Pengertian Israf
Israf berasal dari kata asrafa-yusrifu-israf yang berarti berlebih-lebihan. Segala hal yang melampaui batas kewajaran termasuk berlebih-lebihan, baik dalam ucapan maupun perbuatan. Semua perilaku yang melebihi kadar yang dibutuhkan termasuk israf. Allah Swt. tidak menyukai perilaku berlebih-lebihan. Allah Swt. berfirman dalam surah al-An’am [6] sebagai berikut.
(141) إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُ...
Artinya : “...sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebihan.”(Q.S. al-An’am [6]: 141)
Selain dilarang oleh agama, israf termasuk perbuatan yang tidak baik di pandang dari aspek kesehatan, psikologis, dan etika. Seseorang yang memiliki israf justru tidak akan menemukan kepuasan. Pada awalnya perilaku israf akan merugikan diri sendiri. Jika terus-menerus dipelihara, pelaku israf akan merugikan orang lain.
Contoh Israf
Contoh perilaku israf dapat dengan mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh perilaku israf dijabarkan dalam uraian berikut.
- Israf dalam Makan dan Minum
Makanan dan minuman merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia. Banyak kita temui berbagai macam makanan dan minuman dengan mudah kita dapatkan. Akan tetapi, bukan berarti semakin beragam makanan yang dikonsumsi, semakin bagus bagi tubuh. Cara konsumsi yang baik adalah makan dan minum yang mengundang nutrisi dan kapasitas sesuai kebutuhan tubuh. Kita tidak boleh berlebih-lebihan dalam mengonsumsi makanan dan minuman. Israf dalam makanan dan minuman dilarang dan pelakunya dibenci oleh Allah Swt. Makan dan minum yang berlebihan akan berdampak buruk bagi tubuh. Ini akan menimbulkan berbagai penyakit dikarenakan kelebihan makanan atau zat-zat tertentu. Contohnya jika kelebihan dalam mengonsumsi garam dapat menyebabkan hipertensi. Kelebihan dalam mengonsumsi gula dapat menyababkan diabetes. Allah Swt. dengan tegas melarang kita untuk berlebih-lebihan saat makan dan minum. Perhatikan firman Allah Swt. berikut.
(31) وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ...
Artinya : ...Makan dan minumlah, dan janganlah berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan. (Q.S. al-A’raf [7]:31)
Rasulullah saw. juga memberi teladan yang baik dalam makan dan minum dengan memperhatikan kesehatan. Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa suatu saat Rasulullah saw. ditanya oleh seorang nasrani dari bangsa Romawi tentang resep kesehatan Rasulullah saw. dan para sahabat. Dengan tersenyum Rasulullah saw. menjawab, “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang tidak makan sampai kami merasa lapar dan apabila kami makan maka tidak sampai merasa kenyang.”
- Israf dalam Berbicara
Berbicara bukan merupakan hal yang dilarang Allah Swt. Akan tetapi, berbicara secara berlebihan tidak diperbolehkan. Kita tidak perlu menambah-nambahi suatu hal sehingga tidak sesuai dengan yang sebenarnya.
Israf dalam hal berbicara berdampak buruk bagi pelaku maupun orang lain. Berlebih-lebihan dalam berbicara akan menyebabkan seseorang cenderung membuka aib orang lain atau menyebarkan fitnah, baik secara sadar maupun tidak sadar. Rasulullah saw. juga melarang kita berlebih-lebihan dalam berbicara. Beliau bersabda yang artinya sebagai berikut.
Dari Abu Hurairah r.a., sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda, siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia berkata baik atau diam, siapa yang beriman kepada Allah dan hari karir hendaklah dia menghormati tetangganya dan barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah dia memuliakan tamunya. (H.R. Bukhari dan Muslim)
- Israf dalam Perbuatan Lainnya
Selain dalam hal makan dan minum serta berbicara, israf dapat terjadi dalam perbuatan lain, seperti menuntut hak, berpakaian, dan bereaksi atas sesuatu seperti dibuat-buat. Berperilaku berlebihan dalam perbuatan-perbuatan tersebut dapat memicu tumbuhnya ria atau sombong. Allah Swt. tidak menyukai manusia yang sombong dan melarag umat islam berperilaku sombong. Allah Swt. berfirman sebagai berikut.
(37) وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا ۖإِنَّكَ لَنْ تَخْرِقَ الْأَرْضَ وَلَنْ تَبْلُغَ الْجِبَالَ طُولًا
Artinya : Dan janganlah engkau berjalan di bumi ini dengan sombong karena sesungguhnya engkau tidak akan dapat menembus bumi dan tidak akan mampu menjulang setinggi gunung. (Q.S. al-Isrā’ [17]: 37)
Cara Menghidari Israf
Perilaku israf dapat disebabkan menganggap harta merupakan sumber kebahagiaan, ingin mendapat pujian orang lain, malas dalam berpikir, dan sebagainya. Perilaku israf harus di hindari sedini mungkin. Beberapa cara menyelamatkan hati dari sikap israf sebagai berikut.
- Menjauhi semua penyebabnya.
- Berlatih mengatur pengeluaran dengan manajemen yang benar.
- Memahami segala akibatnya jika bersikap berlebihan.
- Mengingat keadaan fakir atau kalau suatu saat jatuh miskin.
- Menyalurkan harta melalui zakat, sedekah, dan infak setiap mendapat rezeki.
- Selalu bertawakal kepada Allah Swt.
- Membiasakan hidup sehat.
- Hanya membeli barang-barang penting.
- Tidak makan sebelum lapar dan berhenti sebelum kenyang.
Itu saja yang bisa saya sampaikan. Semoga apa yang saya tulis di blog ini dapat berguna kedepannya. Jangan lupa tinggalkan komentar anda dibawah postingan ini. Dan juga minta bantuannya untuk mengeklik iklan yang muncul diblog ini ya ^_^
0 komentar:
Posting Komentar