Tampilkan postingan dengan label PNWP. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label PNWP. Tampilkan semua postingan

Selasa, 01 September 2015

PERNYATAAN SIKAP POLITIK KNPB MENDUNG PERTEMUAN PIF


Foto Spanduk Dukungan Rakyat Papua
 
                                       Badan Pengurus Pusat
                    KOMITE NASIONAL PAPUA BARAT ( BPP-KNPB)
              (Central Board Of The National Committee For West Papua)
                        ================================
                                 PERNYATAAN POLITIK KNPB

West Papua adalah bagian yang tak terpisahkan dari Komunitas Pasifik. West Papua (saat itu Netherland Nieuw Guinea) sebelum aneksasi Indonesia tahun 1962 pernah ikut menjadi anggota South Pacific Commission (SPC). Sejak saat itu kolonial Indonesia telah mengeluarkan West Papua dari pertemuan-pertemuan kawasan, dan menjadikan West Papua sebagai ladang pembantaian, eksploitasi sumber daya alam (SDA). Sementara, perjuangan politik West Papua untuk menentukan nasib sendiri terus berlanjut.

 Kami menyatakan bahwa perjuangan West Papua untuk menentukan nasibnya sendiri adalah bagian dari upaya melengkapi proses dekolonisasi di kepulauan-kepulauan Pasifik yang belum tuntas sepenuhnya dilaksanakan. Penindasan yang sedang dialami oleh bangsa Papua adalah suatu krisis Pasifik yang mengganggu stabilitas kawasan Pasifik. Kami berharap para Pemimpin negara-negara Pasifik untuk mendesak PBB memberikan “advisory opinion” (nasehat hukum) tentang status hukum dan Politik West Papua dan mendorong West Papua didaftarkan ke komite dekolonisasi PBB.

Kolonialisme Indonesia dan kapitalisme global telah menyebabkan kehancuran hutan Papua yang merupakan sumber nafas bagi planet ini. Ini adalah ancaman yang mengerikan bagi masa depan-depan pulau-pulau Pasific dari pemanasan global. Tidak ada cara lain, selain membebaskan West Papua dari kolonialisme Indonesia dan kapitalisme global demi menjaga hutan sebagai sumber kehidupan kita.

Kolonialisme Indonesia dan korporasi asing adalah akar dari kejahatan kemanusiaan yang terus terjadi di West Papua. Pemusnahan bangsa Papua baik secara terbuka maupun sistematis terus berlangsung. Sementara Indonesia menjadikan West Papua sebagai wilayah protektorat yang harus diisolasi dari pantauan internasional. Kami mendesak Pemimpin-pemimpin negara Pasifik agar mengirim Tim Pencari Fakta agar secara langsung menginvestigasi kejahatan kemanusiaan di West Papua

Atas semua itu, kami sangat mendukung agar Forum Kepulauan Pasifik (Pacific Island Forum/PIF) dapat menerima West Papua melalui United Lilberation Movement for West Papua (ULMWP) sebagai observer agar kami dapat ikut berperan aktif dalam membicarakan dan menyelesaikan masalah-masalah di kawasan ini secara bersama-sama.


 Jayapura, 1 September 2015

                                     Badan Pengurus Pusat
                        Komite Nasional Papua Barat (BPP-KNPB)
                                 Victor Yeimo    Ones Suhuniap
                                Ketua Umum      Sekretaris Umum


Sumber: http://nestasuhunfree.blogspot.com

Rabu, 06 Mei 2015

KEPOLISIAN KEMBALI MENGUSIR ANGGOTA KNPB DARI SEKRETARIAT KNPB WILAYAH MERAUKE


Foto KNPB Merauke

Merauke, KNPBNews - Rabu, (06/05/15) Kepolisian rebuplik Indonesia Polres merauke AKBP SRI SATYATAM SIK. memerintakakan polsek kota merauke Mengeleda dan Membubarkan anggota KNPB yang sedang berada di sekretariat KNPB merauke. 

Pengeledakan dan pengusiaran terhadap anggota KNPB tersebut terjadi pada pukul 20.30 WPB. Aparat gabungan TNI/POLRI kembali melakukan pengeledakan terhadap Sekertariat dan kantor PRD wilayah Merauke. Aparat kepolisian dibawah Pimpinan Polsek Kota merauke AKP.LEONADUS YOGA, dan Kabag OPS AKP. MARTHEN KUAGOW.

Kepolisian dari polsek kota merauke mendatangi Kantor dan Sekertaraiat KNPB merauke menggunakan satu mobil dalmas, satu buah mobil avansa, dan beberapa motor patroli.

Angkota kepolisian yang mendatangi sekertariat tersebut berjumlah kurang lebih sekitar 100 orang anggota berpakaian seragam lengkap. Penggerebekan ini dipimpin oleh kapolsek kota Merauke, AKP. Leonardus Yoga dan Kabag OPS AKP, Marthen Kuagow. mereka mendatangi Kantor Sekretariat KNPB/PRD Wilayah merauke tanpa alasan yang jelas. 

Setelah mereka datang di sekertariat langsung membubarkan anggota dan Pengurus KNPB dan juga anggota PRD Merauke dan membubarkan dan mengusir anggota KNPB yang sedang duduk-duduk
polisi juga mengeleda anggota KNPB yang berada di sekertariat pengeledakan ini dilakukan tanpa alasan.
kedatangan mereka bahwa mau mengamankan kedatangan presiden di Merauke. Sesunggunya kami KNPB & PRD Wil. Merauke tidak ada kegiatan yang direncanakan untuk dilakukan.
  Pewarta: Nesta Ones Suhuniap
 Foto-Foto:







 

Senin, 23 Maret 2015

KNPB-PRD TIMIKA MENGGELAR NGAMEN SOLIDARITAS KEMANUSIAN UNTUK RAKYAT VANUATU


Foto KNPB Timika

TIMIKA--- Bentuk dukungan solidaritas kemanusian untuk Rakyat Vanuatu atas musibah bencana alam Badai Topan yang luar biasa yang mengalami  pada Jumat (13/03/2015) minggu lalu. Untuk diketahui, badai topan menerjang Vanuatu malam dengan kecepatan 340 kilometer perjam membuat sebuah negara kepulauan di Samudera Pasifik itu terisolasi, komunikasi terputus serta terancam haus maupun kelaparan, 90 % rumah penduduk disapu rata oleh Badai Topan tersebut.

Maka Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Papua Barat menggelar galang dana dengan menjalankan ngamen aksi turun jalan kota Timika.

Kegiatan ngamen oleh KNPB-PRD untuk dukungan kemanusiaan dapat dilakukan tiga titik central kota Timika, yakni pertama depan kantor Bank Papua perempatan jalan Yossudarso Timika, titik kedua depan Mol Diana pertigaan Jalan Budi Utomo, kemudian titik yang ketiga Kuala kencana Cek Point 32.

Aksi kemanusian tersebut, di lakukan pada Senin (23/03/2015)  mulai pagi hari sekitar pukul 07: 12.30 Waktu setempat hingga selesai dengan aman.

Aksi ngamen titik ketiga  di cek point Kuala kencana  pihak kepolisian paksa membubarkan tapi, sempat kordinasi dan komunikasi dengan baik sehingga ngamen tetap jalan sampai jam yang sudah tentukan.

Ini Tanya jawab dengan polisi saat ngamen aksi kamanusiaan  di titik ketiga cek point Kuala Kencana, pada pukul 09:10 waktu setempat polisi dengan patrol Perintis datang dengan Jumlah anggota  11 orang,  Polisi bertanya pada salah satu anggota KNPB  yang memegang karton bertulisan “Aksi kemanusian bencana alam terhadap rakyat Vanuatu. ini tanya jawab dengan Polisi:

Polisi   : Untuk apa kamu lakukan aksi Kemanusiaan ini ? 
KNPB : Kami Jalankan Aksi Solidaritas Kemanusian ini untuk membantu rakyat Vanuatu                           yang  kena   Musiba bencana Alam (Badai Topan) 
Polisi   : Vanuatu itu dimana?
KNPB : Vanuatu itu dibagian timur di Pasifik 
Polisi   : Setelah kamu kumpul Uang, cara bagaimana kalian kirim uang?
KNPB : Kami hanya kordinator lapangan (Korlap) saja yang kirim itu, urusan atasan kami,                         yang  penting   kami kanya menjalankan aksi solidaritas Kemanusian.
Polisi   : Kamu dari Kelompok/komponen dari mana?
KNPB : Kami dari Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Parlemen Rakyat Daerah (PRD)                 hanya  menjalankan sumbangan sukarelah demi kemanusian terhadapt saudara-saudari                   kami  di  Vanuatu 

Setelah Tanya jawab selesai Polisi pergi kearah kuala kencana dalam, sampai 15 menit kemudian Polisi kembali ke tempat dimana KNPB-PRD ngamen di lokasi cek Point Kuala Kencana. 

Polisi tiba, mereka suruh bubar jangan ngamen disini, polisi langsung mendeka dimana anggota KNPB-PRD ngamen. Kami (KNPB-PRD) sudah ijin sama pihak kepolisian secara Lisan dan mereka sudah ijin kami mulai dari 07- 12 waktu Papua jadi kami tetap ngamen. Setelah itu polisi langsung pergi. (Admin) (Sumber : http://knpb-prd-timika.blogspot.com)




Minggu, 23 November 2014

KETUA KNPB NABIRE MASIH DALAM TAHANAN POLRES NABIRE

malanesia.com***

NABIRE - Ketua KNPB Wilayah Nabire, Sadrak Kudai masih di rumah tahanan Polres Nabire. Hanya karena demo damai mendukung Pertemuan International Lawyers for West Papua (ILWP) di Belanda dan merayakan HUT KNPN ke-VI, ia bersama belasan aktivis dan rakyat ditangkap dan dipukul oleh Polisi kolonial Indonesia di Nabire tanggal 19 Nofember 2014.

Sebelum ketua KNPB Sadrak Kudiai ditangkap. hari Sabtu 1 November 2014 lalu pada jam 03;00 sore Wpb.  baca ini : Kaki tangan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam hal ini Kaporles Nabire membayar masyarakat dan memerinta mengunjungi kediaman Ketua KNPB  wilayah Nabire.

Mereka yang datang  diantaranya  yakni 1). Yakobus Muyapa, 2). Yulianus Nawipa. 3). Edi Tebai. 4). Daud Kadepa. saat itu kata mereka bahwa " Kamu tidak usah bicara Papua Merdeka lagi", "Nanti besok ke Kantor Porles Nabire buat Pernyataan tidak bicara Papua Merdeka "

Saat itu juga Ketua KNPB  dengan keras membanta tamu tanpa undangan tersebut, dan mengatakan "Siapa saja yang tergabung dalam kalian punya Tim".Stop Jual orang Papua!!!


Penangkapan yang dilakukan oleh Kepolisian Nabire terhadap aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Nabire dan rakyat Papua dilakukan di dua tempat yakni Penangkapan pertama pada pukul 07.30 di sekitar wilayah Kali Bobo dan penangkapan kedua pada pukul 08.00 WPB di Pasar Karang, Nabire.

Para aktivis dan rakyat Papua yang telah dapat tangkap di Kali bobo yaitu : 1. Agus Tebay (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 2. Deserius Goo (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 3. Alibia Kadepa (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 4. Hans Edoway (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 5. Stefanus Edoway (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 6. Kristina Yeimo (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 7. Elian Tebay (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 

 Para aktivis dan rakyat Papua yang telah dapat tangkap di Pasar Karang, Nabire pada pukul 08.00 WPB yaitu : 1. Yavet Keiya (Ketua Komis Luar Negeri, Parlemen Nasional West Papua) 2. Sadrak Kudiai (Ketua Umum KNPB Wilayah Nabire) 3. Alex Pigay (Sekjend KNPB Wilayah Nabire)
4. Natan Pigome (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 

Mereka ditangkap karena merayakan  HUT KNPB ke VI dan KNPB-PRD Wilayah  Nabire  mendukung Peluncuran ILWP di Belanda.

Dengan demikian mohon dukungan dari semua pihak untuk mendesak pihak kepolisian di Nabire. agar Polda Papua segera dibebaskan "Sementara ini mereka sangat membutuhkan  advokasi, dan dukungan doa." (Un/01/A)





Minggu, 05 Oktober 2014

KNPB MERAUKE MENGADAKAN DOA SYUKURAN DAN MENYAMPAIKAN TERIMA KASIH KEPADA PM VANUATU


Foto KNPB wilayah Merauke@
Merauke, KNPBNews – Hari Sabtu (04/10/14) di Sekretariat KNPB dan Kantor PRD Wilayah Merauke Jalan Bupul, No. 01 Kel. Kelapa Lima, diadakan seminar pemberian materi tentang pengertian KNPB, Tupoksi masing-masing pengurus dan agenda utama (Penentuan Nasip Sendiri) kepada badan pengurus KNPB Wilayah Merauke serta melaksanakan kegiatan dukungan dan ucapan terima kasih kepada pemerintah Vanuatu.

Dengan kemajuan perkembangan perjuangan Papua Barat dan dukungan besar internasional maupun dikawasan PBB. Terutama dukungan oleh pemerintah Vanuatu. Maka KNPB Wilayah Merauke memandang perlu adanya penyegaran dan motifasi semangat kerja kepada badan pengurus dan anggota KNPB Wilayah Merauke dengan melakukan seminar pemberian materi tentang pengertian KNPB, Tupoksi masing-masing pengurus dan agenda utama (Penentuan Nasip Sendiri) kepada badan pengurus KNPB Wilayah Merauke, yang bertujuan agar KNPB Wilayah Merauke akan lebih solid melakukan tugas agar mediasi rakyat untuk menuju pada agenda utama yaitu penentuan nasip sendiri melalui mekanisme referendum.

Saat yang bersamaan juga KNPB dan PRD Wilayah Merauke melaksanakan kegiatan dukungan serta ucapan terima kasih kepada pemerintah Vanuatu dalam bentuk doa bersama di Sekretariat KNPB dan Kantor PRD Wilayah Merauke, karena pemerintah Vanuatu telah kembali membawa masalah Papua Barat di sidang umum PBB, 29 September 2014. 

Sebagai penanggung Jawab politik di wilayah selatan Papua, Ibu. Panggrasia Yeem, yang mewakili Rakyat, Parlemen, dan KNPB Wilayah Merauke mengucapkan bahwa;
 “RAKYAT BANGSA WEST PAPUA MENYAMPAIKAN TERIMAKASIH KEPADA PEMERINTAH VANUATU Mr. JOE NATUMAN YANG TELAH MENGANGKAT ISU WEST PAPUA DALAM SIDANG TAHUNAN PBB 2014”. (Nesta Gimbal)

Berikut Photo: