Tampilkan postingan dengan label perilaku konsumen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label perilaku konsumen. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 20 Juni 2009

Kepuasan Konsumen - Mengapa anda tidak boleh menggurui prospek?


"You cannot teach a man anything. You can only help him discover it within

himself” - Galileo -

(anda tidak bisa mengajari apapun pada seseorang, anda hanya bisa menolongnya untuk menemukan solusi sendiri)
Salam,
Kalau anda melihat ada prospek yang dengan wajah tidak suka, gerak tubuhnya menunjukkan kalau dia bosan, matanya tidak antusias mendengar cerita anda.... ikuti cara yang akan saya sampaikan berikut ini.


Tidak semua orang senang di gurui, tidak satupun, termasuk prospek anda. Seringkali saya menemui para member yang melakukan presentasi dengan gaya “narsisme” J..
Menerangkan teori-teori yang dia baca di buku, menerangkan apa itu pasif income, menjelaskan ini, menjelaskan itu....
Kira-kira apa yang dipikirkan oleh prospek?
Ya...
Dia berfikir sebaliknya, “siapa sih orang ini, kok sok tahu...” ya, kurang lebih seperti itu..
Makanya, saya hanya meberi saran pada anda yang mencoba memberikan presentasi pada prospek, perhatikan apa yang anda bicarakan. Tidak usah terlalu panjang menjelaskan apapun.
Cukup berikan informasinya, kemudian beri bumbu sedap dengan kata-kata:
1. Enak ya...
2. Betul pak ya...
3. Murah kan pak...
4. Menguntungkan ya...
5. Dll...
Ya .. mudah-mudahan bermanfaat
Salam Laris Manis
Arli Kurnia

Kamis, 30 Oktober 2008

Strategi Marketing - aneh tapi nyata...lokasi nylempit...tapi laris

ya...

banyak orang berpendapat bahwa menempatkan sebuah bisnis harus di tempat yang strategis.

tapi hal ini tidak berlaku bagi seorang ibu yang akrab di sapa "mak Ti"

Si jago masak ini membuat rumah makan yang jauhnya setengah mati... jauh dari keramaian. Tepatnya berada di pinggiran kota blitar, masuk ke areal pedesaan yang begitu sedikit penduduknya. Masuuuuuk terus kurang lebih 4 kilo meter di areal persawahan.



Tapi saya melihat kejadian yang begitu janggal, yaitu jumlah pengunjungnya sangat banyak dan tidak henti-hentinya.

Bahkan menurut informasi, banyak pejabat yang senang makan disana.

Ya... karena yang mengajak makan saya di sana juga salah satu pejabat ternama yang begitu di hormati di Blitar.

Dengan bangganya beliau mempromosikan warung makan yang sangat dahsyat tersebut. Beliau bilang "pak Arli... disini murah sekali, apapun yang kita makan, satu orang cuma bayar lima ribu"

WOW...

Ternyata bukan cuma murah, tapi Mak Ti adalah seorang ibu yang sangat ramah dan bersahabat. Kami tidak merasa seperti makan di warung, karena kami dipersilahkan mengambil sendiri makanannya langsung dari dapur dan juga diajak masuk ke ruang tamunya, seperti makan di rumah sendiri.

Pelayanan ekstra tersebut merupakan daya tarik tersendiri, dan sampai hari ini saya ingin mempromosikan pada anda.."kalau mampir ke Blitar, tanya dimana rumah makan Mak Ti yang sangat terkenal itu... cobalah makan di sana dan rasakan suasana yang sangat bersahabat tersebut."

"mohon maaf, saya tidak kerjasama lho" tapi benar-benar sebuah pengalaman yang menyenangkan bila bisa mampir kesana.

kesimpulannya, kalau usaha anda tidak berada di tempat yang strategis, buat sesuatu yang unik, seperti harga yang kelewat murah (tapi tetap untung), suasana yang bersahabat, dan pelayanan kelas satu...

Saya yakin sekali anda akan kebanjiran pembeli.

selamat mencoba...dan Laris Manissss



Arli Kurnia
http://dukundagang.co.cc

Selasa, 21 Oktober 2008

Tehink jitu menghadapi konsumen yang sulit

Menurut pakar Hypnotic Marketing Joe Vitale, ada tiga kunci menghadapi konsumen yang sulit yang dirangkum dari rahasia hipnotis pakar hipnotis terkenal Dr. Milton Erickson, tiga kunci tersebut adalah:


  1. Akuilah bahwa sikap kritis konsumen adalah sikap yang wajar
  2. Pahamilah kritikannya sebagai senjata ampuh anda untuk mendekatinya
  3. Terimalah dengan tulus pendapatnya

Akuilah bahwa sikap kritis konsumen adalah sikap yang wajar
Seringkali orang yang sulit adalah orang yang kritis, mereka mengkriitik apapun yang kita lakukan dan kita katakana. Sebetulnya tugas anda bukannya mendebatnya melainkan mengakui bahwa itu adalah wajar, atau normal.

Anda tahu? Pada saat anda akui bahwa itu normal, anda berarti menetralkan suasana yang tadinya negative menjadi netral, sehingga mudah untuk diarahkan menjadi positif.

Pahamilah kritikannya sebagai senjata ampuh anda untuk mendekatinya

Dalam hal ini berfikirlah lebih kreatif. Hubungkan gagasan anda dengan kritikannya. Misalnya :
Kalau prospek mengatakan bahwa barang anda terlalu mahal anda katakana justru karena barang ini bukan barang murahan makannya anda berani menemuinya, karena anda yakin bahwa si prospek menyukai kualitas.

Kalau prospek mengatakan bahwa ia perlu bukti nyata dari manfaat barang tawaran anda, maka katakana “betul pak, jangan membeli apapun dari saya sebelum anda lihat buktinya, makanya saya bawakan komentar dari orang-orang yang telah merasakan manfaat”.

Ingat, dalam hal ini jangan sekali-kali mengatakan kata yang paling dibenci oleh semua orang, yaitu kata “tapi”.

Hindari kata tersebut karena sangat dibenci dan mencerminkan bahwa anda merendahkan prospek. Atau, dengan kata lain anda berkata “benar pak, tapi anda tidak tahu apapun tentang produk ini”.
Saran saya segera hilangkan kata “tapi” dalam kamus anda.

Terimalah dengan tulus pendapatnya

Mungkin hal ini akan terasa sulit kalau anda punya sebuah pendapat yang berlawanan dengan hati prospek. Meskipun kelihatannya pendapat negative prospek menjauhkan anda dari kondisi efektif untuk menjual, sebenarnya di situlah letak kelemahannya.

Jadi kalau anda setujui pendapatnyua dengan tulus, kondisi akan segera netral dan akan sangat memudahkan anda untuk menjual.

Tugas anda pada saat menghadapi prospek yang sulit sebenarnya adalah: menyetujuinya dan memujinya. Itu saja, setelah suasana mencair dan enak, baru anda jual apapun yang ingin anda jual.
Salam Laris Manisss….!



Arli Kurnia

klik juga cara promosi

Minggu, 19 Oktober 2008

Strategi Marketing - Satu hal lagi yang dahsyat bagi para marketer

Berbagai macam rumusan yang utarakan oleh para pelaku pasar kadang-kadang membuat kita bingung. Strategi ini lah… strategi itu lah…. Bukannya tambah mengerti tapi malah tambah pusing.
Mungkin perlu saya utarakan sebuah kisah dari nabi Muhammad pada saat berdagang kambing. Alkisah, nabi adalah seorang pedagang yang sukses dan memiliki sangat banyak pelanggan. Apa sebabnya..?
Sebetulnya sangat sederhana, beliau memiliki satu buah kunci utama di dalam menjalankan bisnisnya, yaitu: “kejujuran”

Pada saat nabi menjual kambing-kambingnya beliau selalu mengatakan yang sejujurnya. Kalau kambing itu jelek maka beliau akan berkata “jangan dibeli tuan, kambing ini tidak bagus.” Begitu juga pada saat calon pembeli menanyakan berapa harga sebuah kambing? Dengan polosnya beliau berkata “saya membelinya seharga sekian … dinar, tuan bisa tambahkan beberapa dinar sebagai keuntungan untuk saya.”

Ya… dengan begitu polosnya tanpa ada satupun yang ditutup-tutupi. Makanya semua konsumen-nya merasa puas dan kembali untuk membeli lagi.

Dalam bahasa marketing kita kenal sebagai istilah repeat order.
Ada juga kisah seorang penjual durian yang sudah berpengalaman dalam menjual di daerah Pasuruan Jawa Timur. Pada saat calon pembeli menunjuk ke sebuah durian yang ingin dibelinya, kalau durian itu jelek menurut si penjual, maka ia akan berkata, jangan dibeli pak… itu jelek, yang ini saja pasti enak.

Bahkan kadang ia berkata dengan lebih ekstrim, “kalau tidak enak boleh dipukulkan ke kepala saya sebagai garansinya…” hehehe..

Ekstrim sekali, tapi apa yang terjadi ? tetap saja yang ditunjuknya selalu enak. Kemudian ia bercerita, bahwa ia telah berpengalaman limabelas tahun dalam memilih durian, jadi jangan kuatir kalau membeli duriannya, garansi pasti enak.

Ya… kepuasan konsumen adalah yang nomor satu harus diperhatikan oleh para marketer. Sebaik apapun dan sepintar apapun kita menjual, kalau tidak bisa memuaskan pelanggan maka kita akan kelelahan terus-menerus mencari pelanggan baru.

Saran saya, jujurlah dalam berjualan karena konsumen anda akan kembali lagi.
Salam Laris Manis….!




Arli Kurnia
http://dukundagang.co.cc

Rabu, 01 Oktober 2008

Sales dan Marketing- kata GRATIS masih digemari

Betapa banyak cara yang digunakan para penjual untuk membujuk pembeli.

Dan yang terpenting sebelum menuju ke strategi Marketing dan sales untuk membujuk, kita mesti lihat bagaimana cara kita mengundang calon konsumen.

Pak Tung sering bertanya pada audiens terutama dalam seminarnya yang revolusioner "Marketing Revolution" dengan pertanyaan:



"enak mana, memancing di sembarang tempat atau memancing di kolam ikan yang ikannya lapar semua?"

sudah barang tentu enak mancing di kolam yang ikannya lapar semua. Tapi bagaimana kita membuat kolam dan membuat ikan tersebut lapar...itu masalahnya.

Trik dibawah ini begitu sulit ditolak oleh siapapun, yaitu kata "GRATIS".

hehe... memang banyak sedekah akan banyak rejeki, tapi sedekah yang satu ini bukan semata-mata sedekah... tapi ada unsur supaya orang lain mengenal kita dan bisnis kita.

Lebih dalam lagi supaya orang merasa butuh produk kita. Ingat... saya tidak mengatakan "butuh" tapi "merasa butuh". Jadi sebenarnya bisa jadi konsumen tidak benar-benar butuh, melainkan merasa butuh.

OK... bagaimana membuat Gratis yang tidak merugikan kita justru membuat keuntungan meningkat.

1. Jangan berikan inti dari produk anda, berikan penjelasan tersembunyi dari gratisan anda
misal: gratis ongkos ganti oli, gratis e-book, gratis teh hangat (di restoran padang) dll

Barang gratis ini harus yang dibutuhkan oleh calon konsumen dan tidak merugikan kita (biaya sangat rendah / sudah dihitung di setiap produk yang terjual)

Sebuah restoran padang memberi teh hangat gratis yang membuat para pengunjung senang dan merasa di perhatikan. pertanyaanya, berapa ongkos bikin teh hangat? 10rb sudah jadi satu panci besar kan?

Hotel berbintang memberikan welcome drink pada setiap tamunya, bahkan sebuah hotel di malang sempat-sempatnya memberi bakpao yang katanya dibuat oleh istri pemilik hotel itu sendiri... hehe (pinter juga ngibulnya... kalo bener ya mana sempet pemilik hotel milyaran bikin bak pao..hehe)

Hal itu membuat daya tarik tersendiri pada pengunjung yang datang.

Kalo blog ya... berikan saja e-book gratis yang bisa anda tulis sendiri atau anda cari di google gratisan yang jumlahnya seabrek.

Berapa ongkos per orangnya? tentu saja nol... tapi orang tertarik dengan anda, merasa senang dengan anda, dan ingat banyak sedekah pasti banyak rejeki.

2. Berikan gratisan yang relevan atau membuat pengunjung lebih penasaran dengan produk anda.

Kalau anda pemilik bengkel, mengapa tidak anda berikan buku kecil cara merawat mobil, atau tips menghemat bbm. Didalamnya bisa anda tulis, ganti oli disarankan setiap 5000 km, cek rem secara berkala, periksa ini...periksa itu...dll...

Kemudian anda bisa berikan info di belakannya, dapatkan paket hemat servis Total...hanya Rp....

hehehe... Orang yang baca buku itu bisa saja berfikir, iya...ya... daripada ribet periksa ini itu mending sekali bawa ...jadi ! murah lagi...

Begitu juga dengan E-book yang anda berikan, harus meningkatkan rasa "BUTUH" dari calon konsumen anda. Kemudian berikan informasi bahwa anda bisa menyelesaikan masalahnya dengan cepat dan murah.

Selamat ber-GRATIS ria! dan Salam Laris Manisss...!



Arli Kurnia

Rabu, 17 September 2008

Alam bawah sadar mempengaruhi kesadaran untuk membeli

Misalnya anda menjual buku ”bagaimana mengatasi rasa malu berbicara dengan wanita”.

Prospek anda tidak akan membeli sampai ia membayangkan pada saat bertemu dengan seorang wanita cantik, kemudian dengan lancarnya ia berbicara.
Bagaimanapun juga, ribuan kali kita telah dipengaruhi oleh tayangan televisi dengan cara semacam ini.

Berapa banyak anda memutuskan untuk membeli setelah membayangkan memakai produknya dan merasakan perasaan positif?

Tentu berulang-ulang...

Emosi positif selalu dapat merubah pendirian kita secara logika dengan sangat mudahnya.

Ketika sebuah blue jeans model terbaru di pajang, saya mulai mendekat dan mulai melihat berapa harganya. Kemudian pergi mencobanya di kamar pas....

Ya... keputusan membeli diambil di depan cermin pada saat saya melihat bayangan saya disitu dan berkata ”keren juga ya...”

Begitu juga terjadi di counter sepatu kulit, jas, tas kerja, jam tangan bahkan makanan.

Nah... kalau anda menjual suatu produk, sudahkah anda mempermudah prospek anda membayangkan.. bagaimana seandainya jika produk ini di pakai.

Semakin jelas bayangan yang di bentuk di pikiran prospek dari gambarnya, suaranya sampai gerakan dan perasaan yang terkandung di dalamnya maka semakin besar kemungkinannya dia akan membeli.

Mudah mudahan materi bisa menjadi acuan singkat untuk membantu anda menghipnotis prospek anda.


Salam Laris Manisss...!



Arli Kurnia
http://dukundagang.co.cc

Selasa, 09 September 2008

Gunakan telinga anda untuk melancarkan OMSET

Bayangkan pelanggan akan datang terus menerus seperti air terjun yang terus mengalir deras...

Sebuah perusahaan ice cream terkenal Baskin & Robin memiliki strategi khusus dalam membuat rasa baru di es lezatnya.

selama bertahun-tahun secara khusus perusahaan ini mendengarkan komentar konsumen-nya yang menyarankan untuk membuat rasa baru...

yang rasa pisang lah..rasa coklat ini lah.. rasa strawbery ini lah.. macam-macam saja maunya...

tapi komentar tersebut ditanggapi secara cermat dan konon... toko ini mengganti menunya setiap hari.. jadi setiap tanggal ada menu yang berbeda..

ya..

tadinya mereka memulai dengan 31 rasa, sesuai dengan jumlah hari, dan sekarang dari kombinasi tersebut ada lebih dari 500 rasa..

pertanyaanya: "mengapa Tuhan memberi kita dua telinga dan satu mulut?"

karena kita disarankan untuk lebih banyak mendengar dibanding berbicara.

sudahkah anda mendengarkan calon konsumen anda? siapa tahu itu saran yang bagus...dengarkan secara bijak dan berikan yang terbaik untuk mereka.


salam LARIS MANISSS...!

Rabu, 23 Juli 2008

SADARI HAL INI MAKA BISNIS ANDA MELEJIT

"FLEKSIBILITAS" KUNCI KEKUATAN BISNIS JARINGAN YANG SERING DILUPAKAN
Tanamkan goal di dalam beton dan strateginya diatas pasir
Muter-muter keluar masuk perusahaan jaringan adalah sebuah proses yang sangat melelahkan. bayangkan, setelah saya memahami konsep ini, bisnis jaringan (terakhir) saya meledak seperti letusan bom di hiroshima.
Kekuatan dari pengetahuan ini membuat saya tidak percaya dan terus bertanya mengapa baru sekarang saya sadari.
dan saya jamin kalau anda terapkan, dalam waktu singkat bisnis anda akan melejit perkembangannya.
Betapa banyak orang menjalankan usaha jaringan dengan overmotivated alias terlalu bersemangat.
Bagus sih...
Tapi dampaknya jadi virus negatif bagi prospek yang belum bergabung. Kesannya jadi memaksa.

Hal ini yang sebenarnya perlu dihindari. Tahukah anda bahwa tidak seorangpun suka kalau dipaksa? Bayangkan kalau pemaksaan itu terjadi pada anda, tentunya anda juga akan merasa kurang nyaman dan berasumsi negatif terhadap penawarannya.
Fleksibilitas sangat diperlukan dalam membangun sebuah jaringan yang besar. Biasanya leader yang kurang fleksible banyak ditinggalkan para downlinenya.
Pengalaman saya dulu pada saat bergabung di salah satu bisnis jaringan yang begitu luar b iasa:
Seorang upline panutan saya seorang peerja keras yang sunggu dahsyat. Jaringannya bahkan sampai ke luar negeri. Beliau memiliki kurang lebi 9000 jaringan bisnis yang tersebar di seluruh Indonesia bahkan manca negara.
Pada awalnya saya sangat mematuhi semua pembicaraanya. Dan sebetulnya sampai hari ini pun saya sadar sepenuhnya bahwa semua yang dijarkan bermaksud baik.
Beliau mengajarkan sebuah sistem standar perekrutan yang telah disepakati oleh support sistem dan terbukti baik.
Mulai dari pertemuan, dan cara preentasi standar yang telah digunakan oleh kebanyakan orang di jaringan.
Tetapi..
Pada prakteknya di lapangan kadang-kadang kita menemui banyak orang yang tidak mau mengikuti sistem dan bekerja dengan semaunya sendiri.
Karena terlalu keras dan disiplin maka beliau mengucapkan kata-kata yang seharusnya tidak di ucapkan di depan umum. Hal itu embuat banyak konflik dan beberapa leader potensialnya keluar dari bisnis tersebut ... termasuk saya.
Padahal jaringan yang sudah di bangun sudah begitu besar.
Setelah mempelajari dari banyak acuan yang berbeda, maka saya mengambil satu kesimpulan bahwa:
Sistem perekrutan standar yang di resmikan oleh support sistem adalah mutlak harus menjadi prinsip dalam menjalankan bisnis jaringan. Tapi penerapannya di lapangan hendakna bisa fleksible.
Ini yang saya terapkan sekarang dan berhasil.
Ternyata di jaringan anda nantinya akan ada beberapa tipe orang yang megharapkan perlakuan berbeda, yaitu:
  1. Prospek
  2. Konsumen
  3. Cheer Leader, dan
  4. Leader
Mari kita bahas sedikit:
PROSPEK
Kategori ini adalah orang yang belum bergabung di bisnis anda, tanpa terkecuali. Kita harus memperlakukan mereka secara lebih lembut.
Kategori ini paling banyak dan mereka ada dimana-mana, jadi jangan pernah ketakutan tidak punya prospek. Pelajari saja tehnik prospekting dan lakukan, maka anda akan mendapatkan banyak prospek.Anda tidak perlu memperlakukan mereka secara intensif. Anda hanya perlu enyaring mereka.

Tidak semuanya anda presentasi, karena tidak semua prospek mau di presentasi. Gunakan sms magic untuk menyaring mereka, buat janji bertemu, dan bagi yang antusias ingin ketemu.... sekali lagi hanya bagi yang antusias ingin ketemu, itulah yang anda temui.

KONSUMEN
Kategori ini sangat menyolok bedanya dengan yang pertama. Ciri-cirinya mereka dari awal hanya tertarik pada produk anda. Dan pada saat bergabung mereka hanya ingin menggunakan produk anda.
Kategori konsumen tidak perlu anda paksa untuk ke pertemuan, cukup anda informasikan kalau tertarik bolehlah. Tapi kalau dari gerak-geriknya sudah tidak nyaman ya jangan anda teruskan.
Kalau terlalu dipaksa, malah dia tidak nyaman dan menjauh dari anda. Kan sayang...

CHEER LEADER
Wah... yang satu ini agak membingungkan. Karena diawal sangat mirip dengan kategori Leader.
Tapi jangan kuatir kalau anda sudah terbiasa membedakan terlihat sekali kok bedanya.
Biasanya orang tipe ini sangat semangat di awal, tapi kemudian menghilang. Pada saat sharing bisa sampai menangis, tapi bulan depan sudah biasa lagi.
Tipe ini sangat menyukai semangatnya pertemuan, jadi jangan terlalu direspon ataupun dibantu secara intensif. Cukup anda ajak kerjasama untuk datang ke pertemuan, untuk membuat acara menjadi lebih meriah.
Ya... namanya saja cheer leader
Apapun yang ia keluhkan jangan ditanggapi secara serius, promosikan saja alat bantu kaset, cd, pertemuan dan puji terus supaya semangatnya menular ke distributor lain.
Tapi juga jangan anda tinggalkan, karena bagaimanapun juga mereka adalah downline anda. Siapa tahu ada mukjizat datang dan mereka kehilangan cheer... jadinya kan leadernya saja hehe.
LEADER
Nah... ini yang kita cari. Orang yang komitmen, dan tidak pernah goyah karena godaan apapun.
Ciri-cirinya: memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat, positif thinking dan positif feeling.
Tipe leader jarang mengeluh, tetapi selalu mencari solusi, mudah diajak kerjasama dan memiliki level pengaruh diatas rata-rata.
Tapi tipe seperti ini sangat langka. Bayangkan... dari 1000 distributor saya, hanya ada empat orang leader yang berperan.
Anda harus sering menelpon dan menanyakan perkembangan bisnisnya, bagaimana bonusnya, dan selalu bina hubungan emosional. Beri sms motivasi secara berkala. Ingat tanggal ulang tahunnya, kalu perlu juga ulang tahun anaknya.

Anda harus sangat dekat dengan orang-orang ini, karena orang-orang tersebutlah yang membawa ribuan bahkan jutaan orang kedalam jaringan anda.

Leader bisa jadi orang yang memiliki jiwa kepemimpinan dari lahir, ataupun terbentuk dari bisnis anda. Orang biasapun tetap bisa jadi leader, dan itu butuh proses.

LARIS MANISSS...!




Arli Kurnia