Jayapura, KNPBnews – Tepat hari ini (waktu London), pada lima tahun lalu, tanggal 15 Oktober 2008, bertempat di gedung Parlemen Inggris, International Parliamentarians for West Papua (IPWP)diluncurkan sebagai kelompok lintas politisi partai di seluruh dunia untuk mendukung penentuan nasib sendiri bagi rakyat Papua Barat. Hari ini, lebih dari 80 anggota Parlemen dan Politisi yang bergabung dan menandatangani deklarasi bagi hak penetuan nasib rakyat Papua Barat.
IPWP atau Parlemen Internasional untuk Papua Barat didirikan oleh Pemimpin Papua Merdeka, Benny Wenda, dan diketuai oleh Politisi Inggris Andrew Smith dan Lord Harries. Tujuan IPWP adggalah untuk mengembangkan dukungan Parlemen internasional dan memberikan kesadaran kepada dunia tentang gerakan perlawanan sipil Papua Barat, ilegalitas Pepera 1969, dan untuk menyoroti hak mutlak rakyat Papua Barat untuk menentukan masa depan mereka sendiri melalui referendum yang bebas dan adil.
Pada saat peluncuran itu, anggota Parlemen yang hadir antara lain: Hon. Andrew Smith MP (U.K.), Lord Harries (U.K.), Hon. Powes Parkop LLB LLM MP (PAPUA NEW GUINEA), Hon. Carcasses Moana Kalosil MP (kini Perdana Menteri Vanuatu), dan seorang perempuan bernama Ms Melinda Janki dari International Human Rights Lawyer, mereka inilah yang telah berkumpul dan meluncurkan IPWP pada tanggal 15 Oktober 2008 lalu pada jam 15.00 Waktu Inggris.
Menyambut peluncuran itu, di West Papua, berpusat di Port Numbay, pada tinggal 14 Agustus 2008, ribuan massa rakyat Papua yang dikoordinir Buchtar Tabuni dan Victor Yeimo menggelar aksi dibawah represi TNI/Polri. Ruas jalan Abe Sentani dilumpuhkan sehari. Massa menduduki badan jalan expo Waena dan menyampaikan orasi-orasi dukungan.
Aktivis lain seperti Thaha Alhamid, Sebby Sambom, alm. Mako Musa Tabuni, Warius Warpo Wetipo, Eli Sirwa, Albert Wanimb, Rode Wanimbo, Nus Gobay, dan pasukam PETAPA ikut mengambil bagian dalam orasi-orasi penyambutan. Aksi itu berbuntut penangkapan terhadap Buchtar Tabuni, Sebby Sambom dan Victor Yeimo. Juga penangkapan dan pemenjarahan Aktivis Mako Tabuni, Dias Serafin dan Yance Mote.
Di Pulau Jawa, aksi sambut peluncuran IPWP dikoordinir alm. Victor Kogoya, Hans Gebze, Wens Edoway, Fanny Kogoya, Danny Wenda, dan banyak aktivis lainnya, yang kemudian mendeklarasikan exodus to Papua dibawah KANRPB.
Setelah IPWP diluncurkan di the British Parliament (View event video), pada January IPWP untuk regional Eropa diluncurkan oleh European Parliament (baca report disini). Pada November 2009, IPWP regional PNG duncurkan di Port Moresby, PNG. September 2010, IPWP regional untuk Skotlandia diluncurkan oleh anggota Parlemen Scottish.
Pada Maret 2012, IPWP regional juga diluncurkan di Gedung Parlemen Australia oleh Richard De Natale, Catherine Delahunti dari New Zealand, Jenifer Robinson, Ralph Regenvanu dari Vanuatu, juga hadir Victor Yeimo dari KNPB, Rex Rumakiek, Paula Makabory, Wiwince Pigome, Herman Wainggai, Jacob Rumbiak, juga beberapa aktivis suaka Politik lainnya.
December 2012, IPWP regional diluncurkan di Parlemen Guyana (baca report). February 2013, IPWP regional diluncurkan di Parlemen Vanuatu. (baca report).
Pada ulang tahun yang ke-5, KNPB akan kembali mengorganisir massa pada tanggal 16 Oktober 2013 untuk memperingati dan meminta solidaritas parlemen di dunia untuk bergabung dalam IPWP mendukung hak penetuan nasib sendiri bagi West Papua. Aksi akan dilakukan di seluruh wilayah Papua.
Sumber: www.knpbnews.com
0 komentar:
Posting Komentar