Selasa, 18 Februari 2014

POLISI MEMBUBARKAN DAN MEMBLOKADE AKSI BUADAYA DI JAYAPURA


Jayapura 17 Februari 2013. Polisi membubarkan dan blockade aksi budaya di jayapura, aksi budaya yang dikordinir oleh Koalisi Pemuda mahasiswa bangkit (KPMB) dan badan Eksekutif Mahasiswa (BEM ) BEM Uncen tersebut dibubarkan paksa oleh kepolisian polresta kota jayapura.

Aksi budaya papua pada hari ini 17 Februari 2014  dimulai pada pukul 08.00 WPB  pagi masa berkeumbul di depan kapura Uncen perumnas III waena, kemudia masa lain berkumpul di depan kantor pos Abepura, Akasi Budaya tersebut dilakukan dalam sebuah tema yang merupakan tuntutan utama adalah ( Selamatkan Tong Pu Budaya Papua ) dalam aksi tersebut semua masa aksi menggunakan pakaian adat daaan budaya Papua.

Sejak pagi masa melakukan orasi politik di depan kapura uncen  kemudian pada pukul 10.00 WPB masa bergerak  locmack dari perumnas III ke abepura, pada saat masa sampi di lampu merah Polisi memblokade masa aksi. Beberapa kordinator lapagan melakukan negosiasi dengan pihak aparat kepolisian namun polisi tidak tetap melarang masa aksi untuk melanjudkan aksi demo damai tersebut, dan secara paksa membubarkan masa aksi.

Pada awalnya panitia aksi melajangkan surat pemberitahuan ke polresta dan polda papua bahwa KPMB akan melakukan aksi demo damai dengan bentuk aksi seni budaya, sesuai dengan surat pemberitahukan ke polisi pada hari ini masa rakyat yang terkabung dalam KPMB dan Bem uncen tersebut melakukan aksi budaya secara damai namun lagi-lagi polda papua melalui kapolresta jayapuara membubarakan masa aksi secara pakasa.

Polisi dalam hal ini polresta jayapuara membubarakan dan memblokade masa aksi dengan alasan bahwa di Indonesia tidak ada budaya seperti yang kalian pake, kamu segera bubar karena kamu membawa abudaya darimana ? Indonesia tidak ada budaya seperti ini tegasnya KIKI KURNIA wakil Kapolresta Jayapura satau polisi yang sedang menghadang masa di Laampu merah waena.

Setelah polisi dibawa Pimpinan Wakil Kapolresta Jayapura Kiki Kurnia  memblokade dan membubarkan masa aksi tersebut sehingga masa kembali berkumpul di depan kapura uncen dan melakuakan pembakaran di jalan dan menkelar akasi di perumnas III waena. Pada saat gelar aksi di depan kabura uncen, hal ini menadakan bahwa pembunggaman ruang demokrasi di Papua terus dilakukan oleh kepolisian Polda di seluruh tanah air Papua Barat, selain itu Polisi juga telah menhianati budaya papua, dimana pada saat polisi menghadang masa aksi tersebut mengatakan bahwa di Indonesia tidak ada budaya seperti ini jadi kalian bawa budaya darimana katanya, hal ini membuat masa aksi mara.

Dalam aksi tersebut masa aksi mengancam bahwa jika polisi menyagkal mengianati budaya kami maka, Kami rakyat papua akan melakukan aksi yang lebih besar dengan budaya Papu, dan akan boikot pilpres 2014 tegasnya salah satu masa aksi dalam orasinya, selain itu dalam aksi budaya tersebut kordinator aksi Beny Wetipo menyerukan Kepada rakyat Papua dan semua Pihak selamatkan budaya Papua dari persaingan budaya asing yang mengancam Ras Budaya Papua.

WAKIL KAPOLRESTA KOTA JAYAPURA KIKI KURNIA, PADA SAAT MEMBUBARKAN DAN MEMBLOKADE MASA AKSI SENI DAN BUDAYA HARI INI SENI 17 FEBRUARI 2014 DI LAMPU MERAH WAENA MENGATAKAN KEPADA MASA AKSI BAHWA,
DI INDONESIA TIDAK ADA BUDAYA SEPERTI INI, KAMU BAWA BUDAYA DARI MANA ? SEGERA BUBAR BUDAYA TIDAK JELAS TEGASNYA. (KIKI KURNIA ) .

PEMBUBARAN AKSI DEMO DAMAI SENI BUDAYA HARI INI DI JAYAPURA DENGAN ALASAN BAHWA, DI INDONESIA TIDAK ADA BUDAYA SEPERTI YANG DI PAKAI MASA AKSI PADA DI JAYAPURA.

SELAIN POLISI MENYATAKAN BAHWA AKSI DALAM BENTUK APAPUN TIDAK BOLEH DILAKUKAN KARENA GUBERNUR SUDAH LARANG KATANYA. 




                                                      

























Sumber: http://nestasuhunfree.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar