Terkadang kita akan mendapati berbagai  macam cara orang dalam membaca Al Quran. Disitulah mungkin timbul  kebimbangan, ketika melihat orang lain membaca dengan cepat, sementara  kita ingin juga kejar target namun ragu apakah boleh membaca secara  demikian.
Sahabat sebelum membahasnya kita akan menyimak hukum mempelajari tajwid.
Tajwid
Adapun hukum mempelajari Ilmu Tajwid  sebagai disiplin ilmu adalah fardu kifayah. maksudnya kewajibannya bisa  digugurkan apabila ada orang lain yang melakukannya. Adapun hukum  membaca Al Quran dengan memakai aturan-aturan tajwid adalah fardu ‘ain  yaitu wajib bagi setiap dari kita. Firman Allah SWT:
وَرَتِّلِ الْقُرْ ا نَ تَرْتِيْلًا..
“Dan bacalah AlQuran dengan tartil.” (Q.S. Al-Muzzammil 73: 4).
Rasulullah SAW juga bersabda :
إ ِقْرَؤُوْا الْقُرْآَنَ بِلُحُوْنِ الْعَرَبِ وَ أَصْوَاتِهَا (رواه الطبران)
“Bacalah AlQuran dengan cara dan suara orang Arab yang fasih”. (HR. Thabrani)
Syekh Ibnul Jazari (Ulama pakar ilmu tajwid dan qiro’at) dalam syairnya mengatakan:
وَ الْأَخْذُ بِالتَّجْوِيْدِ حَتْمٌ لَازِمٌ # مَنْ لَمْ يُجَوِّدِ القُرْآَنَ اَثِمٌ
لِأَنَّهُ بِهِ الْإِلَهُ اَنْزَلَ # وَ هَكَذَا مِنْهُ اِلَيْنَا وَ صَلَا
“Membaca AlQuran dengan tajwid hukumnya  wajib, Siapa saja yang membaca AlQuran tanpa memakai tajwid hukumnya  dosa, Karena sesungguhnya Allah menurunkan AlQuran berikut tajwidnya.  Demikianlah yang sampai pada kita dari-Nya.”
Karena itulah jangan heran jika tidak  semua qori’ ternyata bisa membaca Al Quran dengan indah, dan mematuhi  tajwid namun tidak semua mengerti hukum tajwid, nama mad dls.
Bagaimana dengan Tahsin?
Tujuan utama mempelajari ilmu tajwid  dalam rangka tahsin tilawah adalah menjaga lidah dari kesalahan ketika  membaca AlQuran. Dan kesalahan dalam membaca AlQuran ada dua macam :
a. ا َلَّلحْنُ اْلجَلِيْ /Al-Lahnul Jaliy
Kesalahan yang terlihat dengan jelas baik dikalangan awam maupun para ahli tajwid.
• perubahan bunyi huruf dengan huruf lain
• perubahan harakat dengan harakat lain
• memanjangkan huruf yang pendek atau sebaliknya.
• Mentasydidkan huruf yang tidak seharusnya atau sebaliknya.b. اَلّلحْنُ اْلخَفِيْ /Al-Lahnul KhofiyKesalahan ringan yang tidak diketahui secara umum, kecuali oleh orang yang memiliki pengetahuan mengenai kesempurnaan membaca AlQuran.
Diantaranya:
• hukum-hukum pembacaan seperti membaca mad wajib muttashil atau lazim dengan dua atau tiga harakat
• tidak menerapkan kaidah ghunnah pada huruf-huruf yang seharusnya dibaca dengan ghunnah.
Contoh :
أَنْزَلَ – يُنْفِقُوْنَ – وَمَا أَنْزَلَ مِنْ قَبْلِكَ – إِذَا جَآءَ
• perubahan bunyi huruf dengan huruf lain
• perubahan harakat dengan harakat lain
• memanjangkan huruf yang pendek atau sebaliknya.
• Mentasydidkan huruf yang tidak seharusnya atau sebaliknya.b. اَلّلحْنُ اْلخَفِيْ /Al-Lahnul KhofiyKesalahan ringan yang tidak diketahui secara umum, kecuali oleh orang yang memiliki pengetahuan mengenai kesempurnaan membaca AlQuran.
Diantaranya:
• hukum-hukum pembacaan seperti membaca mad wajib muttashil atau lazim dengan dua atau tiga harakat
• tidak menerapkan kaidah ghunnah pada huruf-huruf yang seharusnya dibaca dengan ghunnah.
Contoh :
أَنْزَلَ – يُنْفِقُوْنَ – وَمَا أَنْزَلَ مِنْ قَبْلِكَ – إِذَا جَآءَ
Lalu bagaimana bila membaca Al Quran dengan cepat?
Sebelum dijawab akan dipaparkan teknis membaca Al Quran dari segi kecepatan.
1. اَلتَّحْقِيْقُ (At-Tahqiq), yaitu bacaan yang sangat lambat, yang lazim digunakan untuk metode pembelajaran
2. التَّرْتِيْلُ (At-Tartil), yaitu bacaan perlahan dan tenang, cocok untuk sembari mentadabburi Al Quran
3. اَلتَّدْوِيْرُ (At-Tadwir), yaitu bacaan yang tidak terlalu capat dan tidak terlalu lambat, bacaan dengan irama yang sedang.
4. اَلْحَدَرُ (Al-Hadr), yaitu bacaan yang dilakukan dengan cepat
Dan apabila menemukan bacaan Quran yang cepat mungkin termasuk Al Hadr.
Namun perlu diperhatikan kecepatan manapun yang digunakan wajib tetap memperhatikan ilmu tajwid.
Khusus Al Hadr, yang perlu diwaspadai :
1. Panjang mad dan tanwin perlu hati-hati jangan sampai hilang
2. Sifat makhorijul huruf tetap ada
3. Adapun membaca al-Quran dengan cepat hingga berakibat lahn yang  dapat merusak terhadap arti atau makna al-Quran, menghilangkan atau  meninggalkan hukum-hukum yang ada dalam Tajwid, serta hurufnya berubah,  maka dihukumi haram.
Sementara yang harus diwaspadai dari cara At-Tahqiq:
1) Berlebih-lebihan dalam Ghunnah & panjang Mad
2) Mengulur harakat sehingga menyebabkan timbulnya huruf baru
1) Berlebih-lebihan dalam Ghunnah & panjang Mad
2) Mengulur harakat sehingga menyebabkan timbulnya huruf baru
Bagaimana kita memilih?
Pilihlah yang mudah bagi kita. Tentunya  dengan tidak mengindahkan hukum tajwid yang ada. Sedikit demi sedikit,  cara membaca Al-Quran boleh diubah menjadi lebih lambat, tetapi lebih  benar bacaannya. Sebab meski jumlah yang dibaca sedikit, namun akan  memberikan pahala yang lebih banyak, bila membacanya benar. Sebaliknya,  meski yang dibaca banyak, tapi kalau salah semua, tentu kurang  mendatangkan pahala. Malah boleh jadi terancam mendapat dosa.
Kesalahan dasar dalam membaca Quran jangan dilupakan juga.
1. Tidak konsisten dalam membaca tanda-tanda panjang.
2. Tidak konsisten/seimbang dalam membaca ghunnah.
3. Pengucapan vokal yang tidak sempurna.
4. Pengucapan huruf sukun yang tidak sesuai dengan kaidah tajwid (sering dipantulkan).
2. Tidak konsisten/seimbang dalam membaca ghunnah.
3. Pengucapan vokal yang tidak sempurna.
4. Pengucapan huruf sukun yang tidak sesuai dengan kaidah tajwid (sering dipantulkan).
Silahkan memilih. Apabila ingin yang  cepat atau lambat semua terserah pada kita. Namun bila ingin bisa  membaca dengan teknik hadr atau cepat tidak ada cara lain selain  berlatih. Maka latihlah diri kita, dan apabila belum bisa janganlah  berkecil hati apalagi sampai iri hati. Allah selalu melihat amal  berdasarkan niat, keikhlasan serta kesungguhan kita dalam  menjalankannya. Dan tiada yang paling tahu tentang itu kecuali Allah  bukan kawan?
Kesimpulan :
Cepat atau lambat tergantung bagaimana yang mudah bagi kita, asal wajib mematuhi tajwid
Oleh : M Faizal Ramadhan,
sumber : http://mqitt.wordpress.com 
0 komentar:
Posting Komentar