A. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional yang berfungsi sebagai bahasa negara dan bahasa persatuan. Bahasa adalah alat komunikasi, baik komunikasi secara lisan maupun komunikasi secara tertulis. Belajar bahasa berarti belajar berkomunikasi. Oleh karena itu, pengetahuan dan keterampilan dalam berkomunikasi perlu dimilki oleh setiap pemilik bahasa. Pengajaran bahasa bertujuan agar siswa memiliki keterampilan berbahasa yang mencakup empat aspek, yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Terampil berbahasa berarti terampil mendengarkan, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis (Suparno, 2006 ). Salah satu keterampilan berbahasa yang penting diajarkan kepada siswa adalah keterampilan mendengarkan, sesuai dengan standar kompetensi (SK) memahami wacana lisan melalui kegiatan mendengarkan berita. Kompetensi Dasar (KD) menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam beberapa kalimat, dengan indikator mampu menunjukkan pokok-pokok berita, mampu menjadikan pokokpokok berita menjadi isi berita dan mampu menyimpulkan isi berita dalam satu alinea (Silabus Bahasa Indonesia Kelas VII Semester Ganjil, 2012)
Kemampuan menyimpulkan isi berita sangat penting dimiliki oleh siswa. Selanjutnya, Astuti (2002) bahwa keterampilan mendengarkan merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting dipelajari untuk menunjang kemampuan berbahasa yang baik. Dengan menguasai keterampilan mendengarkan, maka siswa akan memperoleh pengetahuan dari bahan simakan. Namun, kenyataan menunjukkan rendahnya kemampuan siswa dalam menyimpulkan isi berita yang dibacakan. Hal tersebut disebabkan berbagai faktor diantaranya kurang tepatnya strategi pembelajaran yang diterapkan. Dalam proses belajar-mengajar sebelumya, peneliti hanya menggunakan metode pemberian tugas pada pembelajaran menyimpulkan isi berita yang dibacakan dalam pembelajaran mendengarkan, sehingga siswa cenderung merasa bosan dalam menerima pelajaran mendengarkan Berdasarkan hasil observasi awal atau temuan di kelas diketahui bahwa kemampuan siswa kelas VII B SMP Negeri 31 Bandar Lampung, Tahun Pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, aspek mendengarkan masih dikategorikan rendah. Siswa kurang mampu menunjukkan pokok-pokok berita, menunjukkan isi berita, dan menyimpulkan isi berita yang dibacakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil nilai harian semester ganjil yang dilaksanakan pada 15 Agustus 2011, dengan nilai rata-rata 59,00 dan nilai ini masih di bawah standar ketuntasan minimal yang ditetapkan, yaitu 62,00. Rendahnya nilai rata-rata ini dikarenakan siswa merasa bosan dengan metode yang diberikan oleh guru dalam pembelajaran menyimpulkan isi berita. Hal tersebut menjadi permasalahan pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
Untuk mengatasi permasalah tersebut, penulis merasa perlu untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan memilih salah satu teknik pembelajaran, yaitu teknik pembelajaran diskusi. Metode diskusi dipandang lebih tepat karena memilki kelebihan dibanding dengan metode yang lain. Melalui teknik pembelajaran diskusi diharapkan menjadi alternatif belajar yang baru dalam upaya meningkatkan aktivitas yang sekaligus meningkatkan hasil belajar siswa. Penerapan teknik pembelajaran diskusi bertujuan agar siswa mampu bekerja sama dengan teman diskusi yang lain dalam mencapai tujuan bersama, mereka lebih aktif berpartisipasi dalam kelompok diskusi sehingga aktivitas dan hasil pembelajaran siswa dapat meningkat. Kelebihan teknik pembelajaran diskusi kelompok antara lain, (1) membantu siswa belajar berpikir berdasarkan sudut pandang suatu subjek dengan memberikan kebebasan siswa dalam praktik berpikir; (2) membantu siswa mengevaluasi logika dan bukti-bukti bagi posisi dirinya atau posisi yang lain; (3) memberikan kesempatan kepada siswa untuk memformulasikan penerapan suatu prinsip; (4) membantu siswa menyadari akan suatu problem dan memformulasikannya dengan menggunakan informasi yang diperoleh dari bacaan atau ceramah; (5) menggunakan bahan-bahan dari anggota lain dalam kelompoknya; (6) mengembangkan motivasi untuk belajar lebih baik; (7) siswa akan lebih cepat dalam menemukan dan mengorganisasikan ide dengan bantuan teman sebaya karena menulis merupakan aktivitas kolaborasi (Zaini et al, 2004 ).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimanakah peningkatan kemampuan menyimpulkan isi berita yang dibacakan melalui teknik diskusi pada siswa kelas VII B SMP Negeri 31 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2012/2013? 1.3 Tujuan penelitian Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan kemampuan menyimpulkan isi berita yang dibacakan melalui teknik penerapan metode diskusi. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian yang dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran di kelas memilki manfaat yang penting mencakup manfaat teoritis dan praktis. 1.4.1 Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan guru dalam penerapan teknik pembelajaran diskusi dalam meningkatkan kemampuan mendengarkan.
0 komentar:
Posting Komentar