Sabtu, 08 Agustus 2015

Prinsip-Prinsip Dasar Peta dan Pemetaan


Oke, saya kembali lagi. Saat ini saya ingin membahas sesuatu tentang peajaran. Kita akan membahas tentang pelajaran Geografi yang membahas Prinsip-Prinsip Dasar Peta dan Pemetaan, dan semoga ini dapat membantu para pembaca sekalian dan juga bisa menambah pengetahuan informasi tentang Prinsip-Prinsip Dasar Peta dan Pemetaan.
Prinsip-Prinsip Dasar Peta dan Pemetaan
                Seperi yang sudah kita ketahui, Peta merupakan alat yang sangat penting bagi hidup kita. Karena manfaat dari Peta sangat besar, terutama bagi yang suka menjelajah keiling dunia maupun Nusantara. Sebelum mempelajari apa itu Prinsip-Prinsip Dasar Peta dan Pemetaan,  terlebih dahulu kita mengetahui sejarah peta.
                Peta yang dibuat pertama kali berbeda dengan peta yang kita temui saat ini. Pada periode awal, peta dibuat pada lempengan tanah liat. Pada waktu itu, informasi keruangan yang disajikan hanya sebatas sepengetahuan pembuatnya, jadi informasi tentang keruangannya masih sangat terbatas. Seiring berjalannya waktu, pada era modernisasi ini pengetahuan manusia semakin berkembang, seperti pengetahuan tentang teknlogi komputer, dan akhirnya Peta pun juga mengalami modernisasi, sekarang peta  bisa kita jumpai dalam bentuk digital, yang sangat mudah penggunaanya tanpa harus repot, dan juga pada Google Maps juga menyediakan peta wilayah dengan cakupan yang luas dan juga mudah diakses. Nah, saatnya kita membahas tentang Prinsip-Prinsip Dasar Peta dan Pemetaan.

1.       Pengertian Peta dan Pemetaan
Pengertian Peta menurut beberapa ahli dan instansi sebagai berikut.

  •          Menurut Aryono Prihandito
Peta merupakan gambaran permukaan bumi dengan skala tertantu dan digambar pada bidang datar melalui sistem proyeksi tertentu.
  •          Menurut Erwin Raisz
Peta adalah gam baran konvensional kenampakan muka bumi yang diperkecil juka dilihat vertikal dati atas, dibuat pada bidang datar, dan ditambah tulisan-tulisan pengenal.
  •          Menurut International Cartographic Associati (ICA)
Peta adalah gambaran konvensional dan selektif yang di skalakan (diperkecil), biasanya dibuat pada bidang datar yang meliputi kenampakan-kenampakan dipermukaan bumi atau benda-benda angkasa
Dari kesimpulan di atas, Peta dapat diartikan sebagai gambara permukaan bumi atau benda angkasa pada bidang datar yang telah di skalakan.

2.       Jenis-Jenis Peta

  •          Berdasarkan Isi dan Tujuan Penyusunan
  1. Peta rupabumi, yaitu peta yang menampilkan kenampakan permukaan bumi secara umum, menonjolkan salah satu informasi. Informasi yang disajikan dalam peta rupabumi berupa kenampakan alam dan kenampakan buatan manusia.
  2. Peta tematik, yaitu peta yang menampilkan kenampakan di permukaan bumi berdasarkan tema dan tujuan tertentu. Contohnya adalah seperti peta persebaran penduduk, peta pariwisata, dan peta geologi.
  •          Berdasarkan Keadaan Objek
  1. Peta stasioner, yaitu peta yang menggambarkan objek relatif tetap (statis). Contohnya adalah peta benua dan peta negara.
  2. Peta dinamis, yaitu peta yang menggambarkan objek dinamis (selalu berubah). Contohnya adalah peta luas lahan pertanian dan peta jumlah penduduk.

  •          Berdasarkan Skala
1.       Peta skala sangat kecil, yaitu peta yang berskala lebih kecil dari 1 : 1.000.000. contohnya adalah peta  dunia.

2.       Peta skala kecil, yaitu peta yang berskala 1 : 500.000 – 1 : 1.000.000. contohnya adalah peta yang menggambarkan wilayah  negara.

3.       Peta skala sedang, yaitu peta yang berskala 1 : 250.000 – 1 : 500.000. Contohnya adalah peta provinsi.

4.       Peta skala besar, yaitu peta yang berskala 1 : 5.000 – 1 : 250.000. Peta ini umumnya digunakan untuk perencanaan wilayah.

5.       Peta kadaster, yaitu peta yang berskala 1 : 100 – 1 : 5.000. Peta ini sering digunakan untuk kepentingan teknis, contohnya pernencanaan jaringan jalan dan jaringan air

  •          Berdasarkan Bentuk
1.       Peta datar (Peta planimetri), yaitu peta yang dibuat pada suatu bidang datar.

2.       Peta timbul (relief), yaitu peta yang menggambarkan objek sebenarnya. Dalam peta timbul, objek gunung dan bukit tampak menonjol seperti wujud aslinya.

3.       Peta digital, yaitu peta yang dibuat dengan bantuan teknologi. Contohnya pada Google Maps

3.    Kompenen-Kompenen Peta

a.       Judul Peta
       Melalui judul peta, kita dapat mengetahui gambaran umum isi peta. Judul peta hanya mencerminkan isi peta dan tidak menimbulkan penafsiran ganda.

b.      Tanda Orientasi/Petunjuk Arah
       Tanda orientasi berfungsi untuk menunjuka arah mata angin pada peta. Tanda orientasi disimbolkan dengan anak panah yang ujung nya diberi huruf U

c.       Skala Peta
       Skala peta adalah pada objek yang tergambar mengalami pengecilan dari ukuran sebenarnya, pengecilan menggunakan perhitungan skala. Skala peta juga dibedakan menjadi tiga, yaitu :

       1.       Skala angka (numerik), yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk angka. Contohnya :

1 : 100.000
       2.       Skala garis (grafis), yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk garis


       3.       Skala tulisan (verbal), yaitu skala yang dinyatakan dalam bentuk kalimat.

4.    Simbol
       Simbol berfungsi sebagai tanda untuk mewakili kenampakan objek sebenarnya pada peta. Berdasarkan bentuknya, simbol dapat dibedakan sebagai berikut :
    Simbol Titik adalah simbol yang digunakan untuk menyatakan posisi atau lokasi suatu tempat.
                          Simbol titik dibedakan sebagai berikut.
      •        Simbol piktorial (gambar)

      •       Simbol geometrik

      •        Simbol huruf
                    Contoh : Tg. Karangbata = Tanjung Karangbata
                                   Tl. Pacitan = Teluk Pacitan 

      Simbol Garis adalah simbol yang menggambarkan kenampakan memanjang seperti sungai, jalan raya, rel kereta api, dan batas administrasi wilayah



      Simbol Luasan (Area) adalah simbol yang digunakan untuk menunjukan area tertentu, seperti hutan, persawahan, perkebunan, dan rawa



      Simbol peta juga dapat berupa simbol warna

      a.       Warna hijau = Dataran rendah
      b.      Warna kuning = Dataran tinggi
      c.       Warna cokelat = Daerah pegunungan
      d.      Warna biru = Daerah perairan, seperti sungai, danau, rawa, dan laut.
      e.      Warna putih = Daerah yang tertutup salju

      5.    Legenda
       Legenda menunjukan keterangan simbol yang digunakan dalam peta.
              Contoh :
      6.    Garis Lintang dan Garis Bujur
             Garis lintang dan garis bujur berfungsi untuk menentukan posisi geografis suatu tempat di permukaan bumi. Garis lintang merupakan garis sejajar yang membagi permukaan bumi menjadi bagian utara dan selatan. Garis bujur (meridian) merupakan garis vertikal yang membagi permukaan bumi menjadi bagian barat dan timur. 
      7.    Inset
             Inset berfungsi memperjelas posisi suatu objek atau wilayah pada peta. 
      8.    Lettering
       Lettering adalah tulisan nama objek dan keterangannya, termasuk angka pada peta
      9.    Sumber dan Tahun Pembuatan Peta 
      10.  Garis Tepi
             Garis tepi terdapat pada bagian tepi peta, garis tepi berfungsi untuk menulis angka-angka lintang dan bujur.

      Itu saja yang bisa saya bagikan, semoga ini bisa bermanfaat dan bisa menambah informasi ^_^

      0 komentar:

      Posting Komentar