Cerpen Cinta sangat digemari oleh para pembaca terutama yang sedang merasakan getaran cinta. Cerpen cinta merupakan cerita pendek cinta yang singkat, padat langsung pada inti jalannya cerita. Namun bukan karena itu saja, cerpen cinta dapat membuat suasana menjadi romantis.
Cerpen cinta memang sudah jarang ditemui, karena orang cenderung lebih memilih melihat langsung drama percintaan di televisi. Padahal dengan membaca cerpen cinta, akan menimbulkan keinginan menulis sendiri cerpen cinta, siapa tahu tulisan cerpen cinta romantis akan menjadi novel atau difilmkan.
Nah, disini saya akan hadirkan beberapa cerita cinta yang bisa Anda baca atau menginspirasi pada hal-hal yang baik.
CERITA CINTA
Cerpen Cinta :
ADAKAH CINTA SEJATI ITU?
Pergantian tahun dari 2012 ke 2013 , sudah lama Dian menantikan tahun ajaran ini .Dimana Dian sudah memasuki SMP favoritnya .
Pagi ini begitu cerah, Dian berjalan dengan santai memasuki SMPnya, padahal dia tau bahwa sekarang ia baru pertama MOS dan tidak baloeh terlambat, sesampainya di sekolah barunya dia bertemu teman SDnya dulu Jessica . Merekapun bercakap - cakap hingga bel , Dian dan Jessica segera berbaris dilapangan . Karena Dian tidak memakai atribut lengkap , Dian jadi dimarahi oleh kaka osis yang galak abis , dan parahnya Dian disuruh lari keliling lapangan 6 putaran .
Setelah bel istirahat Dian menceritakannya pada Jessica , tentang kak osis yang galak itu .
“ Gila , Jess masak gue disuruh keliling lapangan 6 kali sama kak osis itu ! “ kata Dian yg terhanyut emosi.
“ Lo juga sihh yg salah knpa artribut gak lengkap begitu ??? “ kta Jessica yg mulai menenangkan Dian.
‘’ Ihh Jessica , kok malah belain kak osis yang galak itu ? “ sembur Dian dengan keras.
‘’ Ya udah sabar aja ,ya Dian. “ jawab Jessica .
Bel berbunyi Dian dan Jessica kembali ke lapangan . Para osis mengumumkan besok sudah mulai belajar biasa . Dian menarik nafas dan berkata dalam hati “ huhh akirnya MOS ini berakhir juga ‘’
Keesokan harinya Dian dan Jessica ternyata satu kelas .Dan Dian pun mulai berkenalan dan mempunyai banyak teman , diantara semua teman barunya ada teman yg paling dekat denga Dian dan Jessica, mereka bernama Tasya , Mira , dan Gita .Murid-murid belajar dengan serius sampai bel istirahat berbunyi .
Tetttttt………
“ Nah anak-anak pelajar kali ini kita lanjutkan minggu depan ,ya. “ kata Ibu Mita
“ Yaaa bu. “ jawab anak – anak serentak .
Seperti biasa Dian dan kawan –kawan pergi kekantin untuk sekedar berbelanja dan mengobrol santai .
Mita membuka percakapan .
“ Sebenarnya aku sudah lama mencintai Rino teman sekelas kita. ” kata Mita
“ Ia aku juga sebenarnya sudah lama mencintai kak osis yg memarahimu waktu pertama MOS. “ kata Tasya .
“ Kalo aku sudah punya pacar dari SMP lain , dia itu dulu teman sekelasku namanya Reza. “ kata Gita .
“ Kalo aku baru pacaran sama Kak Leo, dia kakak kelas kita, kelas dua. “ kta Jessica
“ Kalo kamu Dian ? siapa pacar kamu ? “ kta Tasya , Gita , Mita , Jessica, secara serentak .
“ Aku tidak punya pacar ! Karena pacaran akan menyakitkan nantinya .” jawab Dian.
“ Lo kenapa begitu ? apa jangan – jangan gara-gara Anton, yg dulu pergi meninggalkanmu, dan kamu masih mencintainya ? “ kata Jessica asal.
“ Bukan aku takut nantinya akan dihianati !” kata Dian lirih
Tiba – tiba bel tanda masuk berbunyi lima sekawan pun masuk kelas . Jessica tidak bisa berkonsentrasi, gara – gara omongan Dian tadi.
Sesampai dirumah Jessica terus memikirkan omongan Dian kalau pacaran nantinya akan dihianati !Tetapi seiring waktu berjalan Jessica melupakan omongan Dian, dia berpikiran kalo Dian omongan Dian itu salah.
Hari Minggu ini Jessica pergi jalan – jalan bersama Cleo, tetangganya dia pergi kesebuah taman untuk sekedar berlari pagi. Saat itu dia bertemu pacarnya Leonardo, Jessica mendengar percakapan Leo dengan selingkuhannya dan merekamnya . Ahh Jessica mendengar perkataan Leo bahwa dia tidak punya pacar ! Jessica lalu menghampiri Leo dan menampar pipinya, dan Jessica bilang “ SEKARANG KITA PUTUS “ lalu Jessica lari tanpa mendengar perkataan Leo. Jessica menyuruh Cleo pulang, Jessica beralasan tidak enak badan, padahal dia marah kepada Leo, pacarnya.
Sesampai dirumah Jessica ingin curhat di diarynya dia pun menulis dengan menitikan air matanya, isi diarynya adalah
Tanggal: 2 - 2 -2013
Dear Diary kenapa sih Leo bilang tidak punya pacar ?
Padahal sudah jelas aku itu pacarnya Leo !
Apa jangan–jangan Leo udah gak sayang sama aku ?
Ah dasar Leo, coba aku mendengar nasehat Dian sewaktu SD.
Bahwa Leonardo Arnando itu “ PLAYBOY ”
Ya, sudahlah mungkin benar kata Dian, pacaran akan berujung dihianati :’( .
Sesudah itu Jessica mengSMS empat kawan karibnya. Dan tak ada yg membalasnya, mungkin saja mereka tidak punya pulsa kali, jawab Jessica dalam hati.
Huhh…..
Setelah lama akhirnya Jessica terlelap hingga keesokan harinya, dan ketika esok harinya Jessica mendapat kabar, bahwa ada kakak kelas yg menyukainya. Dan dia juga mendapat kabar bahwa Dian sudah bertunangan dengan Bayu Kakak kelas tiga yang cool abis, dia juga tim basket.Tepat saat Jessica datang, bel pun berbunyi tanda kelas akan dimulai.Pak guru pun datang, dan memulai menjelaskan pelajaran.
Tak terasa bel istirahat sudah berbunyi setelah pak guru memberikan tugas kimia, Jessica melihat Dian berkata “ Aku tidak suka kimia “ . Jessica hanya geleng – geleng kepala.
Setelah member hormat kepada pak guru semua berhamburan keluar kelas. Termasuk Jessica dan the geng . Waktu mereka berlima sudah berada dikanti tiba tiba datanglah Kak Alex, seketika tanpa disuruh empat kawannya segera pergi meninggalkan Jessica dengan Kak Alex berdua.Kak Alex membuka pembicaraan
“ Jess, sebenarnya …. “ kata Alex mulai ragu.
“ Sebenarnya apa Kak ? “ tanya Jessica kebingungan.
“ Sebenarnya Kakak telah lama mencintaimu Jessica. “jawab Kak Alex
“ Sungguh kak ? “kata Jessica
“ Yes, could you be my girlfriend ? “tanya Kak Alex
“(Jessica hanya mengangguk kan kepala)! “
“Tapi Kakak janji gak akan mainin aku, ya kak! “kata Jessica lagi
“Ya tentu saja kakak gak akan mainin Jessica,karna kakak sayang Jessica . “jawab Kak Alex
“Aku juga sayang kakak. “kata Jessica senang
Tiba – tiba Dian , Tasya , Mita , dan Gita
“ Cieh yg udah jadian ni, jangan lupa traktir ya ! “ jawab Dian , Tasya , Mita , Gita serentak.
“ Ia, tentu saja !!!!! “ jawab Jessica dan Alex.
Sampai sekarang hubungan Jessica dan Alex semakin mesra.
Bahkan mereka akan segera bertunangan. Dan tentunya akan menikah.
Sesampai dirumah Jessica ingin curhat di diarynya dia pun menulis dengan menitikan air matanya, isi diarynya adalah
Tanggal: 2 - 2 -2013
Dear Diary kenapa sih Leo bilang tidak punya pacar ?
Padahal sudah jelas aku itu pacarnya Leo !
Apa jangan–jangan Leo udah gak sayang sama aku ?
Ah dasar Leo, coba aku mendengar nasehat Dian sewaktu SD.
Bahwa Leonardo Arnando itu “ PLAYBOY ”
Ya, sudahlah mungkin benar kata Dian, pacaran akan berujung dihianati :’( .
Sesudah itu Jessica mengSMS empat kawan karibnya. Dan tak ada yg membalasnya, mungkin saja mereka tidak punya pulsa kali, jawab Jessica dalam hati.
Huhh…..
Setelah lama akhirnya Jessica terlelap hingga keesokan harinya, dan ketika esok harinya Jessica mendapat kabar, bahwa ada kakak kelas yg menyukainya. Dan dia juga mendapat kabar bahwa Dian sudah bertunangan dengan Bayu Kakak kelas tiga yang cool abis, dia juga tim basket.Tepat saat Jessica datang, bel pun berbunyi tanda kelas akan dimulai.Pak guru pun datang, dan memulai menjelaskan pelajaran.
Tak terasa bel istirahat sudah berbunyi setelah pak guru memberikan tugas kimia, Jessica melihat Dian berkata “ Aku tidak suka kimia “ . Jessica hanya geleng – geleng kepala.
Setelah member hormat kepada pak guru semua berhamburan keluar kelas. Termasuk Jessica dan the geng . Waktu mereka berlima sudah berada dikanti tiba tiba datanglah Kak Alex, seketika tanpa disuruh empat kawannya segera pergi meninggalkan Jessica dengan Kak Alex berdua.Kak Alex membuka pembicaraan
“ Jess, sebenarnya …. “ kata Alex mulai ragu.
“ Sebenarnya apa Kak ? “ tanya Jessica kebingungan.
“ Sebenarnya Kakak telah lama mencintaimu Jessica. “jawab Kak Alex
“ Sungguh kak ? “kata Jessica
“ Yes, could you be my girlfriend ? “tanya Kak Alex
“(Jessica hanya mengangguk kan kepala)! “
“Tapi Kakak janji gak akan mainin aku, ya kak! “kata Jessica lagi
“Ya tentu saja kakak gak akan mainin Jessica,karna kakak sayang Jessica . “jawab Kak Alex
“Aku juga sayang kakak. “kata Jessica senang
Tiba – tiba Dian , Tasya , Mita , dan Gita
“ Cieh yg udah jadian ni, jangan lupa traktir ya ! “ jawab Dian , Tasya , Mita , Gita serentak.
“ Ia, tentu saja !!!!! “ jawab Jessica dan Alex.
Sampai sekarang hubungan Jessica dan Alex semakin mesra.
Bahkan mereka akan segera bertunangan. Dan tentunya akan menikah.
Cerpen Cinta :
DARI JOGJA DENGAN CINTA
“Jadi kamu meninggalkan kota Jogja ini, ‘Ra?” Tanya Liana sahabat Rien yang juga sahabatku dengan suara yang berat, tadi, saat aku menunggu bis yang akan membawaku meninggalkan kota istimewa ini.
Bis meliuk-liuk di jalan yang berliku-liku dijalan Candi Roto – Paten – Sukoharjo. Jalan yang biasa disebut Jalur Tengah ini memang jalan yang melalui pegunungan dan hutan-hutan dari Temanggung kabupaten Magelang menuju Weleri kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
“Ya, Lie!” Jawabku ringan, mengingat pertanyaan Liana sahabatku itu.
“Kamu akan tinggalkan pekerjaan yang sudah kamu rintis dari nol hingga menjadi sebuah tempat usaha yang besar itu, ‘Ra?”
“Ya, Lie!” Jawab aku ringan kembali.
Bis meliuk-liuk di jalan yang berliku-liku dijalan Candi Roto – Paten – Sukoharjo. Jalan yang biasa disebut Jalur Tengah ini memang jalan yang melalui pegunungan dan hutan-hutan dari Temanggung kabupaten Magelang menuju Weleri kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
“Ya, Lie!” Jawabku ringan, mengingat pertanyaan Liana sahabatku itu.
“Kamu akan tinggalkan pekerjaan yang sudah kamu rintis dari nol hingga menjadi sebuah tempat usaha yang besar itu, ‘Ra?”
“Ya, Lie!” Jawab aku ringan kembali.
Aku seorang wiraswastawan di bidang Design Grafis dan Advertising. Dan aku adalah bos bagi diriku sendiri juga empat orang anak putus sekolah yang aku temui di bantaran kali Code. Mereka sudah kuanggap seperti adik dan mereka juga yang ikut membesarkan Biro Jasa Design Grafis & Adv yang bernama “Semangat Mandiri” itu. Sekarang semua aku percayakan pada mereka berempat untuk mengelola usaha kami itu sejak aku berniat tinggalkan semuanya.
“Aku bisa mencoba usaha baru nanti disana, Lie. Karena keahlian dibidang aku ini banyak yang membutuhkan.” Jelasku pada Liana. Aku lihat dimata sahabatku itu ada air mata yang menggelembung.
“Bagaimana dengan Rien kamu, ‘Ra, apa dia sudah tahu kamu akan meninggalkan semua ini dan tak kembali lagi?”
Bis sudah ditinggal senja sejak satu jam yang lalu. Gelap malam dengan guyuran hujan bulan Oktober ini mengiringi bis malam yang membawaku ke Kota Baru. Uap hujan dan uap AC bis membuat lembap kaca jendela bis, lalu kuusap kaca jendela bis dengan punggung tanganku membentuk lingkaran sebesar bola basket. Hujan semakin besar diluar menghalangi pandangan diluar bis.
Tiba-tiba berkelebat bayangan wajah Rien dipupil mataku.
Rien! Ah, wanita yang sudah hampir 3 tahun ini mengisi hidupku dengan nasehat dan perhatiannya yang sangat besar, yang sudah menopang aku disaat aku hampir terjatuh karena khilaf pada duniawi. Dan, Rien, wanita pekerja keras dengan semangat kompetensinya yang besar, keras pada pendiriannya. Tidak akan goyah walau seribu orang berbeda dengan pendapatnya yang menurut dia benar. Tapi…, hanya satu yang mengalahkannya; Cinta aku pada dia .
Wanita yang aku kenal saat datang dengan membawa order pekerjaan dari kantornya sebuah perusahaan yang bergerak dibidang property untuk pembangunan perumahaan itu pula yang hampir menjadi istri untuk aku yang hidup tanpa sanak keluarga di kota yang istimewa ini.
“Aku sudah memberitahu Rien dua minggu lalu di terakhir pertemuan kami, Lie!” Jawab aku dari pertanyaan Liana tadi.
“Tapi kenapa harus pergi jauh hanya karena kamu berpisah dengan Rien. ‘Ra?” Cecar Liana yang tidak bisa menerima alasan kepergianku.
“Aku hanya tidak ingin menjadi sentimental, Lie.” Jawabku.
“Lalu apa hubungannya dengan kota yang sudah membesarkan kamu, kota yang kamu banggakan karena keistimewaannya, kota yang telah memberi kamu jatidiri, ‘Ra?” Kembali cecar Liana kepadaku.
“Karena setiap sudut kota ini selalu menjadi kenangan untuk aku dan Rien, Lie.”
Liana terdiam mendengar jawabanku yang sepertinya cukup masuk akal buat Liana, lalu kami saling membisu sampai bis datang menjemputku.
Jogja kota seribu kenangan, batinku.
Aku memang besar dikota itu. Sendiri. Karena kedua orangtuaku bertransmigrasi ke Pulau Sumatera meninggalkan desa kami yang selalu dilanda kekeringan, meninggalkan kakek dan nenekku yang tak mau meninggalkan tanah kelahirannya, dan meninggalkan aku yang tidak tega melihat kakek dan nenekku yang sudah renta tidak ada yang mengurus hingga mereka berdua tiada, lalu aku merantau kekota Jogjakarta itu. Kota yang dipimpin seorang Gubernur yang notabene adalah raja rakyat Yogyakarta yang menurutku kota dengan aneka macam keunikan pada bidang seni, budaya, dan religiusnya, juga alamnya yang indah.
Pentas seni yang selalu aku temui setiap malam minggu saat aku dan Rien makan malam di lesehan atau angkringan disepanjang jalan Malioboro. Berpuluh-puluh seniman bergantian menyinggahi tempat kami duduk. Ada seniman yang berdeklamasi tentang kota dengan diiringi melodi dari gitar pengiringnya, ada seniman yang menjual suara unik dan musik uniknya dan ada juga para penari yang sepertinya para penari professional kalau dilihat dari kreografinya.
Lalu ada Alun-Alun Utara yang luas dan selalu ramai di minggu pagi oleh masyarakat Jogja yang berolahraga atau sekedar duduk-duduk seperti yang selalu aku dan Rien lakukan disetiap minggu pagi. Siang sedikit kami pasti akan menuju ke Keraton Kesultanan Sultan Hamengkubuwono raja kami yang menyimpan kebudayaan Jawa dengan kental dan terjaga seperti putri keraton yang terpingit, biasanya kami akan menuju ke Alun-alun Selatan.
Ada permainan unik disini. Masangin atau masuk di antara dua beringin, kita akan berjalan kearah Selatan dan harus bisa lewat antara dua Beringin Kurung yang terletak di tengah-tengah alun-alun tersebut. Jika berhasil melewati dua beringin itu, seseorang dinyatakan berhasil. Sebaliknya, dia dinyatakan gagal jika jalannya melenceng dari arah yang ditentukan. Selalu aku dan Rien mencari keberuntungan dengan mencoba melewati kedua pohon beringin tersebut dengan mata tertutup dan sambil bergandengan tangan kemudian kami berseru : Jadikanlah kami pasangan yang abadi.
Dan Jogja dengan bangunan yang bersejarah hingga berabad-abad seperti Candi Borobudur peninggalan kerajaan Budha dan Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang peninggalan kerajaan hindu yang pernah berjaya di kota ini. Juga pemakaman raja-raja dan keluarga raja dari Kesultanan Mataram yang dibangun pada tahun 1632 oleh Sultan Mataram III Prabu Hanyokrokusmo dan dikenal dengan nama Pemakaman Imogiri yang selalu aku dan Rien kunjungi saat kami berdua akan berziarah ke makam raja-raja kami.
Ada sebuah anak tangga yang undakannya terbuat dari batu alam kalau kita akan menuju kepemakaman yang berada diatas bukit. Tersebut, sebuah mitos telah menjadi sebuah keyakinan lahir dari anak tangga yang jumlahnya tidak akan sama bila kita menghitung bersama-sama dengan kawan yang seperjalan menaiki undakan itu.
Padahal banyaknya anak tangga itu adalah 409 buah. Hal tersebut disampaikan oleh Pawirodiharjo, abdi dalem berusia 75 tahun yang mengaku sebagai pemandu wisata. Tetapi kenapa kita tidak bisa sampai pada besarnya jumlah anak tangga yang sudah dipastikan oleh abdi dalem tersebut? Ada mitos lagi tentang hitungan anak tangga itu. Bila kita bisa sama pada hasil penghitungan jumlah anak tangga tersebut dengan teman yang bersama-sama menghitung kita bisa memohon pada Roh Leluhur apa saja yang kita mau.
Seperti aku dan Rien dalam beberapa kali kunjungan kemakam raja-raja kami itu dan menghitung anak tangganya hanya satu kali saja kami dapat hasil yang sama dalam penghitungan akhirnya. Aku dan Rien tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dengan berlutut kami berdua memohon: Para leluhur berilah kami selalu satu hati, satu jiwa seperti satunya hitungan kami pada anak tangga ciptaanmu.
Pada alamnya Jogja adalah lukisan Allah yang sangat indah dengan Merapinya yang kokoh dan garang saat menegur kami, tapi keindahannya tak pudar meski seringkali bergolak marah. Dan pada pantai Parangtritis-nya Jogja juga sebuah lukisan Allah yang tak tertandingi keindahannya dikala senja ingin menutup hari. Ditambah dengan mitos Nyi Roro Kidul sebagai Ratu Laut Selatan yang menurut cerita adalah seorang putri yang bunuh diri melompat kedalam lautan pantai selatan dengan mengenakan kebaya hijau karena cintanya terlarang. Hingga berabad-abad lahirlah anak-anak mitos seperti tidak boleh mengenakan baju hijau kalau sedang di pantai Parangtritis atau dilarang berpacaran ditepi pantai Parangtritis.
Tapi aku dan Rien tidak pernah peduli dengan anak mitos yang melarang berpacaran dipantai Parangtritis karena senja di Parangtritis sangatlah indah dengan siluet-siluet benda yang terbentur cahaya senja.
Ya, kami tidak pernah peduli dengan anak mitos yang melarang berpacaran di pantai Parangtritis karena : Aku dan Rien selalu tergila-gila pada senja di Parangtritis.
Bis kembali meliuk-liuk diatas jalan raya Pantura tepatnya masuk di kabupaten Tegal. Aku lirik angka pada jam digital yang menempel didashboard atas bis. Jam 12.30, sudah tengah malam, batinku. Berarti sekitar 4 sampai 5 jam lagi laku sampai di Kota Baru.
Hujan pun sudah berhenti sejak tadi atau sudah tertinggal oleh bis yang aku tumpangi seperti masalaluku yang juga sudah tertinggal 300 km di belakangku. Aku tak akan menoleh pada masalalu. Itu semua hanya akan kujadikan pengalaman dan pelajaran yang berharga dari kegagalanku. Ada sesuatu yang kuingat di saat aku akan menaiki bis meninggalkan Jogja sore tadi.
“Ini ada surat dari Rien, ‘Ra.”
Sebuah surat disodorkan Liana. Aku sedikit terperanjat karena aku memang tidak memberitahu hari keberangkatanku pada Rien. Dan akupun dengan sengaja mengganti kartu teleponku agar tidak ada lagi komunikasi dengan Rien wanita masalaluku.
Aku rogoh saku jaketku untuk mengambil surat yang terbungkus amplop biru muda. Kunyalakan lampu baca yang berada tepat di atas kepala. Terbaca surat Rien yang ditulis tangan.
Media Oktober
Dear : ‘Ra (Bara Listiawan)
Ketika kamu baca surat ini pasti kamu sudah jauh meninggalkan kota yang kita banggakan ini, kota yang merekam semua kenangan kita.
‘Ra, kekasihku! Aku hargai keputusan kamu yang memutus komunikasi dengan aku seperti kamu yang menghargai keputusan aku untuk berpisah dengan kamu.’Ra, kita memang sudah tidak bisa bersatu lagi karena prinsip hidup kita yang berbeda. Aku memang egois selalu berpegang teguh pada prinsip yang aku pegang. Tapi aku tidak dapat merubah prinsip hidup yang telah aku pegang sejak dulu sebelum kita bertemu.
‘Ra, kekasihku pengisi hidupku yang sangat berharga untukku! Aku tidak akan membahas atau membuka luka kita. Aku hanya ingin kita tidak menjadi musuh. Kita bisa menjadi teman atau mungkin saudara tapi aku juga tidak akan mengobati kecewa kamu.
‘Ra. Kita sudah mempunyai keputusan masing-masing yang harus kita hargai walau kita saling menyimpan cinta kita. Hanya do’a yang mengiringimu dan kata sayang yang selalu kita serukan…!
Dari Jogja Dengan Cinta
Rien
Kulipat surat Rien lalu kumasukan kembali kedalam amplop biru muda.
Dari Jogja Dengan Cinta!
Seruan salam sayang yang selalu aku dan Rien ketik diakhir SMS kalau kami sedang bermesraan dengan SMS melalui handphone.
-Dari Jogja Dengan Cinta!-
Akan selalu aku simpan salam sayang itu sebagai kenangan yang juga harus aku lupakan. Bis melaju ringan di jalan tol diiringi pagi yang disinari mentari. Cerah.
Jalan tol lenggang seperti menyambut aku yang akan menjadi pendatang di Kota Baru. Didalam batin aku berseru, didepan sana kehidupan baru, pekerjaan baru dan cinta baruku sudah menunggu untuk kuraih.
“Aku bisa mencoba usaha baru nanti disana, Lie. Karena keahlian dibidang aku ini banyak yang membutuhkan.” Jelasku pada Liana. Aku lihat dimata sahabatku itu ada air mata yang menggelembung.
“Bagaimana dengan Rien kamu, ‘Ra, apa dia sudah tahu kamu akan meninggalkan semua ini dan tak kembali lagi?”
Bis sudah ditinggal senja sejak satu jam yang lalu. Gelap malam dengan guyuran hujan bulan Oktober ini mengiringi bis malam yang membawaku ke Kota Baru. Uap hujan dan uap AC bis membuat lembap kaca jendela bis, lalu kuusap kaca jendela bis dengan punggung tanganku membentuk lingkaran sebesar bola basket. Hujan semakin besar diluar menghalangi pandangan diluar bis.
Tiba-tiba berkelebat bayangan wajah Rien dipupil mataku.
Rien! Ah, wanita yang sudah hampir 3 tahun ini mengisi hidupku dengan nasehat dan perhatiannya yang sangat besar, yang sudah menopang aku disaat aku hampir terjatuh karena khilaf pada duniawi. Dan, Rien, wanita pekerja keras dengan semangat kompetensinya yang besar, keras pada pendiriannya. Tidak akan goyah walau seribu orang berbeda dengan pendapatnya yang menurut dia benar. Tapi…, hanya satu yang mengalahkannya; Cinta aku pada dia .
Wanita yang aku kenal saat datang dengan membawa order pekerjaan dari kantornya sebuah perusahaan yang bergerak dibidang property untuk pembangunan perumahaan itu pula yang hampir menjadi istri untuk aku yang hidup tanpa sanak keluarga di kota yang istimewa ini.
“Aku sudah memberitahu Rien dua minggu lalu di terakhir pertemuan kami, Lie!” Jawab aku dari pertanyaan Liana tadi.
“Tapi kenapa harus pergi jauh hanya karena kamu berpisah dengan Rien. ‘Ra?” Cecar Liana yang tidak bisa menerima alasan kepergianku.
“Aku hanya tidak ingin menjadi sentimental, Lie.” Jawabku.
“Lalu apa hubungannya dengan kota yang sudah membesarkan kamu, kota yang kamu banggakan karena keistimewaannya, kota yang telah memberi kamu jatidiri, ‘Ra?” Kembali cecar Liana kepadaku.
“Karena setiap sudut kota ini selalu menjadi kenangan untuk aku dan Rien, Lie.”
Liana terdiam mendengar jawabanku yang sepertinya cukup masuk akal buat Liana, lalu kami saling membisu sampai bis datang menjemputku.
Jogja kota seribu kenangan, batinku.
Aku memang besar dikota itu. Sendiri. Karena kedua orangtuaku bertransmigrasi ke Pulau Sumatera meninggalkan desa kami yang selalu dilanda kekeringan, meninggalkan kakek dan nenekku yang tak mau meninggalkan tanah kelahirannya, dan meninggalkan aku yang tidak tega melihat kakek dan nenekku yang sudah renta tidak ada yang mengurus hingga mereka berdua tiada, lalu aku merantau kekota Jogjakarta itu. Kota yang dipimpin seorang Gubernur yang notabene adalah raja rakyat Yogyakarta yang menurutku kota dengan aneka macam keunikan pada bidang seni, budaya, dan religiusnya, juga alamnya yang indah.
Pentas seni yang selalu aku temui setiap malam minggu saat aku dan Rien makan malam di lesehan atau angkringan disepanjang jalan Malioboro. Berpuluh-puluh seniman bergantian menyinggahi tempat kami duduk. Ada seniman yang berdeklamasi tentang kota dengan diiringi melodi dari gitar pengiringnya, ada seniman yang menjual suara unik dan musik uniknya dan ada juga para penari yang sepertinya para penari professional kalau dilihat dari kreografinya.
Lalu ada Alun-Alun Utara yang luas dan selalu ramai di minggu pagi oleh masyarakat Jogja yang berolahraga atau sekedar duduk-duduk seperti yang selalu aku dan Rien lakukan disetiap minggu pagi. Siang sedikit kami pasti akan menuju ke Keraton Kesultanan Sultan Hamengkubuwono raja kami yang menyimpan kebudayaan Jawa dengan kental dan terjaga seperti putri keraton yang terpingit, biasanya kami akan menuju ke Alun-alun Selatan.
Ada permainan unik disini. Masangin atau masuk di antara dua beringin, kita akan berjalan kearah Selatan dan harus bisa lewat antara dua Beringin Kurung yang terletak di tengah-tengah alun-alun tersebut. Jika berhasil melewati dua beringin itu, seseorang dinyatakan berhasil. Sebaliknya, dia dinyatakan gagal jika jalannya melenceng dari arah yang ditentukan. Selalu aku dan Rien mencari keberuntungan dengan mencoba melewati kedua pohon beringin tersebut dengan mata tertutup dan sambil bergandengan tangan kemudian kami berseru : Jadikanlah kami pasangan yang abadi.
Dan Jogja dengan bangunan yang bersejarah hingga berabad-abad seperti Candi Borobudur peninggalan kerajaan Budha dan Candi Prambanan atau Candi Roro Jonggrang peninggalan kerajaan hindu yang pernah berjaya di kota ini. Juga pemakaman raja-raja dan keluarga raja dari Kesultanan Mataram yang dibangun pada tahun 1632 oleh Sultan Mataram III Prabu Hanyokrokusmo dan dikenal dengan nama Pemakaman Imogiri yang selalu aku dan Rien kunjungi saat kami berdua akan berziarah ke makam raja-raja kami.
Ada sebuah anak tangga yang undakannya terbuat dari batu alam kalau kita akan menuju kepemakaman yang berada diatas bukit. Tersebut, sebuah mitos telah menjadi sebuah keyakinan lahir dari anak tangga yang jumlahnya tidak akan sama bila kita menghitung bersama-sama dengan kawan yang seperjalan menaiki undakan itu.
Padahal banyaknya anak tangga itu adalah 409 buah. Hal tersebut disampaikan oleh Pawirodiharjo, abdi dalem berusia 75 tahun yang mengaku sebagai pemandu wisata. Tetapi kenapa kita tidak bisa sampai pada besarnya jumlah anak tangga yang sudah dipastikan oleh abdi dalem tersebut? Ada mitos lagi tentang hitungan anak tangga itu. Bila kita bisa sama pada hasil penghitungan jumlah anak tangga tersebut dengan teman yang bersama-sama menghitung kita bisa memohon pada Roh Leluhur apa saja yang kita mau.
Seperti aku dan Rien dalam beberapa kali kunjungan kemakam raja-raja kami itu dan menghitung anak tangganya hanya satu kali saja kami dapat hasil yang sama dalam penghitungan akhirnya. Aku dan Rien tidak menyia-nyiakan kesempatan itu, dengan berlutut kami berdua memohon: Para leluhur berilah kami selalu satu hati, satu jiwa seperti satunya hitungan kami pada anak tangga ciptaanmu.
Pada alamnya Jogja adalah lukisan Allah yang sangat indah dengan Merapinya yang kokoh dan garang saat menegur kami, tapi keindahannya tak pudar meski seringkali bergolak marah. Dan pada pantai Parangtritis-nya Jogja juga sebuah lukisan Allah yang tak tertandingi keindahannya dikala senja ingin menutup hari. Ditambah dengan mitos Nyi Roro Kidul sebagai Ratu Laut Selatan yang menurut cerita adalah seorang putri yang bunuh diri melompat kedalam lautan pantai selatan dengan mengenakan kebaya hijau karena cintanya terlarang. Hingga berabad-abad lahirlah anak-anak mitos seperti tidak boleh mengenakan baju hijau kalau sedang di pantai Parangtritis atau dilarang berpacaran ditepi pantai Parangtritis.
Tapi aku dan Rien tidak pernah peduli dengan anak mitos yang melarang berpacaran dipantai Parangtritis karena senja di Parangtritis sangatlah indah dengan siluet-siluet benda yang terbentur cahaya senja.
Ya, kami tidak pernah peduli dengan anak mitos yang melarang berpacaran di pantai Parangtritis karena : Aku dan Rien selalu tergila-gila pada senja di Parangtritis.
Bis kembali meliuk-liuk diatas jalan raya Pantura tepatnya masuk di kabupaten Tegal. Aku lirik angka pada jam digital yang menempel didashboard atas bis. Jam 12.30, sudah tengah malam, batinku. Berarti sekitar 4 sampai 5 jam lagi laku sampai di Kota Baru.
Hujan pun sudah berhenti sejak tadi atau sudah tertinggal oleh bis yang aku tumpangi seperti masalaluku yang juga sudah tertinggal 300 km di belakangku. Aku tak akan menoleh pada masalalu. Itu semua hanya akan kujadikan pengalaman dan pelajaran yang berharga dari kegagalanku. Ada sesuatu yang kuingat di saat aku akan menaiki bis meninggalkan Jogja sore tadi.
“Ini ada surat dari Rien, ‘Ra.”
Sebuah surat disodorkan Liana. Aku sedikit terperanjat karena aku memang tidak memberitahu hari keberangkatanku pada Rien. Dan akupun dengan sengaja mengganti kartu teleponku agar tidak ada lagi komunikasi dengan Rien wanita masalaluku.
Aku rogoh saku jaketku untuk mengambil surat yang terbungkus amplop biru muda. Kunyalakan lampu baca yang berada tepat di atas kepala. Terbaca surat Rien yang ditulis tangan.
Media Oktober
Dear : ‘Ra (Bara Listiawan)
Ketika kamu baca surat ini pasti kamu sudah jauh meninggalkan kota yang kita banggakan ini, kota yang merekam semua kenangan kita.
‘Ra, kekasihku! Aku hargai keputusan kamu yang memutus komunikasi dengan aku seperti kamu yang menghargai keputusan aku untuk berpisah dengan kamu.’Ra, kita memang sudah tidak bisa bersatu lagi karena prinsip hidup kita yang berbeda. Aku memang egois selalu berpegang teguh pada prinsip yang aku pegang. Tapi aku tidak dapat merubah prinsip hidup yang telah aku pegang sejak dulu sebelum kita bertemu.
‘Ra, kekasihku pengisi hidupku yang sangat berharga untukku! Aku tidak akan membahas atau membuka luka kita. Aku hanya ingin kita tidak menjadi musuh. Kita bisa menjadi teman atau mungkin saudara tapi aku juga tidak akan mengobati kecewa kamu.
‘Ra. Kita sudah mempunyai keputusan masing-masing yang harus kita hargai walau kita saling menyimpan cinta kita. Hanya do’a yang mengiringimu dan kata sayang yang selalu kita serukan…!
Dari Jogja Dengan Cinta
Rien
Kulipat surat Rien lalu kumasukan kembali kedalam amplop biru muda.
Dari Jogja Dengan Cinta!
Seruan salam sayang yang selalu aku dan Rien ketik diakhir SMS kalau kami sedang bermesraan dengan SMS melalui handphone.
-Dari Jogja Dengan Cinta!-
Akan selalu aku simpan salam sayang itu sebagai kenangan yang juga harus aku lupakan. Bis melaju ringan di jalan tol diiringi pagi yang disinari mentari. Cerah.
Jalan tol lenggang seperti menyambut aku yang akan menjadi pendatang di Kota Baru. Didalam batin aku berseru, didepan sana kehidupan baru, pekerjaan baru dan cinta baruku sudah menunggu untuk kuraih.
Cerpen Cinta :
Kau Yang Merubah Hatiku
Awal dari sebuah rasa manis akan tetap manis jika kita pintar megolah rasa manis itu agar tetap manis. Cerita itu berawal pada sebuah hubungan antara cewek manis yang sering disapa Indi dengan cowok yang sering dipanggil Ihsan. Hubungan mereka yang telah berjalan hampir 9 bulan ini berawal mulus dan penuh dengan bahagia.
Rasa pahit ini dimulai saat hari-hari sebelum ulang tahun aku diakhir bulan awal tahun ini. Sebuah perubahan terjadi pada Ihsan. Waktu yang tak pernah ada untukku membuatku sudah kehabisan kesabaran untuk selalu ngertiin Leo yang sibuk berkerja,hingga hari liburpun ia tetap bekerja. Hingga 2 minggu sebelum ulang tahunku,aku mengirim sebuah pesan panjang kepada Ihsan.
To : (085643xxx890) Ihsan sayang
Aku tak tau knp km berubah. Km lupa dgn semua janji hubungn kita. Aku rasa ini puncak dari sebuah rsa sabarku. Aku ingin kita udahan aja,jalan ini mgkn yg terbaik. Maaf utk smua dan maksh untuk hari2 lalu. Aku bukn berhnti mencintai tpi aku ingin berhnti menyakiti hati.
Dengan rasa berat hati dan meneteskan air mata,aku mengirim pesan itu ke dia. Namun seperti yang sudah aku duga,tak ada tanggapan dari Ihsan hingga satu minggu sebelum ulang tahun.
Hari-hariku sangat berat saat ia sedang menghadapi ujian yang sedang berlangsung di kampusnya aku juga harus menghadapi masalah dengan Ihsan
Saat aku berkeluh kesah dengan sahabat akrabnya yang suka dpanggil “Sipit” namun ia juga tak memberi respon bahkan saat aku memulai cerita,
“pit,aku sebel deh ama Ihsan,aku dicuekin,sampe aku ngomong putus aja gak direspon,pokonya akau penegen putus dari Ihsan ………….”
Belum selesai aku bercerita sipit langsung jawab dengan pernyataan juteknya dan muka jelek, “udah ah mb Indi,aku mau pulang,capek aku”,sambil dia meanarikku untuk pulang. Dengan rasa sedih aku menganggukkan untuk mengiyakan agar sipit pulang.
Aku berjalan menuju tempat parkir motor sambil memikirkan,kenapa dengan Sipit. Otakku ini penuh banget,Sipit jadi berubah, Ihsan juga gak kalah berubah,ditambah ujian yang bakal dihadapi. Dalam hatiku cuma berucap “ ujian hidup dan ujian kampus kok berat banget”. Aku mencoba menghubungi Pit berulang kali namun jawaban dari operator selalu sama “nomor yang anda tuju sedang sibuk”. Aku mencoba sms Sipit..
To : (085678901xxx) Sipit
Pit,kok sekarang kmu berubah,saat ini kau butuh kamu pit
Sambil menunggu balasan dari Sipit aku berpikir apa Sipit juga punya masalah jadinya gak mau dicurhatin. Tak berapa lama ada pesan masuk dihandphoneku,dalam hati inginnya leo yang sms aku. Tap aku yakin pasti Sipit yang balas.
Jreng,,dengan terkejut …
Dari : (085643xxx890) Ihsan sayang
Sayang aku lagi sibuk buat beberapa minggu ini.
Setelah baca ini ada rasa lega tersendiri ternyata dia sibuk tapi makan hati juga kalau gini terus. Lalu tak berapa lama sipit menyusul membalas sms dariku.
Dari : (085678901xxx) Sipit
Mb Ndi,sorry aku lagi irit pulsa,gak bisa balas smsmu.
Dengan rasa yang udah bercampur dihati sms mereka takku balas,dan membuang handphoneku dari hadapanku. Jam dinding di kamarku yang udah nunjukkin pukul 23.00 WIB tapi mata susah banget dipejamin. Udah beberapa hari ini aku tidur diatas jam 01.00 WIB. Tapi aku berusaha memejamkan mata namun handphone berdering,sebuah lagu menjadi lagu tanda panggilan masuk. Aku tak ingin melihat siapa yang menelpon malam gini,tapi telepon itu tidak berhenti berdering.
Ku coba melirik handphone dan melihat sebuah nama yang taka sing,karena ternyata yang telepon itu adalah Ihsan. Dengan segera aku menganggat telepon.
“Assalammualaikum, Ndi”. Sebuah salam yang terdengar dari seberang namun kali ini Ihsan berubah karena memanggilku Indi.
“Walikumsalam,gimana ada apa?” dengan gaya biasa karena tetep aku jaga gengsi. Hehehe..
“kok belum tidur,Ndi”,dengan nada datar dan tanpa dosa.
“belum aja,belum ngantuk. Kamu sendiri kenapa belum tidur juga?”
“Kok panggilnya ‘kamu’ ?”. Ihsan ini paling gak suka kalau dipanggil ‘kamu’ walaupun lagi marahan.
Aku juga Cuma jawab singkat,”kamu ja panggil aku Ndi”.
Malam ini begitu dingin,sekalinya telepon seperti ini. Lama sekali kami terdiam,entah apa yang dipikirkan oleh Ihsan saat ini.
“Em,tidur yuk,udah malam,nanti sakit.” sebuah ucapan manis dari Ihsan ini lumayan menyejukkan hati kalau dia masih perhatian denganku.
Aku dengan sedikit menghilangkan gengsi,”ya udah tidur,besok kan kamu kerja juga”
“ya udah,met malam ya”. Tuttt.. Tuttt..Tutttt …
Tiba-tiba telepon itu terputus,aku belum sempat membalas ucapannya. Bahkan ucapan yang sering dilakukkan pun tiba-tiba hilang.
Aku tetap tidak bisa tidur,aku berpikir terus “apa yang kamu mau sih Ihsan,putus gak dikasih jawaban,tapi masih perhatian”. Dengan gemasnya boneka beruang yang pernah ia berikanpun jadi sasaran kemarahanku. Aku coba mengajak bicara boneka itu,
“apa sih mau mu Ihsan?”
“aku ini masih pacaramu bukan?”
“aku bingung ma kamu”. Sambil kupukul-pukul boneka itu,”jawab dong,diem aja kamu”.
Tiba-tiba air mata ini menetes perlahan dan dengan rasa sayang aku memeluk boneka.
Dengan lirih aku berucap, “Ihsan aku sayang ama kamu,tapi kamu bikin aku nagis terus.”
Pelukanku keboneka menemaniku hingga aku terbangun dari tidurku. Pagi cerah ini dengan mata agak sedikit sembab mencoba untuk bersemangat ke kampus. Hari ini bakal jadi jadwal yang paling bosen,kuliah dan rapat organisasi hingga sore. Tapi aku berpikir ini mungkin cara menghilangkan rasa sedihku.
Seperti biasa aku janjian dengan Sipit di kampus karena beberapa mata kuliah kami sama jadi kadang kami sekelas. Kami mendapat julukan “emak dan anak” karena tiap Sipit dating duluan yang ditanyain aku begitu juga sebaliknya.
Dari belakang mencoba mengagetkan Sipit,“dor…Pit,,,”
“yeee…mb Indi,kagetin aja. Gak sedih lagi ni?”
“udah enggak dong,kan males mikir orang yang gak mikir aku”
“kenapa Ndi mata kamu,dicium nyamuk apa semut cowok ni.hahahaha”. Dengan gaya khas ketawa sambil matany merem sipit mengejekku.
“apaan sih kamu,Pit.. Ini mata sembab karena aku pompa,niatnya matanya biar belok dan gak Sipit kayak kamu”. Sambil aku membuka mata dengan jariku dan berlari karena aku ngejek Sipit.
Seketika itu pikiranku tentang Ihsan hilang, ya walaupun Sipit gak dengerin ceritaku, setidaknya bisa bikin ketawa aku. Karena kami punya semboyan “Kita gak sedih lagi,gak nangis lagi”. Itu Cuma kalimat dari lirik lagu Smash tapi bisa bikin seneng.
Hari-hari berikutnya terasa cepat sekali,sampai gak inget kalau besok udah hari ulang tahunku. Dan beberapa hari ini gak nyangka nama Ihsan hilang di pikiranku,kita sama-sama gak saling smsan atau telepon.
Hari yang ditunggu namun bikin kecewa,semalaman aku tak tidur berharap Ihsan bakal jadi orang pertama yang mengucapkan ulang tahun ini. Tapi aku gak begitu peduliin itu,karena banyak sahabat,keluarga yang memberiku ucapan dan lebih special.
Lebih malasnya lagi hari ini masuk kuliah,sesampainya disana. Sebuah kejutan kecil dari temen-temen.
“happy bday to u,,,happy bday to u,,happy bday,happy bday,happy bday Indi…..”
Sebuah donat kecil dan lilin diatasnya dibawa oleh Sipit untukku.
“Tiup lilinya mb Ind,tapi,,,make a wish dulu ya…”
Ku memejamkan mata dengan sebuah doa,dan saat ku buka mata ini ku meniup lilin. Donat kecil itu ku potong kecil-kecil agar semua temen ikut menikmati,walaupun dikit. Suapan pertama untuk sipit sambil cipika cipiki.
“Happy bday mb Indi”
“makasih sayangku”
Dan hari ini waktu itu cepat sekali,kejutan dan ucapan tak henti-hentinya datang. Namun tak satu smspun dari Ihsan untuk mengucapkan ulang tahun. Sekalinya aku lihat jam udah jam 17.00 WIB. Dan saatnya pulang kerumah dengan rasa penuh kebahagiaan. Aku jadi mengerti arti sebuah persahabatan.
“balik yuk,Pittttt,udah capek ni seharian dan aku juga udah bosan kalau ketemu kamu terus.heheheh..” sambil gemes ama pipinya yang chubby banget.
Dengan jengekelnya Sipit menarik tanganku,”sakit tauuu…hehehehe. Serius ni bosan ma aku?hehehe”.
“iya,untung aja kuliah itu gak 24 jam,coba 24 jam bisa mati konyol ketawa ma kamu terus.”
“Agh,nyebelin mb Indi ni,”dengan muka manyunnya.
“Tapi kalau ketawa sambil merem dan gak boleh manyun ntar tak tinggal pulang lho”
“jangan,,nebeng sampe depan ya”,dengan muka melas dia dan senyum Sipitnya.
Dengan sikap hormat,aku menjawab “siap laksanakan boss..sipitnya mana sipitnya”,aku mencoba masih menggodanya.
Aku dan sipit menuju parkir kampus untuk mengambil motor . Saat menuju motorku aku heran kok ada sebuah kantong plastik yang tergantung dimotorku.
“Pit,tu ada plastik punya sapa ya?”
“Ya punya mb Indi dong,kan dimotor mb Indi”
“Tapi aku tadi gak bawa apa-apa,jangan-jangan…………..”
“jangan-jangan apa mb Indi?”
“jangan-jangan Bom Pit,kaburrrrrr…………”,aku langsung berlari berniat ngerjain sipit yang kaget. Sipit juga ikut lari dan berterika,”Mb Indi tunggu”, dengan nada manja anak kecil.
“mb Indi,liat aja yuk”
Kami mencoba kembali ke motor kami dan melihat isi kantong yang ada di motorku itu.
Jrenggg……jrenggg… coba tebak apa isinya…
“Agh,flasdisk??”,aku dan sipit mengatakan hal yang sama.
“tau gitu aku nitip kamu aja biar,masak ngomong aja kita barengan”
“gak apa-apa mb Indi,kita itu emang ditakdirin bersama-sama”
“udah-udah,,kamu ntar GR malah berabe.” Sambil ku lihat kantong itu barang kali ada yang lain,“maksudnya apa ya Pit ini?”
“gak tahu,coba dicari ada tulisan dari pengirim gak”
“Ini ada tulisan pit”,aku membaca sebuah memo kecil dari sang pengirim.
‘Indi,ini flas ada sesuatunya, dilihat pas pukul 20.20. gak boleh dilanggar’
Dari : pengirim flasdisk
“mb In,jangan-jangan dalemnya ada Syahrininya,tu ada sesuatu”
“Hahahaha,,,kamu itu aneh-aneh aja,mana muat Syahrini masuk flasdisk”
Aku masih bingung dengan ini,maksud dan isi dari flas ini apa. Kulihat sipit mebolak balik kantong itu.
“Kenapa pit,kok dibolak balik?”,anak satu ini aneh banget.
“ya ini kantong nyebelin mb In,gede kantongnya isinya Cuma flas. Gak ada makanan atau apa gitu”
Sambil gemesin pipinya,”kamu itu,makan mulu….udah kita pulang. Jadi gak sabar pengen liat isinya apa”
Setelah sepanjang jalan memikirkan isi flas,tak terlintas akan pikiran tentang Ihsan. Seakan beberapa hari ini aku dibuat amnesia tentang Ihsan. Aku juga tak mengenali tulisan tangan dari si pengirim. Sebuah tanda tanya besar dipikiran ini belum terjawab.
Malam sudah mulai larut,berulang mata ini melirik jam dinding namun seakan jam itu berputar sangat lambat. Sudah tek terhitung berapa kali mata ini melirik untuk menunggu pukul 20.20. rasanya tunggu sesuatu yang bikin penasaran itu sangat menyebalkan. Setelah menunggu beberapa saat sms masuk ke Hpku.
Dari : (085678901xxx) Sipit
Isinya apa mb Ind?
Aku segera mereplay sms sipit.
To : (085678901xxx) Sipit
Gak tau juga,ntar lagi aku buka.
Waktu yang ditunggu sudah datang,seperti anak yang mendapatkan hadiah aku sangat begitu antusias untuk mengetahui isi flas itu apa. Langsung ku buka dilaptopku dan hanya ada sebuah file yang berformat video. Bergegas aku membuka video tersebut.
Sebuah video ucapan selamat ulang tahun dari Ihsan. Disitu Ihsan menyanyikan lagu milik Ipang yang berjudul “Akhirnya Jatuh Cinta”,” Tak Ada gantinya”, “Tanpamu” yang merupakan lagu favorit kita. Didalam video Ihsan sambil bermain gitar menyanyikan lagu itu. Diakhir video itu Ihsan mengatakan sesuatu yang sangat menyentuh.
“aku sekarang tau siapa yang harus aku perjuangkan,ternyata kau harus memeprjuangkan kamu,bila cintaku dan cintamu bersatu aku yakin cinta ini kekal dan abadi utnuk selamanya karena kamu semangat hidupku”
Diakhir kata-kata dari Ihsan membuat aku menagis terharu dan senyum bahagia.
Beberapa saat kemudian ada yang mengetuk pintu rumah,sambil aku menghapus air mata ini aku beranjak untuk membukakan pintu.
Saat kubuka pintu,sebuah kejutan yang termanis yang aku terima.
“Happy bday to u… Happy bday to u…..”
Aku terkejut karena Ihsan datang bersama SIpit dan SIput. Biar jelas,siput ini adalah cowok Sipit,kita panggil Siput karena dia super karet dan lama kalau ada janjian jalan-jalan. Kalau janjian pergi bareng jam 08.00,dia bisa baru datang jam 10.00 karena kelamaan mandi.
Aku lanjutin ceritanya, Ihsan dengan membawa kue ulang tahun menyanyikan lagu ulang tahun bersama Sipit dan Siput. Dengan segera aku memeluk Ihsan dan memukul Ihsan karena aku sebel dan aku bahagia. Ihsan juga membalas pelukku sambil membisikan “happy bday sayangku,”
“makasih sayangku”, Ihsan juga mencium keningku.Dan aku kembali memeluknya.
“Eehmmmmmmm….”,sipit ma siput mengagetkan kami.
“Halooo…lilinya mau cair ni,mau ditiup gak ni?”,sipit langsung aja nerocos.
“Iya dong,kan kueku,hahhahaa… tapi masuk dulu yuk,,”
Setelah beberapa saat aku mentiup lilin ulang tahunku dengan sebuah doa dan ucapan terima kasih pada Allah karena udah ngembaliin Ihsan lagi. Untuk beberapa saat aku sedikit manyun ama Ihsan.
“sayang itu nyebelin tau,cuekin aku”
“jangan salahin aku aja,tu sipit ma siput juga. Mereka juga ikut andil dalam urusan ini”. Dengan segera aku menghampiri sipit m siput dan mencubit mereka.
“dasar kalian berdua,sengkongkol ya”. Dengan muka tak berdosa mereka hanya tertawa.
Dengan rasa kagen yang udah beberapa minggu gak manja-manjaan ma Ihsan. Aku mencubit karena aku masih sebel dikerjain.
“aduh sayang,ampun,,,”,diraihnya aku dan dipeluk sama Ihsan.
“maaf ya sayang buat kemarin-kemarin. Tapi aku gitu karena kau sayang. Love you sayang”
Dengan nada manja aku menjawab,”iya sayang. Love you too sayangku”
Untuk kedua kalinya,kami diganggu oleh sipit ma siput. “Hello,disini ada kami” siput bersuara untuk kali ini.
“ayo mb Ind,dipotong kuenya,masak mau diliat aja”
“dasar tukang makan,iya,iya,,tak potong ya”
Dan lebih nyebelin lagi,kuenya ditulisin ‘happy bday Indi. Semoga cepat gemuk’. Mereka itu ada –ada aja. Selanjutnya aku memotong kue.
Untuk potongan pertama aku memberikan kepada Ihsan. Dan sebuah kecupan manis dikening untukku dari Ihsan.
Untuk potongan selanjutnya sipit dan siput. Kami bercanda sambil menikmati kue ulang tahun.
“kok bisa kalian kerja sama,aku kasih tahu ceritanya dong”
Secara bersama-sama mereka tertawa,karena sudah berhasil mengerjain aku.
Cerita awal dimulai dari Ihsan, Ihsan mengajak siput dan sipit untuk ngerjain aku. Dan semua skenario sudah dirancang. Sipit selalu memberi informasi pada Ihsan tentang aku.
“sayang waktu malam itu aku telepon karena denger dari sipit kamu sedih banget. Aku gak tega jadi aku telepon”
“aghh,,nyebeliin sayang tu”
“hahahahaaaaaaaaa….” Mereka menertawakan kebodohanku.
“terus yang kasih flas dimotorku?kan syang kerja,sipit ma aku terus,mesti siput ya”,sambil tunjuk Siput.
Dengan senyumnya siput mengakui,”iya aku yang kasih flas kemotormu dan itu tulisanku. Kan kamu belum pernah liat tulisanku”
“aghh,,dasar siput,kamu itu”
Dan semua kembali tertawa karena melihat kebodohanku. Aku Cuma cemberut dan ikut ketawa.
Ternyata kejutan dari Ihsan belum berakhir.
“tutup mata sayang,gak boleh ngintip lho..”
“ada apa to?”
“ya udah tutup mata dulu,nanti kan tau. Tapi berdiri dong”
Aku mencoba menuruti semua kemauan dia dan aku penasaran apa yang akan diberikannya,karena flas dan kue sudah menjadi kejutan yang teka terlupakan.
“udah belum sih,lama banget”,dengan sebel karena gak sabar pengen tahu.
“ok,sekarang dibuka perlahan ya…”
Sedetik kemudian aku membuka mata,sebuah kejutan yang manis. Ihsan memberikanku sebuah cincin dan ia sambil berkata “mau kah kau berjanji untuk selalu menjaga dan mempertahankan hubungan kita dalam keadaan apapun?”.
Dia bertanya seperti itu karena kalau diajak nikah aku gak mau jadi gak mungkin kalimatanya “will you married me?” bakal langsung aku tolak,
Dengan rasa yang bahagia dan tak mampu berucap,aku hanya menganggukan kepala sebagai isyarat aku mau. Dan Ihsan pun memakaikan cincin itu dijari manisku. Dan sebaliknya aku. Setelah cincin ini tersemat di jari kami, Ihsan memelukku dan mengatakan sesuatu padaku,
“aku janji akan menjagamu.”
Dengan rasa yang tak bisa ku ungkapkan aku menjawab dari ucapan dengan,”aku juga berjanji hati ini untukmu”
Dan sipit mengagetkanku dengan ucapannya untuk siput,”sayang aku juga mau kayak gini”
“hahahahhahah,,,”,kami semua tertawa dengan ucapan sipit.
Malam kian larut dan tak terasa jam udah nunjukkin pukul 23.00. semua pamit untuk pulang. Namun aku sedih karena Ihsan juga pulang,aku masih pengen sama dia. Rasa kangenku sama dia belum terobati. Namun waktu yang bicara.Mereka akhirnya kembali kehabitat msing-masing(maksudku ke rumah masing-masing.)
“mb Ind,kita pulang dulu ya”,sipit dan siput bersalaman denganku untuk pamit.
“ok,,makasih ya buat kalian berdua”
“sayang,aku pulang dulu ya,langsung bobo ja,udah malem,”
“iya sayang,syang juga langsung bobo. Hati-hati ya,,”
“iya sayang,love you sayang”,kecupan kening untukku.
“love you sayang”
“udah mb Ind,ntar gak selesai-selesai kalau cium peluk mulu,” sipit ngiri ni,hehehe
“ya biarain,ni kan pacaraku,masak aku mau cium siput,boleh po?hahaha” aku menggoda sipit.
“ya gak boleh kok”
“sayang awas aja ya,” aku langsung dapet peringatan dari Leo dan Sipit.ahaahahah
Dan mereka pulang kerumah masing-masing. Malam ini bahagia yang tak terkira. Dan gak mungkin aku lupakan. Aku beruntung memiliki teman dan Ihsan yang menyayangiku.
Aku juga lebih bisa memaknai arti sebuah persahabatan dan kasih sayang.Dan aku berharap harapan yang aku inginkan terkabul,sebuah harapan yang tak akan ku ucapkan jika belum terjadi.
Di hari berikutnya kami kembali seperti biasa, Ihsan kembali normal. Hari terasa cepat hingga tak terasa sudah masuk bulan Mei. Dan yang paling aku senang karena 27 Mei adalah satu tahun kami berpacaran,aku ingin membuat suatu perayaan kecil dengan kejutan kecil dariku. Saat sebuah rencana manis aku susun rapi dengan penuh cinta. Sebuah kabar buruk yang menghancurkan sebuah rencana itu datang.
Saat beberapa hari sebelum hari itu saat dia datang kerumah sudah larut malam dan gak biasanya dia datang selarut ini.
“duduk dulu sayang,mau minum pa?”,aku mempersilakan dia duduk.
“makasih sayang,gak usah minum. Aku Cuma pingin malam ini ama sayang”,dengan senyum dia mengatakan itu.
Tersontak aku kaget dengan ucapannya.”Maksudnya apa?”
“gini,aku besok bakal berangkat berlayar ke India untuk waktu yang cukup lama”. Dia menghela nafas setelah mengahkiri ucapannya.
Aku hanya bisa diam saat mendengar itu semua. Aku tak dapat mengatakan apa-apa. Aku tak suka ini semua.
“sayangg…..”. dia membuyarkan lamunanku.”kamu gak apa-apa kan??”
“eh,,em,,sayng serius?sayng ini Cuma bercanda kan?”. Aku mencoba mencari jawaban kalau ini semua Cuma kebohongan dia. Karena dia sering sekali mengatakan itu.
“kali ini benar”,sambil dia mengeluarakan surat-surat sebagai tanda kalau kali ini dia tak berbohoong.
Aku memintanya danku teliti satu demi satu saurat-surat itu. Dan benar sebuah nama negara sebagai tujuan berlayar atas nama dia. Aku menaruh kembali surat itu dan bertanya,”berapa lama berlayar?” dalam hati ku pasti wkatu yang lama karena line/tujuannya jauh.
“2 tahun sayang aku akan pergi”
Aku tak tahu harus bagaimana lagi saat dia menjawab 2 tahun. Aku hanya terdiam,dia pun ikut terdiam karena dia tahu pasti aku gak bisa terima ini semua.
“sayang bohong kan?sayang boong ya?”,aku masih mencoba tak percaya. Namun saat tangan ini digenggamnya untuk mencoba meyakinkanku.
“sayng,aku bener besok bakal berlayar. Aku tau sayang bakal kesepian banget. Apalagi di sana nanti aku juga gak dapet sinyal. 2 tahun itu aku sebulannya hanya mendarat 2 hari sayang.”
Aku benar-benar terdiam tanpa sebuah sedikitpun ucapan yang aku keluarkan dari bibir ini. Aku membayangkan rencana kecilku di hari jadian kita hancur. Tangannya tetap menggenggamku untuk menguatkanku.
Sedetik kemudian air mata membasahi pipiku. Sebuah sentuhan manis darinya untuk menghapus air mata ini makin membuat aku menangis. Dan selanjutnya sebuah pelukan manis darinya. Aku menangis di dadanya dengan sebuah pelukan dan belaian dia dengan diciumnya keningku olehnya. Mungkin ini pelukan terakhirnya.
“sudah sayang,jangan gini. Nanti aku nangis juga,jelek kalau nangis. Cantiknya mana..”. dia masih mencoba menghiburku dan menggodaku.
Dengan perlahan aku lepas pelukan ini darinya.” Sayang,aku sayang banget ama kamu. Aku gak pengen jauh dari kamu. Tapi ini untuk masa depan,aku harus dukung kamu. Aku akan tunggu kamu di sini. Aku ingin kamu janji,2 tahun lagi kamu datang kerumahku”
“aku janji sayang.” Dia kembali memelukku sambil berucap,”awas aja kalau sayang punya pacar lagi,hehehe”
“agh,paling syang juga di sana”,mencoba gak mau kalah aku.
“aku aja bakal di air terus. Di kapal juga cowok semua. Ada juga ibu-ibu. Lagipula aku kan punya sayang yang bakal selalu ada”
“gombal sayang ki”
“biarin,yang penting gak gembel..hehehhe”
Kami kembali tertawa dan menikmati hari perpisahan ini hingga tengah malam.
“besok anterin aku ya,mau kan?”
“ok deh sayang,”
“tapi gak boleh cengeng ya”
“ya biarain kok,,masak pacar bakal pergi jauh gak boleh nangis”
Perlahan dia berdiri dari kursinya dan meraih tanganku kembali,”sayang janji ya gak macem-macem kalau aku tinggal. Inget cincin ini jadi saksi hubungan kita”
“Aku janji sayang”. Sambil ku tersenyum walaupun aku sedih.
“sayng aku pulang dulu ya,udah malam. Sayng bobo ya…”
“huem sayang,hati-hati ya”
“sampa ketemu besok ya sayang”
“ok sayang”. Dengan berat aku harus melepasnya pulang dan besok hari terakhirku bertemu dengannya.
Air mata ini memang tak bisa membohongi kesedihan hati ini. Perlahan menentes kembali. Aku jadi makin sedih,saat ahri-hari esok air mata ini menetes kembali siapa yang akan mengusapnya.
Semoga waktu 2tahun itu akan berjalan cepat dan hari-hariku tak berubah karena aku akan tetap menjaga hati ini untuknya. Untuk orang yang telah menyayangiku setulus hati.
Sebuah lagu yang menjadi kenangan manis untuk kami adalah “Ipang-akhirnya jatuh cinta”.
Semua terjadi tak ku sadari tak terpikir apalgi mimpi.Tapi ternyata kini ku tak lagi berdaya.Kau memang beda dari yang pernah ku rasakan.Hanya kau yang bisa merubah hatiku tk mungkin ada lagi yang mampu membuatku seperti ini.Semua berubah saat bersamamu tak mungkin ku dapat kalau tanpaumu,sangat ku nikmti mencitaimu bersamamu. Tapi ternyata kini aku sudah bersamamu…
Karena kesedihanku ini hanya sementara,karena aku percaya lelah ini hanya sebentar dan aku tak boleh menyerah walaupun ini tak mudah. Aku akan selalu ingat pesan dia untuk selalu tersenyum biar semakin mudah karena kesedihan ini hanya sementara.
Dan hari-hari sepiku akan terjadi. Semoga aku bisa jalani ini semua. Dan semoga 2 tahun lagi aka nada sebuah cerita manis yang berakhir dengan sebuah kebahagiaan.
0 komentar:
Posting Komentar