami bisa dilepaskan dari penjagaan di asrama Cendrawasih Tondano, agar mereka juga bisa ke Manado untuk bergabung dengan kami,”kata Kordinator Demo saat orasi di Kantor Gubernur.

Malah mahasiswa Papua ini mengungkapkan soal penganiayaan teman-teman mereka serta ada yang belum makan sampai saat ini. Dan lanjut mereka sebelum mereka dibebaskan, maka jenazah korban Petius Tabuni yang meninggal belum akan dikirim kembali di Papua.

“Jenasah tidak akan di kubur sebelum teman-teman dari Tondano dikembalikan untuk bergabung ke Manado,”ungkap mahasiswa papua dengan air mata terharu di pipih.

Dalam hal ini juga kata,Gubernur Sulawesi Utara DR Sinyo Harry Sarundajang menyatakan akan menjamin keamanan mahasiswa Papua yang ada di Sulawesi Utara. gubernur juga meminta kepada mahasiswa papua untuk tetap tenang.

Selanjutnya gubernur “Tidak ada diantara kita yang menghendaki ini terjadi, termasuk saya. kejadian seperti ini bisa terjadi dimana-mana, dan kejadian seperti ini yang harus kita hindari,” ujarnya.

Aksi damai ini dilakukan mahasiswa Papua pasca tewasnya seorang mahasiswa saat bentrok bersama warga  Tondano Sabtu lalu. Mereka datang mengunjungi Gubernur karena ini meminta kepastian hukum dan perlindungan bagi seluruh mahasiswa Papua yang menimbah ilmu di tanah Minahasa.

Gubernur memohon kepada mahasiswa papua untuk tetap tenang, karena peristiwa seperti yang terjadi tidak dikehendaki oleh semua pihak, siapapun itu. Gubernur menyampaikan telah melakukan koordinasi dengan unsur Forkopimda yakni Polisi, TNI dan pihak Universitas Manado guna mengantisipasi hal lain yang tidak diinginginkan bersama.

Sarundajang juga menghimbau kepada ribuan mahasiswa Papua untuk tidak berhenti kuliah dan kembali ke tempat tinggal masing-masing. Diapun berharap agar para mahasiswa Papua tetap berkuliah dengan baik, tetap belajar di Sulut, belajar budaya yang baik.(KEDEPA MESAK/BTB)




Kamis, 16 Oktober 2014

MAHASISWA PAPUA ADALAH MOTOR PENGGERAK KEMERDEKAAN BANGSA DAN NEGARA


Oleh: *Frans Pigai(**
Foto Frans Pigai (FB)**
Mahasiswa menjadi sub bagian dari solusi permasalahan jika terjadi masalah di negara ini. Karena Mahasiswa diartikan sebagai Maha adalah kebesaran, siswa adalah orang yang menuntut ilmu dalam sebuah pendidikan. Maka Mahasiswa merupakan orang yang benar-benar menuntut ilmu dan tekun dalam proses pembelajarannya, karena dianggap sebagai diri pribadi seseorang adalah Mahasiswa.
Dunia pendidikan juga merupakan dunia pertarungan dalam kemampuan, di bidang-bidang dalam berbagai ilmu yang di pelajari oleh Mahasiswa.
 
Dunia membutuhkan orang-orang yang bisa menyelesaikan persoalan dan bisa mengatur keseimbngan persoalannya, karena bukan dilihat dari gelarnya. Tetapi, orang-orang yang bertanggungjawab dan mengorbankan tenaga untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada dan terjadi dalam suatu proses perjuangan, berupa karya, tugas dan persoalan atau masalah terutama masalah yang terjadi antara masyarakat dengan pemerintahan, namun dengan cara untuk menyelesaikan mahasiswa sebagai pertanggung jawaban dalam persoalan tersebut, bertujuan untuk meraih keberhasilan dengan cara menyelesaikan permasalah yang terjadi di kalangan masyarakat dengan pemerintahan, bahkan dalam karya dan tugasnya. 

Memetahkan persoalan menjadi kewajiban hidup bagi mahasiswa karena mahasiwalah yang mempunyai kewajiban untuk meluruskan jalur permasalahan yang terjadi dalah kehgidupan masyarakat dan pemerintahan.
Sebagai mestinya juga mahasiswa adalah salah satu bagian dari komponen-komponen masyarakat, untuk menjalankan kewajiban sebagai mahasiswa yang benar-benar bertanggungjawab dalam kariernya. 

Persoalan akan muncul jika manusia tidak menciptakan suasana yang aman. Maka untuk menciptakan kenyamanan manusia perlu sadari apa yang dilakukan itu benar atau baik karena kadang manusia selalu memunculkan persoalan-persoalan yang tidak diinginkan oleh orang lain, maka kita sebagai manusia yang berpendidikan, bagaimana cara untuk memetahkan ataupun menyelesaikan, bahkan mempelajari nilai kebaikan dan keburukan yang terjadi dalam kehidupan manusia.

Kita sebagai Mahasiswa, kita harus memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, karena waktu tidak akan kembali kedua kalinya, artinya bahwa waktu sangat berharga bagi kita sebagai manusia. Kadangkala manusia selalu menyia-nyiakan waktu dengan sebaik-baiknya, baik dalam karya dan tugasnya, bahkan dalam persoalannya, karena manusia tidak menggunakan waktu dengan sebaik mungkin bahjkan di sia-siakan waktu dalam karya dan tugasnya. 

Maka, kita sebagai mahasiswa terpelajar marilah kita mempergunakan bahkan meluangkan waktu dalam karya dan tugas kewajiban hidup mahasiswa. Waktu juga menentukan dalam tindakan yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari untuk mencari nafkah atau kebutuhan hidup manusia. Waktu juga menetukan dalam proses perjuangan kemerdekaan bagi bangsa dan Negara. 

Tingkat kapasitas dalam berkarya dan dalam tugasnya menentukan sebagai mahasiswa yang berguna bagi bangsa dan Negara ini. Kapasitas hidup bagi kehidupan mahasiswa papua menunjukkan bahwa mahasiswa mempunyai nilai pertanggung jawaban dalam persoalan yang terjadi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Aktifis atau cara merebut peluang menunjukkan bahwa seseorang yang aktifis bisa menyelesaikan masalah yang akan terjadi di kalangan masyarakat maupun di kalangan pemerintahan. Setiap permasalahan Mahasiswa menjadi pokok bagian untuk merebut dalam artinya untuk menyelesaikan persoalan atau permasalahan yang terjadi di kalangan masyarakat dan pemerintahan. Entah itu, salah satunya permasalahan mengenai kemajuan bangsa dan Negara ini. 

Pesoalan mengenai kemerdekaan, Mahasiswa menjadi penggerak dan solusi permasalahan utama dalam memperebutkan hak untuk menentukan keberhasilan dalam suatu persoalan, terutama dalam permasalahan kemerdekaan bangsa dan Negara. 

Maka, kita sebagai mahasiswa papua marilah kita akan mempertahankan nilai-nilai kemajuan bagi bangsa dan Negara. Namun, dengan mewujudkan impiannya, kita sebagai manusia terpelajar mari kita memaknai arti penting proses perjuangan bagi diri pribadi seseorang dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan Negara. 
Penulis adalah Frans Pigai Mahasiswa Surabaya