Contoh Bentuk Jurnal Penelitian Tentang Bk Di Sd
Penyelenggaraan Program S1 PGSD-A
Komponen Penyelenggaraan 1) Mahasiswa dan kemahasiswaan Dalam melaksanakan Program Pendidikan Guru S-1 PGSD berasrama ini, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) ditunjuk sebagai salah satu penyelenggara dari 13 LPTK yang ditunjuk. Hasil kesepakatan Rektor UNESA, Ditjen Dikti, dan Ditjen PMPTK, UNESA memperoleh daerah binaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan 5 kabupaten/kota yakni Kota Kupang, kabupaten Kupang, Timur Tengah Selatan, Sumba Barat, Ngada, dan Ende. Oleh karena itu,
mahasiswa S1 PGSD-A berasal dari NTT dengan 5 kabupaten/kota. Pembinaan kemahasiswaan untuk mahasiswa S1 PGSD-A, disamping dilakukan di kampus sebagai konteks pembelajaran, juga dilakukan di asrama. Mengingat asrama merupakan tempat pembentukan karakter calon guru – tidak hanya sekedar tempat kost – maka dibuatkan beberapa program kegiatan sebagai berikut. Pengembangan kepribadian mahasiswa. Yang termasuk kegiatan pengembangan kepribadian adalah kegiatan kerokhanian dan kegiatan pengembangan kedisiplinan kehidupan di asrama. Kegiatan kerokhanian khususnya kristen dan katolik dilaksanakan setiap minggu sekali tiap hari Jumat dan Sabtu. Selain itu hari hari Minggu mahasiswa perlu ke gereja untuk melaksanakan ibadah. Selain itu merayakan kegiatan keagamaan misalnya hari Natal. Untuk menjaga kedisiplinan mahasiswa telah dibuat tata tertib baik tata tertib kehidupan di asrama maupun di kampus. Kehidupan Bermasyarakat. Untuk menyiapkan mahasiswa nantinya bisa terjun di masyarakat dengan baik, maka di asrama dilatih bagaimana cara memanajemen kehidupan di ...
Komponen Penyelenggaraan 1) Mahasiswa dan kemahasiswaan Dalam melaksanakan Program Pendidikan Guru S-1 PGSD berasrama ini, Universitas Negeri Surabaya (UNESA) ditunjuk sebagai salah satu penyelenggara dari 13 LPTK yang ditunjuk. Hasil kesepakatan Rektor UNESA, Ditjen Dikti, dan Ditjen PMPTK, UNESA memperoleh daerah binaan Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan 5 kabupaten/kota yakni Kota Kupang, kabupaten Kupang, Timur Tengah Selatan, Sumba Barat, Ngada, dan Ende. Oleh karena itu,
mahasiswa S1 PGSD-A berasal dari NTT dengan 5 kabupaten/kota. Pembinaan kemahasiswaan untuk mahasiswa S1 PGSD-A, disamping dilakukan di kampus sebagai konteks pembelajaran, juga dilakukan di asrama. Mengingat asrama merupakan tempat pembentukan karakter calon guru – tidak hanya sekedar tempat kost – maka dibuatkan beberapa program kegiatan sebagai berikut. Pengembangan kepribadian mahasiswa. Yang termasuk kegiatan pengembangan kepribadian adalah kegiatan kerokhanian dan kegiatan pengembangan kedisiplinan kehidupan di asrama. Kegiatan kerokhanian khususnya kristen dan katolik dilaksanakan setiap minggu sekali tiap hari Jumat dan Sabtu. Selain itu hari hari Minggu mahasiswa perlu ke gereja untuk melaksanakan ibadah. Selain itu merayakan kegiatan keagamaan misalnya hari Natal. Untuk menjaga kedisiplinan mahasiswa telah dibuat tata tertib baik tata tertib kehidupan di asrama maupun di kampus. Kehidupan Bermasyarakat. Untuk menyiapkan mahasiswa nantinya bisa terjun di masyarakat dengan baik, maka di asrama dilatih bagaimana cara memanajemen kehidupan di ...
Peran Penelitian Kuantitatif Dalam Teknologi Pembelajaran
[caption id="attachment_430" align="alignleft" width="205" caption="Prof Dr I Wayan Ardhana"][/caption] Dibandingkan dengan penelitian dan jenis disciplined inquiry lainnya (penelitian kualitatif dan pengembangan), penelitian kuantitatif lebih banyak dipergunakan dalam menulis tesis dan disertasi di PPS Universitas Negeri Malang. Di sini yang dimaksudkan dengan penelitian kuantitatif adalah berbagai bentuk penelitian eksperimen, penelitian ex post fakto, studi korelasi, termasuk penelitian survei yang bersifat deskriptif. Meskipun belum pernah dilakukan survei terhadap metode penelitian yang dipergunakan oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Pembelajaran dalam menulis tesis atau disertasinya, menurut perkiraan saya, sekitar 50% dari tesis mahasiswa merupakan pengembangan, 30% berbentuk penelitian kuantitatif, dan sisanya 20% berbentuk penelitian tindakan kelas dan/atau penelitian kualitatif. Pada jenjang S3, sekitar 70% disertasi mahasiswa ditulis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan 30% lainnya menggunakan pendekatan kualitatif atau merupakan pengembangan. Dari gambaran di atas, penelitian kuantitatif terkesan lebih populer dan lebih banyak dipergunakan dalam meneliti persoalan-persoalan dalam teknologi pembelajaran. Survei yang dilakukan terhadap 303 artikel penelitian yang dimuat dalam jurnal penelitian AECT yang terbit sejak tahun 1953 (pada saat itu bernama AV Communication Review) sampai dengan tahun 1996 ( yang sudah berubah namanya menjadi Education Technology Research and Development, ETR&D) memperlihatkan 266 (88%) di antaranya menggunakan pendekatan kuantitatif, berupa eksperimen murni, eksperimen kuasi, dan studi seri ...
Read More
[caption id="attachment_430" align="alignleft" width="205" caption="Prof Dr I Wayan Ardhana"][/caption] Dibandingkan dengan penelitian dan jenis disciplined inquiry lainnya (penelitian kualitatif dan pengembangan), penelitian kuantitatif lebih banyak dipergunakan dalam menulis tesis dan disertasi di PPS Universitas Negeri Malang. Di sini yang dimaksudkan dengan penelitian kuantitatif adalah berbagai bentuk penelitian eksperimen, penelitian ex post fakto, studi korelasi, termasuk penelitian survei yang bersifat deskriptif. Meskipun belum pernah dilakukan survei terhadap metode penelitian yang dipergunakan oleh mahasiswa Program Studi Teknologi Pembelajaran dalam menulis tesis atau disertasinya, menurut perkiraan saya, sekitar 50% dari tesis mahasiswa merupakan pengembangan, 30% berbentuk penelitian kuantitatif, dan sisanya 20% berbentuk penelitian tindakan kelas dan/atau penelitian kualitatif. Pada jenjang S3, sekitar 70% disertasi mahasiswa ditulis dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, sedangkan 30% lainnya menggunakan pendekatan kualitatif atau merupakan pengembangan. Dari gambaran di atas, penelitian kuantitatif terkesan lebih populer dan lebih banyak dipergunakan dalam meneliti persoalan-persoalan dalam teknologi pembelajaran. Survei yang dilakukan terhadap 303 artikel penelitian yang dimuat dalam jurnal penelitian AECT yang terbit sejak tahun 1953 (pada saat itu bernama AV Communication Review) sampai dengan tahun 1996 ( yang sudah berubah namanya menjadi Education Technology Research and Development, ETR&D) memperlihatkan 266 (88%) di antaranya menggunakan pendekatan kuantitatif, berupa eksperimen murni, eksperimen kuasi, dan studi seri ...
Read More
Perubahan Konsep dalam Teknologi Pembelajaran
Teknologi adalah pengetahuan ilmiah atau pengetahuan terorganisasikan untuk mencapai tujuan-tujuan praktis (Galbraith, 1972). Hasil teknologi bisa berbentuk teknologi keras (seperti: kamera atau pesawat terbang) dan bisa juga dalam bentuk teknologi lunak (seperti: prosedur kerja atau software komputer). Teknologi dibedakan dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan lebih bersifat teoretik, karena tujuan utamanya bukan memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis, melainkan membangun prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori untuk memahami lebih baik atau menjelaskan phenomena-phenomena dalam kehidupan. Dari satu sisi ilmu pengetahuan merupakan induk teknologi karena teknologi hanya merupakan penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan. Teknologi pendidikan secara umum dapat diartikan sebagai alat atau piranti yang dapat dipergunakan untuk membantu orang belajar sehingga mereka dapat belajar lebih mudah, lebih cepat, lebih pasti dan/atau lebih murah ( AECT Definition, 2004, hlm. 2 ). Meskipun konsep teknologi pendidikan seperti dikemukakan di atas mudah dipahami, mendefinisikan konsep tersebut secara komprehesif bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Konsep teknologi pendidikan selalu berkembang dan berubah seirama dengan perubahan konsepsi pendidikan yang menjadi induknya. Karena itu perlu disadari bahwa definisi teknologi pendidikan harus selalu dilihat sebagai sesuatu yang bersifat tentatif. Konsepsi teknologi pendidikan, termasuk didalamnya teknologi pembelajaran, telah berkembang dan akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan disiplin teknologi pendidikan. Salah satu contoh perubahan tersebut adalah bergesernya konsepsi pembelajaran yang ...
Read More
Teknologi adalah pengetahuan ilmiah atau pengetahuan terorganisasikan untuk mencapai tujuan-tujuan praktis (Galbraith, 1972). Hasil teknologi bisa berbentuk teknologi keras (seperti: kamera atau pesawat terbang) dan bisa juga dalam bentuk teknologi lunak (seperti: prosedur kerja atau software komputer). Teknologi dibedakan dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuan lebih bersifat teoretik, karena tujuan utamanya bukan memecahkan masalah-masalah kehidupan praktis, melainkan membangun prinsip-prinsip, hukum-hukum dan teori-teori untuk memahami lebih baik atau menjelaskan phenomena-phenomena dalam kehidupan. Dari satu sisi ilmu pengetahuan merupakan induk teknologi karena teknologi hanya merupakan penerapan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan. Teknologi pendidikan secara umum dapat diartikan sebagai alat atau piranti yang dapat dipergunakan untuk membantu orang belajar sehingga mereka dapat belajar lebih mudah, lebih cepat, lebih pasti dan/atau lebih murah ( AECT Definition, 2004, hlm. 2 ). Meskipun konsep teknologi pendidikan seperti dikemukakan di atas mudah dipahami, mendefinisikan konsep tersebut secara komprehesif bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Konsep teknologi pendidikan selalu berkembang dan berubah seirama dengan perubahan konsepsi pendidikan yang menjadi induknya. Karena itu perlu disadari bahwa definisi teknologi pendidikan harus selalu dilihat sebagai sesuatu yang bersifat tentatif. Konsepsi teknologi pendidikan, termasuk didalamnya teknologi pembelajaran, telah berkembang dan akan terus berkembang sejalan dengan perkembangan disiplin teknologi pendidikan. Salah satu contoh perubahan tersebut adalah bergesernya konsepsi pembelajaran yang ...
Read More
Meningkatkan Kemampuan Menulis Jurnal Pribadi Dengan Strategi Pemodelan
ABSTRAK Noya, Maya. 2009 Meningkatkan Kemampuan Menulis Jurnal Pribadi Dengan Strategi Pemodelan Siswa Kelas V. SDN. Bareng 5 Kota Malang. Skipsi Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. A. Badawi, S. Pd. M. Pd, (2) Drs. Harry Poerwanto, S.Pd. M. Pd. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Oleh karena itu kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia perlu di tingkatkan secara terus-menerus. Pembelajaran menulis yang di lakukan sebagai aktifitas komunikasi ibarat mata uang logam yang sisi-sisinya saling melengkapi hubungan antara membaca dan menulis, kedua-duanya saling menunjang dan melengkapi. Artinya, kebiasaan membaca tidak mungkin terlaksana tanpa kebiasaan menulis atau mengarang, sebaliknya kebiasan menulis tidak akan bermakna tanpa diikuti oleh kebiasaan membaca.. Tujuan Penelitian dapat (1) Mendeskripsikan bagaimana strategi pemodelan untuk meningkatkan keterampilan menulis jurnal pribadi fokus cerita pengalaman sehari-hari siswa kelas V SD (2) Mendeskripsikan ketrampilan menulis jurnal pribadi dengan strategi pemodelan fokus cerita pengalaman sehari-hari siswa kelas V SD Rancangan penelitian ini mengunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc. Taggart melalui dua siklus (Siklus 1 dan siklus II ). Tiap siklus mengunakan ...
Read More
ABSTRAK Noya, Maya. 2009 Meningkatkan Kemampuan Menulis Jurnal Pribadi Dengan Strategi Pemodelan Siswa Kelas V. SDN. Bareng 5 Kota Malang. Skipsi Jurusan Pendidikan Sekolah Dasar dan Pra Sekolah, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (1) Drs. A. Badawi, S. Pd. M. Pd, (2) Drs. Harry Poerwanto, S.Pd. M. Pd. Pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan siswa untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Oleh karena itu kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia perlu di tingkatkan secara terus-menerus. Pembelajaran menulis yang di lakukan sebagai aktifitas komunikasi ibarat mata uang logam yang sisi-sisinya saling melengkapi hubungan antara membaca dan menulis, kedua-duanya saling menunjang dan melengkapi. Artinya, kebiasaan membaca tidak mungkin terlaksana tanpa kebiasaan menulis atau mengarang, sebaliknya kebiasan menulis tidak akan bermakna tanpa diikuti oleh kebiasaan membaca.. Tujuan Penelitian dapat (1) Mendeskripsikan bagaimana strategi pemodelan untuk meningkatkan keterampilan menulis jurnal pribadi fokus cerita pengalaman sehari-hari siswa kelas V SD (2) Mendeskripsikan ketrampilan menulis jurnal pribadi dengan strategi pemodelan fokus cerita pengalaman sehari-hari siswa kelas V SD Rancangan penelitian ini mengunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc. Taggart melalui dua siklus (Siklus 1 dan siklus II ). Tiap siklus mengunakan ...
Read More
Keefektifan Penerapan Paduan Model Pembelajaran Problem Solving dan Kooperatif tipe STAD untuk Meningkatkan Hasil Belajar dan Berpikir Kritis
Abstrak Pembaharuan paradigma pendidikan dari behaviorisme yang mengacu pada teacher centered teaching bergeser menuju ke konstruktivisme yang mengacu student centered teaching mendorong pembaharuan pembelajaran kimia dimulai dari bagaimana cara siswa belajar dan bagaimana cara guru mengajar, yang pada akhirnya adalah bagaimana cara siswa mengkontruksi pengetahuan.Berdasarkan pandangan tersebut, maka semua perubahan itu dapat dilakukan dengan menggunakan suatu model pembelajaran yang bersifat konstruktivistik. Model pembelajaran problem solving (PS) dan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran konstruktivistik. Kedua model pembelajaran tersebut mempunyai keunggulan. Telah banyak penelitian yang membuktikan keefektifan model pembelajaran problem solving (PS) maupun pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Namun permasalahannya bagaimana jika kedua model pembelajaran ini dipadukan. Penelitian ini akan mengkaji keefektifan model pembelajaran paduan problem solving (PS) dan kooperatif tipe STAD jika dibandingkan dengan model pembelajaran problem solving (PS) atau kooperatif tipe STAD secara terpisah untuk meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa kelas XI IPA pada pokok materi hidrolisis garam. Diharapkan dampak dari interaksi sifat-sifat positif kedua model pembelajaran (PS dan Kooperatif tipe STAD) tersebut dapat meningkatkan keefektifan belajar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen semu (quasy experimen) posttes only. Subyek penelitian adalah tiga kelompok siswa kelas XI SMAN 4 Malang, dimana pembagian ketiga kelompok kelas ...
Read More
Abstrak Pembaharuan paradigma pendidikan dari behaviorisme yang mengacu pada teacher centered teaching bergeser menuju ke konstruktivisme yang mengacu student centered teaching mendorong pembaharuan pembelajaran kimia dimulai dari bagaimana cara siswa belajar dan bagaimana cara guru mengajar, yang pada akhirnya adalah bagaimana cara siswa mengkontruksi pengetahuan.Berdasarkan pandangan tersebut, maka semua perubahan itu dapat dilakukan dengan menggunakan suatu model pembelajaran yang bersifat konstruktivistik. Model pembelajaran problem solving (PS) dan pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran konstruktivistik. Kedua model pembelajaran tersebut mempunyai keunggulan. Telah banyak penelitian yang membuktikan keefektifan model pembelajaran problem solving (PS) maupun pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Namun permasalahannya bagaimana jika kedua model pembelajaran ini dipadukan. Penelitian ini akan mengkaji keefektifan model pembelajaran paduan problem solving (PS) dan kooperatif tipe STAD jika dibandingkan dengan model pembelajaran problem solving (PS) atau kooperatif tipe STAD secara terpisah untuk meningkatkan hasil belajar dan berpikir kritis siswa kelas XI IPA pada pokok materi hidrolisis garam. Diharapkan dampak dari interaksi sifat-sifat positif kedua model pembelajaran (PS dan Kooperatif tipe STAD) tersebut dapat meningkatkan keefektifan belajar. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian eksperimen semu (quasy experimen) posttes only. Subyek penelitian adalah tiga kelompok siswa kelas XI SMAN 4 Malang, dimana pembagian ketiga kelompok kelas ...
Read More
Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Stres Mahasiswa yang Sedang Menyusun Skripsi
ABSTRAK Occaesar, Pandu. 2009. Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Stres Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang yang Sedang Menyusun Skripsi. Skripsi, Program Studi Psikologi, Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing:(I)Dr. Adi Atmoko, M.Si (II)Hetti Rahmawati, S.Psi, M.Si. Dalam proses bimbingan skripsi tidak jarang mahasiswa dengan susah payah menentukan judul, menyusun skripsi kemudian mengoreksi serta mengevaluasi bersama dosen pembimbing, atau diminta untuk memperbaiki sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini dapat menimbulkan stres bagi sebagian mahasiswa. Stres bagi mahasiswa dapat disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal. Salah satu faktor internal stres yang akan diteliti adalah efikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh efikasi diri terhadap stres mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Sampel penelitian sebanyak 132 mahasiswa, diambil dengan teknik random sampling dari populasi sasaran dalam penelitian ini sebanyak 661 mahasiswa penyusun skripsi di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang pada tahun 2009. Data efikasi diri dan stres mahasiswa diambil dengan metode skala likert. Reliabilitas skala efikasi diri sebesar 0.940, sedangkan skala stres sebesar 0.958. Data hasil penelitian di analisis dengan teknik regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi telah layak (F = 15,886, Sig. = 0,000 < 0,05), dan diperoleh persamaan regresi Y ...
Read More
ABSTRAK Occaesar, Pandu. 2009. Pengaruh Efikasi Diri Terhadap Stres Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang yang Sedang Menyusun Skripsi. Skripsi, Program Studi Psikologi, Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang. Pembimbing:(I)Dr. Adi Atmoko, M.Si (II)Hetti Rahmawati, S.Psi, M.Si. Dalam proses bimbingan skripsi tidak jarang mahasiswa dengan susah payah menentukan judul, menyusun skripsi kemudian mengoreksi serta mengevaluasi bersama dosen pembimbing, atau diminta untuk memperbaiki sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini dapat menimbulkan stres bagi sebagian mahasiswa. Stres bagi mahasiswa dapat disebabkan oleh faktor eksternal maupun internal. Salah satu faktor internal stres yang akan diteliti adalah efikasi diri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh efikasi diri terhadap stres mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Sampel penelitian sebanyak 132 mahasiswa, diambil dengan teknik random sampling dari populasi sasaran dalam penelitian ini sebanyak 661 mahasiswa penyusun skripsi di Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Malang pada tahun 2009. Data efikasi diri dan stres mahasiswa diambil dengan metode skala likert. Reliabilitas skala efikasi diri sebesar 0.940, sedangkan skala stres sebesar 0.958. Data hasil penelitian di analisis dengan teknik regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model regresi telah layak (F = 15,886, Sig. = 0,000 < 0,05), dan diperoleh persamaan regresi Y ...
Read More
Pembelajaran Berbasis TIK Untuk Anak Berkesulitan Belajar (Learning Disability)
Didik Dwi Prasetya * Abstract: The strategic role of Information and Communication Technology (ICT) for education in Indonesia is still not optimal, especially for the children with learning disability.On the other hand, the prevalence of children berkesulitan learning is constantly increasing from year to year.One of the impacts resulting from this issue is the quality of education in Indonesia is very alarming.To help overcome existing problems, this article reveals the application of ICT-based learning as a practical solution.Web-based interactive learning applications developed include the material for dyslexia, dysgraphia, and dyscalculia.Implementation and testing results show that the application of web-based learning can be a supplement in the middle of the lack of facilities for children with learning disabilities.Web-based Interactive multimedia learning also has the potential to motivate children in learning and enabling widespread access, anytime and anywhere without the limited space and time. 1. Pendahuluan Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mampu memberikan pengaruh besar terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran.Sayangnya, sejauh ini pemanfaatan TIK bagi pembelajaran masih belum optimal, terlebih untuk kalangan anak berkesulitan belajar. Di sisi lain, prevalensi jumlah anak berkesulitan belajar terus mengalami peningkatan dengan perbandingan anak laki-laki dan anak perempuan antara 4:1 hingga 7:1 (Abdurrahman, 2003). Kesulitan belajar merupakan ...
Read More
Didik Dwi Prasetya * Abstract: The strategic role of Information and Communication Technology (ICT) for education in Indonesia is still not optimal, especially for the children with learning disability.On the other hand, the prevalence of children berkesulitan learning is constantly increasing from year to year.One of the impacts resulting from this issue is the quality of education in Indonesia is very alarming.To help overcome existing problems, this article reveals the application of ICT-based learning as a practical solution.Web-based interactive learning applications developed include the material for dyslexia, dysgraphia, and dyscalculia.Implementation and testing results show that the application of web-based learning can be a supplement in the middle of the lack of facilities for children with learning disabilities.Web-based Interactive multimedia learning also has the potential to motivate children in learning and enabling widespread access, anytime and anywhere without the limited space and time. 1. Pendahuluan Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mampu memberikan pengaruh besar terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran.Sayangnya, sejauh ini pemanfaatan TIK bagi pembelajaran masih belum optimal, terlebih untuk kalangan anak berkesulitan belajar. Di sisi lain, prevalensi jumlah anak berkesulitan belajar terus mengalami peningkatan dengan perbandingan anak laki-laki dan anak perempuan antara 4:1 hingga 7:1 (Abdurrahman, 2003). Kesulitan belajar merupakan ...
Read More
Evaluasi Program-Program Video Hasil Produk Balai Pengembangan Media Televisi (BPMTV) Surabaya Untuk Siswa SLB Ditinjau Dari Perspektif Media Pembelajaran
Fauzan Heri Kiswanto ABSTRAK Televisi memang diakui menjadi salah satu media yang cukup efektif untuk menyampaikan pesan pada masyarakat luas. Tetapi pada kenyataannya televisi yang ada pada masyarakat masih belum efisien sebagai penyampai media pendidikan dan media pembelajaran. Muncul Televisi Edukasi sebagai langkah pemerintah untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis pada televisi sebagai medianya. Balai pengembangan media televisi (BPMTV) salah satunya sebagai penyokong media-media tersebut. Dalam penelitian ini peneliti mengambil subjek siswa SLB sebagai sasaran media BPMTV tersebut, Dalam hal ini peneliti akan mengetahui keefektifan BPMTV surabaya ditinjau dari perspektif media pembelajaran. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dan penyajian datanya secara deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SLB kelas VII di SLB Gedangan Sidoarjo yang hanya berjumlah 6 siswa. Dan penilaian dari para ahli media dan materi sebagai evaluator media. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa siswa SLB kelas VII di SLB Gedangan Sidoarjo bisa menjawab soal-soal yang ada pada program BPMTV, siswa juga menilai program BPMTV yang dinilai rata-rata baik tapi masih perlu adanya pembenahan pada segi teknisnya. Variabel-variabel media pembelajaran yang ada pada program BPMTV sudah terpenuhi dengan cukup baik. Jadi kesimpulannya bahwa program-program BPMTV Surabaya memenuhi kriteria sebagai media pembelajaran. Untuk ...
Read More
Fauzan Heri Kiswanto ABSTRAK Televisi memang diakui menjadi salah satu media yang cukup efektif untuk menyampaikan pesan pada masyarakat luas. Tetapi pada kenyataannya televisi yang ada pada masyarakat masih belum efisien sebagai penyampai media pendidikan dan media pembelajaran. Muncul Televisi Edukasi sebagai langkah pemerintah untuk mengembangkan media pembelajaran berbasis pada televisi sebagai medianya. Balai pengembangan media televisi (BPMTV) salah satunya sebagai penyokong media-media tersebut. Dalam penelitian ini peneliti mengambil subjek siswa SLB sebagai sasaran media BPMTV tersebut, Dalam hal ini peneliti akan mengetahui keefektifan BPMTV surabaya ditinjau dari perspektif media pembelajaran. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dan penyajian datanya secara deskriptif. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SLB kelas VII di SLB Gedangan Sidoarjo yang hanya berjumlah 6 siswa. Dan penilaian dari para ahli media dan materi sebagai evaluator media. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa siswa SLB kelas VII di SLB Gedangan Sidoarjo bisa menjawab soal-soal yang ada pada program BPMTV, siswa juga menilai program BPMTV yang dinilai rata-rata baik tapi masih perlu adanya pembenahan pada segi teknisnya. Variabel-variabel media pembelajaran yang ada pada program BPMTV sudah terpenuhi dengan cukup baik. Jadi kesimpulannya bahwa program-program BPMTV Surabaya memenuhi kriteria sebagai media pembelajaran. Untuk ...
Read More
Tata Krama Mahasiswa Dalam Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Keguruan
Kedatangan anda ke sekolah/instansi lain harus dengan sopan dan menjaga nama baik almamater. Selalu diawali konsultasi dengan kepala sekolah/pimpinan, agar mudah komunikasi selanjutnya. Menjaga hubungan kemitraan antara sekolah/instansi dengan Unesa, jangan dipandang sebagai hubungan pribadi. Selalu menjaga hubungan baik dengan semua staf di sekolah/instansi, jangan hanya kepada guru pamong/pendamping semata-mata. Selalu menyapa dan memberi salam kepada semua guru/staf jika bertemu. Kedatangan anda di PPL meskipun telah dianggap sebagai Guru Pemula, namun harus memandang diri anda sebagai tamu yang akan belajar lebih banyak di sekolah. Selalu berpikiran positif tehadap semua orang yang ada, jangan memandang rendah karena kualifikasi akademik, pekerjaan, atau memandang bidang ilmu anda lebih unggul/dipentingkan. Biasakan selalu berkonsultasi dengan teman untuk mengambil tindakan/keputusan, meskipun bersifat pribadi. Biasakan selalu menyapa dengan semua staf di sekolah, senyum ramah dan selalu menganggukkan kepala, baik waktu menyapa atau tidak. Gunakan sapaan terhadap teman PPL degan predikat bapak/ibu, baik di sekolah maupun di masyarakat, karena saat PPL anda sebagai guru pemula. Selalu menunjukan kreatifitas di tempat PPL, agar citra diri dan citra lembaga/almamater ikut menjadi baik. Meskipun di tempat PPL/PKL telah disediakan fasilitas, berusahalah memenuhi sendiri fasilitas yang sama (minum, alat tulis, bahan praktek, dll.). Biasakan membersihkan ruangan setiap selesai kegiatan, baik di kelas maupun di ruang guru. Selalu kembalikan barang yang dipinjam/dipakai pada tempatnya. Jika Kost biasakan ...
Kedatangan anda ke sekolah/instansi lain harus dengan sopan dan menjaga nama baik almamater. Selalu diawali konsultasi dengan kepala sekolah/pimpinan, agar mudah komunikasi selanjutnya. Menjaga hubungan kemitraan antara sekolah/instansi dengan Unesa, jangan dipandang sebagai hubungan pribadi. Selalu menjaga hubungan baik dengan semua staf di sekolah/instansi, jangan hanya kepada guru pamong/pendamping semata-mata. Selalu menyapa dan memberi salam kepada semua guru/staf jika bertemu. Kedatangan anda di PPL meskipun telah dianggap sebagai Guru Pemula, namun harus memandang diri anda sebagai tamu yang akan belajar lebih banyak di sekolah. Selalu berpikiran positif tehadap semua orang yang ada, jangan memandang rendah karena kualifikasi akademik, pekerjaan, atau memandang bidang ilmu anda lebih unggul/dipentingkan. Biasakan selalu berkonsultasi dengan teman untuk mengambil tindakan/keputusan, meskipun bersifat pribadi. Biasakan selalu menyapa dengan semua staf di sekolah, senyum ramah dan selalu menganggukkan kepala, baik waktu menyapa atau tidak. Gunakan sapaan terhadap teman PPL degan predikat bapak/ibu, baik di sekolah maupun di masyarakat, karena saat PPL anda sebagai guru pemula. Selalu menunjukan kreatifitas di tempat PPL, agar citra diri dan citra lembaga/almamater ikut menjadi baik. Meskipun di tempat PPL/PKL telah disediakan fasilitas, berusahalah memenuhi sendiri fasilitas yang sama (minum, alat tulis, bahan praktek, dll.). Biasakan membersihkan ruangan setiap selesai kegiatan, baik di kelas maupun di ruang guru. Selalu kembalikan barang yang dipinjam/dipakai pada tempatnya. Jika Kost biasakan ...
Analisis Pengaruh Pemberdayaan Guru Terhadap Kinerjanya Dalam Meningkatkan Kualitas Pendidikan di Sekolah Dasar Kota Surabaya
PENDAHULUAN Upaya Pemerintah terhadap pemerintah tenaga guru sebenarnya telah dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia, melalui berbagai bentuk kebijakan. Ditetapkannya Undang Undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen merupakan dasar kebijakan untuk memperkuat eksistensi tenaga kependidikan sebagai tenaga profesional, seperti profesi-profesi yang lainnya. Kualitas profesi tenaga guru selalu diupayakan, baik melalui ketentuan kualifikasi pendidikannya maupun kegiatan in-service training, dengan berbagai bentuknya, seperti: pendidikan dan latihan (diklat), penataran dan pelibatan dalam berbagai seminar untuk meng-update wawasannya dalam kompetensi pedagogi dan akademik. Pemerintah mulai menyadari betapa strategisnya peran tenaga guru dalam mengantarkan generasi muda untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kompetitif sehingga mampu mewujudkan suatu kesejahteraan bersama. Sejarah peradaban dan kemajuan bangsa-bangsa di dunia membelajarkan pada kita bahwa bukan sumber daya alam (SDA) melimpah yang dominan mengantarkan bangsa tersebut menuju pada kemakmuran, tetapi ketangguhan daya saing dan keunggulan ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi (ipteks) bangsa tersebutlah yang berperanan untuk meraup kesejahteraan. Bahkan SDM yang menguasai ipteks cenderung memanfaatkan teknologinya untuk menguasai SDA bangsa lain. Dinamika perkembangan masyarakat melaju sangat pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menuntut semua pihak untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dalam di masyarakat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memunculkan paradigma baru dalam ...
PENDAHULUAN Upaya Pemerintah terhadap pemerintah tenaga guru sebenarnya telah dilakukan oleh Pemerintah Republik Indonesia, melalui berbagai bentuk kebijakan. Ditetapkannya Undang Undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen merupakan dasar kebijakan untuk memperkuat eksistensi tenaga kependidikan sebagai tenaga profesional, seperti profesi-profesi yang lainnya. Kualitas profesi tenaga guru selalu diupayakan, baik melalui ketentuan kualifikasi pendidikannya maupun kegiatan in-service training, dengan berbagai bentuknya, seperti: pendidikan dan latihan (diklat), penataran dan pelibatan dalam berbagai seminar untuk meng-update wawasannya dalam kompetensi pedagogi dan akademik. Pemerintah mulai menyadari betapa strategisnya peran tenaga guru dalam mengantarkan generasi muda untuk menjadi sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan kompetitif sehingga mampu mewujudkan suatu kesejahteraan bersama. Sejarah peradaban dan kemajuan bangsa-bangsa di dunia membelajarkan pada kita bahwa bukan sumber daya alam (SDA) melimpah yang dominan mengantarkan bangsa tersebut menuju pada kemakmuran, tetapi ketangguhan daya saing dan keunggulan ilmu pengetahuan dan penguasaan teknologi (ipteks) bangsa tersebutlah yang berperanan untuk meraup kesejahteraan. Bahkan SDM yang menguasai ipteks cenderung memanfaatkan teknologinya untuk menguasai SDA bangsa lain. Dinamika perkembangan masyarakat melaju sangat pesat seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga menuntut semua pihak untuk beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi dalam di masyarakat. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah memunculkan paradigma baru dalam ...
lihat juga :
0 komentar:
Posting Komentar