Rabu, 31 Desember 2014

Manfaat Bercinta Untuk Kesehatan, Kebahagiaan, Kecantikan



Jika pikiran senang maka tubuh akan terasa lebih sehat dan bersemangat, sebaliknya jika pikiran sedang sedih, stress, maka tubuh juga akan terasa penuh beban dan tidak nyaman. Itu terjadi karena syaraf-syaraf otak  yang menjadi media berfikir dan juga hormon seks terkait berkontaminasi langsung dengan sistem tubuh kita, sehingga jelas dan gamblang sekali bahwa aktivitas pikiran memberikan dampak langsung pada masalah sakit dan sehat tubuh manusia. Itulah kenapa aktivitas bercinta bisa memberikan dampak-dampak positif bagi kesehatan tubuh dan juga berdampak pada aura kecantikan atau kegantengan anda, dengan kata lain bercinta bisa membuat anda bertambah cantik atau tampan dan juga membuat anda lebih sehat dan bahagia . Bercinta atau bercumbu memang bukan saja memberikan perasaan menyenangkan dan puas secara emosional.Romantisme dan tindakan seksual yang dilakukan sepasang insan bisa memberikan dampak luar biasa bagi kesehatan ,kecantikan/ketampanan, dan kebahagiaan hidup pelakunya. 

Berikut beberapa manfaat luar biasa yang didapatkan dari aktivitas bercinta atau aktivitas seks anda....tentu saja yang dimaksud bercinta disini adalah bercinta yang dilakukan dengan hati suka-sama suka, tidak ada paksaan atau keterpaksaan.

  • Meningkatkan Perasaan Bahagia- Siapapun pasti akan tampak lebih cantik saat bahagia, dan bercinta bisa mewujudkan hal ini. Ketika bercinta, seseorang bukan hanya merasa bergairah, tapi juga mengalami relaksasi di wilayah otak. Dampaknya, sel-sel tubuh pun bekerja lebih teratur sehingga oksigen bisa mengalir sempurna, sekaligus mengubah mood jadi sangat baik. Makanya banyak seksolog menganjurkan agar kegiatan bercinta dilakukan secara rutin sebagaimana mencuci rambut atau menyikat gigi untuk mendapatkan efek membahagiakan tadi. 
  • Kulit Bersinar Alami- Ketika bercinta tubuhmu akan berkeringat dan secara otomatis membersihkan pori-pori sehingga kulit tampak bersinar. Tubuh juga menghasilkan minyak alami seperti linoleat yang berfungsi melembabkan kulit. Apalagi gerakan dalam bercinta juga membantu tubuhmu melepaskan hormon seperti testosterone dan estrogen yang bisa menjaga kemudaan kulit sekaligus merawatnya tetap bersinar. Jadi terbayang kan seberapa hebat manfaat bercinta yang bisa kamu rasakan? 
  • Mencegah Penuaan- Penelitian di Skotlandia menemukan bahwa bercinta tiga kali seminggu bisa membuat orang terlihat lebih muda 4 tahun dari usia sebenarnya. Begitu juga penelitian yang diungkap seorang neuropsikolog klinis bahwa perempuan dengan kehidupan seks yang aktif dan bersih akan tampak lebih kencang kulitnya sekaligus tidak mudah mengalami keriput. Menurutnya, manfaat anti penuaan dalam bercinta bisa lebih kuat jika seseorang bisa lebih mencintai dibanding hanya sekedar berhubungan seks, karena bukan hanya kuantitas yang penting, tapi juga kualitas. 
  • Rambut dan Kuku Tampak Kuat dan Bercahaya- Semua orang tahu bahwa rambut yang kering adalah perusak kecantikan, dan rambut berkilau yang tampak bercahaya menunjukkan kesehatan. Oleh karena itu, manfaatkan bercinta untuk mewujudkan hal ini. Bercinta bisa meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh, artinya, pembuluh darah yang terdapat dalam folikel rambut pun akan lebih ternutrisi setiap kali bercinta. Kabar baiknya, pelepasan hormon pun akan membantu hal ini, dan kuku juga ikut ternutrisi sehingga tampak lebih kuat. 
  • Menjaga Berat Badan- Topik yang satu ini masih hangat diperdebatkan hingga saat ini. Tapi secara pasti, sudah banyak perempuan yang mengaku lebih sehat dan berhasil menurunkan, atau minimal, berhasil menjaga berat badannya tetap dalam jumlah yang sama dengan bercinta secara teratur..
    Sumber/Referensi :www.lintas.me
 Okay...selamat bercinta .... tapi pelan-pelan ya...jangan sampai lecet...


Sponsor : Rajamerah.com Situs Judi Poker Online Terbaik Terpercaya

Jumat, 26 Desember 2014

Senin, 22 Desember 2014

Minggu, 14 Desember 2014

KONTRAS KRITIK KOMITMEN PEMERINTAHAN JOKOWI SOAL HAM

foto/dtc

Jakarta - Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) meragukan komintmen pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Khususnya dalam penyelesaian kasus-kasus pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di masa lalu.
Selama ini Jokowi berjanji akan menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di masa lalu. Wakil Koordinator Bidang Advokasi KontraS Yati Andriani berharap, janji itu segera direalisasikan.
"Kami menangkap kesan bahwa ini hanya akan diarahkan ke rekonsiliasi. sebenarnya dia (Jokowi-red) itu nggak singkron dengan anak buahnya. Seperti contoh Wapres JK yang bilang bahwa negara nggak bisa minta maaf soal pelanggaran HAM ini. kemudian Menkopolhukam Tedjo Edi yang bilang jangan ingat masa lalu. Jokowi harus ingat di Papua 70 persen memilih dia. Maka dari itu jangan di papua hanya dibuat pasar atau memberikan uang, namun kasus Paniai tidak diperhatikan. penyelesaikan kasus seperti ini perlu diperhatikan. Apa yang kami sampaikan bukan hanya analisis. namun realita saat pendampinganpendampingan kasus pelanggaran HAM," kata Yati.
Pernyataan tersebut disampaikan Yati dalam jumpa pers di Cheese Cake Factory, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Minggu (14/12/2014). Di situ juga hadir Koordinator KontraS Haris Azhar, Kepala Litbang KontraS Puri Kencana Putri, dan lainnya.
Haris pun menyampaikan kritik senada. Katanya, Jokowi bicara kasus lumpur Lapindo, namun tak bicara kasus penghilangan orang. Bicara soal pembakaran kapal asing, tapi tak bicara perdamaian di Papua. "Seperti itu tak membawa perubahan apapun," ucapnya.
"Tidak usahlah kita dikasih lihat ada (menteri-red) yang naik pagar, megang batu bata di tengah orang miskin. Ke depan kita akan dibawa oleh suatu rezim yang kawan-kawan akan dibawa pada blusukannya. Harusnya Jokowi bisa blusukan ke kantor BIN dan rumah Suciwati di malang. Tapi dia tidak melakukannya," sambung Haris.
Haris kemudian menyebut 8 catatannya terhadap pemerintahan Jokowi.
1. Negara masih belum mengharmonisasikan peaturan perundang-undangan yang potensial melakukan intervensi atas pilihan keyakinan agama dan wujud ibadah dari tiap-tiap individu warga negara.
2. Negara masih belum memberikan jaminan perlindungan terhadap pembelaan di Indonesia, contohnya kriminalisasi yang dialami oleh aktivis Eva Bande.
3. Pernyataan kontroversial Jokowi untuk tetap melaksanakan agenda eksekusi terhadap 20 terpidana hukuman mati di tahun 2015.
4. Penuntasan kasus kematian Munir yang sarat dengan politik kepentingan penguasa, dijawab negara dengan memberikan pembebasan bersyarat kepada Polycarpus.
5. Rencana perluasan Kodam di Papua adalah jawaban negara tanpa pernah memeriksa kembali agenda dari politik keamanan Indonesia di Papua.
6. Ketidaksolidan agenda deradikalisasi dalam isu anti terorisme.
7. Dugaan keterlibatan aktif Indonesia dalam praktik sistematis dan meluasnya penyiksaan pada agenda perang melawan terorisme pada periode 2002-2007 yang saat itu BIN-nya dipimpin AM Hendropriyono.
8. Minim evaluasi agenda pembangunan yang potensial merugikan publik seperti yang tercatat pada MP3EI yang tidak diikuti dengan agenda resolusi konflik di sektor bisnis dan HAM.(http://analisadaily.com)

Kamis, 11 Desember 2014

KRONOLOGIS PENEMBAKAN LIAR/ BRUTAL “PANIAI BERDARAH “ OLEH GABUNGAN TNI/ POLRI DAN KOPPASUS PADA SENIN, 08 DESEMBER 2014

Korban Penembakan di Paniai Papua**

KNPB-news–PANIAI: Salam Revolusi..........!!! Aksi penembakan liar/ brutal “Paniai berdarah” pada 08 Desember 2014, mengakibatkan belasan rakyat sipil korban berlumuran darah di atas tanahnya sendiri, hingga beberapa korban mati di tempat (di lapangan Karel Gobai/lapangan utama). Aksi penembakan liar/brutal “Paniai berdarah” tersebut mengindikasikan dan teridentifikasi bahwa, ketika beberapa rakyat sipil yang berdomisili/ berasal dari Kampung Ipakiye, berada di sebuah posko Natal pada hari Minggu, jam: 20.46 (malam) WPB. Saat itu/ waktu yang sama, ada sebuah mobil inova yang ditumpangi oleh dua orang tanpa identitas yang jelas, dengan nomor DS. 1814 K dari arah Madi (kota baru) menuju ke Enaro (kota lama) tanpa lampu, akhirnya ditegur oleh sekelompok rakyat sipil yang berada dalam posko Natal.

Merasa tidak menyenangkan, maka dua orang yang menumpangi mobil merek inova tersebut kembali ke arah Madi (kota baru), untuk memanggil/menjemput sekelompok pendatang bersenjata, yang menumpangi mobil inova tersebut, tanpa identitas yang jelas. Setibanya di depan posko Natal, maka, dari sekelompok rakyat sipil yang berada dalam posko Natal, dua diantaranya dijembret/dihajar oleh sekelompok pendatang bersenjata tanpa identitas yang jelas, lalu paginya hari senin tanggal 8 Desember dilarikan ke RSUD Paniai untuk di rawat. Satu di antara mereka (rakyat sipil), melarikan diri, untuk berperan sebagai saksi, sehingga ia melaporkan insiden tersebur ke hadapan Sekretaris Distrik (Sekdis) Paniai Timur, atas nama Alberth Yeimo, S. Sos. Kemudian.

Dari insiden tersebut, rakyat Kampung Ipakiye Distrik Paniai Timur Kabupaten Paniai, tidak merasa tenang dan nyaman, sehingga pada jam 06.00 (pagi) WPB, memblokade/memalang jalan raya Madi-Enaro, seketika itu juga kendaraan termogok alias macet, seketika itu juga Wakapolres Paniai beserta segenap anggota tiba di Tempat Kejadian Perkara (TKP), untuk menanggapi reaksi dari aksi tersebut. Maksud, pemalangan/pemblokade jalan raya tersebut oleh rakyat sipil Kampung Ipakiye adalah untuk menuntut pihak Kepolisian, agar dapat mengungkap dan membuktikan pelaku penjembretan/pemukulan nota bonenya dengan menggunakan senjata dan pisau sangkur milik TNI/POLRI terhadap dua warga Kampung Ipakiye tersebut, yang disampaikan oleh Juru Bicara (Jubir) atas nama Yafed Adii, S. Sos dan yang disaksikan oleh Kepala Distrik Paniai Timur, atas nama Pius Gobai dan Sekretaris Distrik Paniai Timur Albert Yeimo, S. Sos. Oleh karena ketidakpuasan terhadap insiden tersebut membuat seorang warga emosi/amarah untuk beraksi, kemudian diikutsertakan segenap rakyat Kampung Ipakiye menuju ke Enaro (kota lama) untuk ditinjaklanjuti. Saat segenap rakyat dalam perjalanan menuju Enaro (kota lama), Wakapolres Paniai mengintruksikan kepada Gabungan TNI/ POLRI yang berada di Enaro (kota lama) agar menembak sejumlah rakyat sipil yang sedang dalam perjalanan dari Kampung Ipakiye menuju Enaro (kota lama).

Pada jam 10.36 (siang) WPB, tibahlah sejumlah rakyat sipil dari Kampung Ipkaiye di Enaro (kota lama), tepat di titik sentral lapangan Karel Gobai Enarotali. Oleh karena takjubnya/herannya masa aksi, maka sejumlah rakyat pun bergabung. Saat itu juga sekonyong-konyong, sejumlah rakyat sipil Kabupaten Paniai dikagetkan dengan gemuruh senjara/ penembakan liar/ brutal oleh Komando Rayon Militer (Koramil) Paniai Timur, diikutsertakan juga oleh gabungan TNI/POLRI tanpa ada tembakan peringatan, tembakan pertama dikenakan kepada seorang Satpam RSUD Paniai (Yulianus Tobai, 29 Tahun). Tembakan tersebut langsung pada sasaran sejumlah rakyat yang sedang dalam keadaan aksi menuntut pelaku penjembretan/pemukulan tersebut. Namun, sayangnya sejumlah rakyat tak mampu lagi mengendalikan tembakan, terpaksa sejumlah rakyat Paniai melarikan diri. Aksi melarikan diri hingga melompat pagar oleh sejumlah rakyat sipil Kanupaten Paniai, seolah-olah memberi peluang kepala segenap/ gabungan TNI/POLRI & KOPPASUS untuk menembak sejumlah rakyat Paniai tersebut.

Beberapa menit kemudian, mulai meredam bunyi tembakan akhirnya terbukti/ kedapatan sejumlah Rakyat Paniai mengalami korban luka-luka akibat tembakan pada lengan/tangan dan mengalami korban nyawa alias mati tempat, berjumlah 4 (empat) orang. Para korban tersebut berstatus sebagai PNS, Kepala Kampung dan beberapa Pelajar pada SMA Negeri 1 Paniai Timur dan SMK Karel Gobay Paniai serta SMK Yamewa Paniai.

Selama 2 (dua) malam mayat disemayamkan di lapangan Karel Gobai Akhirnya, rakyat sipil menyatukan persepsi agar mayat tersebut 
dimakamkan di halaman lapangan utama Karel Gobai, maka terwujudlah persepsi rakyat sipil kemudian tepat pada jam 01.00 (siang) WPB, sekelompok rakyat menggali liang lahat, lalu tepat pada jam 04.00 mayat tersebut dimasukkan dalam liang lahat kemudian dikubur hingga jam 06.00 (sore) WPB.

Dari hasil pengamatan lapangan terhadap insiden dimaksud dan hasil wawancara langsung personal kepada para korban luka-luka, menjelaskan/ membuktikan bahwa insiden tersebut adalah suatu tindakan/ aksi penembakan liar/brutal oleh gabungan TNI/POLRI dan KOPPASUS, yang telah melanggar Hak Asasi Manusia (HAM), antara lain: Hak untuk hidup, Hak untuk mengabdi sebagai PNS dan Kepala Kampung, Hak untuk belajar sebagai pelajar pada SMA dan SMK. Maka itu, harapan dan tuntutan Rakyat Pribumi Paniai agar isiden penembakan liar/ brutal tersebut ditinjaklanjuti melalui jalur Hukum dan HAM internasional oleh pihak-pihak yang berwenang.

I D E N T I F I K A S I K O R B A N
(Korban yang dibawah pulang kerumah oleh keluarga belum diidentifikasi)
No. NAMA UMUR PEKERJAAN KENAH TKP KORBAN (mati/ hidup)
1. Yulian Yeimo 15 Tahun Pelajar SMA N 1 Paniai Timur Perut, keluar tali perut Lapangan Karel Gobai Mati Tempat
2. Oktopianus Gobai 17 Tahun Pelajar SMA N 1 Paniai Timur Belakang Lapangan Karel Gobai Mati Tempat
3. Alpius You 24 Tahun Pelajar SMA YPPGI Wissel Merren Enarotali Perut Lapangan Karel Gobai Mati Tempat
4. Simon Degei 19 Tahun Pelajar SMA YPPGI Wissel Merren Enarotali Bahu Lapangan Karel Gobai Mati Tempat
5. Yulianus Tobai 29 Tahun Satpam RSUD Paniai Pinggag kanan Lapangan Karel Gobai Mati dari RSUD Paniai
5. Naftali Neles Gobai 44 Tahun PNS Distrik Paniai Timur Lengan/Tangan Kanang Depan Gapura Kantor Distrik Paniai Timur Luka-luka
6. Italia Edowai 32 Tahun Petani/ ibu rumah tangga Lengan/tangan kiri Lapangan Karel Gobai/ samping kios Luka-luka
7. Andreas Degei 20 Tahun Pemuda Lengan/tangan Lapangan Karel Gobai Luka-luka
8. Oni Yeimo 21 Tahun Pelajar SMK Karel Gobai Bahu kanang Lapangan Karel Gobai Luka-luka
9. Noakh Gobai 25 Tahun Pemuda Lengan/tangan kanan Lapangan Karel Gobai Luka-luka
Korban lain belum teridentifikasi identitasnya, karena langsung dibawah pulang oleh keluarga

Sumber: Data Pengamatan & Wawancara 
knpb-news-Paniai; Alpius Yumai (Sekum) Pectrus T. Nawipa (Jubir)



Lampiran Foto-Foto Korban (Sumber: FB Andy Ogobay)





“PANIAI BERDARAH” NASIB MASYARAKAT PANIAI SAAT MENYAMBUT NATAL 2014 BUTIR-BUTIR PELURUH TNI/POLRI MENEMBUSI TUBUH-TUBUH YANG TAK BERSALAH



Koban penembakan di kabupaten Paniai, Provinsi Papua pada tanggal 8 Desember 2014.

Kasus penyerangan dan pembunuhan terhadap masyarakat Kabupaten Paniai, Provinsi Papua pada tanggal 8 Desember 2014, Tepat jam 10:00 WPB oleh aparat TNI/POLRI 5 Siswa SMU N1 Paniai timur, 1 Mahasiswa; 2 Siswa SMP,2 Siswa SD dan 13 masyarakat dan mahasiswa lainnya luka-luka berat dan ringan yang di akibatkan oleh butir-butir peluruh TNI/POLRI.

Kelakuan TNI/POLRI seperti itu harus diadili di institusi hukum, Jaksa, Hakim dan Institusi HAM. Lembaga penegak hukum yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia jangan buta-buta dalam menyikapi pelanggaran HAM berat ini, lembaga penegak hukum harus memberi hukuman yang berat kepada TNI/POLRI dan harus di pecat jabatan mereka dari TNI/POLRI. TNI/POLRI ini di nilai terbukti dengan nyata melakukan pelanggaran Hak Asasi Manusia di Kabupaten Paniai.

Membandingkan kejahatan pembunuhan oleh TNI/POLRI jelas tidak mudah,bukan apple to apple, Namun TNI/POLRI adalah representasi kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), Pembunuhan dan melukai rasa keadilan banyak masyarakat sipil di Kabupaten Paniai.

Satu poin sangat penting dari perspektif psikologi forensik adalah bagimana Majelis Hakim,Jaksa dan institusi HAM Negara Indonesia,harus memberi dan menjatuhkan hukuman berat kepada TNI/POLRI dan di pecat dari jabatan mereka sebagai TNI/POLRI, Karena telah terjadi bias dalam mempersepsikan pembunuhan kepada Manusia Melanesia yang tak bersalah ini.

Pembunuhan berantai dari TNI/POLRI meninggalkan korban secara nyata di mata Dunia,tidak hanya kehilangan nyawa mereka yang tak bersalah melain korban peristiwa pembunuhan tewas dengan sekian banyak lubang tembakan butir-butir peluruh di tubuh mereka, penyerangan yang TNI/POLRI lakukan di Kabupaten Paniai dan seluruh di Tanah Papua ini selalu mewujudkan dramatis, brutal dan horror.Apalagi,TNI/POLRI di Tanah Papua (Bumi Cendrawasi) tidak pernah sekali berkesempatan menyodorkan senyum kepada masyarakat luas di Tanah Papua (Bumi Manusia Melanesia) tetapi TNI/POLRI dalam menjalankan tugas dan wewenang mereka hanya ada kesempatan untuk membunuh, menindas, memerkosa dan lain-lain kepada masyarakat yang tak bersalah itu dengan butir-butir peluruh TNI/POLRI yang tajam serta selalu mengenakan seragam militer yang terasosiakan kekerasan TNI/POLRI di Tanah Papua.

TNI/POLRI di Tanah Papua adalah para monster, para peredator, para karnivora, para pembunuh, para pemerkosa, para iblis, para kolonial,para penindas, para teror, para pencuri, para penyiksa bahkan kanibal yang tidak sedikit pun punya belas kasih sayang dan sifat kemanusiaannya tidak ada sama seperti binatang. TNI/POLRI harus di cap sebagai manusia pengisap darah di Tanah Papua, Faktanya dari tahun ke tahun,dari bulan ke bulan,dari minggu ke minggu bahkan dari hari ke hari, masa lalu sampai masa yang dewasa sekarang ini TNI/POLRI di Tanah Papua selalu saja melakukan pembunuhan dan menghilangkan nyawa terhadap Masyarakat Bangsa Papua yang tidak bersalah,itulah kelakuan TNI/POLRI Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang sama saja dengan Negara Kesatuan Republik Iblis (NKRI).

Kedua kali lagi TNI/POLRI yang membunuh Masyarakat di Kabupaten Paniai harus diadili dan di beri hukuman yang sangat berat dan pecat dari jabatan mereka sebagai TNI/POLRI. Atas dasar pembunuhan dan lain-lain oleh TNI/POLRI terhadap masyarakat diatas Buminya sendiri itu. Ilustrasi data deskriptif yang diharapkan masyarakat Bangsa Papua adalah “SEGERAH MENARIK KEMBALI TNI/POLRI ORGANIK MAUPUN NONORGANIK DARI TANAH PAPUA,KAMI JUGA MAU MENENTUKAN NASIB SENDIRI DIATAS TANAH LELUHUR KAMI (TANAH PAPUA) YANG TUHAN BERIKAN UNTUK MANUSIA MELANESIA INI.”

Demikian pula terhadap pihak penegak Hukum,Jaksa,Hakim dan Institusi HAM harus menyidangkan TNI/POLRI karena masyarakat Bangsa Papua selalu menderita atas kelakuan TNI/POLRI di Tanah Papua, akibat kekejian yang di lancarkan oleh TNI/POLRI terhadap masyarakat selama masa dulu hingga masa dewasa yang sekarang ini tanpa batas dan tanpa ditindak sesuai hukum yang ada di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Seiring dengan langkah itu pula geger pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), Pembunuhan semestinya tidak di bingkai hanya sebatas sebagai penyerangan TNI/POLRI lancarkan, peristiwa berdarah tersebut jika di tarik kebelakang menghadirkan latar situasi yang dijelaskan lewat butir-butir peluruh TNI/POLRI yang menembusi jiwa-jiwa Manusia Melanesia yang tak bersalah di Tanah Papua ini sangat menunjukan penderitaan Rakyat Bangsa Papua di Bumi Cendrawasi, akibat vakumnya hukum dan norma keteraturan yang tidak berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini,dan sejenisnya, bisa dengan mudahnya mendorong siapapun menjadi pelaku pelanggaran hukum bahkan kejahatan.

Situasi tersebut memperlihatkan bahwa pembiaran oleh pihak yang semestinya bertanggungjawab menegakkan hukum merupakan paling dasar bagi munculnya tindakan-tindakan melawan hukum karena hukum di Negara Indonesia ini sama sekali tidak berlaku sehingga pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) juga dianggap biasa-biasa saja di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini.Penembakan berantai oleh TNI/POLRI di Kabupaten Paniai dan di seluruh Tanah Papua terhadap Masyarakat setempat ini berdasarkan Undang-Undang No. 26 tahun 2000, pelanggaran HAM meliputi kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan TNI/POLRI dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh manusia Melanesia, ras, kelompok etnis, kelompok agama dan lain-lain di Tanah Papua yang Manusia Melanesia cintai ini.

Kehidupan sehari-hari di Tanah Papua dapat ditemukan pelanggaran Hak Asasi Manusia Papua,sehingga baik situasi seperti itu harus di ketahui oleh Indonesia, PBB dan di belahan seluruh Dunia.lenyap lima nyawa sama artinya dengan hilangnya kehidupan semua manusia.


Penulis ( Douw ) “
FX Amoye”

Rabu, 10 Desember 2014

SUP: STOP KEKERASAN TERHADAP WARGA DI PAPUA

Sejumlah mahasiswa Papua yang tergabung dalam Solidaritas Untuk Papua (SUP) menggelar aksi unjukrasa di depan Gedung Sate, Bandung FOTO -Yan**

BANDUNG - Sejumlah mahasiswa Papua yang tergabung dalam Solidaritas Untuk Papua (SUP)  menggelar aksi damai di depan Gedung Sate, Bandung, Rabu (10/12/2014).

Dalam aksinya, mereka mendesak  pemerintahan Jokowi-JK untuk mengusut tuntas kasus penembakan tujuh warga sipil di Kabupaten Paniai, Papua.


Koordinator SUP, Natalis Pigai, penembakan mati terhadap tujuh warga sipil itu terjadi pada 8 Desember 2014. Pigai, menuntut Kapolda Papua dan Pangdam Cenderawasih, gubernur papua dan Bupati Paniai untuk bertanggungjawab pada penembakan di Paniai dan di seluruh tanah papua.

Stop pembunuhan warga sipil yang tak bersalah di Papua. Pemerintah Jokowi-JK harus bertanggungjawab atas ketidakadilan yang di lakukan oleh TNI/PORLI di papua. kata Pigai, disela aksi.

Dalam aksinya, selain berorasi, mahasiswa asal Papua yang menempuh pendidikan di Kota Bandung ini juga membawa sejumlah poster yang bergambar Pelanggaran HAM  di papua dan membentangkan spanduk yang berisikan foto-foto korban penembakan di Paniai. (SK/www.tribunnews.com)

Minggu, 07 Desember 2014

Wanita Seksi Nafsunya Lebih Besar Dan Tidak Setia



 Cewek bertubuh sexy memiliki nafsu sex besar dan tidak setia?..... Ups...jangan sewot dulu ladies, asik asik aje....ini cuma sekilas info buat nambah-nambah referensi dan inspirasi, yang merupakan hasil penelitian sejumlah psikolog di planet bumi ini.  Buat saya sendiri seksi itu relatif  dan tidak selalu mengacu pada bentuk tubuh tapi juga bisa dalam ekspresi, aura, atau inner beauty... bisa dari cara berbicara, suara, cara jalan, cara berpakaian, cara bersikap, ..dan sejenisnya.

Betulkah semakin seksi cewek maka semakin besar nafsunya? kalau betul apa penyebabnya. Beberapa mitos terutama yang sering dibicarakan kaum pria menyebutkan bawah cewek seksi pasti punya gairah seks yang tinggi. Mungkinkah wanita yang mempercantik dirinya dan berdandan seksi menunjukkan gairah yang ingin dilepaskan?

Cewek Seksi Punya Nafsu Gede, Betulkah?
Dalam artikel ini, seksi yang dimaksud adalah wanita yang memiliki tubuh montok dan cenderung terlihat subur. Sebuah penelitian dilakukan untuk meneliti wanita-wanita ini untuk mengetahui kebenaran mitos tersebut.

Penelitian melibatkan banyak pakar seks dan gynecologist, dan hasilnya mereka semua sepakat menyebut cewek seksi (gemuk) punya nafsu atau gairah seks yang lebih tinggi dari pada cewek dengan berat badan normal. Para pakar tersebut kemudian melanjutkan penelitian mereka untuk mencari tahu penyebabnya.

Penelitian kontroversial tersebut dilakukan terhadap 7000 orang wanita yang aktif secara seksual. Dari penelitian tersebut, sejumlah responden yang memiliki kesamaan fisik cenderung juga memiliki kesamaan kehidupan seksual. Penelitian tersebut mengatakan bahwa wanita bertubuh montok ternyata lebih menyenangkan saat bercinta.

Dari kesimpulan tersebut, para pakar kemudian berusaha mencari tahu apa penyebab cewek seksi ini memiliki gairah yang tinggi. Salah satu jawaban yang umum adalah karena para wanita-wanita spesial tersebut memiliki kadar hormon oestradiol yang tinggi. Peneliti Kristina Durante dan Norman Li, psikolog dari Univerisity of Texas membenarkan hal tersebut.

“Hormon oestradiol menyebabkan para cewek tersebut menjadi lebih menggoda dan menyebabkan para pria yang melihatnya merespon dengan tinggi pula,” ujar Durante. “Kedua pihak sama terpengaruh dengan kehadiran hormon oestradiol dalam konsentrasi tinggi di tubuh wanita,” lanjutnya.

Dengan jawaban itu, pertanyaan yang sama dapat dijawab, mengapa cewek yang sudah menikah cenderung menjadi gemuk atau montok. “Karena daya tarik menggoda yang meningkat,” ujar Norman.
Sebuah penelitian lain pernah dilakukan dan menyebutkan bahwa wanita cantik cenderung suka selingkuh dan memiliki masalah dalam pernikahan mereka. Dan seperti penelitian di atas, penyebabnya adalah karena mereka memiliki kadar hormon yang lebih tinggi dari biasanya. Hormon tersebut membuat mereka terlihat cantik oleh orang lain dan oleh dirinya sendiri

Jadi menurut penelitian di atas, cewek seksi dalam hal ini cewek yang memiliki badan besar, montok atau chubby selain memiliki gairah seks yang lebih tinggi daripada cewek lain dengan bentuk tubuh biasa saja, juga memiliki kecenderungan tidak setia terhadap pasangannya.

Jumat, 05 Desember 2014

JANGAN MENANGKAP MASYARAKAT, SILAKAN CARI TPNPB

Foto Bendera Negara Papua Barat, Identidas Manusia Papua
Seruan Berita dari TPNPB

Insiden Penembakan dua anggota Brimob di Puncakilaga, (03/12/2014), kemarin. Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) bertanggungjawab, aparat militer Indonesia bertindak sewenang-wenang di Ilaga menagkap 12 Masyarakat sipil dan membakar 15 rumah, segerah dihentikan.

Pelaku adalah anggota TPNPB, penembakan terjadi dalam operasi gabungan dari anggota TPNPB, Komando Daerah Pertahanan (KODAP) setempat. Operasi gabungan ini dilakukan Pimpinan Militer Murib, Peni Murib dan Lekagak Telanggen dibawa pimpinan Panglima Tinggi Jenderal. Goliath Tabuni. Operasi gabungan anggota TPNPB ini, adalah bagian dari revolusi tahapan sesuai intruksi Panglima Tinggi Komando Nasional TPNPB.

Tindakan militer Indonesia yang dilakukan penangkapan dan penyiksaan segerah dihentikan dan ganti kerugian atas pembakaran rumah masyarakat sipil, di Distrik Kago. Anggota TPNPB merkas jelas, yang ada di Ilaga, Yambi, Sinak dan Tingginambut. Militer Indonesia jangan sembarang tangkap masyarakat, sialakan cari TPNPB, sebab TPNPB bertanggungjwab atas insiden tersebut.

Harap Jenderal. Goliath Tabuni, Polres Puncak Ilaga segerah bebaskan 12 orang yang ditangkap, dan pembakaran rumah segerah ganti kerugian masyarakat. “saya minta Polres Ilaga segerah bebaskan, masyarakat sipil yang ditangkap, sebelum anggota saya bertindak, terhadap masyarakat sipil Indonesia di Puncakjaya dan Puncak Ilaga” tambah dia “kami tidak pernah tembak atau siksa masyarakat sipil Indonesia disini, kami tau atauran perang. segerah bebaskan masyarakat”, tegas Jenderal. Goliath Tabuni via seluler, ketika konfirmasi admin komnas-tpnpb.

Indonesia adalah negara yang sudah merdeka, perlu tahu aturan perang. Militer harus lawan dengan militer jangan dengan masyarakat sipil, TPNPB selalu menembak anggota TNI/Polri dan Intejeln yang mencari informasi, yang menjamar sebagai tukang ojek dan penjual bakso dan lain-lain. Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) pimpinan Jenderal Goliath Tabuni, turuti aturan perang Internasional dalam melaksanakan revolusi tahapan di Papua, artinya tidak sembarang tembak. Sasaran TPNPB adalah militer Indonesia yang ada di Papua.

Sementara itu, Militer Murib sampaikan terkait penembakan kemarin di Ilaga, dua anggota Brimob bahwa, “Namanya militer Indonesia yang ada disni itu saya punya musuh, saya tetap akan bunuh mereka sampai Papua Merdeka” tagas militer Murib, via seluler dari Puncak Ilaga. Militer Murib dengan tegas mengatakan “Polres Puncak Ilaga segera bebaskan, jangan siksa mereka berlebihan, segerah bebaskan jangan tahan lagi” tegasnya.

Militer Murib dan Peni Murib tetap bersiaga jika militer Indonesia mencari anggota TPNPB.  Menurut Peni Murib “kalau mereka (militer Indonesia, red) datang jual kita beli, kami ada di markas”, kata dia. Selain TPNPB Ilaga siaga Markas Tingginambut dan Yambi tetap beriaga, jika ada serangan balik dari Militer Indonesia. Sama pula anggota TPNPB di Sinak tetap bersiaga tunggu masyarakat dibebaskan, apabila tidak maka anggota TPNPB siap bidik masyarakat sipil Indonesia di Ilaga dan Puncakjaya.


Sumber : KOMNAS TPNPB

Sabtu, 29 November 2014

RAKYAT PAPUA HARUS MENGIBARKAN BENDERA BINTANG KEJORA PADA TGL 1 DESEMBER 2014

Bintang Kejora***

Saya bertanggung jawab terhadap aksi pengibaran bendera yang akan berlangsung di West Papua. Saya telah menyeruhkan agar rakyat menghormati dan merayakan hari kemerdekaannya dengan pengibaran bendera bintang fajar, baik secara tertutup maupun terbuka.

Bendera bukan untuk dipajang di dunia maya. Bendera adalah simbol politik perjuangan bangsa Papua yang harus dikibarkan dalam upacara hari besar. Rakyat West Papua harus terbiasa merayakan hari besarnya dengan pengibaran sebagai tanda klaim poltik bangsa. Dan, Indonesia maupun dunia harus menghargai perayaan kemerdekaan bangsa West Papua.

Bila ada aktivis Papua Merdeka yang melarang pengibaran bendera dengan alasan apapun tidak dibenarkan dalam konteks perjuangan kemerdekaan sebuah bangsa. Itu adalah mutlak! Bendera untuk dikibarkan. Bukan untuk disimpan. Pengibaran bendera adalah wujud dari klaim rakyat terhadap wilayah teritori politiknya.

Pengibaran bendera harus dilakukan sehari dan diturunkan. Jangan terbawa dalam paradikma kolonialisme Indonesia. Jangan membawa rakyat dalam irama perjuangan yang biasa-biasa. Lakukanlah pengibaran dengan menyanyikan lagu kebangsaan kita di tempat anda masing, baik secara terbuka maupun tertutup.

Selamat merayakan hari manifesto kemerdekaan West Papua, 1 Desember 2014.

Ketua Umum KNPB


Kamis, 27 November 2014

APARAT INDONESIA TELAH MELAKUKAN PEMBAKAR MARKAS PUSAT TPNPB-OPM

Pembongkaran dan Pembakaran Markas TPNPB'-OPM***

Lima Kali Penyisiran, Aparat Gabungan Brimob Polda Papua dan Polres Jayapura membakar Markas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), di Kampung Brab Distrik Nimbokrang Kabupaten Jayapura Papua. Penyisiran terjadi ketika TPNPB rencanakan melakukan pelantikan Panglima Komando Daerah Pertahanan dari pimpinan seluruh Papua di Markas Pusat dan pengesahan 24 KODAP Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.
Rencana Pelantikan panglima seluruh komando daerah di Papua itu terbongkar, karena itu aparat keamanan Polres Jayapura dan Brimob Polda Papua berusaha keras untuk gagalkan. Upaya itu dilakukan aparat selama lima kali penyisiran. Penyisiran pertama pada tanggal 20 Juli 2014, aparat masuk di Pos penjagaan pertama di Markas TPNPB. Polisi tidak sampai ke markas utama, karena anggota TPNPB lepaskan tembakan peringatan. Walau aparat masuk di pos TPNPB, anggota TPNPB tetap bertahan, tidak terpancing. Mereka ikuti perintah bahwa tidak menembak aparat karena tujuan kegiatan belum dilaksanakan waktu itu.
Penyisiran kedua pada tanggal 27 Juli 2014, Aparat gabungan dengan kekuatan personil dalam jumlah yang banyak, dibangding jumlah penyisiran pertama ditambah dengan anggota TNI satu truk. Aparat gabungan berhasil masuk di markas utama, aparat membakar Kantor Markas Pusat TPNPB, bersama lima Pondok dan persiapan tempat kegiatan pelantikan yang telah disiapkan anggota TPNPB. Anggota TPNPB tidak membalas tindakan aparat karena tujuan kegiatan pelantikan panglima belum dilaksanakan. Anggota TPNPB dengan jumlah delegasi ratusan lebih yang telah hadir waktu itu. Semua delegasi tidak bubar, mereka bersembunyi di sekitar markas yang telah dibakar.
Menurut Kepala Staf Umum TPNPB Mayjend Terianus Sato dan Panglima setempat, mereka menghimbau kepada semua anggota TPNPB dan para delegasi agar tetap bertahan tidak melepaskan tembakan pada sasaran aparat Indonesia yang masuk di markas. “Harap kepada anggota TPNPB tetap bertahan, kami belum mau perang, kami sedang membenahi struktur militer  yang formal standar Militer Dunia”, saran Terianus kepada anggota dan delegasi TPNPB.
Panglima setempat dengan harapan yang sama agar anggota tetap bertahan, tidak melepaskan tembakan. Hanya saja lepaskan tembakan peringatan tujuan supaya aparat gabungan Indonesia yang masuk ke area keberadaan mereka untuk mundur.Hal itu dua kali terjadi, aparat hampir masuk ke area keberadaan delegasi, TPNPB melepaskan tembakan peringatan Aparat Indonesia mundur. “sebenarnya kalau kita mau tembak, pasti 10 anggota kita bisa tembak, tetapi kita sabar karena tujuan utama kita belum selesai”, ucap panglima setempat, lanjut dia “kita mau tembak mereka (aparat Indonesia, red) gampang sekali, mereka tidak lihat kami yang sedang ikuti mereka, mereka bisa mati bodok-bodok,” kata dia.
Penyisiran ketiga, keempat dan kelima tejadi pada tanggal 30 Juli 2014, Tanggal 7 Agustus dan 9 Agustus 2014. Para aparat Indonesia terus berupaya untuk gagalkan kegiatan pelantikan panglima daerah, tetapi tidak berhasil. TPNPB walaupun dalam situasi seperti itu, kegiatan tetap dilaksanakan aman pada 7 Agustus 2014 di Markas Pusat (Kodap 1 TABI Jayapura, Papua).  Akhirnya aparat Gabungan Indonesia berhasil menangkap 21 delegasi yang hendak pulang selesai dari kegiatan tersebut. Mereka dibebaskan setelah ditahan selama 3 bulan lebih di Polres Jayapura. Berita Terkait ini sebelumnya yang telah dipublikasih kronologi penyisiran di dua rumah silakan baca disini: OPERASI APARAT KEAMANAN INDONESIA DI BERAB MEMBANGUN TRAUMA BAGI MASYARAT SETEMPAT


Berita ini tidak dipublikasihkan pada waktu kejadian, karena mengingat Kegiatan Pelantikan Panglima Komando Daerah dan Pengesahan 24 Kodap TPNPB belum selesai dan delegasi yang ditangkap belum dibebaskan. Sebab itu selama 3 bulan lebih Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, tidak publikasihkan dan pada bulan ini dapat dipublikasihkan. Hasil kegiatan Pelantikan Panglima akan dipublikasihkan pada News berikutnya.
Silakan mengikuti photos pembakaran Kantor Markas Pusat TPNPB-OPM dibawah ini:





Rabu, 26 November 2014

Selasa, 25 November 2014

MAHASISWA PAPUA DIBUNUH OLEH OKNUM POLISI



Foto Korban Charles Enombi***
Makassar - Pada malam Rabu pukul 19:20 tepat waktu sulawesi selatan telah menghembuskan napas terakhir di rumah sakit Faisal Jl.petterani makassar yang bernama Charles Enombi,disebabkan tikam oleh oknum polisi pada malam sabtu.

Kejadian tersebut,pada malam sabtu preman bersenggongol dengan polisi kemudian datang serang dikontrakan Kabupaten Nduga terletak di jalan petterani depan rumah sakit Faisal,pukul 03:45.


Dan ada beberapa polisi sengaja berpura-pura panggil keluar dan menanyakan kejadian lalu ada oknum polisi datang dari belakang dan menikam korban tersebut dibagian tangan tembus kedalam. Kemudian setelah tikam oleh polisi sendiri langsung larikan ke rumah sakit tanpa diberitahu teman-temannya diasrama.

Berobat/dirawat selama dua hari dua malam dan pada akhirnya menghembuskan napas terakhir karena kena racun badik yang menggunakanya. Sampai hari ini seluruh mahasiswa papua kumpul dan meminta bertanggung jawab dari pihak pemerintah daerah sulawesi selatan dan Polda sulawesi selatan sebab mahasiswa menganggap pembunuhan ini sangat tidak wajar karena datang serang tanpa ada sebab yang jelas.



Minggu, 23 November 2014

KETUA KNPB NABIRE MASIH DALAM TAHANAN POLRES NABIRE

malanesia.com***

NABIRE - Ketua KNPB Wilayah Nabire, Sadrak Kudai masih di rumah tahanan Polres Nabire. Hanya karena demo damai mendukung Pertemuan International Lawyers for West Papua (ILWP) di Belanda dan merayakan HUT KNPN ke-VI, ia bersama belasan aktivis dan rakyat ditangkap dan dipukul oleh Polisi kolonial Indonesia di Nabire tanggal 19 Nofember 2014.

Sebelum ketua KNPB Sadrak Kudiai ditangkap. hari Sabtu 1 November 2014 lalu pada jam 03;00 sore Wpb.  baca ini : Kaki tangan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam hal ini Kaporles Nabire membayar masyarakat dan memerinta mengunjungi kediaman Ketua KNPB  wilayah Nabire.

Mereka yang datang  diantaranya  yakni 1). Yakobus Muyapa, 2). Yulianus Nawipa. 3). Edi Tebai. 4). Daud Kadepa. saat itu kata mereka bahwa " Kamu tidak usah bicara Papua Merdeka lagi", "Nanti besok ke Kantor Porles Nabire buat Pernyataan tidak bicara Papua Merdeka "

Saat itu juga Ketua KNPB  dengan keras membanta tamu tanpa undangan tersebut, dan mengatakan "Siapa saja yang tergabung dalam kalian punya Tim".Stop Jual orang Papua!!!


Penangkapan yang dilakukan oleh Kepolisian Nabire terhadap aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Nabire dan rakyat Papua dilakukan di dua tempat yakni Penangkapan pertama pada pukul 07.30 di sekitar wilayah Kali Bobo dan penangkapan kedua pada pukul 08.00 WPB di Pasar Karang, Nabire.

Para aktivis dan rakyat Papua yang telah dapat tangkap di Kali bobo yaitu : 1. Agus Tebay (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 2. Deserius Goo (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 3. Alibia Kadepa (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 4. Hans Edoway (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 5. Stefanus Edoway (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 6. Kristina Yeimo (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 7. Elian Tebay (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 

 Para aktivis dan rakyat Papua yang telah dapat tangkap di Pasar Karang, Nabire pada pukul 08.00 WPB yaitu : 1. Yavet Keiya (Ketua Komis Luar Negeri, Parlemen Nasional West Papua) 2. Sadrak Kudiai (Ketua Umum KNPB Wilayah Nabire) 3. Alex Pigay (Sekjend KNPB Wilayah Nabire)
4. Natan Pigome (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 

Mereka ditangkap karena merayakan  HUT KNPB ke VI dan KNPB-PRD Wilayah  Nabire  mendukung Peluncuran ILWP di Belanda.

Dengan demikian mohon dukungan dari semua pihak untuk mendesak pihak kepolisian di Nabire. agar Polda Papua segera dibebaskan "Sementara ini mereka sangat membutuhkan  advokasi, dan dukungan doa." (Un/01/A)