Manfaat Puasa dalam Pengobatan Kanker - Manfaat puasa bagi kesehatan memang sudah tak diragukan. Penelitian terbaru menunjukkan menahan lapar dan haus ternyata juga membantu memerangi kanker dan meningkatkan efektivitas pengobatan.
Peneliti dari University of Southern California menemukan puasa memperlambat pertumbuhan dan penyebaran tumor, serta menyembuhkan beberapa jenis kanker bila dikombinasikan dengan kemoterapi.
Dalam percobaan menggunakan tikus, para peneliti menemukan, sel tumor memiliki respons yang berbeda terhadap stress pada orang yang berpuasa dibandingkan sel normal. Sel-sel itu terus tumbuh dan membagi, pada akhirnya menghancurkan diri mereka sendiri.
"Sel-sel ini, pada kenyataanya melakukan bunuh diri. Sel-sel tumor ini berusaha mengompensasikan kekurangan asupan yang hilang dalam darah setelah berpuasa," papar Profesor Valter Longo selaku pimpinan dalam peneliti dari University of Southern California, dilansir melalui Dailymail, Jumat (10/2).
Temuan yang dipublikasikan dalam journal Science Translational Medicine, Longo dan timnya mengamati dampak positif puasa terhadap kanker payudara, saluran kemih dan ovarium pada tikus.
Bahkan, melakukan puasa tanpa kemoterapi terbukti memperlambat pertumbuhan kanker payudara, kanker kulit melanoma, kanker glioma otak dan neuroblastoma atau kanker yang terbentuk di jaringan saraf.
Namun, peneliti menyarankan, agar menggabungkan puasa dengan kemoterapi agar penobatan kanker lebih efektif dan sangat tidak disarankan bagi semua pasien, terutama mereka pasien yang sudah kehilangan banyak berat badan akibat kanker atau penyakit lainnya, seperti diabetes.
Peneliti dari University of Southern California menemukan puasa memperlambat pertumbuhan dan penyebaran tumor, serta menyembuhkan beberapa jenis kanker bila dikombinasikan dengan kemoterapi.
Dalam percobaan menggunakan tikus, para peneliti menemukan, sel tumor memiliki respons yang berbeda terhadap stress pada orang yang berpuasa dibandingkan sel normal. Sel-sel itu terus tumbuh dan membagi, pada akhirnya menghancurkan diri mereka sendiri.
"Sel-sel ini, pada kenyataanya melakukan bunuh diri. Sel-sel tumor ini berusaha mengompensasikan kekurangan asupan yang hilang dalam darah setelah berpuasa," papar Profesor Valter Longo selaku pimpinan dalam peneliti dari University of Southern California, dilansir melalui Dailymail, Jumat (10/2).
Temuan yang dipublikasikan dalam journal Science Translational Medicine, Longo dan timnya mengamati dampak positif puasa terhadap kanker payudara, saluran kemih dan ovarium pada tikus.
Bahkan, melakukan puasa tanpa kemoterapi terbukti memperlambat pertumbuhan kanker payudara, kanker kulit melanoma, kanker glioma otak dan neuroblastoma atau kanker yang terbentuk di jaringan saraf.
Namun, peneliti menyarankan, agar menggabungkan puasa dengan kemoterapi agar penobatan kanker lebih efektif dan sangat tidak disarankan bagi semua pasien, terutama mereka pasien yang sudah kehilangan banyak berat badan akibat kanker atau penyakit lainnya, seperti diabetes.
0 komentar:
Posting Komentar