Minggu, 22 Juli 2012

penerapan teknik permainan bahasa untuk meningkatkan kemampuan menulis


PENERAPAN TEKNIK PERMAINAN BAHASA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DI KELAS V SDN RUNGKANG III

A.      LATARBLAKANG MASALAH
Kurangnya anak untukmenumbuhkan kemampuan mengungkapkan pikiran dan perasaan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Pada hakekatnya pembelajaran Bahasa Indonesia diarahkan untuk mempertajam kepekaan perasaan siswa. Guru dituntut mampu memotivasi siswa agar mereka dapat meningkatkan minat baca terhadap karya sastra, karena dengan mempelajari sastra siswa diharapkan dapat menarik berbagai manfaat dari kehidupannya. Maka dari itu seorang guru harus dapat mengarahkan siswa memiliki karya sastra yang sesuai dengan minat dan kematangan jiwa mereka. Berbagai upaya dapat dilakukan salah satunya dengan memberikan tugas untuk membuat karya sastra yaitu menulis puisi.

B.      IDENTIFIKASI MASALAH
Masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah  mengenai  desain pembelajaran, dengan fokus yang berkaitan dengan Penerapan Teknik Permainan Bahasa Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi di Kelas V Sekolah Dasar. Keterampilan menulis puisi perlu ditanamkan kepada siswa di sekolah dasar, sehingga mereka mempunyai kemampuan untuk mengapresiasikan puisi dengan baik. Mengapresiasikan sebuah puisi bukan hanya ditujukan untuk penghayatan dan pemahaman puisi, melainkan berpengaruh mempertajam terhadap kepekaan perasaan, penalaran, serta kepekaan anak terhadap masalah kemanusiaan. Kemampuan tersebut ditentukan oleh beberapa faktor penting dalam proses pembelajaran menulis puisi. Selain penerapan model, metode dan strategi yang tepat, juga yang sangat menentukan adalah peranan guru dalam proses pembelajaran terhadap siswa. Dalam pembelajaran menulis puisi di Sekolah Dasar masih ditemukan berbagai kendala dan hambatan, hal ini yang berkaitan dengan ketepatan penggunaan model atau teknik dalam pembelajaran sastra dalam hal menulis puisi. Sepertihalnya dalam pembelajaran menulis puisi ini guru hanya membacakan salah satu puisi dalam buku paket dan menyuruh siswa untuk menuliskan puisi tersebut lalu guru menyuruhnya untuk membacakannya di depan kelas. Sedangkan siswa tidak diberi kesempatan untuk menulis puisi dengan bahasa atau kata-katanya sendiri dan kemampuannya sendiri.

C.      BATASAN  MASALAH
Melihat berbagai masalah yang ada serta mengingat keterbatasan waktu, tenaga dan kemampuan penulis, maka penulis hanya membatasi permasalahan tentang penerapan teknik permainan bahasa untuk meningkatkan kemampuan menulis puisi di SDN 1 Rungkang tahun ajaran 2011/2012.


D.      RUMUSAN MASALAH
·         Bagaimana meningkatkan desain pembelajaran menulis puisi dengan teknik Permainan Bahasa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas V SDN Rungkang?

·         Apakah pelaksanaan pembelajaran menulis puisi dengan menggunakan teknik Permainan Bahasa dapat meningkatkan kemampuan menulis puisi siswa kelas V SDN Rungkang?


E.       TUJUAN PENELITIAN
Sesuai dengan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui desain pembelajaran puisi dengan menggunakan teknik permainan bahasa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
2. Untuk mengetahui meningkatnya kemampuan menulis puisi dengan menerapkan Teknik Permainan Bahasa siswa.

F.       MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah:
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dalam menerapkan teknik Bermain Kata atau Bahasa daam kegiatan pembelajaran menulis puisi serta dapat mengatahui tingkat keberhasilan penerapan teknik ini.
2. Bagi Guru
Dapat membantu dalam meningkatkan pembelajaran menulis puisi pada siswa di masa yang akan datang, dapat membantu guru untuk menentukan suatu teknik yang kreatif yang dapat menunjang keberhasilan pembelajara, mampu menarik perhatian dan minat bakat siswa.
3. Bagi Siswa
Dari hasil penelitian ini siswa diharpkan memiliki kemampuan menulis puisi dengan baik dan terampil dalam menciptakan karya sastra khususya puisi.

G.     KAJIAN TEORI
Sebuah puisi merupakan ungkapan perasaan atau pikiran penyairnya dalam satu bentuk ciptaan yang utuh dan menyatu. Secara garis besar, sebuah puisi terdiri atas 7 unsur, yaitu: tema, suasana, imajinasi, amanat, nada, suasana, dan perasaan. Sedangkan prinsip dasar sebuah puisi adalah berkata sedikit mungkin, tetapi mempunyai arti sebanyak mungkin. 
Berikut ini adalah pengertian dan definisi puisi: 

# HERMAN J. WALUYO
Puisi adalah karya sastra tertulis yang paling awal ditulis oleh manusia.


# SUMARDI
Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif)

# HERMAN J. WALUYO
Puisi adalah genre sastra yang paling banyak menggunakan kata kias
 Puisi adalah bentuk karya sastra yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dengan mengonsentrasikan semua kekuatan bahasa dengan pengonsentrasian struktur fisik dan struktur batinnya

 # JAMES REEVES
Puisi adalah ekspresi bahasa yang kaya dan penuh daya pikat

 # THOMAS CARLYLE
Puisi merupakan ungkapan pikiran yang bersifat musikal 

# PRADOPO, 1995:7
Puisi merupakan rekaman dan interpretasi pengalaman manusia yang penting, digubah dalam wujud yang paling berkesan

# HERBERT SPENCER
Puisi merupakan bentuk  pengucapan gagasan yang bersifat emosional dengan mempertimbangkan efek keindahan 

# DUNTON
Puisi adalah pemikiran manusia secara konkret dan artistik dalam bahasa serta berirama 9seperti musik)

Menulis puisi biasanya dijadikan media untuk mencurahkan perasaan, pikiran, pengalaman, dan kesan terhadap suatu masalah, kejadian, dan kenyataan di sekitar kita.
Nah langkah-langkah penciptaan puisi itu sendiri terdiri atas empat tahap penting, yaitu :
1.      PENCARIAN IDE, dilakukan dengan mengumpulkan atau menggali informasi melalui membaca, melihat, dan merasakan terhadap kejadian/peristiwa dan pengalaman pribadi, sosial masyarakat, ataupun universal (kemanusiaan dan ketuhanan).
2.      PERENUNGAN, yakni memilih atau menyaring informasi (masalah, tema, ide, gagasan) yg menarik dari tema yg didapat. Kemudian memikirkan, merenungkan, dan menafsirkan sesuai dengan konteks, tujuan, dan pengetahuan yg dimiliki.
3.      PENULISAN, merupakan proses yg paling genting dan rumit. Penulisan ini mengerahkan energi kreatifitas (kemampuan daya cipta), intuisi, dan imajinasi (peka rasa dan cerdas membayangkan), serta pengalaman dan pengetahuan. Untuk itulah, tahap penulisan hendaknya mencari dan menemukan kata ataupun kalimat yg tepat, singkat, padat, indah, dan mengesankan. Hasilnya kata-kata tersebut menjadi bermakna, terbentuk, tersusun, dan terbaca sebagai puisi.
4.      PERBAIKAN atau REVISI, yaitu pembacaan ulang terhadap puisi yg telah diciptakan. Ketelitian dan kejelian untuk mengoreksi rangkaian kata, kalimat, baris, bait, sangat dibutuhkan. Kemudian, mengubah, mengganti, atau menyusun kembali setiap kata atau kalimat yg tidak atau kurang tepat. Oleh karena itu, proses revisi atau perbaikan ini terkadang memakan waktu yg cukup lama hingga puisi tersebut telah dianggap ''menjadi'' tidak lagi dapat diubah atau diperbaiki lagi oleh penulisnya.

Untuk mengatasi permasalahan yang dirumuskan di atas, maka suatu model dituntut untuk dapat mengakibatkan siswa agar lebih aktif dan kreatif dalam pembelajaran menulis puisi. Alternatif yang akan dikembangkan adalah dengan menggunakan teknik Permainan Bahasa. Menurut Soeparno (1998:60) pada hakikatnya permainan bahasa merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh suatu keterampilan tertentu dengan cara yang menggembirakan. Dengan teknik Permainan Bahasa siswa akan aktif dalam membuat kalimat hingga mampu mengembangkan menjadi sebuah puisi.
Berdasarkan uraian di atas, langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan dalam teknik Permainan Bahasa yaitu sebagai berikut; perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. Dalam perencanaan guru mengkondisikan siswa pada situasi belajar yang menyenangkan, guru mengecek kehadiran siswa dan guru mengadakan apersepsi dengan mengadakan tanya jawab dengan siswa tentang pengalaman yang menarik dan menyenangkan yang pernah mereka alami. Pada proses pelaksanaan guru memberikan penjelasan tentang puisi dan cara-cara membuat puisi yang menyenangkan dengan kemampuan mereka sendiri, guru menuliskan sebagian puisi secara langsung dengan kata-kata sendiri guna untuk merangsang kemampuan berbahasa mereka lalu guru bersama siswa melengkapi puisi tersebut dengan kata-kata yang mereka kuasai sesuai dengan teknik Permainan Bahasa yang telah dijelaskan, setelah itu guru memberikan kesempatan pada siswa dengan berkelompok untuk membuat puisi dengan kata-katanya sendiri sesuai dengan teknik yang telah diberikan oleh guru.

H.      KERANGKA BEPIKIR
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah sajian sistimatika dari upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan-tindakan tersebut

I.        PERUMUSAN HIPOTESIS
Hipotesis merupakan jawaban sementara rumusan maslah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Jadi hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik. Hipotesis adalah alat yang sangat besar kegunaanya dalam penyelidikan ilmiah. Hipotesis memungkinkan kita menghubungkan teori dengan pengamatan dan sebaliknya pengamat dengan teori.
Berdasarkan kajian teori dengan kerangka berfikir di atas, penelitian ini selanjutnya mengajukan hipotesis sebagai berikut: “ jika pembelajaran menulis puisi dilaksanakan dengan teknik permainan bahasa, maka kemampuan menulis puisi pada kelas V SDN Rungkang III akan meningkat”


J.        WAKTU PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan di SDN RUNGKANG Lamanya penelitian diperkirakan selama kurang lebih 2 Bulan.
K.      VARIABEL PENELITIAN
Variabel penelitian sering siartikan sebagai faktor-faktor yang dikaji dalam penelitian. Variabel merupakan objek penelitian atau apa saja yang menjadi titik suatu penelitian (Suharsimi Arikunto, 2002:96).
Berdasarkan kajian teori, kerangka berpikir serta hipotesis penelitian maka yang menjadi variabel dalam penelitian ini adalah:
1.      Variabel bebas
Variabel bebas adalah variabel yang menjadi sebab perubahan timbulnya variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Permainan Bahasa yaitu sebagai berikut; perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
2.      variabel terikat
variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Membuat puisi dengan karya sendiri. Indikator dalam pembuatan puisi adalah dapat mengerti dan mengetahui puisi itu pah.
L.       METODE PENENTUAN SUBYEK
Metode penentuan subyek ada dua yaitu:
1.      Metode populasi
Metode populasi adalah metode penentuan ubyek dimana seluruh subyek yang ada dalam populasi dikenei penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN III Rungkang
2.      Metode sampel
Metode sampel adalah metode penentuan subyek dimana tidak semua subyek yang ada dalam populasi dikenai penelitian. Karena jumlah siswa kelas SDN Rungkang sangat banyak, peneliti hanya akan mengambil beberapa siswa karena dinilai cukup mewakili semua populasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik random sampling. Random sampling merupakan cara pengambilan sampel dimana seluruh subyek yang ada dalam populasi mendapat kesempatan yang sama untuk menjadi sampel. Dalam hal ini peneliti menggunakan cara undian.
Jadi penentuan subyeknya adalah sebagai berikut:
Populasi siswa kelas V SDN III Rungkang ada 90 siswa (VA=30, VB=30, VC=30,). Sampel yang akan diambil untuk penelitian ada 45 anak.
M.    METODEN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA.
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencaai tujuan penelitian.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode:
1.       Metode angket
Metode ini terdiri dari butir-butir pernyataan yang  dipergunakan untuk mengumpulkan data berkaitan dengan variabel puisi dan cara membuatnya.
2.       Metode dokumentasi
Metode ini digunakan untuk mengambil data tentang prestasi belajar yang diketahui dari nilai hasil belajar berupa nilai rapor.
3.       Metode kualitatif
Bertujuan untuk mencari data secara merata dari peserta didik secara komprehensif tentang pembelajaran menulis puisi.

N.     TEKNIK ANALISIS DATA
Penulis menggunakan beberapa teknik pengumpul data untuk memperoleh data yang sama. Data yang diperoleh dengan teknik wawancara dicek keabsahannya dengan teknik observasi dan begitu pula sebaliknya atau dengan pengecekkan silang dengan teman sejawat.
O.     DAFTAR PUSTAKA
Resmini, Novi dkk. 2006. Membaca dan Menulis di SD: Teori dan Pengajarannya. Bandung: UPI PRESS Hatimah, Ihat dkk. 2006. Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI PRESS Hermawan Ruswandi dkk. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar.


lihat juga :



0 komentar:

Posting Komentar