Kini saya akan membahas Penyebaran Islam di Nusantara tentang Saluran Islami di Nusantara dan Tokoh Penyebaran Islam di Nusantara dalam uraian sebagai berikut.
Dalam menyebarkan Islam di Nusantara, para pedagang dan ulama menggunakan berbagai saluran islamisasi. Saluran-saluran islamisasi sebagai berikut.
- Saluran Perdagangan
Islamamisasi melalui perdagangan terjadi pada tahap awal penyebaran Islam. Proses islamisasi muncul sejalan dengan semakin ramainya jalur perdagangan di Nusantara pada abad VII-XVI. Pada periode ini banyak pedagang dari Arab, Gujarat, dan Persia yang datang dan berinteraksi dengan masyarakat Nusantara. Selain berdagang, mereka menyebarkan ajaran Islam kepada penduduk pribumi. Para pedagang Islam banyak yang bermukim di pesisir Sumatra dan Jawa. Mereka mendirikan banyak masjid dan mendatangkan ulama-ulama dari luar.
- Saluran Perkawinan
Banyak pedagang asing yang menikah dengan wanita pribumi. Sebelum menikah, wanita pribumi diislamkan terlebih dahulu sehingga terbentuk keluarga muslam.
- Saluran Pendidikan
Pusat-pusat pendidikan agama Islam, seperti pondok pesantren memegang peranan penting dalam proses islamisasi di Nusantara. Di pondok pesantren calon ulama, guru agama, dan kiai mendapat pembinaan dan pendidikan tentang islam. Setelah keluar dari pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing dan berdakwah menyebarkan Islam kepada masyarakat.
- Saluran Kesenian
Salah satu kesenian yang efektif digunakan untuk proses islamisasi adalah wayang. Menurut tradisi, Sunan Kalijaga merupakan tokoh yang mahir dalam mementaskan wayang. Sunan Kalijaga tidak pernah meminta upah pertunjukan, tetapi ia meminta para penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Kesenian-kesenian lain yang dijadikan media islamisasi antara lain sastra (hikayat, babad, dan serat), seni bangunan, dan seni ukir.
- Saluran Politik
Pengaruh kekuasaan seorang raja sangat besar peranannya dalam proses islamisasi di Nusantara. Ketika raja memeluk Islam, rakyatnya akan mengikuti .
Tokoh Penyebar Islam di Nusantara
Proses islamisasi di Nusantara tidak terlepas dari peranan para pedagang, ulama, raja, dan bangsawan. Islamisasi di Pulau Jawa dilakukan oleh para ulama yang tergabung dalam kelompok Wali Sangaatau wali sembilan. Tokoh-tokoh yang termasuk Wali Sanga sebagai berikut.
- Maulana Malik Ibrahim yang dikenal dengan nama Syekh Maghribi, menyebarkan Islam di Jawa Timur.
- Sunan Ampel yang bernama asli Raden Rahmat, menyebarkan Islam diwilayah Ampel, Surabaya.
- Sunan Bonang yang merupakan putra Sunan Ampel dan memiliki nama asli Maulana Makdum Ibrahim, menyebarkan Islam di Bonang (Tuban).
- Sunan Drajat yang juga putra Sunan Ampel, menyebarkan Islam di daerah Gresik/Sedayu.
- Sunan Giri yang bernama asli Raden Pake, menyebarkan Islam di daerah Bukit Giri (Gresik).
- Sunan Kudus yang bernama asli Syekh Ja’far Shodik, menyebarkan Islam di daerah Kudus.
- Sunan Kalijaga yang bernama asli Raden Mas Syahid atau Raden Setya, menyebarkan Islam di daerah Demak.
- Sunan Muria yang merupakan putra Sunan Kalijaga dan bernama asli Raden Umar Syaid, menyebarkan Islam di daerah Gunung Muria.
- Sunan Gunung Jati yang bernama asli Syarif Hidayatullah, menyebarkan Islam di Jawa Barat (Cirebon).
Di luar Pulau Jawa proses islamisasi juga dilakukan oleh ulama, beberapa di antaranya sebagai berikut.
- Syekh Burhaniddin, menyebarkan Islam di Sumatra Barat.
- Hamzah Fansuri, menyebarkan Islam di Aceh
- Khatib Tunggal Abdul Makmur yang bergelar Datuk ri Badang, menyebarkan Islam di Sulawesi dan Kalimantan.
Itu saja yang bisa saya sampaikan. Semoga apa yang saya sempaikan bisa berguna dan bermanfaat serta bisa menambah wawasan para pembaca. Jangan lupa untuk meninggalkan komentar dibawah.
0 komentar:
Posting Komentar