Sabtu, 29 November 2014

RAKYAT PAPUA HARUS MENGIBARKAN BENDERA BINTANG KEJORA PADA TGL 1 DESEMBER 2014

Bintang Kejora***

Saya bertanggung jawab terhadap aksi pengibaran bendera yang akan berlangsung di West Papua. Saya telah menyeruhkan agar rakyat menghormati dan merayakan hari kemerdekaannya dengan pengibaran bendera bintang fajar, baik secara tertutup maupun terbuka.

Bendera bukan untuk dipajang di dunia maya. Bendera adalah simbol politik perjuangan bangsa Papua yang harus dikibarkan dalam upacara hari besar. Rakyat West Papua harus terbiasa merayakan hari besarnya dengan pengibaran sebagai tanda klaim poltik bangsa. Dan, Indonesia maupun dunia harus menghargai perayaan kemerdekaan bangsa West Papua.

Bila ada aktivis Papua Merdeka yang melarang pengibaran bendera dengan alasan apapun tidak dibenarkan dalam konteks perjuangan kemerdekaan sebuah bangsa. Itu adalah mutlak! Bendera untuk dikibarkan. Bukan untuk disimpan. Pengibaran bendera adalah wujud dari klaim rakyat terhadap wilayah teritori politiknya.

Pengibaran bendera harus dilakukan sehari dan diturunkan. Jangan terbawa dalam paradikma kolonialisme Indonesia. Jangan membawa rakyat dalam irama perjuangan yang biasa-biasa. Lakukanlah pengibaran dengan menyanyikan lagu kebangsaan kita di tempat anda masing, baik secara terbuka maupun tertutup.

Selamat merayakan hari manifesto kemerdekaan West Papua, 1 Desember 2014.

Ketua Umum KNPB


Kamis, 27 November 2014

APARAT INDONESIA TELAH MELAKUKAN PEMBAKAR MARKAS PUSAT TPNPB-OPM

Pembongkaran dan Pembakaran Markas TPNPB'-OPM***

Lima Kali Penyisiran, Aparat Gabungan Brimob Polda Papua dan Polres Jayapura membakar Markas Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), di Kampung Brab Distrik Nimbokrang Kabupaten Jayapura Papua. Penyisiran terjadi ketika TPNPB rencanakan melakukan pelantikan Panglima Komando Daerah Pertahanan dari pimpinan seluruh Papua di Markas Pusat dan pengesahan 24 KODAP Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat.
Rencana Pelantikan panglima seluruh komando daerah di Papua itu terbongkar, karena itu aparat keamanan Polres Jayapura dan Brimob Polda Papua berusaha keras untuk gagalkan. Upaya itu dilakukan aparat selama lima kali penyisiran. Penyisiran pertama pada tanggal 20 Juli 2014, aparat masuk di Pos penjagaan pertama di Markas TPNPB. Polisi tidak sampai ke markas utama, karena anggota TPNPB lepaskan tembakan peringatan. Walau aparat masuk di pos TPNPB, anggota TPNPB tetap bertahan, tidak terpancing. Mereka ikuti perintah bahwa tidak menembak aparat karena tujuan kegiatan belum dilaksanakan waktu itu.
Penyisiran kedua pada tanggal 27 Juli 2014, Aparat gabungan dengan kekuatan personil dalam jumlah yang banyak, dibangding jumlah penyisiran pertama ditambah dengan anggota TNI satu truk. Aparat gabungan berhasil masuk di markas utama, aparat membakar Kantor Markas Pusat TPNPB, bersama lima Pondok dan persiapan tempat kegiatan pelantikan yang telah disiapkan anggota TPNPB. Anggota TPNPB tidak membalas tindakan aparat karena tujuan kegiatan pelantikan panglima belum dilaksanakan. Anggota TPNPB dengan jumlah delegasi ratusan lebih yang telah hadir waktu itu. Semua delegasi tidak bubar, mereka bersembunyi di sekitar markas yang telah dibakar.
Menurut Kepala Staf Umum TPNPB Mayjend Terianus Sato dan Panglima setempat, mereka menghimbau kepada semua anggota TPNPB dan para delegasi agar tetap bertahan tidak melepaskan tembakan pada sasaran aparat Indonesia yang masuk di markas. “Harap kepada anggota TPNPB tetap bertahan, kami belum mau perang, kami sedang membenahi struktur militer  yang formal standar Militer Dunia”, saran Terianus kepada anggota dan delegasi TPNPB.
Panglima setempat dengan harapan yang sama agar anggota tetap bertahan, tidak melepaskan tembakan. Hanya saja lepaskan tembakan peringatan tujuan supaya aparat gabungan Indonesia yang masuk ke area keberadaan mereka untuk mundur.Hal itu dua kali terjadi, aparat hampir masuk ke area keberadaan delegasi, TPNPB melepaskan tembakan peringatan Aparat Indonesia mundur. “sebenarnya kalau kita mau tembak, pasti 10 anggota kita bisa tembak, tetapi kita sabar karena tujuan utama kita belum selesai”, ucap panglima setempat, lanjut dia “kita mau tembak mereka (aparat Indonesia, red) gampang sekali, mereka tidak lihat kami yang sedang ikuti mereka, mereka bisa mati bodok-bodok,” kata dia.
Penyisiran ketiga, keempat dan kelima tejadi pada tanggal 30 Juli 2014, Tanggal 7 Agustus dan 9 Agustus 2014. Para aparat Indonesia terus berupaya untuk gagalkan kegiatan pelantikan panglima daerah, tetapi tidak berhasil. TPNPB walaupun dalam situasi seperti itu, kegiatan tetap dilaksanakan aman pada 7 Agustus 2014 di Markas Pusat (Kodap 1 TABI Jayapura, Papua).  Akhirnya aparat Gabungan Indonesia berhasil menangkap 21 delegasi yang hendak pulang selesai dari kegiatan tersebut. Mereka dibebaskan setelah ditahan selama 3 bulan lebih di Polres Jayapura. Berita Terkait ini sebelumnya yang telah dipublikasih kronologi penyisiran di dua rumah silakan baca disini: OPERASI APARAT KEAMANAN INDONESIA DI BERAB MEMBANGUN TRAUMA BAGI MASYARAT SETEMPAT


Berita ini tidak dipublikasihkan pada waktu kejadian, karena mengingat Kegiatan Pelantikan Panglima Komando Daerah dan Pengesahan 24 Kodap TPNPB belum selesai dan delegasi yang ditangkap belum dibebaskan. Sebab itu selama 3 bulan lebih Komando Nasional Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, tidak publikasihkan dan pada bulan ini dapat dipublikasihkan. Hasil kegiatan Pelantikan Panglima akan dipublikasihkan pada News berikutnya.
Silakan mengikuti photos pembakaran Kantor Markas Pusat TPNPB-OPM dibawah ini:





Rabu, 26 November 2014

Selasa, 25 November 2014

MAHASISWA PAPUA DIBUNUH OLEH OKNUM POLISI



Foto Korban Charles Enombi***
Makassar - Pada malam Rabu pukul 19:20 tepat waktu sulawesi selatan telah menghembuskan napas terakhir di rumah sakit Faisal Jl.petterani makassar yang bernama Charles Enombi,disebabkan tikam oleh oknum polisi pada malam sabtu.

Kejadian tersebut,pada malam sabtu preman bersenggongol dengan polisi kemudian datang serang dikontrakan Kabupaten Nduga terletak di jalan petterani depan rumah sakit Faisal,pukul 03:45.


Dan ada beberapa polisi sengaja berpura-pura panggil keluar dan menanyakan kejadian lalu ada oknum polisi datang dari belakang dan menikam korban tersebut dibagian tangan tembus kedalam. Kemudian setelah tikam oleh polisi sendiri langsung larikan ke rumah sakit tanpa diberitahu teman-temannya diasrama.

Berobat/dirawat selama dua hari dua malam dan pada akhirnya menghembuskan napas terakhir karena kena racun badik yang menggunakanya. Sampai hari ini seluruh mahasiswa papua kumpul dan meminta bertanggung jawab dari pihak pemerintah daerah sulawesi selatan dan Polda sulawesi selatan sebab mahasiswa menganggap pembunuhan ini sangat tidak wajar karena datang serang tanpa ada sebab yang jelas.



Minggu, 23 November 2014

KETUA KNPB NABIRE MASIH DALAM TAHANAN POLRES NABIRE

malanesia.com***

NABIRE - Ketua KNPB Wilayah Nabire, Sadrak Kudai masih di rumah tahanan Polres Nabire. Hanya karena demo damai mendukung Pertemuan International Lawyers for West Papua (ILWP) di Belanda dan merayakan HUT KNPN ke-VI, ia bersama belasan aktivis dan rakyat ditangkap dan dipukul oleh Polisi kolonial Indonesia di Nabire tanggal 19 Nofember 2014.

Sebelum ketua KNPB Sadrak Kudiai ditangkap. hari Sabtu 1 November 2014 lalu pada jam 03;00 sore Wpb.  baca ini : Kaki tangan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dalam hal ini Kaporles Nabire membayar masyarakat dan memerinta mengunjungi kediaman Ketua KNPB  wilayah Nabire.

Mereka yang datang  diantaranya  yakni 1). Yakobus Muyapa, 2). Yulianus Nawipa. 3). Edi Tebai. 4). Daud Kadepa. saat itu kata mereka bahwa " Kamu tidak usah bicara Papua Merdeka lagi", "Nanti besok ke Kantor Porles Nabire buat Pernyataan tidak bicara Papua Merdeka "

Saat itu juga Ketua KNPB  dengan keras membanta tamu tanpa undangan tersebut, dan mengatakan "Siapa saja yang tergabung dalam kalian punya Tim".Stop Jual orang Papua!!!


Penangkapan yang dilakukan oleh Kepolisian Nabire terhadap aktivis Komite Nasional Papua Barat (KNPB) Wilayah Nabire dan rakyat Papua dilakukan di dua tempat yakni Penangkapan pertama pada pukul 07.30 di sekitar wilayah Kali Bobo dan penangkapan kedua pada pukul 08.00 WPB di Pasar Karang, Nabire.

Para aktivis dan rakyat Papua yang telah dapat tangkap di Kali bobo yaitu : 1. Agus Tebay (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 2. Deserius Goo (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 3. Alibia Kadepa (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 4. Hans Edoway (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 5. Stefanus Edoway (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 6. Kristina Yeimo (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 7. Elian Tebay (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 

 Para aktivis dan rakyat Papua yang telah dapat tangkap di Pasar Karang, Nabire pada pukul 08.00 WPB yaitu : 1. Yavet Keiya (Ketua Komis Luar Negeri, Parlemen Nasional West Papua) 2. Sadrak Kudiai (Ketua Umum KNPB Wilayah Nabire) 3. Alex Pigay (Sekjend KNPB Wilayah Nabire)
4. Natan Pigome (Anggota KNPB Wilayah Nabire) 

Mereka ditangkap karena merayakan  HUT KNPB ke VI dan KNPB-PRD Wilayah  Nabire  mendukung Peluncuran ILWP di Belanda.

Dengan demikian mohon dukungan dari semua pihak untuk mendesak pihak kepolisian di Nabire. agar Polda Papua segera dibebaskan "Sementara ini mereka sangat membutuhkan  advokasi, dan dukungan doa." (Un/01/A)





Jumat, 21 November 2014

MAHASISWA PAPUA ADALAH AGEN PERUBAHAN BAGI TANAH PAPUA


Foto Frans Pigai (FB)**
Jadilah pribadi yang kuat, guna merubahkan segala pesoalan baik persoalan pendidikan, budaya, sosial, politik, dan masalah sosial yang lainya, bahkan masalah tanah papua. Memahami hidup dengan tulus hati, memberi kita gambaran hidup memandang dengan penuh suka cita.

Namun, ketik ini dan kirimkan ke masa depan. Masa depan adalah peluang utama bagi kita, untuk mencapai pada puncaknya. Kecerahan hati mengundang masa depan bagi dirinya, guna untuk mengubah nilai moral kebangsaannya.

Agen Perubahan

Ruang gerak mahasiswa merupakan hak untuk membatasi dan menyelesaikan persoalan atau masalah-masalah kehidupan masyarakat papua yang terjadi di tanah negri papua, namun mahasiswa juga merupakan bagian dari agen perubahan, persoalan yang terjadi di tanah papua. Dalam perjuangan hak sebagai mahasiswa ialah untuk menyuarakan kebenaran atas masalah yang terjadi, bukan berarti kita menyuarakan hak kita dengan tindakan secara kekerasaan.

Agen merupakan orang yang mengusahakan dan menyuarakan nilai-nilai kebenaran, demi mempertahankan nilai keadilah, kemakmuran, kedamaian, persatuan dan kesatuan, kesejahteraan masyarakat setempatnya, guna menanamkan nilai keberanain untuk mengungkapkan kebenaran dalam perjuangan demi tanah dan bangsanya.

Tanggung jawab sebagai mahasiswa sengat memengaruhi dalam kemajuang bagi kehidupan masyaakat di tanah papua. Boleh dikatakan mahasiswa merupakan salah satu bagian dari gerakan untuk membangun roda kemajuan dalam bidang pendidikan, budaya, sosial, polotik, masalah sosial yang lainya, guna memsejahteraakan masyakat tanah papua. Dengan tanggung jawab tersebut mahasiswa akan berpikir pula bagaimana akan merubah nilai moral kebangsaan tanah papua.

Terkadang kita sebagai mahasiswa sendiri terjebak akan masalah yang terjadi karena kita tidak melihat latar belakang masalah yang terjadi. Maka, persoalan itu akan membengkak secara perlahan sehingga akan mengakibatkan masalah yang membahayakan kita.

Persatuan dan kesatuan sanagt perlu akan membentuk kerukunan untuk memdamaikan masalah, jika mahasiswa sendiri punya kesadaran jiwa, membangun atas tanahnya. Mahasiswa sebagai seseorang diri yang mencalonkan diri untuk merubah pola pikir guna untuk mengubahkan segala nilai-nilai pesoalan yang terjadi, misalnya masalah politik, budaya, pendidikan, sosial, dan masalah sosial yang lainnya bahkan masalah tanah papua.

Ruang Gerak Mahasiswa Papua

Ruang gerak mahasiswa akan membuka pintu, guna membangun tanah dan bangsa bahkan membangun pola pikir manusia papua, sehingga perkembangan dalam suatu tatanan nilai moral bangsa akan terbentuk akan munculnya ide-ide kreatif dan inofatif bagi generasi muda papua.

Pengembangan suatu nilai akan merubahkan segala komponen masyarakat dalam bidang-bidang kemanusia untuk memsejahterakan kemasyarakatan yang adil dan makmur. Kemakmuran rakyat papua akan nampak jika mahasiswa akan menatah nulai-nilai leluhur kebangsaan papua. Agen perubahan, mahasiswa sebagai salah satu bagian dari masyarakat, sebab agen perubahan ini akan munculnya jika mahasiswa menemukan ide-ide yang terbaik untuk menyuarakan kebenaran demi tanah dan masyarakatnya. 

Ruang gerak mahasiswa papua merupakan untuk merebut nilai keadilan dan kebenaran dalam rung lingkup kehidupan kebangsaan.

Seorang mahasiswa, jadilah diri sebagai seorang aktifis guna untuk membelah atas kebenaranan dan keadilan bagi bangsa dan rakyatnya.

Karena sistem kerasaan yang diterapkan oleh Indonesia di tanah papua sangat berbahaya dan tidak berguna, antara lain sistem yang di terapkan yaitu penyiksaanm, pembunuhan, dan penfitnaan. Maka, kita sebagai mahasiswa tindakan yang harus kita lakukan marupakan jangan kita menghilang dan menyembunyikan diri, akan tetapi tampilkanlah diri di depan mata Negara Kesatuan Repubik Indonesia (NKRI), guna untuk membahas dan menyelesaikan masalah yang terjadi di tanah papua.

Jujur berbicara akan membawah dampak kebaikan yang bisa dipercaya oleh tanah papua, karena tindakan ini bergerak atas kebenaran dalam masalah yang terjadi. Seorang aktifis harus berjiwa besar dan berani untuk menyuarakan kebenaran. Menjiwailah orang yang bertanggung jawab atas kebenaran merupakan tindakan yang benar-benar memeluk tanah demi rakyatnya.

Yang menjadi persoalan, mengapa mahasiswa sendiri menyerahkan diri untuk memakan harta dan menjadi bagian dari Indonesia. Pertanyaan ini jika kita menyimak bahwa, mahasiswa tak peduli terhadap tanahnya sendiri maunya hidup dengan begitu banyak harta kei ta ahkayaan karena tidak puas dengan harta kekayaan yang ada di tanahnya sendiri, tanah papua. Tindakan yang dilakukan seperti ini merupakn tindakan yang dengan sendirinya akan menyerahkan diri dalam maut kematian karena tidak bosan hidup di tanahnya sendiri, tanah papua. Maka, seharusnya kita sebagai mahasiswa yang mempunyai intelektual. Pepatah kata “Berpikirlah sebaik-baiknya karena penyesalan akan datang kemuan harinya”.

Nasib bukanlah masalah kesempatan, bagi diri kita sebagai mahasiswa; itu adalah masalah pilihan. Bukanlah hal yang untuk ditunggu oleh mahasiswa; itu adalah hal yang harus dicapai. Maka, marilah kita sebagai mahasiswa (maha besar atau maha mulia), kita akan mengubah nasib yang lebih baik, untuk menyuarahkan gairah hidup kebangsaan yang mempunyai nilai kemanusiaan, bertanah air, berbangsa, dan bersatu untuk mensejahterakan kehidupan rakyat tanah papua.


Penulis adalah Mahasiswa Surabaya Fransiskus Yube Pigai

Rabu, 19 November 2014

DOGIYAI RAYAKAN HUT KNPB KE-6 DI WARNAI PENEMBAKAN

Penahanan terhadap KNPB Dogiyai***


KNPB Dogiyai - Dalam perayaan HUT KNPB yang ke 6 polisi melakukan pembubaran paksa dan menembak masa aksi KNPB wilayah dogiyai sesuai dengan laporan melalui ponsel dari dogiyai melaporkan bahwa, dalam penangkapan dan pembubaran paksa dilakukan tanggal 19/11/2014.

Perayaan HUTKNPB KE - 6 sekaligus mendukung pertemuan ILWP di belanda oleh KNPB wilayah Dogiyai, polisi dan Brimob menemak satu warga sipil dan anggota KNPB.

Polisi dari kapolres Dogiyai mengeluarkan tima panas ke arah masa mengakibatkan 3 anggota knpb kena Tima panas. Korban Pigai dari satu orang kena tembak atas nama Ausel pigai, dari Puskesmas monemani meruyuk ke RSUD Paniai untuk melakukan pengobatan yang lebih insentif.

Nama-nama 3 orang yang dapat tembak tersebut antara lain :
1. David Pigai ( Kena tembak di betis kaki kiri, peluru masih bersarang di   kaki
2. Arsel Pigai (Kena tembak tima panas polisi kaki kanan)
3. Okto Tebay kena Tembakan di sebla kaki kanan, peluruh masih bersarang di kaki
Sedangkan 13 Aktivis KNPB Dogiyai yang dapat tangkap antara lain :
1. Aneas Anau ( sekertaris KNPB dogiyai )
2. Marsel Sau Edowai (jubir KNPB Dogiyai)
3. David Pigai ( ketua KNPB wilayah Dogiyai
4. agus Waine
5. Marten Pigome 
6 Okto Tebay
7.Fery Pekey
8. Wilem Pigai
9. Ausel Pigai (a)
10 Ausel Pigai (b)
11. Stevanus Goo 
12. Tomas Waine
12 aktivis KNPB dogiyai yang ditangkap oleh polisi dari dogiyai tersebut selanjutnya dibawa ke polres Nabire untuk melakukan penyelidikan. polisi membawa 12 aktivis KNPB tersebut tiba di polres nabire pada pukul 22 malam hari. untuk sementara mereka masih ditahan di polres Nabire.

Sebelumya Polisi dari kapolres Nabire juga membubarkan Aksi demo damai perayaan HUT KNPB ke 6 dan Dukungan pertemuan di belanda di Nabire juga penahanan 13 orang oleh Polres nabire hingga saat ini.

ketua KNPB nabire menyampaikan laporan kepada KNPB pusat mengatakan bahwa, aktivis KNPB yang ditangkap di Dogiyai tersebut sedang diisolasi oleh polisi dan tidak diberikan makanan.

Sampai dengan saat siang ini 13 aktivis KNPB wilayah Nabire dan 12 aktivis KNPB dogiyai masih ditahan di polres nabire.

Kemudian polisi juga menyiksa salah satu anggota kNPB Dogiyai Tebai dipukul oleh polisi hingga babak belur. pemukulan terhadap Tebay dilakukan oleh polisi hingga menggunakan popot senjata di bagian muka, kepala dan dibagian tubuh lain-nya mengakibatkan mengeluarkan darah dari hidung dan telinga katanya.

hal ini disampaikan oleh salah satu warga yang tidak mau sebutkan namanya di media melalui ponsel seluler kepada kNPB pusat. lebih lanjut mengatakan polisi melakukan pembubaran paksa aksi demo damai perayan HUT KNPB sekaligus mendukung Pertemuan ILWP di Belanda itu secara paksa dan brutal tegasnya. 

Setelah mendengar hal tersebut KNPB pusat berusaha menghubungi pengurus KNPB wilayah Paniai dan pengurus Dogiyai namun Nomor HP mereka tidak Aktif sampai saat ini. sehingga Untuk sementara ini KNPB pusat sedang berupaya mendapatkan gambar atau foto2 dan kronologis penembakan dan penyiksaan di dogiyai. (ONS/SK)